Melambung dan Tehempas

"Baik! Tidak usah dijemput saya pesan taksi." Ava memberikan senyumnya yang mengembang karena saking bahagianya.

"Lena! Lain kali aku akan benar-benar mentraktirmu! Aku harus pergi." Ava yang menyimpan ponselnya dengan buru-buru diberi tatapan heran oleh Lena.

Sebuah mobil Honda Jazz merah mendekati mereka, Ava pun langsung menyambar pintunya dan masuk ke dalamnya. "Maaf Lena, taksimu kupakai, kau pesan lagi ya! Nanti ku telpon!" ujar Ava setelah masuk dalam mobil. Dia menyembulkan kepalanya di balik jendela dengan menunjukkan tangan mengepal yang hanya mengeluarkan jempol dan kelingking, membentuk seperti gagang telepon.

Ava meninggalkan Lena yang mematung karena terkejut ditinggalkan Ava. Dia merasa bersalah pada Lena, namun ia berjanji akan menceritakan semua kabar bahagia ini pada sahabatnya nanti, seusai acara makan bersama keluarganya.

***

"Nona silakan kemari!" Seorang wanita muda menyambut Ava ramah dan menuntunnya ke kamar Ava menuju ke atas meja riasnya yang kini sudah penuh dengan alat-alat make up bukan miliknya.

"I-ini apa?" tanya Ava heran.

"Hari ini kami bertiga yang akan mengurus make up dan hair do untuk Nona. Silakan duduk di sini." Wanita itu menarik kursi meja rias dan mengarahkan telapaknya yang terbuka ke arah kursi tersebut.

"Eeh, kenapa harus dandan?" Ava masih belum bisa menghilangkan rasa herannya.

"Nyonya Hans yang memintanya, nyonya sudah mempersiapkan semua yang Nona muda perlukan. Tak usah risau." Wanita dengan blouse hitam dan rok hitam itu menatap Ava melalui pantulan kaca. "Sekarang, mari kami bantu Nona untuk bersiap! Anda harus menjadi cantik hari ini!"

Ava begitu terharu dengan perlakuan wanita ini. Bukan, bukan karena wanita ini yang memperlakukan Ava bak ratu. Melainkan karena mendengar bahwa ini semua adalah permintaan ibunya.

"Nona, saya akan membersihkan wajah anda. Anda jangan meneteskan air mata." Wanita wardrobe itu menepuk-nepukkan tisu untuk menghapus buliran bening di pelupuk mata gadis yang akan diriasnya.

"Maaf, saya sedang terharu." Ava menjawab sambil berusaha menghapus sendiri air mata menggunakan jarinya.

Para perias wajah itu menggeleng-gelengkan kepala mereka. Bagaimana ada yang bisa terharu sampai menangis hanya karena hendak dirias wajahnya.

***

"Mari, saya antar anda, Nona!" Pak Manji tiba-tiba berada di ambang pintu. Sepertinya salah satu dari perias tadi yang memberi tahu jika Ava sudah siap.

Ava pun berdiri di atas heels berwarna senada dengan gaunnya. Kaki ramping itu begitu tegak di atas sepatu beralas runcing tersebut, ukuran sepatunya juga sangat pas dengan telapak kaki Ava sehingga mempercantik bentuk kakinya.

Tuk tuk tuk

Dengan anggun suara sepatu mengetuk lantai. Hati yang gugup, membuat Ava sedikit grogi melangkah dengan sepatu heels di kakinya.

Pak Manji membungkukkan badannya, dia melipat tangan kiri nya ke arah sudut yang dibentuk tubuhnya dan menyodorkan telapak tangan kanannya untuk menggandeng Ava.

Pak Manji selalu manis saat memperlakulan Ava. Begitupun Ava yang sudah tidak canggung saat di hadapan sekretaris ayahnya tersebut.

"Terima kasih." Ava menyambut uluran tangan dari pria paruh baya tersebut.

Dalam gandengan tangan pak Manji, Ava dituntun keluar rumah dan naik ke atas mobil yang sudah disiapkan.

"Ibu mengajakku makan keluarga, bahkan mengurusi keperluan wardrobe ku bagaimana aku masih meminta hal lain padanya, padahal aku bisa berangkat sendiri," ujar Ava dalam hatinya.

