Episode 4

“Astaga bro! Lo liat apaan sih?!” seru Fery saat tiba-tiba Raka menginjak pedal rem.

Raka masih menatap lurus ke depan dengan nafas terengah. Tidak ada sesuatu apapun yang menghalangi jalannya selain pikirannya yang tiba-tiba teralihkan.

“Lo liat setan, demit apa kuntilanak sih? Nginjek rem sampe habis gitu!” lanjut Fery seraya mengusap dadanya yang hampir kehilangan jantungnya.

“Gue liat pasangan mojok di mobil.” Jawab Raka dengan terbata-bata.

“Astagaaaaa…. Begituan doang? Bukannya di luar negri lebih banyak? Lo belum terbiasa liat begituan padahal lo 7 tahun di sana?” cerca Fery sambil mengusap wajahnya kasar.

“Sory bro, gue lagi gag konsen…” ujar Raka seraya menyandarkan tubuhnya ke jok mobil.

Perlahan ia mulai mengatur nafasnya dan mengembalikan fokusnya.

“Udah, sini gue yang nyetir! Gue gag mau mati muda gara-gara lo!” Fery segera turun dari mobil dan menghampiri Raka yang masih di balik kemudi.

Raka pasrah saja mengikuti permintaan Fery.

Setelah mengatur posisi duduknya, Fery mulai melajukan mobil dengan kecepatan sedang. Sesekali ia melirik Raka yang duduk di sampingnya.

Raka memijit-mijit pangkal hidungnya yang terasa pening.

“Lo sebenarnya kenapa? Gag biasanya lo kayak begini.”

Fery tidak bisa lagi menyembunyikan rasa penasarannya melihat sang sahabat yang sedari tadi tampak berfikir keras.

“Gag ada hal lain dalam hidup gue yang bikin gue mikir keras. Satu, bokap sakit, nyuruh gue cepet-cepet gantiin dia megang perusahaan. Dua, nyokap nyuruh cepet-cepet ngenalin calon, kalo nggak, gue bakal di jodohin. Gag mikir keras gimana coba gue?” sahut Raka dengan frustasi.

“Lah, kan emang begitu kalo jadi penerus satu-satunya. Cepat atau lambat lo harus siap.” cetus Fery dengan ringan.

“Haiisshh gag enak banget sih curhat sama lo! Malah nambah pusing kepala gue!” seru Raka yang kemudian menutup matanya rapat-rapat.

“Hahahha, gue ngomong apa adanya kali. Lagian, emang selama di LA lo gag punya pacar? Muke cakep, duit bejibun masa sih gag bisa deketin cewek 1 juga?” ledek Fery dengan wajah tengilnya.

“Sialan lo! Punya kali gue pacar. Cuma gue di putusin, katanya gue kelewat cuek.” ujar Raka, tak mau kalah.

“Hahahahaha.. Udah gue duga. Lagian bro, kalo masalah perusahaan, Lo emang harus mulai bantu bokap lo. Kasian, dia udah pengen istirahat. Terus masalah cewek, kenapa gag lo coba pake jasanya si reva buat ngulur waktu?” tutur Fery dengan wajah seriusnya.

“Reva? Cewek murahan itu maksud lo?” terka Raka dengan segera.

“Apa lo bilang reva cewek murahan? Kalo para kumbang denger, bisa habis lo!” Protes Fery tidak suka.

“Ya kalo bukan murahan apa namanya bisa seenaknya di ajak cowok gitu?!” kilah Raka dengan kesal.

Ia teringat kembali kebodohannya saat mengikuti Reva diam-diam.

“Eh, si reva tuh gag seperti yang lo pikirin. Dia tuh cuma mau nemenin kliennya doang. Nemenin nonton, makan, cerita-cerita, jadi pacar boongan dan gag pernah kontak fisik. Catet tuh!” Bela Fery dengan penuh semangat.

“Lah gitu doang mah kenapa gag ngobrol sama nenek-nenek aja?” ledek Raka yang tergelak renyah.

“Beda lah bro! Kalo sama nenek-nenek, cerita lo memang di dengerin tapi kagak di tanggepin. Kalo di ajak ngobrol, gag nyambung. Kalo sama si reva, lo bakal ngerasa jadi orang paling penting, karena fokus dia cuma lo. Terus kalo sama nenek-nenek, lo cuma liat keriputan, kalo sama si reva, lo liat packging lengkap. Cakep pasti, body aduhai, matanya teduh dan suaranya bikin nusuk ke sini nih!” terang Fery seraya menepuk dada kirinya.

“Lo pernah pake jasa dia?” Raka terlihat mulai penasaran.

“Iya dua kali. Gara-gara dia juga gue putus sama pacar gue.” sahut Fery seraya mengusap tengkuknya.

