Episode 5

Kaki Raka sudah terasa kebas dan kesemutan karena berdiri di depan fakultas Reva. Namun hingga saat ini bayangan Reva tidak sekalipun terlihat.

Terdengar handphone Raka berbunyi dengan nyaring. Ia segera mengambilnya dan menjawab panggilan tersebut.

“Lo dimana bro?” terdengar suara lantang Fery menggetarkan gendang telinga Raka.

“Lagi ada urusan. Lo dimana?” Raka berusaha menutupi kemalangannya yang sudah hampir sejam menunggu Reva.

“Lo ada urusan apa? Bukannya lo mau nemuin si Reva?” solot Fery dengan segera

“Emang lo ketemu dia?”

“Nih lagi di kantin, sama cowok-cowok!” seru Fery.

Tanpa menjawab apapun, Raka segera mengakhiri panggilannya dan bergegas menuju kantin. Ia sudah lupa dengan kakinya yang kebas dan kesemutan.

Dari kejauhan, terlihat Fery melambaikan tangannya pada Raka. Raka menghentikan langkahnya dan mencoba berjalan segagah mungkin saat melewati Reva.

Terlihat Reva sedang berbincang dengan 4 orang laki-laki. Mereka saling tertawa dan melempar candaan. Raka meliriknya dan berusaha berdehem, namun tak berhasil memancing reaksi Reva sedikitpun. Melihat Raka yang mati kutu, Fery segera menarik tangan Raka dan mendudukannya di sampingnya.

“Re, camping bareng gue lah. Gue nemu spot yang bagus daerah lembang. Gue jamin lo pasti suka.” Ajak salah satu laki-laki pada Reva.

“Wah boleh juga tuh, seru pasti. Tapi sayang banget, gue ada kerjaan yang gag bisa gue tinggalin, jadi kayaknya campingnya lain waktu deh.” Sahut Reva dengan senyum manisnya.

“Gag pa-pa deh gag sekarang-sekarang, tapi kalo lo ada waktu tinggal hubungin gue aja.” Tutur laki-laki tersebut dengan semangat.

“Pasti! Makasih loh ajakannya.”  Ujar Reva seraya meneguk minuman di depannya.

Obrolan demi obrolan berlalu begitu saja, yang intinya mengajak Reva untuk jalan, namun Reva kukuh pada pendiriannya, ia tidak bisa pergi dengan siapapun.

“Tuh, lo liat kan cara dia ngomong. Asyik banget! Jarang cewek di ajak ngobrol asyik gitu. Biasanya kalo gag megang hape, buka olshope atau ngomongin temennya. Beda sama si reva, dia fokus sama yang di obrolin. Makanya gue nyaman sama Dia.” Tutur Fery dengan terus terang.

Tanpa Fery sadari, pembicaraannya hanya ibarat backsound bagi Raka. Ia asyik memperhatikan setiap gerakan bibir dan ekspresi Reva yang begitu menyenangkan baginya. Sudut bibirnya melengkungkan senyuman tipis dengan mata yang fokus menatap Reva.

“Jangan di liatin terus, entar lo jatuh cinta!” bisik Fery.

Raka terhenyak mendengar suara Fery. Ia masih berusaha menyembunyikan rasa tertariknya pada Reva. Fery hanya tersenyum geli melihat ekspresi sahabatnya.

“Gue panggil dia dulu, nanti gue ajak ke sini. Lo siapin mental, jangan sampe baper.” Fery memperingatkan Raka dengan serius. Raka hanya terangguk paham.

Fery memberanikan diri mendekati Reva. Dimatanya, Reva seperti halnya mawar merah dengan banyak duri di sekitarnya. Sangat indah, sangat menggoda, tapi durinya sangat menyakitkan.

“Hay re… Masih inget gue? Gue fery…” tutur Fery seraya mengulurkan tangannya.

“Oh hay, gimana ada yang bisa gue bantu?” Reva menyambut uluran tangan Fery dengan ramah.

“Gue perlu ngobrol bentar, bisa?” pinta Fery dengan senyuman lebarnya seolah tidak peduli pada tatapan sini para kumbang yang mengelilingi Reva.

Pandangan Reva teralih pada keempat laki-laki yang ada di hadapannya. “Kita ngobrol lagi lain waktu bisa?” pamit Reva dengan hati-hati.

“Oh okey re, nyantai aja. Pokoknya nanti kita kontek-kontekan deh.” Sahut laki-laki tersebut seraya mendelik tak suka pada Fery.

“Okey, makasih yaa…” Reva memberi anggukan pada Fery. Keempat laki-laki tersebut pun pergi begitu saja.

*****

Di meja terpisah, terlihat Raka yang sedang menunggu Reva dan Fery. Dadanya berdegub kencang tiba-tiba saat melihat Reva yang berjalan mendekat ke arahnya.

“Re , kenalin, ini temen gue namanya Raka. Raka kenalin, ini Reva.” Fery memulai pembicaraannya.

“Hay, gue reva…” Reva mengulurkan tangannya dan Raka menyambutnya. Sejenak mereka saling berjabat tangan. Tangan Raka terasa sangat dingin.

“Raka…” sahutnya dengan perlahan. "Ayolah, grogi sama cewek bukan lo bangeeettt." batinnya mengingatkan.

Fery menarikkan kursi untuk Reva di samping dirinya.

“Re, lo inget gag kapan kita jalan?” tanya Fery yang ingin mengetahui apakah Reva mengingatnya atau tidak.

“Eemm… kapan ya? Muka lo sih familiar, tapi tepatnya kita jalan kapan, sory gue lupa.” Sahut Reva dengan terus terang.