Sambil terus terdiam, mobil yang dinaiki Ava pun membelah jalanan. Tak lama kemudian Ava akan sampai pada tempat yang dituju.

"Silakan turun, Nona!" Dengan membuka pintu mobil, pak Manji meminta Ava untuk turun dari mobilnya.

Hotel Wilson adalah salah satu hotel milik dari Eagle Group, tak aneh jika hotel ini begitu mewah dan memiliki fasilitas yang begitu lengkap.

Gedung ini begitu tinggi, desainnya terkesan arogan dan mendominasi gedung di sampingnya. Pilar-pilar yang menancap kokoh menunjukkan betapa mahalnya harga yang harus dibayar untuk menggunakan fasilitas di dalamnya.

"Masuklah, mereka semua menunggu Nona." Pak Manji mengarahkan Ava pada sebuah pintu hitam yang tingginya mampu mengejek Ava. Ava sempat merasa tak enak karena dibawa ke hotel semewah ini, namun rasa itu kemudian pergi begitu melihat tubuh kedua orang tuanya duduk di meja makan.

Langkah kaki Ava pun masuk, dia mulai menyusuri ruangan itu lebih dalam dengan senyum yang mengembang.

Namun semakin ia masuk, senyum itu pudar. Ava tak hanya melihat kedua orang tuanya saja pada meja mekan nan mewah itu. Ada tiga orang lain yang Ava sama sekali tidak mengenal mereka. Dan Ava yakin, ini bukanlah sesuatu yang baik untuknya.

Ava menggigit bibir bawahnya, dan jemarinya memelintir sedikit rok yang ia kenakan. Bola matanya bergerak-gerak memperhatikan orang asing itu bergantian dengan perasaan bingung.

Dua dari mereka terlihat berpasangan dan masih berusia paruh baya. Kemudian yang satu lagi adalah seorang pria lanjut usia. Mereka bertiga tersenyum begitu tulus melihat kedatangan Ava.

Namun, bukankah ini makan malam keluarga, yang hanya ada Ava dan orang tuanya? Pantas saja kakaknya tidak datang pun tidak masalah. Ternyata ini bukan makan malam keluarga, yang seperti diinginkan Ava. Ada maksud yang tidak Ava ketahui sebelum makan malam ini direncanakan.

"Menantuku memang ahli dalam memilih calon cucu menantu. Dia begitu cantik," ujar pria lanjut usia yang terkekeh begitu melihat Ava masuk ke dalam ruangan.

'Menantu?' Ava sedikit terperanjak.

"Anakku yang cantik, kau sudah datang? Duduklah!" Nyonya Hans langsung berdiri begitu melihat Ava tiba. Dia merangkul bahu Ava dan menuntunnya ke tempat duduk.

"Kau harus bisa bersikap baik hari ini. Saat ini adalah saatnya kau balas budi dengan apa yang sudah kami lakukan!" bisik nyonya Hans yang hanya terdengar oleh telinga Ava. Kemudian wanita itu menarik sebuah kursi di samping tempat duduknya.

"Duduklah Ava sayang." Mulut manis nyonya Hans terdengar meyakinkan. "Perkenalkan dirimu," ujarnya lembut pada ketiga tamu.

Diperlakukan baik oleh ibunya kini membuat hati Ava teriris. Kembang dalam hati yang tadinya bermekaran, kini berduri dan melukainya.

Gadis itu pun memundurkan sedikit kursinya lalu berdiri sambil membungkukkan badan terlebih dahulu.

"Mereka ini tuan dan nyonya Lee, panggil mereka demikian," bisik nyonya Hans ketika Ava membungkuk.

Begitu ia paham dengan perkataan ibunya, Ava pun menegakkan kembali badannya. Rambut gadis itu terayun karena gerakannya, kemudian dengan jemari manisnya, ia membetulkan geraian hitam di kepalanya tersebut.

Gadis itu mengeluarkan senyum terbaiknya. "Perkenalkan saya adalah Ava Ashalina, Tuan dan Nyonya Lee. Panggil saya Ava. Saya senang bertemu dengan anda, semoga anda bisa menerima kepribadian saya yang banyak kekurangan ini." Ava membungkukkan sedikit badannya lagi begitu ia selesai berbicara.

