Bab 10 - Playboy Cap Balsem

Jantung Bu Ratih seketika berdegup kencang. Khawatir rahasia yang ia simpan selama ini terutama pada Yumna akan terbongkar. Ia masih belum siap membukanya.

"Eh, maaf Des. Kami sedang buru-buru. Mendadak ada keperluan. Lain waktu kita bisa ketemu lagi. Permisi, Des."

Bu Ratih segera menarik tangan Yumna untuk pergi dari sana. Keduanya urung membeli baju. Bu Ratih beralasan perutnya mendaak sakit sehingga meminta pulang cepat pada Yumna.

Bu Desi pun tak bisa mencegah kepergian Bu Ratih dan Yumna.

"Ya ampun, aku sampai lupa mau minta nomor ponsel Ratih atau alamatnya. Fiuh..." gumamnya setelah tersadar hal penting tersebut.

Bu Desi mencoba keluar dari toko lalu mencari keberadaan Bu Ratih dan Yumna. Bahkan hingga ke area parkiran mall. Namun hasilnya nihil. Ia kehilangan jejak Bu Ratih dan Yumna.

Setibanya di rumah, Yumna bergegas membuatkan segelas teh hangat untuk Bu Ratih.

"Minum dulu, Bu. Mumpung tehnya masih hangat,"

Bu Ratih yang awalnya merebahkan dirinya di atas tempat tidur, seketika bangun. Lalu, ia pun meminumnya.

"Makasih, Yum."

"Gimana, udah enakan perutnya?"

"Alhamdulillah," jawabnya.

"Maafin kalau ibu bohong sama kamu, Yum. Ibu bingung harus bicara dari mana. Ibu takut kamu pergi ninggalin ibu dan Salwa," batin Bu Ratih dilanda cemas dan ketakutan.

Setelah melihat ibunya tidur, Yumna memutuskan keluar dari kamar Bu Ratih. Ia pun masuk ke dalam kamarnya sendiri.

Saat menatap langit-langit kamarnya, pikirannya tertuju dengan yang terjadi ketika di pusat perbelanjaan tadi.

"Yulia itu siapa? Kenapa Tante Desi bilang wajahku mirip Yulia? batin Yumna.

Dirinya sengaja tidak menanyakan pada Bu Ratih sewaktu pulang dari mall karena tak tega melihat wajah ibunya yang sedang pucat. Terlebih Bu Ratih mengeluh sakit perut. Ia pun berencana menanyakan hal ini lain waktu.

Namun yang terjadi justru Yumna terlupa menanyakan perihal sosok Yulia pada Bu Ratih. Bahkan ketika Yumna sudah kembali ke Jogja. Bu Ratih bernapas lega karena Yumna tak menanyakan hal tersebut.

☘️☘️

Beberapa hari kemudian.

Yumna sudah kembali ke Jogjakarta dan beraktivitas seperti sedia kala. Begitu pun Alden yang berada di Bali.

Hari ini kebetulan Alden sedang free. Ia sengaja bertandang ke vila tempat Langit dan Nanda menginap di Bali, setelah ia mendapat kabar dari sahabatnya itu.

"Hai, Bro. Gimana bulan madu kalian? Seru?" sapa Alden pada Langit yang tengah menekuk wajahnya. Keduanya saat ini sudah duduk di kursi dekat kolam renang.

"Seru apaan kalau tiap malam tidur bertiga!" jawab Langit menggerutu sebal.

"Bhuaahahaaa..." Alden pun tertawa terbahak-bahak tanpa dosa.

"Itu bulan madu apa kedatangan bulan? Haha..." ledek Alden.

"Terus saja ledekin. Nanti kalau kamu nikah sama Yumna terus gagal pendakian, giliran aku ledekin balik." Langit pun membalasnya.

"Ya kamu sih, bulan madu malah ajak anak segala. Itu namanya liburan keluarga, bukan bulan madu, Bro."

Tiba-tiba Langit terbesit ide cemerlang dan ia pun tersenyum penuh makna tersembunyi. Dan Alden tak melihat hal itu.

Lelaki itu sedang sibuk membalas pesan dari Yumna perihal acara tunangan mereka yang akan dilaksanakan sekitar dua bulan lagi di Bandung. Tepatnya di kediaman orang tua Yumna.

