"Jadi Ava, namanya?" gumam Suk Chin pelan, namun terdengar oleh Elang.
"Ya, Kek. Dia anak angkat dari tuan Hans, pengelola HF Distro sekarang." Elang menjelaskan pada kakeknya.
"Anak angkat? Kenapa? Bukankah statusnya sebagai anak angkat tidak akan memberikan keuntungan yang berarti untuk kita?"
"Kakek, apa kau tidak membaca berkas itu hingga selesai? Kau akan terkejut membaca halaman terakhir." Elang menyilangkan kedua tangan di depan dadanya dan memberi tatapan meyakinkan pada Suk Chin.
Suk Chin memicingkan matanya, dia sedikit curiga pada perkataan Elang. Laki-laki berjanggut putih itupun langsung membuka berkas dalam map sekali lagi, ia langsung menuju ke lembaran terakhir, seperti yang telah Elang sebutkan.
"Jadi ...?" Suk Chin mengerutkan dahi sambil menatap Elang. "Apa kau bertanggung jawab atas informasi ini?"
"Aku bisa memastikan semua, Kek!"
"Jika kau salah, maka ini adalah fitnah besar!"
"Kakek tau aku orang seperti apa, aku tidak akan melakukan kesalahan untuk hal seperti ini."
Sejenak mereka berdua terdiam, embusan angin yang tidak terlalu kencang membisik di telinga setiap orang yang berada pada puncak gedung pencakar langit itu.
"Sebelum aku memutuskan kerja sama, aku sudah menyelidiki HF Distro. HF Distro memiliki pengaruh yang cukup kuat di Indonesia. Sehingga brand fashion bergaya Korea milik kita, akan cukup mudah berselancar di negara itu." Suk Chin kembali terdiam sebelum melanjutkan bicaranya. "Aku tidak mengira akan ada rahasia masa lalu yang gelap dalam bisnis mereka."
"Kakek bisa memastikannya sendiri." Elang menurunkan tangannya yang sedari tadi menyilang di depan dada.
"Jika aku tau hal ini lebih awal, aku tidak akan bekerja sama dengan mereka!" seru Suk Chin sedikit kesal.
"Kita tidak bisa membatalkan ini, jalan satu-satunya adalah dengan menikahi pewaris sah dari bisnis tersebut." Elang mencoba memberikan solusi.
"Baiklah! Tapi sebelum itu, akan kupastikan sendiri kebenaran berita ini. Jangan mengambil tindakan apapun sebelum aku memberi keputusan."
"Baik, Kek! Malam ini, aku akan pulang lagi ke Indonesia."
"Kau jauh-jauh datang kemari, hanya untuk mengatakan ini?"
Laki-laki berparas sempurna itu hanya tersenyum pada kakeknya lalu berbalik badan yang diikuti oleh para body guard nya.
***
"Ada apa kakek memanggilku?" Min Kyoung datang masuk pada ruangan milik ketua Eagle Group tanpa mengetuk pintu. Para penjaga memang membebaskan laki-laki tinggi dan berkaca mata itu masuk pada ruangan ketua.
Saat itu, tampak Lee Suk Chin sedang duduk menghadap dinding kaca melihat pemandangan Seoul dari lantai enam belas, tempat ruangannya berada.
"Aku membebaskanmu dari perjodohan ini!" ucap Suk Chin dengan suara berat khas milik pria yang sudah berumur.
"Kenapa Kakek berubah pikiran?"
"Young Jae, dia bersedia menikah dengan gadis Indonesia tersebut!"
"Hanya itu yang ingin Kakek sampaikan?"
"Hmmm, kau boleh pergi!"
Min Kyoung membelalak tak percaya. Bahkan kakeknya ini sama sekali belum menghadap ke arahnya sejak tadi.
"Lalu ... bagaimana dengan proyek kerja samanya? Siapa yang akan menangani bisnis besar tersebut!" tanya Min Kyoung. Dia sedikit percaya diri, karena bila dulu dia yang menjadi target perjodohan, maka Young Jae yang akan memegang proyek kerja sama ini. Dan jika keadaan terbalik, maka kemungkinan, dirinya lah yang dipercaya untuk memegang proyek.
"Aku belum memutuskan siapa yang akan menjadi penanggung jawabnya. Kita lihat saja nanti!"
Min Kyoung meremas kepalan tangannya, giginya bergesekan saling memberi tekanan satu sama lain. Rahangnya bergerak-gerak gelisah selaras dengan tatapan amarahnya yang semakin tajam.
Laki-laki berkacamata itu pun langsung pergi dengan langkah yang lebar, dia membanting pintu saat dia keluar dari ruangan itu. Para penjaga di luar cukup kaget dan langsung bersiap melihat sikap Min Kyoung yang seperti itu. Namun laki-laki itu mencoba santai sambil merapatkan jasnya seakan tidak peduli.
"Sesulit itukah mempercayaiku?" geram Min Kyoung begitu ia menjauh dari ruangan Suk Chin.
***
Sementara itu di mansion keluarga Elang, tempat orang tua Elang berada.
"Tuan!" Seorang pelayan sedang menuju ke sebuah ruangan sambil memanggil majikannya dengan nada panik.
"Ada apa asisten Mu?" tanya pria paruh baya yang menjadi tuan rumah di mansion mewah tersebut, yang tak lain adalah tuan Lee, ayah Elang.