“Hahahha.. Pasti lo dikira selingkuh?” Raka tergelak melihat ekspresi sedih Fery

“Bukan, gue jadi gag nyaman sama cewek gue. Gue lebih nyaman sama si reva. Kalo ngobrol sama dia, gue ngerasa kita hidup di dunia yang sama. Gue ngerasa gue tuh penting buat dia. Dia mau dengerin gue, gag pernah ngejudge. Kenal pertama aja gue gag ngerasa asing ato canggung gimana gitu. Ngobrol juga nyambung. Cuma sayangnya, gag ada yang pernah bisa masuk ke hati dia.” tutur Fery dengan serius.

“Sehebat itu?” Raka terbelalak tidak percaya.

“Hem…” sahut Fery seraya mengacungkan dua jempolnya.

“Berapa bayarannya sekali jalan? Terus lo beneran yakin dia gag pernah ada kontak fiisik gitu?” Raka terlihat semakin antusias. Badannya berbalik menghadap Fery yang tetap fokus membelah jalanan.

“Wah selow dong bro, semangat amat lo!” Fery terkekeh seraya menepuk-nepuk bahu Raka. Dengan segera Raka mengibaskannya.

“Si reva gag pernah ngasih tarif, suka-suka lo mau ngasih berapa. Dan soal kontak fisik, dia sabuk hitam di taekwondo, refleksnya lebih cepet dari lidah cicak ketemu nyamuk. Hobinya berenang sama hiking. Ngebayangin dia, bikin gue paham rasanya ngehalu kayak cewek kalo habis nonton drakor. Indah banget tapi cuma bisa di khayalin.” Terang Fery dengan senyum terkembang di bibirnya.

Kali ini Raka benar-benar terdiam. Fikirannya kembali tertaut pada Reva. Fery hanya tersenyum tipis melihat Raka yang sepertinya mulai tertarik.

“Umur 27 mantan Cuma 1? Sia-sia banget hidup lo!” Batin Fery sambil melirik Raka yang tampak terpaku. Garis bibirnya melengkungkan senyuman geli sendiri.

****

Pagi itu, Raka sudah standby di parkiran kampus. Ia duduk menyandar pada cap mobilnya dengan tangan menggenggam segelas kopi hangat. Beberapa mahasiswi melewatinya dan melambaikan tangan serta tersenyum padanya.

Sudah 30 menit ia berada di sana, namun yang di tunggunya tak kunjung datang. Ia mencoba menghubungi Fery namun tidak juga menjawab telponnya.

Dari kejauhan tampak pengendara motor dengan jaket hijau berhenti dari area parkir. Gadis yang di tunggu Raka turun dari motor dengan tangan memeluk beberapa buku. Terkembang senyum di bibir Raka. Dikenakannya kacamata hitam agar matanya tidak terlihat langsung memperhatikan Reva. Ia berusaha merapikan rambut dan pakaiannya melalui kaca jendela mobilnya. Ia juga tampak berlatih melapalkan beberapa kalimat untuk menyapa Reva.

“Ah sial, kenapa susah banget sih mulainya!” dengus Raka dengan frustasi.

Setelah mengembalikan helm yang dikenakannya, Reva segera pergi meninggalkan pengendara motor tersebut. Langkahnya terlihat sangat cepat dan mantap. Dengan segenap keberanian yang ia kumpulkan, Raka segera menghadang Reva dan hendak menyapanya, namun ternyata tali sepatunya copot, membuatnya terpaksa membungkuk. Di waktu yang bersamaan, Reva tidak bisa menahan langkah kakinya, alih-alih menabrak Raka, ia segera memutar badannya melompati tubuh Raka dan menggunakan bahu Raka sebagai tumpuan. Kedua kakinya mendarat dengan sempurna di depan Raka.

“Soryy…” seru Reva seraya tersenyum. Tak lama berselang Reva berlari meninggalkan Raka.

Sejenak Raka terpaku. Benar kata Fery, refleksnya lebih cepat dari cicak menangkap nyamuk.

“Gila tuh cewek, mana sayapnya maen terbang gitu aja!” gumam Raka yang masih mematung tak percaya.

Namun perjuangan belum berakhir. Dengan segera Raka mengejar Reva setengah berlari. Di area kampus tidak terlihat sama sekali bayangan Reva.

“Bisa ngilang juga nih cewek!” dengus Raka dengan frustasi.

Alih-alih mencari Reva, Raka memutuskan untuk berdiam diri di pintu masuk jurusan Reva. Berharap gadis itu akan masuk ke kelasnya dan ia bisa segera menemuinya.

****

Di tempat lain, Reva tengah menemui dosennya untuk menyerahkan tugas-tugas yang telah selesai ia kerjakan.

“Wah, cepet banget kamu ngumpulin tugas.” Puji Wisnu, dosen salah satu mata kuliahnya.