"Duduklah!" perintah orang yang paling tua di antara mereka bertiga.

Mendengar itu, Ava menarik kembali kursinya dan langsung duduk seraya mengapitkan rok pada kedua pahanya. Diperlakukan demikian sudah biasa bagi apa, seburuk apapun mereka berperilaku, Ava akan tetap tegar dan menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Kini calon cucu menantu sudah datang, bagaimana kalau kita langsung makan saja?" Kakek tua itu berkata demikian dan langsung disambut oleh anggukkan dari kedua orang lain di sampingnya.

"Apa Tetua Lee tidak ingin bertanya lagi tentang putri kami?" Nyonya Hans menyela perintah tersebut.

"Ah, nanti juga kita tau sendiri ketika dia menjadi bagian dari keluarga Lee." Orang yang dipanggil tetua Lee itu langsung memberi isyarat pada pelayan agar segera mengantar makanan.

"Saya justru merasa malu, pada perjamuan penting seperti ini, anak kami justru terlambat." Nyonya Lee kini berbicara.

"Kenapa perginya anak itu menantuku?" Tetua Lee bertanya pada nyonya Lee.

Tampak nyonya Lee kebingungan dia melirik suaminya dan menyenggol sikunya. Paham dengan kode yang diberikan istrinya, tuan Lee pun langsung menjawab, "Dia terjebak macet dalam perjalanan. Sebaiknya kita makan terlebih dahulu."

"Iya, dia pasti datang!" jawab nyonya Lee optimis.

Hidangan pembuka pun datang. Appetizer mewah ala Korea kini memenuhi meja berbentuk bulat telur di hadapan Ava. Gadis itu menelan ludah melihat besarnya porsi yang disuguhkan, ini adalah makanan-makanan Korea yang ingin ia makan ketika melihat drama Korea. Belum lagi hidangan ini disajikan dengan tampilan mewah yang lebih menggoda.

Dalam acara makan kali ini semuanya tidak berani banyak bicara. Mereka begitu khidmat dengan hidangan di atas piring masing-masing.

Lee Suk Chin atau dikenal dengan tetua Lee, merupakan pemilik utama Eagle Group. Kemudian perusahaan bisnis terbesar di Asia itu kini dipimpin oleh anak sulung dari tetua yaitu Lee Kang Joon, yang akrab dipanggil dengan tuan Lee. Sementara yang kini menjalani perjodohan adalah anak tuan Lee.

"Aku bisa menilai di awal pertemuan ini, aura yang dipancarkan oleh cucu menantu sama persis seperti aura menantuku ketika dia dijodohkan waktu itu, dan aku melihat sendiri, dia menantu yang baik. Aku percaya jika cucu menantu juga akan menjadi anak yang baik."

Senyum tetua Lee begitu hangat, ada ketulusan yang terpancar dari kakek tua itu. Seketika kesedihan Ava pun sirna. Mungkin menjadi bagian dari keluarga Lee lebih baik daripada tinggal bersama dengan ayah dan ibunya.

***

Bersambung ...

Next ya, jangan lupa vote dan masukkan ke rak buku kalian. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Arninyon

Arninyon

mungkin ini awal kebahagiaan dan penderitaanmu ava..

2021-08-28

0

Dwitiarina Kristiti

Dwitiarina Kristiti

mungkin...