"Tetua Lee, datang berkunjung?"
"Apa? Ayah?"
"Benar, Tuan!" Pelayan itu membungkuk lagi pada tuannya.
Tuan Lee, langsung menuju ke ruang utama, untuk memastikan kabar yang dibawa asisten Mu.
Kedua laki-laki itu berjalan dengan langkah yang dipercepat. Hingga mereka melihat seorang kakek tua berjas putih yang diikuti belasan pengawal sedang masuk dalam mansionnya.
Kemudian seorang wanita paruh baya lebih dahulu mencapai tamunya dan langsung membungkukkan badan memberi salam penghormatan.
"Ayah, mengapa anda datang begitu mendadak. Seandainya ayah memberitahu, maka kami akan menyiapkan penyambutan lebih baik dari ini." Wanita itu tersenyum sambil menundukkan pandangan, dia tidak lain adalah nyonya Lee.
"Tidak perlu repot-repot menantuku! Aku hanya memberi tahu pada kalian, jika aku sudah mengatur acara pertemuan dengan keluarga Hans untuk membicarakan perjodohan sore ini!"
Tuan Lee, yang baru saja datang dan sempat mendengar tujuan ayahnya datang kemari pun merasa bingung dan bertanya-tanya.
"Perjodohan? Maksud ayah?" Dia langsung menyela dengan pertanyaan.
"Mari kita duduk dulu, bila ayah mertua berkenan, tolong jelaskan lebih rinci maksud dari ayah mertua, agar kami tidak salah paham. Mohon maaf atas ketidak sopanan kami sebelumnya." Khas dari nyonya Lee, dia selalu memperlakukan orang tua dengan lembut dan begitu hormat. Tak heran jika Tetua Lee, begitu menyukai karakter menantunya ini dan suka memujinya dimanapun mereka sedang bersama.
Lee Suk Chin pun tersenyum dan setuju dengan saran menantunya.
***
Hotel Wilson, saat acara jamuan makan keluarga Hans dan keluarga Lee.
"Terima kasih telah memenuhi undangan kami, Tuan dan Nyonya Hans," ujar nyonya Lee mewakili keluarganya saat pasangan Hans baru memasuki ruangan.
"Justru, saya yang berterima kasih. Karena Tuan besar dan Nyonya Besar bahkan Tetua dari keluarga Lee, berkenan makan satu meja bersama kami. Saya sungguh merasa terhormat." Nyonya Hans yang masih berdiri langsung membungkukkan badan memberi salam penghormatan pada keluarga Lee.
"Maaf, kami terlambat!" ujar tuan Hans yang juga ikut membungkukkan badan.
"Silakan duduk." Nyonya Lee mempersilakan pasangan keluarga Hans untuk mengambil tempat di seberang mereka. Sementara tuan dan tetua Lee hanya tersenyum.
"Ava mungkin masih dalam perjalanan, saya sudah mendapat kabar dari sekretaris pribadi saya. Jika dia sedang menuju kemari!" Tuan Hans membuka pembicaraan setelah mereka duduk.
"Apa yang menyebabkan, keluarga Lee merubah keputusan sehingga perjodohan ini dilakukan dengan Ava?" Pertanyaan nyonya Hans berhasil membuat geram suaminya, sehingga tuan Hans menyenggol lutut istrinya menggunakan kakinya. Nyonya Hans malah mendelik, dan berusaha tetap santai.
"Tidak ada alasan khusus, putra kami yang menginginkannya," jawab tuan Lee santai.
"Eheem," dehem tuan Hans menyela. "Siapapun sama saja, baik Maura maupun Ava, sama-sama putri kami," jelas tuan Hans sedikit kikuk.
Sementara itu di dalam Marcedez Benz yang sedang melaju kencang.
"Halo? Ada apa?" ucap pengendara mobil tersebut pada seseorang di telepon. Ia menggunakan headset yang terhubung oleh bluetooth dengan gawainya.
"Semua sudah berkumpul di acara perjamuan Hotel Wilson, mereka menunggu kehadiran anda, Tuan Muda Elang," pungkas seseorang dari balik telpon.
"Baiklah!" Elang langsung memutar arah mobilnya menuju tempat yang dimaksud.
***
Kembali pada saat Elang sepulang mengantar Ava ke rumahnya.
Elang berada di Mansion kedua orang tuanya. Ibunya, Nyonya Lee, begitu bahagia melihat kehadiran putra semata wayangnya.
"Mengapa ada Min Kyoung kemari?" tanya Elang tanpa memedulikan basa basi dari ibunya yang sedang memeluk dirinya.
"Young Jae? Apa kau serius menyerahkan proyek kerja sama ini pada Min Kyoung?" Tuan Hans ternyata sama saja, kedua lelaki itu tak bertegur sapa untuk saling melepas rindu, pembicaraan mereka hanya mengarah pada bisnis saja.
***
Kunjungi ig @kak.ofa dan follow untuk melihat visual cast dari Sweet Marriage
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Liesdiana Malindu
karena aku bukan penggemar Drakor,,jadi agak kesulitan menyebutkan dan mengingat nama2 pemeran koreax.
2021-01-12
4
Nur Ulsyah Musyarofah
Jadi part ini tuh kilas balik ya man teman, jangan sampe bingung ya guys.
Love you bertabur bunga. .
2020-11-22
9