Bab 15 - Gara-Gara Tendangan

"Yank. Kamu kenapa, kok melamun?" Alden pun menepuk lembut pipi Yumna.

Deg...

Seketika Yumna pun tersadar dari ingatan kelam di masa lalunya. Bola matanya bergulir resah dan menatap Alden yang tengah berada di atas tubuhnya saat ini. Alhasil Yumna merasa teringat saat dirinya tidur seranjang dengan Yoga di masa lalu. Tiba-tiba...

BUGH !!

"Auchhh, rudalku!" jerit Alden.

Lelaki ini seketika merintih kesakitan seraya kedua telapak tangannya secara otomatis memegang senjata masa depannya yang berada di bawah perutnya. Dikarenakan Yumna baru saja menendang bagian krusial tersebut.

Alden pun kini dalam posisi setengah berdiri dan sudah turun dari ranjang.

"Kamu kenapa, Yank? Alamakk adikku..." rintih Alden.

"Hah, kamu kenapa?" Yumna justru balik bertanya pada Alden.

Ekspresi Yumna menyiratkan jika wanita ini seakan sedang banyak pikiran sehingga terlihat tidak fokus alias ling_lung. Ibarat kata, tubuhnya ada di sini tapi pikirannya di tempat lain.

"Kenapa kamu malah balik tanya ke aku? Huhu..."

"Kenapa kamu pegang itu mu?" cicit Yumna.

"Gara-gara kamu!" seru Alden.

Lelaki ini baru saja memilih untuk mendaratkan b0kongnya di sofa kamar hotel. Kakinya ia buka lebar-lebar. Rasanya tak bisa dijabarkan lagi. Cenut-cenut.

Tendangan Yumna memang tidak terlalu kencang, tapi tepat sasaran.

Yumna pun seketika bangun, lalu turun dari ranjang. Ia berjalan mendekati Alden, kemudian duduk di samping calon suaminya itu.

"Maaf, apa salahku?" cicit Yumna lirih yang masih bingung dan belum sadar kesalahannya.

"Salah kamu pokoknya! Lagian kamu kenapa sih, Yank? Perasaan dari tadi ngelamun terus!" keluh Alden. "Sampai-sampai adikku yang tidak berdosa ini, kamu tendang. Dia sudah tobat dari dunia celup-mencelup. Kalau dia kenapa-napa, gimana coba? Nanti bisa-bisa aku gagal bikin kamu merem melek di malam pertama kita. Aku takut kamu enggak puas sama performa dia terus cari cowok lain," sambungnya.

Seketika...

PLAKK !!

Yumna memukul lengan Alden cukup kencang.

"Auchh !!" jerit Alden. "Astaga, apes banget sih malam ini. Mimpi apa aku semalam dapat pukulan atas-bawah. Kalau dapat ciuman atas-bawah pasti bahagianya diriku,"

"Ngomong asal jeplak saja!" gerutu Yumna. "Aku enggak mungkin selingkuhin kamu cuma gara-gara hal itu. Malah aku takutnya kamu yang selingkuhin aku," sambungnya.

"Aku setia padamu kok, Yank. Lagi pula apa alasanku buat selingkuhin kamu?"

"Ya, mungkin saja."

"Enggak akan, Yank. Kamu itu super perfect banget bagiku dari ujung rambut sampai ujung kaki. Gambaran wanita mandiri tapi bukan mandi sendiri, pinter, ulet, rajin dalam segala hal, pokoknya calon istri salehah deh. Mana udah matang dari pohonnya dan siap ku petik. Hehe..." Alden pun terkekeh sendiri. Yumna seketika ikut tersenyum tipis melihat kekocakan Alden.

"Kalau gambaran artis di sini tuh, kamu mirip kayak Mbak Syahmiri yang suaminya pengusaha gantengnya kebangetan kayak aku," Yumna langsung menepuk jidatnya. "Kalau di luar negeri itu, kamu mirip artis Mbak Angelona Jelly," sambungnya.

"Suka ngadi-ngadi deh kamu," ujar Yumna.