Malam hari pun tiba.

Suasana vila tempat Langit dan Nanda menginap, mendadak sunyi dan tenang. Berbeda sejak tiga hari belakangan ini. Kini tak ada riuh suara Ara yang biasanya berceloteh dengan Elang. Senyum terus terpancar sejak sore hingga sekarang di wajah Langit Gemintang Laksono.

Nanda sebenarnya tak tega jika berjauhan dengan kedua buah hatinya, namun apa mau dikata. Sejak keluarga kecilnya tiba di Bali, Ara susah lepas darinya. Alhasil mereka sepakat menitipkan Elang dan Ara pada Alden.

Di tempat lain, Alden tengah menggerutu sebal. Sekarang ia sedang melakukan panggilan video dengan Yumna dan melaporkan pada calon tunangannya tersebut kelakuan Langit.

"Dasar Langit kurang kerjaan banget sih! Masak cakep-cakep begini, aku disuruh jadi baby sitter, Yank. Turun deh pamor aku," keluh Alden.

"Ya, bagus dong. Melatih kamu sebelum jadi bapak beneran. Biar nanti enggak kaget kalau punya anak sendiri," jawab Yumna seraya cekikikan di seberang sana.

"Aku enggak mau dipanggil bapak. Kamu kan tahu kalau aku ini bule. Barangku saja big size beda sama lokal punya. Dijamin Ayank puas nanti kalau sudah jadi istriku. Soalnya enggak pakai campuran bonpedes, tawas, apalagi formalin. Ya panggil Daddy dong, Yank." Alden tak terima.

"Iya, Daddy. Jangan ngambek gitu dong. Nanti gantengnya ilang kepatok ayam loh," ujar Yumna seraya terkekeh sendiri. Ia berusaha menghibur Alden.

"Kepatok cintamu saja. Aku enggak mau kepatok ayam atau yang lain. Gak enak soalnya. Cuma kamu yang manis kayak gulali," kelakar Alden tanda-tanda mulai kambuh merayu alias gombalan playboynya yang receh perlahan eksis.

"Itu kepentok bukan kepatok atuh," ucap Yumna seraya memutar bola matanya jengah pada Alden.

"Terserah, pokoknya itu lah. Yang penting kamu paham maksudku. Oh ya, aku belum mau punya anak dulu, Yank. Setelah kita nikah, maunya kawin sama kamu setahun apa dua tahun gitu. Setelah itu baru program baby," ucap Alden seraya bibirnya mengerucut manja di depan Yumna melalui udara.

"Aku enggak mau pakai K B, Al. Kata teman-temanku kalau sudah pakai K B di awal pernikahan, konon katanya nanti susah dapat anak. Pas kita pengin punya anak malah repot loh kalau enggak segera dikasih-kasih," tutur Yumna seraya menolak halus kemauan Alden.

"Ya enggak usah pakai K B. Tenang saja, kamu enggak bakalan hamil dulu kok, Yank. Kamu lupa ya calon suamimu ini siapa dulunya. Mantan playboy kelas kakap, bukan kelas teri apalagi kelas bulu. Jadi bisa ngajak kamu kawin terus tanpa harus bun_ting dan enggak perlu si K B - K B an itu masuk ke tubuhmu," jelas Alden yang memang jam terbangnya tak perlu diragukan lagi soal begituan. You know what I mean.

Yumna seketika menepuk jidatnya sendiri.

"Dasar playboy cap balsem!" batin Yumna yang baru teringat masa lalu calon suaminya ini.

