"Aneh, aku benar-benar kesal pada si Dewa itu!" Elang bergumam sendiri, dirinya masih berada di garasi rumahnya bahkan belum sempat keluar dari dalam mobil itu.
Elang mengembuskan dengan kasar napasnya sambil mengacak rambut pompadour fade yang masih berkilauan oleh pomade hingga malam hari selarut ini. Sebenarnya dia enggan turun, namun apa boleh buat, ibunya meminta dirinya untuk menginap di rumah setelah sekian lama mereka tidak bertemu.
Pertemuan terakhir Elang dengan orang tuanya adalah saat acara perjamuan makan, itupun hanya sebentar saja.
"Rupanya kau pulang!" Sebuah suara keluar dari seorang laki-laki berkacamata yang sedang memberi tatapan ke arah Elang.
Elang mengalihkan pandangannya, menganggap seseorang yang berada di hadapannya ini hanyalah angin yang sedang berembus saja.
"Dilihat dari penampilanmu, sepertinya kau sedang banyak tekanan ya?" tanya pria itu lagi.
"Aku berterima kasih karena kau yang mau melangsungkan pernikahan ini!" ucap pria itu lagi.
Elang yang tadinya berusaha tak menggubris pun langsung menoleh, dia pun berkata, "jangan salah paham! Aku lakukan ini bukan untukmu!"
"Yaah, apapun alasanmu, aku akan tetap berterima kasih! Karena kau memudahkan bisnisku!" Pria itu pun melangkah keluar dari gerbang rumah mewah itu.
***
Beberapa waktu lalu yang terjadi pada keluarga besar Lee.
"Min Kyoung, aku harap kau menyetujui pernikahan ini tanpa banyak bertanya dan menawar lagi." Seorang pria tua berdiri menghadap jendela untuk membelakangi lawan bicaranya.
"Kakek selalu pilih kasih! Kenapa ketika masalah perjodohan, kakek malah memilihku. Namun ketika masalah penanganan proyek besar, kakek selalu menyerahkan pada Young Jae!" protes laki-laki berkacamata yang sedang menatap punggung kakeknya, dan Young Jae yang ia maksud adalah Elang.
Kini sang kakek berbalik menatap ke arah cucunya. "Aku tidak pernah menemukan kecacatan pada setiap proyek yang ditangani Young Jae, jadi aku tidak ingin membebani pikirannya dengan yang namanya pernikahan." Sang kakek menahan napas sejenak.
"Apa karena ayah hanyalah anak angkat Kakek? Sehingga kakek juga menganggapku sebelah mata?"
"Lee Min Kyoung!" panggil kakek tua itu dengan dingin dan tajam. "Young Jae sedang menangani masa percobaan dalam menjalankan yayasan pendidikan dan kesehatan, dia sedang mengemban tugas itu! Tak mungkin jika aku memintanya lagi untuk mengikuti perjodohan ini ... ini semua tidak ada kaitannya dengan status ayahmu di keluarga Lee," jelasnya dengan sedikit merendahkan nadanya.
Kakek tua itu pun duduk pada kursi dengan meja bertuliskan 'Ketua Lee Suk Chin'. Dia duduk sambil memutar kursinya perlahan untuk menenangkan pikirannya. Setelah itu dia mengambil sebuah map coklat yang berada di atas mejanya, lalu membukanya.
"Lihatlah!" Suk Chin menunjukkan beberapa lembar foto seorang gadis dengan rambut bergelombang sepinggang pada cucunya, Min Kyoung.
Min Kyoung langsung meraih sesuatu yang kakeknya sodorkan.
"Bagaimana? Menarik? Namanya Maura, dari keluarga Hans, pemilik HF Distro!" jelas Suk Chin pada Min Kyoung yang masih terdiam sambil mengamati foto itu satu per satu.
"Aku tidak mau!"
"Min Kyoung!"
Laki-laki berkacamata itu membuang mukanya sambil meletakkan kembali foto-foto itu di meja kakeknya. "Kalau kakek memaksa, maka berikan proyek kerjasama HF Distro dengan ELFashion itu padaku. Rasanya tidak adil, jika aku yang menikah dan menjembatani bisnis melalui pernikahan ini, namun Young Jae yang menjalankan kerjasamanya. Dimana kebijaksanaan Kakek?" Min Kyoung menarik bibirnya untuk memberikan senyuman jahatnya.
"Itu bisa dibicarakan nanti, aku belum memutuskan siapa yang akan menjadi penanggung jawab proyek besar ini." Suk Chin mengusap-usap janggut putihnya yang tidak pajang.
_Satu Minggu Kemudian_
"Kakek," seorang pria berhidung tajam bak paruh elang mendatangi kakeknya yang sedang bersantai di kebun roof top dari Eagle Tower milik Eagle Group.