“Kita jalan 2 kali loh Re. Satu kali waktu lo nemenin gue makan bebek panggang dan yang kedua, waktu lo bilang lo lagi PMS jadi agak jutek.” Terang Fery seraya terkekeh.

“Oh ya ampun, iya gue inget. Terus lo beliin gue es krim dan eskrimnya malah kesenggol bocah dan kena laptop lo kan?” sambung Reva yang mulai mengingat kejadian konyolnya bersama Fery.

“Hahaha.. iya lo bener banget. Untung itu bocah gag gue pites.” Sahut Fery seraya tertawa terpingkal-pingkal.

Raka berdehem, ia serasa melihat 2 sahabat yang sedang reuni dan ia hanya sebagai penonton.

“Terus gimana kabar tugas kuliah lo? Masih bisa lo buka kan? Apa kena omel prof Armand?”

Fery malah ternganga. Ia tidak menyangka Reva mengingat kejadian naas yang dialaminya.

“Berkat sohib gue ini, gue ngumpulin tugas tepat waktu.” Terang Fery seraya menepuk pundak Raka dengan bangga.

“Uhuk-uhuk!” Raka terbatuk mendapat tepukan yang tiba-tiba dari Fery.

“Astaga, lo gag pa-pa? Minum dulu deh…” Reva menyodorkan botol minum dari dalam tasnya.

Raka menatap tak percaya dengan yang dilakukan Reva.

“Tenang aja, ini botol baru gue isi, belum gue minum juga dan gag gue kasih apa-apa okey…” terang Reva yang melihat keraguan Raka.

Raka segera meraih botol yang disodorkan Reva dan menenggaknya hingga tandas.

“Lo haus bro?” Fery tercengang tak percaya.

Raka tak menyahuti, ia segera mengembalikan botolnya pada Reva.

“Thanks..” tuturnya perlahan.

Reva terangguk seraya tersenyum. “Jadi apa yang bisa gue bantu nih?” Reva kembali mengingatkan Fery akan maksudnya.

“Em… jadi gini Re, temen gue ini yang butuh bantuan Lo. Tapi gue mau nanya dulu, menurut lo sebagai cewek, temen gue ini ganteng gag?” tanya Fery tiba-tiba membuat Raka menyikutnya cukup kuat.

“Lah kenapa nanya ganteng apa nggak? Temen lo lagi ngerasa HDR atau Insecure gituu?” Reva balik bertanya membuat Raka salah tingkah.

“Ya enggak juga sih, gue cuma mau tau pendapat lo aja.” Pancing Fery dengan senyum tertahan melihat ekspresi kesal sekaligus malu Raka.

Reva memalingkan wajahnya menatap Raka. Ia tersenyum sejenak dan menghembuskan nafasnya perlahan. “Gag ada cowok yang gag ganteng dan gag ada cewek yang gag cantik. Semua terlihat indah dengan caranya sendiri. Hidung mancung dan wajah mulus bukan patokan seseorang terlihat ganteng atau cantik. Itu menurut gue.” Terang Reva seraya tersenyum.

“Terus kalo lo pura-pura jadi pacar dia dan ketemu orang tuanya lo bisa?” lanjut Fery dengan segera.

Raka kembali terbatuk mendengar ucapan Fery yang terlalu terus terang menurutnya. Reva terkekeh lirih.

“Kenapa harus nanya dengan pertanyaan pertama dulu kalo lo bisa langsung nanya dengan pertanyaan kedua?”

Tatapan Reva beralih pada Raka yang seolah kehabisan kata.

“Apa lo bisa?” Raka mengulang pertanyaan Fery dengan ragu.

Terlihat lengkungan senyum di bibir Reva. Perlahan ia menggelengkan kepalanya.

“Hari ini, hari terakhir gue bantuin seseorang. Setelah itu, gue akan fokus sama masalah gue dan urusan hidup gue. Jadi maaf, gue gag bisa bantu lo.” Terang Reva dengan tenang.

“Re, gue mohon sekali ini aja… Bantuin temen gue.” Fery kepalang merajuk pada Reva.

Hanya sebuah senyuman yang menjadi jawaban Reva.

“Sory, gue duluan…” tutur Reva yang kemudian berlalu.

Fery tak habis pikir, Reva benar-benar menolak permintaannya. Sementara Raka, masih terpaku dengan tatapan nanar melihat Reva pergi tanpa pernah berbalik sedikitpun hingga ia tak lagi melihat bayangannya.

****

Terpopuler

Comments

Kisti

Kisti

kejar dan deketin reva buat calon istri rakaaaa.bukn buat pacar boongan.

2023-03-11

0

Bunda dinna

Bunda dinna

Raka lagi apes saja,,tapi Reva bisa di kejar buat jadi cewek beneran atau istri Raka

2023-03-01

1

Shaima TV

Shaima TV

teguh pendidirian bngt

2022-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 166
167 Episode 167
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Episode 175
176 Episode 176
177 Episode 177
178 Episode 179
179 Episode 180
180 Episode 181
181 Episode 182
182 Episode 183
183 Episode 184
184 Episode 185
185 Episode 186
186 Kamsahamnidaaa
187 announcement
188 Otor Menyapa
189 Coming up
190 Menjadi Dia
191 Ranjang Dingin Ibu Tiri
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 166
167
Episode 167
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Episode 175
176
Episode 176
177
Episode 177
178
Episode 179
179
Episode 180
180
Episode 181
181
Episode 182
182
Episode 183
183
Episode 184
184
Episode 185
185
Episode 186
186
Kamsahamnidaaa
187
announcement
188
Otor Menyapa
189
Coming up
190
Menjadi Dia
191
Ranjang Dingin Ibu Tiri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!