Ia membuka satu per satu tugas yang telah di kerjakan Reva.

“Kamu mau hiking lagi re? Kali ini mau kemana?” Sepertinya hoby Reva sudah menjadi ilmu pengetahuan umum di antara para kumbang termasuk dosen laki-lakinya.

“Oh enggak pak, saya belum tau mau kemana.” Sahut Reva sekenanya.

“Oh gitu. Tapi kalo kamu ada waktu,..”

“Mohon maaf pak, saya harus ketemu bu intan dulu. Saya permisi, mari pak…” dengan segera Reva pamit meninggalkan pria berwajah indo tersebut.

Wisnu kembali kehilangan kesempatannya untuk mendekati Reva.

“Ya kali gue jalan sama suami orang! Ogah gue!” gerutu Reva dalam hatinya.

Meski Reva tidak pernah memilih menemani siapa, tapi pergi dengan suami orang adalah satu-satunya pantangan bagi Reva. Ia tidak ingin masa lalunya terulang. Berbagai tipe laki-laki pernah jalan bersamanya, mulai dari yang apik, jorok, pecicilan, pendiam, pemarah bahkan cuek, namun suami orang bukan teman yang bisa ia ajak jalan meski orangnya sangat menyenangkan.

“Pagi Bu…” sapa Reva pada wanita setengah baya yang tengah membereskan meja kerjanya.

“Pagi Reva, ada apa?” sahutnya dengan dingin.

“Maaf bu, ini saya mau menyerahkan tugas-tugas saya.” Reva menaruh beberapa file tugas yang telah selesai ia kerjakan.

“Masih belum deadline kok..” sahut Intan sambil memperhatikan wajah cantik Reva.

“Gag pa-pa bu, biar sayanya lebih tenang.”

“Ya sudah, makasih.” Tukas Intan tanpa melirik Reva.

“Baik bu, saya permisi.” Reva bergegas pergi meninggalkan Intan.

“Eh Reva, tunggu!” dengan cepat Intan menghampiri Reva dan berdiri di sampingnya.

“Iya bu?”

“Skincare kamu apa?” bisik intan dengan hati-hati sambil memperhatikan lingkungan sekitar, memastikan tidak ada siapapun yang mendengar pembicaraannya.

“Skincare?” Reva mengulang inti pertanyaan Intan. Intan mengangguk dengan segera. Ia mencondongkan tubuhnya ke arah Reva dan memberi kode Reva untuk membisikkannya. Revapun mendekat. “Minum yang banyak, tidur yang cukup, cuci muka yang bersih.” Jawab Reva dengan diiringi senyum.

“Itu mah saya juga tau…” terlihat raut kecewa di wajah Intan.

“Pantesan ibu glowing banget.” Puji Reva dengan senyum manisnya.

“Beneran saya glowing?” Intan menyentuh wajahnya sendiri tak percaya. Reva mengangguk dengan yakin.

“Hihihi… Makasih Reva. Saya kasih kamu nilai A!” seru intan dengan senang hati.

“Makasih bu…” seru Reva tak kalah senang. Ia pun bergegas meninggalkan Intan yang masih memperhatikan wajahnya di kamera depan handphonenya dengan filter “No pore”

“Heemm… Reva aja yang paling cantik di kampus bilang aku glowing, rugi mas hari mutusin aku!” tegas Intan dengan senyum penuh kemenangan.

****

Jangan lupa like dan comment ya para Reader yang budiman... Happy reading ;D

Terpopuler

Comments

Kisti

Kisti

bu intan ada2 aja 😅

2023-03-11

0

Bunda dinna

Bunda dinna

Wajah glowing ibu2 lebih tinggi nilainya..
Gimana g glowing,,habis masak,nyapu,ngepel,nyuci dll
Wkwkwk

2023-03-01

1

Salma Asyura

Salma Asyura

cerdas Reva👏👏😅

2022-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 166
167 Episode 167
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Episode 175
176 Episode 176
177 Episode 177
178 Episode 179
179 Episode 180
180 Episode 181
181 Episode 182
182 Episode 183
183 Episode 184
184 Episode 185
185 Episode 186
186 Kamsahamnidaaa
187 announcement
188 Otor Menyapa
189 Coming up
190 Menjadi Dia
191 Ranjang Dingin Ibu Tiri
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 166
167
Episode 167
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Episode 175
176
Episode 176
177
Episode 177
178
Episode 179
179
Episode 180
180
Episode 181
181
Episode 182
182
Episode 183
183
Episode 184
184
Episode 185
185
Episode 186
186
Kamsahamnidaaa
187
announcement
188
Otor Menyapa
189
Coming up
190
Menjadi Dia
191
Ranjang Dingin Ibu Tiri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!