"Malam ini kan perayaan ulang tahunmu. Harusnya indah dan romantis. Eh, malah berakhir babak b3lur bin bengkak begini," ujar Alden seraya jarinya menunjuk ke arah senjata masa depan yang ada di bawah perutnya.

Menurut kabar terkini dari B M K G yang terpercaya bukan kabar dari gosip tetangga, senjata krusial yang berukuran jumbo dan panjang itu tengah mengalami pembengkakan cukup serius.

Yumna pun sempat melirik sejenak sesuatu yang agak men0njol di bagian celana Alden.

"Maaf, aku enggak sengaja."

"Aduh, sakit Yank." Alden kembali mengeluhkan rasa ngilu di area pangkal pa_ha nya yang timbul tenggelam seperti ikan dalam kolam.

Yumna semakin didera rasa bersalah. Ia merutuki dirinya sendiri sampai tanpa sadar kebablasan melakukan tendangan penalti pada bagian krusial milik Alden. You know what I mean.

"Aku harus gimana biar sakitnya hilang?" cicit Yumna dengan mimik wajah polosnya.

Seketika senyum tipis terbit di wajah Alden. Namun ia tetap berpura-pura mengeluh kesakitan. Walaupun sebenarnya rasa ngilu pada bagian krusial itu perlahan telah berkurang.

"Dielus saja. Mungkin bengkaknya bisa k3mpes,"

"Dielus? Pakai apa?"

"Pakai tangan lah. Memangnya Ayank mau elus doi pakai mulut," jawab Alden.

"Enggak ah," tolak Yumna.

"Terus nasib doi, gimana?" Alden memasang wajah melas di depan Yumna.

"Aku kipasin saja, bagaimana?" tawar Yumna.

"Memangnya doi sate kambing, pakai dikipasin segala. Huft !!"

"Aku pesenin susu putih hangat ke pihak hotel ya," tawar Yumna sengaja mengalihkan rasa sakit Alden pada minuman favorit calon suaminya itu.

"Enggak mau!" tolak Alden dengan manja.

"Terus, maunya apa?" Yumna pun mendadak kebingungan menghadapi Alden yang mode seperti ini. Terlebih didorong perasaan bersalah karena tanpa sengaja dirinya melukai senjata Alden.

"Minum susu kamu," jawab Alden asal ceplos.

Secara refleks Yumna langsung menutup buah mahoni kembar miliknya dengan kedua telapak tangannya.

"Dasar me_sum !" umpat Yumna seraya menatap tajam Alden.

"Haha..." Alden pun seketika tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Yumna yang tampak lucu dan menggemaskan.

"Aku bercanda, Yank."

"Dasar nyebelin !"

"Tapi cinta kan," goda Alden.

Yumna pun hanya terdiam sambil cemberut. Ia masih kesal dengan candaan Alden padanya barusan.

"Kok enggak jawab sih," Alden terdengar merajuk.

"Iya, cinta. Kalau enggak cinta, mana mungkin sebentar lagi kita mau nikah."

"Kok jawabnya kayak terpaksa gitu. Seperti kawin paksa saja," Alden semakin merajuk manja.

"Aku cinta kamu, Mas Alden Pratama Bentley. Cinta banget. Puas?"

"Oh, so sweet nya. Peluuukkk..." Alden merentangkan kedua tangannya lebar-lebar pada Yumna.

Greepp...

Yumna pun memeluk tubuh Alden seperti keinginan lelaki itu.

"Love you, Yumna Salsabila." Alden berbisik mesra di telinga Yumna.

"Love you too, Mas Alden."

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Nena Anwar

Nena Anwar

meskipun si turbo kena tendangan penalty tapi berakhir dapet pelukan romantis dari Yumna definisi sakit2 dulu senang dan bahagia kemudian 😆😆😆😆😆 pasangan kocag tergesrek

2024-12-16

6

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

kirain tadi Yumna mau berkata jujur ma Alden eh ternyata malah nendang si turbo...