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

yeyyy gimana sih km alden orang" nikah lngsng pengen punya anak lah ini malah di tunda inget umur kalian udah 30an udah rawan bagi perempuan hamil

2024-12-09

1

Andariya 💖

Andariya 💖

kamu juga harus cerita yumna, tetang masa lalu kamu biar tdk jadi bumerang..nantinya

2024-12-09

3

sitimusthoharoh

sitimusthoharoh

kalok bisa ju2r aj yum m alden toh dulu kamu ngelakuin itu bukan karna maumu tapi karna jebakan pasti alden ngerti
lanjut

2024-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pertama Kali Berjumpa
2 Bab 2 - Kapan Nikah ?
3 Bab 3 - Kedatangan Alden ke Bandung
4 Bab 4 - Jalan-Jalan Malam
5 Bab 5 - Tamu di Tengah Malam
6 Bab 6 - Romeo adalah Yoga
7 Bab 7 - Persiapan Pertunangan
8 Bab 8 - Restoran Sayang Jando
9 Bab 9 - Berbicara Empat Mata
10 Bab 10 - Playboy Cap Balsem
11 Bab 11 - Empty Love Syndrome
12 Bab 12 - Kado Ulang Tahun (Spesial)
13 Bab 13 - Awal Mula
14 Bab 14 - Sebuah Kutukan
15 Bab 15 - Gara-Gara Tendangan
16 Bab 16 - Deep Talk
17 Bab 17 - Apa Aku Anak Haram ? (Yumna)
18 Bab 18 - Menikah Tanpa Restu (Masa Lalu~Part 1)
19 Bab 19 - Sebutan Wanita Mandul (Masa Lalu~Part 2)
20 Bab 20 - Bu Titik Meninggal dan Kehamilan Yulia (Masa Lalu~Part 3)
21 Bab 21 - Perihal Wali Nikah
22 Bab 22 - Batal Berbicara
23 Bab 23 - Sebuah Foto
24 Bab 24 - Terungkap Jati Diri Yumna
25 Bab 25 - Bertemu Mantan Kekasih
26 Bab 26 - Menunda Pernikahan
27 Bab 27 - Bule Cap Balsem Ngambek
28 Bab 28 - Pergi ke Bali (Kejutan)
29 Bab 29 - Adu Mulut (Calon Istri vs Mantan Kekasih)
30 Bab 30 - Kegaduhan
31 Bab 31 - Jujur Walau Terasa Pahit
32 Bab 32 - Cita-Cita Yumna Di Masa Lalu (Jodoh Bule)
33 Bab 33 - Ulet Bulu Kelimpungan
34 Bab 34 - Bias Masa Lalu (Bagas-Yulia-Mawar)
35 Bab 35 - Poligami (Bagas-Yulia-Mawar)
36 Bab 36 - Siang Berdarah
37 Bab 37 - Golongan Darah dan Tes DNA
38 Bab 38 - Tabur Tuai
39 Bab 39 - Perkara Harta Warisan
40 Bab 40 - Pinjam Uang
41 Bab 41 - Interview User
42 Bab 42 - Tak Sengaja Terjatuh (Sebuah Petunjuk)
43 Bab 43 - Kun Fayakun
44 Bab 44 - Jalur Langit (Doa Anak yang Salihah)
45 Bab 45 - Penolakan dan Ketakutan Meka
46 Bab 46 - Tiba di Surabaya
47 Bab 47 - Pelukan Ayah dan Anak
48 Bab 48 - Sebuah Tamparan
49 Bab 49 - Diusir Paksa
50 Bab 50 - Apa Kabar Istri Ayah ?
51 Bab 51 - Menyisir Rambut
52 Bab 52 - Meminta Restu
53 Bab 53 - Hamil di Luar Nikah
54 Bab 54 - Gelang Emas Wasiat
55 Bab 55 - Kecurigaan Bu Ratih
56 Bab 56 - Modus Calon Mantu
57 Bab 57 - Tetangga Julid dan Kepo
58 Bab 58 - Gelang Wasiat Berhasil Kembali
59 Bab 59 - Dilarikan ke Rumah Sakit
60 Bab 60 - Akhirnya Menikah (Yumna dan Alden)
61 Bab 61 - Di Atas Langit Masih Ada Langit
62 Bab 62 - Setelah Makan Malam
63 Bab 63 - Menuju Puncak