"Cucuku? Kau datang tanpa mengabariku, ayo bergabung!" Kakek tua itu mengangkat cangkir pualam bermotif ukiran elang dan mengacungkan pada cucunya.
"Kakek masih suka minum teh di sini?" tanya pemuda itu lagi.
"Young Jae, sebutkan saja apa permintaanmu, tapi jika kau meminta berhenti menjadi dosen, maka itu tidak akan ku kabulkan." Suk Chin seakan tahu, jika kehadiran cucunya yang satu ini tidak mungkin tanpa alasan.
Perhitungan terhadap untung rugi dari sesuatu yang dilakukan, termasuk efektivitas dari setiap kegiatannya, membuat cucunya ini tak mungkin menemuinya jika tidak memiliki pembicaraan yang penting. Hal ini mengingatkan Suk Chin pada masa mudanya.
"Ini mengenai kerja sama dengan HF Distro!"
"HF Distro? Apa yang ingin kau utarakan. Aku memutuskan untuk tidak melibatkanmu dalam kerjasama ini, Young Jae!" ujar Suk Chin pada cucu dari anak semata wayangnya.
"Lebih baik, aku yang melakukan perjodohan ini, Kek!"
"Kau? Dengan Maura? Kenapa? Padahal aku sudah menyiapkan Fang Yin untukmu, bukankah anak dari keluarga Liu sangat cocok bersanding denganmu?" goda Suk Chin karena merasa heran pada cucunya.
Liu Fang Yin, adalah seorang model asia ternama yang berasal dari negeri tirai bambu. Dia merupakan pewaris utama dari kerajaan bisnis milik keluarga Liu di Asia Timur. Kecantikan yang bak dewi turun dari langit sudah tak diragukan, belum lagi, kecerdasan, kekayaan dan tingginya martabat, membuat siapapun yang nantinya berjodoh dengan gadis ini akan mendapat keuntungan yang berlipat-lipat.
"Aku dan Fang Yin hanyalah berteman, lagipula aku tau Fang Yin lebih dari Kakek mengenalnya," elak Young Jae pada kakeknya.
"Bukankah itu bagus? Jika kau lebih mengenalnya?"
"Kakek, jangan pernah membicarakan perjodohan aku dengan siapapun termasuk wanita dari keluarga Liu di China. Aku mau perjodohan dengan salah satu anak HF Distro," ujarnya teguh pada pendiriannya.
Suk Chin mengusap wajahnya, kemudian mengambil cangkir pualam yang cukup berat itu, lalu menyesap teh nya sejenak.
"Baiklah, apa alasanmu ingin dijodohkan dengan keluarga Hans dari Indonesia?" tanya Suk Chin untuk memastikan keinginan cucunya.
"..." Elang alias Lee Young Jae menjelaskan alasannya panjang lebar hingga Suk Chin tersenyum dan cukup puas.
"Jadi, kau menginginkan adik dari Maura saja? Bukan Maura?"
Elang mengangguk mengiyakan pertanyaan kakeknya. "Bukankah itu sama saja?" tanya Elang.
"Hmmm, aku akan menyelidikinya dulu. Kau baru boleh bergerak setelah perintah dariku!"
"Tidak perlu, Kek! Aku sudah menyelidikinya," pungkas Elang. Dia menggerakkan jarinya pada salah satu body guard yang mengikutinya dari kejauhan.
Kemudian body guard dengan jas hitam itu menghampiri mereka berdua sambil membungkukkan badan, dan kemudian menyerahkan sebuah map coklat ke atas meja milik Suk Chin.
Kakek tua itu tampak manggut-manggut setelah membaca data diri gadis bungsu anak keluarga Hans.
Kakek tua itu pun menyimpan map coklat yang sudah ia tutup sebelumnya. Kemudian dia bersandar pada kursi putihnya, dia menganyam jemari dari kedua tangannya, dengan setiap siku yang terletak pada masing-masing bahu kursi, pertautan dari jemarinya itu menumpu dagu dengan janggut putih yang tidak panjang miliknya.
***
Kunjungi ig @kak.ofa dan follow untuk melihat visual cast dari Sweet Marriage
Bersambung ...
Kira-kira bagaimana keputusan dari Lee Suk Chin tentang permintaan cucunya? Pasti udah ketebak dong dari episode sebelumnya.
Jangan lupan simpan Sweet Marriage ke dalam rak buku kalian. Daaan, hujani bintang, hujani bintang! Love you my readers ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Herni Kurnianingsih
kayaknya authornya penggemar serial korea,the legend of the blue sea🤭..makanya namanya nama korea nya elang itu Le yong jae🤭🤭🤭
2021-05-30
2
Kim Yoona
tp masih penasaran, kira2 apa alasan elang ingin dijodohkan dgn ava?
2021-03-28
0