2024-12-17

2

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

si Yumna sebenarnya ada niat gayah cerita ke Alden tentang masa lalunya yang kelam

2024-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pertama Kali Berjumpa
2 Bab 2 - Kapan Nikah ?
3 Bab 3 - Kedatangan Alden ke Bandung
4 Bab 4 - Jalan-Jalan Malam
5 Bab 5 - Tamu di Tengah Malam
6 Bab 6 - Romeo adalah Yoga
7 Bab 7 - Persiapan Pertunangan
8 Bab 8 - Restoran Sayang Jando
9 Bab 9 - Berbicara Empat Mata
10 Bab 10 - Playboy Cap Balsem
11 Bab 11 - Empty Love Syndrome
12 Bab 12 - Kado Ulang Tahun (Spesial)
13 Bab 13 - Awal Mula
14 Bab 14 - Sebuah Kutukan
15 Bab 15 - Gara-Gara Tendangan
16 Bab 16 - Deep Talk
17 Bab 17 - Apa Aku Anak Haram ? (Yumna)
18 Bab 18 - Menikah Tanpa Restu (Masa Lalu~Part 1)
19 Bab 19 - Sebutan Wanita Mandul (Masa Lalu~Part 2)
20 Bab 20 - Bu Titik Meninggal dan Kehamilan Yulia (Masa Lalu~Part 3)
21 Bab 21 - Perihal Wali Nikah
22 Bab 22 - Batal Berbicara
23 Bab 23 - Sebuah Foto
24 Bab 24 - Terungkap Jati Diri Yumna
25 Bab 25 - Bertemu Mantan Kekasih
26 Bab 26 - Menunda Pernikahan
27 Bab 27 - Bule Cap Balsem Ngambek
28 Bab 28 - Pergi ke Bali (Kejutan)
29 Bab 29 - Adu Mulut (Calon Istri vs Mantan Kekasih)
30 Bab 30 - Kegaduhan
31 Bab 31 - Jujur Walau Terasa Pahit
32 Bab 32 - Cita-Cita Yumna Di Masa Lalu (Jodoh Bule)
33 Bab 33 - Ulet Bulu Kelimpungan
34 Bab 34 - Bias Masa Lalu (Bagas-Yulia-Mawar)
35 Bab 35 - Poligami (Bagas-Yulia-Mawar)
36 Bab 36 - Siang Berdarah
37 Bab 37 - Golongan Darah dan Tes DNA
38 Bab 38 - Tabur Tuai
39 Bab 39 - Perkara Harta Warisan
40 Bab 40 - Pinjam Uang
41 Bab 41 - Interview User
42 Bab 42 - Tak Sengaja Terjatuh (Sebuah Petunjuk)
43 Bab 43 - Kun Fayakun
44 Bab 44 - Jalur Langit (Doa Anak yang Salihah)
45 Bab 45 - Penolakan dan Ketakutan Meka
46 Bab 46 - Tiba di Surabaya
47 Bab 47 - Pelukan Ayah dan Anak
48 Bab 48 - Sebuah Tamparan
49 Bab 49 - Diusir Paksa
50 Bab 50 - Apa Kabar Istri Ayah ?
51 Bab 51 - Menyisir Rambut
52 Bab 52 - Meminta Restu
53 Bab 53 - Hamil di Luar Nikah
54 Bab 54 - Gelang Emas Wasiat
55 Bab 55 - Kecurigaan Bu Ratih
56 Bab 56 - Modus Calon Mantu
57 Bab 57 - Tetangga Julid dan Kepo
58 Bab 58 - Gelang Wasiat Berhasil Kembali
59 Bab 59 - Dilarikan ke Rumah Sakit
60 Bab 60 - Akhirnya Menikah (Yumna dan Alden)
61 Bab 61 - Di Atas Langit Masih Ada Langit
62 Bab 62 - Setelah Makan Malam
63 Bab 63 - Menuju Puncak
64 Bab 64 - Keguguran
65 Bab 65 - Minta Maaf dan Penyesalan Salwa
66 Bab 66 - Tabur Tuai
67 Bab 67 - Lanjutin Yuk
68 Bab 68 - Memilikimu Seutuhnya
69 Bab 69 - Menuju Garis Finish