64 Bab 64 - Keguguran
65 Bab 65 - Minta Maaf dan Penyesalan Salwa
66 Bab 66 - Tabur Tuai
67 Bab 67 - Lanjutin Yuk
68 Bab 68 - Memilikimu Seutuhnya
69 Bab 69 - Menuju Garis Finish
70 Bab 70 - Cinta Sejati (TAMAT)
71 PROMO NOVEl BARU
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 - Pertama Kali Berjumpa
2
Bab 2 - Kapan Nikah ?
3
Bab 3 - Kedatangan Alden ke Bandung
4
Bab 4 - Jalan-Jalan Malam
5
Bab 5 - Tamu di Tengah Malam
6
Bab 6 - Romeo adalah Yoga
7
Bab 7 - Persiapan Pertunangan
8
Bab 8 - Restoran Sayang Jando
9
Bab 9 - Berbicara Empat Mata
10
Bab 10 - Playboy Cap Balsem
11
Bab 11 - Empty Love Syndrome
12
Bab 12 - Kado Ulang Tahun (Spesial)
13
Bab 13 - Awal Mula
14
Bab 14 - Sebuah Kutukan
15
Bab 15 - Gara-Gara Tendangan
16
Bab 16 - Deep Talk
17
Bab 17 - Apa Aku Anak Haram ? (Yumna)
18
Bab 18 - Menikah Tanpa Restu (Masa Lalu~Part 1)
19
Bab 19 - Sebutan Wanita Mandul (Masa Lalu~Part 2)
20
Bab 20 - Bu Titik Meninggal dan Kehamilan Yulia (Masa Lalu~Part 3)
21
Bab 21 - Perihal Wali Nikah
22
Bab 22 - Batal Berbicara
23
Bab 23 - Sebuah Foto
24
Bab 24 - Terungkap Jati Diri Yumna
25
Bab 25 - Bertemu Mantan Kekasih
26
Bab 26 - Menunda Pernikahan
27
Bab 27 - Bule Cap Balsem Ngambek
28
Bab 28 - Pergi ke Bali (Kejutan)
29
Bab 29 - Adu Mulut (Calon Istri vs Mantan Kekasih)
30
Bab 30 - Kegaduhan
31
Bab 31 - Jujur Walau Terasa Pahit
32
Bab 32 - Cita-Cita Yumna Di Masa Lalu (Jodoh Bule)
33
Bab 33 - Ulet Bulu Kelimpungan
34
Bab 34 - Bias Masa Lalu (Bagas-Yulia-Mawar)
35
Bab 35 - Poligami (Bagas-Yulia-Mawar)
36
Bab 36 - Siang Berdarah
37
Bab 37 - Golongan Darah dan Tes DNA
38
Bab 38 - Tabur Tuai
39
Bab 39 - Perkara Harta Warisan
40
Bab 40 - Pinjam Uang
41
Bab 41 - Interview User
42
Bab 42 - Tak Sengaja Terjatuh (Sebuah Petunjuk)
43
Bab 43 - Kun Fayakun
44
Bab 44 - Jalur Langit (Doa Anak yang Salihah)
45
Bab 45 - Penolakan dan Ketakutan Meka
46
Bab 46 - Tiba di Surabaya
47
Bab 47 - Pelukan Ayah dan Anak
48
Bab 48 - Sebuah Tamparan
49
Bab 49 - Diusir Paksa
50
Bab 50 - Apa Kabar Istri Ayah ?
51
Bab 51 - Menyisir Rambut
52
Bab 52 - Meminta Restu
53
Bab 53 - Hamil di Luar Nikah
54
Bab 54 - Gelang Emas Wasiat
55
Bab 55 - Kecurigaan Bu Ratih
56
Bab 56 - Modus Calon Mantu
57
Bab 57 - Tetangga Julid dan Kepo
58
Bab 58 - Gelang Wasiat Berhasil Kembali
59
Bab 59 - Dilarikan ke Rumah Sakit
60
Bab 60 - Akhirnya Menikah (Yumna dan Alden)
61
Bab 61 - Di Atas Langit Masih Ada Langit
62
Bab 62 - Setelah Makan Malam
63
Bab 63 - Menuju Puncak
64
Bab 64 - Keguguran
65
Bab 65 - Minta Maaf dan Penyesalan Salwa
66
Bab 66 - Tabur Tuai
67
Bab 67 - Lanjutin Yuk
68
Bab 68 - Memilikimu Seutuhnya
69
Bab 69 - Menuju Garis Finish
70
Bab 70 - Cinta Sejati (TAMAT)
71
PROMO NOVEl BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!