2021-02-23

1

siti fauziah

siti fauziah

duh hidupnmu ava

2020-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 Gadis Korek Api
2 Panggilan Orang Tua
3 Melambung dan Tehempas
4 Dijodohkan atau Dijual?
5 Kalau Tidak Mau, Maka ...
6 Tiga Tahun
7 Kontrak Kebebasan.
8 Ku Ceritakan Semua
9 Dada dan Gaun
10 Injak Telor
11 Jangan Berharap Lebih
12 Dewa
13 Fakta Perjodohan
14 Fakta Perjodohan 2
15 Rencana Elang
16 Mawar Putih
17 Mari Berpose
18 Hidup Sendiri
19 Ancaman Lena
20 Honeymoon
21 Kemewahan Di Atas Udara
22 Asisten yang Ramah untuk Majikan yang Arogan
23 Panggilan untuk Asisten Choi
24 Liburan di Jeju
25 Pelukan Tiba-Tiba
26 Jemputan dari Tuan Muda
27 Minum Obat
28 Tidak Boleh Pergi
29 Sampa Jumpa Tiga Tahun Lagi
30 Tamu Tak Diundang
31 Honeymoon Rasa Study Tour
32 Kesendirian Ava
33 Segelas Koktail
34 Munculnya Pengkhianat
35 Minuman untuk Ayam
36 Menolong Elang
37 Noda Darah
38 Dilema Hati
39 Kunjungan Ayah
40 Berharap Dia Kembali
41 Terbayang Selalu
42 Belalai Gajah dan Sosis
43 Ditukar dengan Nyawa
44 Pertemuan Bisnis
45 Min Kyoung Tersindir
46 Lotus Management
47 Lotus Management 2
48 Ketakutan Nyonya Hans
49 Pulang Setelah Hujan
50 Pesona Asisten Choi
51 Kedatangan Dewa
52 Kedatangan Dewa 2
53 Ava yang Sangat Tidak Peka
54 Elang Cemburu
55 Apa Kau Menyesal?
56 Apa Maksudmu?
57 Cincin
58 Keinginan Ava
59 Berbicara dengan Min Kyoung
60 Apa Kau Menyukaiku?
61 Hampir Saja ...
62 Kemunculan Nyonya Hans
63 Serangan Min Kyoung
64 Ava Diculik
65 Ava Diculik 2
66 Rencana Maura
67 Rencana Maura 2
68 Menyelamatkan Ava
69 Ibu
70 Ibu 2
71 Periksa Kandungan
72 Rencana Maura 3
73 Jebakan untuk Maura
74 Rencana D
75 Kenangan Awal
76 Kode Darurat
77 Headline News
78 Persiapkan Hatimu
79 Author Baper
80 Persiapkan Hatimu 2
81 Persiapkan Hatimu 3
82 Persiapkan Hatimu 4
83 Kasus Ditutup
84 Kejanggalan
85 Bukan Sekedar Sepupu
86 Kemalangan Ava
87 Pria di Pesisir Pantai
88 Sebenarnya Cinta
89 Eagle Group Di Tangan Min Kyoung
90 Periksa Kandungan 2
91 Periksa Kandungan 3
92 Detik-Detik Kekhawatiran
93 Rencana D 2
94 Misi Di Stasiun TV NYX
95 Elang, Sang Pewaris
96 Berita
97 Imunisasi Baby Elang
98 Imunisasi Bayi Elang 2
99 Bayi Raja
100 Kecurigaaan Pada Maura
101 Bidan Kim Hera
102 Bidan Kim Hera 2
103 Hera VS Maura
104 Kembalinya Rasa Percaya
105 Kebejatan Lee Min Kyoung
106 Penangkapan Lee Min Kyoung
107 Mencari Tumpangan
108 Berita Gembira
109 Tersesat
110 Hampir Diusir
111 Penjemputan
112 Penjemputan 2
113 Hasil Tes DNA David dan Raja
114 Hasil Tes DNA David dan Raja 2
115 Bayi David dan Maura
116 Serpihan Masa Lalu
117 Itu Anakmu!
118 Bertemu Mertua
119 Album Foto Lama
120 Ibu Kandung Ava
121 Terlalu Murahan
122 David VS Elang
123 Krisis Kepercayaan
124 Maura Kalah
125 Pelukan Penuh Cinta
126 Sweet Marriage (End)
127 Epilog 1
128 Epilog 2
129 Ekstra Part 1
130 Ekstra Part 2 (End)
131 SUAMIKU SEORANG RAJA
132 Married with My Cousin