70 Bab 70 - Cinta Sejati (TAMAT)
71 PROMO NOVEl BARU
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 - Pertama Kali Berjumpa
2
Bab 2 - Kapan Nikah ?
3
Bab 3 - Kedatangan Alden ke Bandung
4
Bab 4 - Jalan-Jalan Malam
5
Bab 5 - Tamu di Tengah Malam
6
Bab 6 - Romeo adalah Yoga
7
Bab 7 - Persiapan Pertunangan
8
Bab 8 - Restoran Sayang Jando
9
Bab 9 - Berbicara Empat Mata
10
Bab 10 - Playboy Cap Balsem
11
Bab 11 - Empty Love Syndrome
12
Bab 12 - Kado Ulang Tahun (Spesial)
13
Bab 13 - Awal Mula
14
Bab 14 - Sebuah Kutukan
15
Bab 15 - Gara-Gara Tendangan
16
Bab 16 - Deep Talk
17
Bab 17 - Apa Aku Anak Haram ? (Yumna)
18
Bab 18 - Menikah Tanpa Restu (Masa Lalu~Part 1)
19
Bab 19 - Sebutan Wanita Mandul (Masa Lalu~Part 2)
20
Bab 20 - Bu Titik Meninggal dan Kehamilan Yulia (Masa Lalu~Part 3)
21
Bab 21 - Perihal Wali Nikah
22
Bab 22 - Batal Berbicara
23
Bab 23 - Sebuah Foto
24
Bab 24 - Terungkap Jati Diri Yumna
25
Bab 25 - Bertemu Mantan Kekasih
26
Bab 26 - Menunda Pernikahan
27
Bab 27 - Bule Cap Balsem Ngambek
28
Bab 28 - Pergi ke Bali (Kejutan)
29
Bab 29 - Adu Mulut (Calon Istri vs Mantan Kekasih)
30
Bab 30 - Kegaduhan
31
Bab 31 - Jujur Walau Terasa Pahit
32
Bab 32 - Cita-Cita Yumna Di Masa Lalu (Jodoh Bule)
33
Bab 33 - Ulet Bulu Kelimpungan
34
Bab 34 - Bias Masa Lalu (Bagas-Yulia-Mawar)
35
Bab 35 - Poligami (Bagas-Yulia-Mawar)
36
Bab 36 - Siang Berdarah
37
Bab 37 - Golongan Darah dan Tes DNA
38
Bab 38 - Tabur Tuai
39
Bab 39 - Perkara Harta Warisan
40
Bab 40 - Pinjam Uang
41
Bab 41 - Interview User
42
Bab 42 - Tak Sengaja Terjatuh (Sebuah Petunjuk)
43
Bab 43 - Kun Fayakun
44
Bab 44 - Jalur Langit (Doa Anak yang Salihah)
45
Bab 45 - Penolakan dan Ketakutan Meka
46
Bab 46 - Tiba di Surabaya
47
Bab 47 - Pelukan Ayah dan Anak
48
Bab 48 - Sebuah Tamparan
49
Bab 49 - Diusir Paksa
50
Bab 50 - Apa Kabar Istri Ayah ?
51
Bab 51 - Menyisir Rambut
52
Bab 52 - Meminta Restu
53
Bab 53 - Hamil di Luar Nikah
54
Bab 54 - Gelang Emas Wasiat
55
Bab 55 - Kecurigaan Bu Ratih
56
Bab 56 - Modus Calon Mantu
57
Bab 57 - Tetangga Julid dan Kepo
58
Bab 58 - Gelang Wasiat Berhasil Kembali
59
Bab 59 - Dilarikan ke Rumah Sakit
60
Bab 60 - Akhirnya Menikah (Yumna dan Alden)
61
Bab 61 - Di Atas Langit Masih Ada Langit
62
Bab 62 - Setelah Makan Malam
63
Bab 63 - Menuju Puncak
64
Bab 64 - Keguguran
65
Bab 65 - Minta Maaf dan Penyesalan Salwa
66
Bab 66 - Tabur Tuai
67
Bab 67 - Lanjutin Yuk
68
Bab 68 - Memilikimu Seutuhnya
69
Bab 69 - Menuju Garis Finish
70
Bab 70 - Cinta Sejati (TAMAT)
71
PROMO NOVEl BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!