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Gadis Korek Api
2
Panggilan Orang Tua
3
Melambung dan Tehempas
4
Dijodohkan atau Dijual?
5
Kalau Tidak Mau, Maka ...
6
Tiga Tahun
7
Kontrak Kebebasan.
8
Ku Ceritakan Semua
9
Dada dan Gaun
10
Injak Telor
11
Jangan Berharap Lebih
12
Dewa
13
Fakta Perjodohan
14
Fakta Perjodohan 2
15
Rencana Elang
16
Mawar Putih
17
Mari Berpose
18
Hidup Sendiri
19
Ancaman Lena
20
Honeymoon
21
Kemewahan Di Atas Udara
22
Asisten yang Ramah untuk Majikan yang Arogan
23
Panggilan untuk Asisten Choi
24
Liburan di Jeju
25
Pelukan Tiba-Tiba
26
Jemputan dari Tuan Muda
27
Minum Obat
28
Tidak Boleh Pergi
29
Sampa Jumpa Tiga Tahun Lagi
30
Tamu Tak Diundang
31
Honeymoon Rasa Study Tour
32
Kesendirian Ava
33
Segelas Koktail
34
Munculnya Pengkhianat
35
Minuman untuk Ayam
36
Menolong Elang
37
Noda Darah
38
Dilema Hati
39
Kunjungan Ayah
40
Berharap Dia Kembali
41
Terbayang Selalu
42
Belalai Gajah dan Sosis
43
Ditukar dengan Nyawa
44
Pertemuan Bisnis
45
Min Kyoung Tersindir
46
Lotus Management
47
Lotus Management 2
48
Ketakutan Nyonya Hans
49
Pulang Setelah Hujan
50
Pesona Asisten Choi
51
Kedatangan Dewa
52
Kedatangan Dewa 2
53
Ava yang Sangat Tidak Peka
54
Elang Cemburu
55
Apa Kau Menyesal?
56
Apa Maksudmu?
57
Cincin
58
Keinginan Ava
59
Berbicara dengan Min Kyoung
60
Apa Kau Menyukaiku?
61
Hampir Saja ...
62
Kemunculan Nyonya Hans
63
Serangan Min Kyoung
64
Ava Diculik
65
Ava Diculik 2
66
Rencana Maura
67
Rencana Maura 2
68
Menyelamatkan Ava
69
Ibu
70
Ibu 2
71
Periksa Kandungan
72
Rencana Maura 3
73
Jebakan untuk Maura
74
Rencana D
75
Kenangan Awal
76
Kode Darurat
77
Headline News
78
Persiapkan Hatimu
79
Author Baper
80
Persiapkan Hatimu 2
81
Persiapkan Hatimu 3
82
Persiapkan Hatimu 4
83
Kasus Ditutup
84
Kejanggalan
85
Bukan Sekedar Sepupu
86
Kemalangan Ava
87
Pria di Pesisir Pantai
88
Sebenarnya Cinta
89
Eagle Group Di Tangan Min Kyoung
90
Periksa Kandungan 2
91
Periksa Kandungan 3
92
Detik-Detik Kekhawatiran
93
Rencana D 2
94
Misi Di Stasiun TV NYX
95
Elang, Sang Pewaris
96
Berita
97
Imunisasi Baby Elang
98
Imunisasi Bayi Elang 2
99
Bayi Raja
100
Kecurigaaan Pada Maura
101
Bidan Kim Hera
102
Bidan Kim Hera 2
103
Hera VS Maura
104
Kembalinya Rasa Percaya
105
Kebejatan Lee Min Kyoung
106
Penangkapan Lee Min Kyoung
107
Mencari Tumpangan
108
Berita Gembira
109
Tersesat
110
Hampir Diusir
111
Penjemputan
112
Penjemputan 2
113
Hasil Tes DNA David dan Raja
114
Hasil Tes DNA David dan Raja 2
115
Bayi David dan Maura
116
Serpihan Masa Lalu
117
Itu Anakmu!
118
Bertemu Mertua
119
Album Foto Lama
120
Ibu Kandung Ava
121
Terlalu Murahan
122
David VS Elang
123
Krisis Kepercayaan
124
Maura Kalah
125
Pelukan Penuh Cinta
126
Sweet Marriage (End)
127
Epilog 1
128
Epilog 2
129
Ekstra Part 1
130
Ekstra Part 2 (End)
131
SUAMIKU SEORANG RAJA
132
Married with My Cousin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!