Episode 3

Malam ini, angin bertiup lumayan kencang. Meski matahari telah lengkap ditelan malam, Reva masih berada di café dengan sebuah laptop di hadapannya. Dan Jeremy, sedari tadi setia menemani Reva mengerjakan tugas-tugasnya.

“Re, lo belum mau pulang?” suara Jeremy membuyarkan pikiran Reva untuk kesekian kalinya.

“Lo pulang duluan aja. Gue masih ngerjain tugas terakhir.” Sahutnya tanpa mengalihkan pandangannya pada Jeremy.

“Emang harus selesai semuanya sekarang ya Re?”

Terdengar dengusan nafas kasar dari mulut Reva. Di tatapnya Jeremy yang tengah menatap Reva dengan mata lelahnya. Matanya sudah merah dan berair. Tangannya terlipat dan menopang dagunya yang sudah berada di atas meja.

“Hari ini, lo gak usah bayar jasa gue. Hari ini semuanya gratis. Cukup lo bayarin minuman gue doang.” Tutur Reva tiba-tiba.

“Loh emang kenapa? Gue gak masalah kok kalo pun lo masih ngerjain tugas. Kita bisa nonton yang jam 9 malem dan gue juga bakal nganterin lo sampe kost-an.” Terang Jeremy yang segera menegakkan tubuhnya menghadap Reva.

Terlihat senyum tipis di bibir Reva. “Jer, sory kali ini gue gak bakal terima bayaran Lo. Soalnya, gue gak bisa nemenin lo nonton. Tugas gue masih banyak banget. Dan lagi, ini terakhir kalinya gue nerima orderan dari lo. Mulai lusa, gue bakal ninggalin semuanya dan fokus sama tugas kuliah, magang dan tugas akhir. Jadi anggap aja ini perpisahan dari gue, hem?” terang Reva dengan penuh kesungguhan.

“Lo beneran gak akan ngelakuin semuanya lagi Re?” Ada rasa kecewa yang tidak bisa Jeremy jelaskan saat ini.

“Iyaa… kuliah gue bentar lagi selesai. Uang semesteran juga udah gue lunasin jadi, gag ada alesan lagi buat gue ngelakuin semuanya. Dan makasih, lo udah jadi pelanggan setia gue. Gue berani jamin, semua omongan lo, aman di tangan gue.” Tegas Reva seraya menepuk bahu Jeremy.

Sejenak Jeremy termenung. Ia menatap lekat sepasang mata bulat yang selalu membuatnya merasa damai. Ia ingin menatapnya sepuasnya, karena kelak ia pasti akan merindukannya.

Reva bisa merasakan perubahan sikap Jeremy yang tiba-tiba. Jeremy, pelanggan setia yang ia kenal sejak kuliah semester 2 mungkin perlahan akan menjauhinya karena urusannya benar-benar telah selesai. Namun tekadnya sudah bulat, semua harus berakhir. Ia ingin hidup yang lebih baik bukan di kenal sebagai f*ck girl lagi oleh teman sekampusnya.

“Anterin gue pulang ya…” Reva berusaha menghilangkan kecanggungan di antara keduanya.

Dikemasinya buku dan alat tulis yang sejak tadi terserak di atas meja. Jeremy hanya terangguk. Ia membantu Reva mengemasi barang-barangnya. Walau sulit, Jeremy berusaha tersenyum saat sorot mata keduanya saling bertemu.

*****

Jeremy mengantar Reva dengan mobil sportnya. Sepanjang perjalanan tidak ada pembicaraan di antara keduanya. Hanya suara Raditya Dika yang mengisi kehampaan diantara mereka.

Selama bersama-sama dengan Reva, Jeremy memiliki kebiasaan baru mendengarkan stand up komedi. Candaan-candaan ringan tersebut kerap membuat Reva dan Jeremy tertawa terpingkal-pingkal. Receh memang, tapi bisa menghilangkan rasa stress yang kerap melanda keduanya.

Gang kost-an Reva sudah terlihat di depan mata. Hanya satu injakan gas lagi mereka akan sampai di sana. Namun, Jeremy memilih untuk membanting stir menjauh dari sana. Ia masih belum siap kehilangan moment bersama Reva.

“Jer, kita mau kemana?” Reva celingukan kebingungan melihat arah laju mobil yang berubah.

“Ke taman bentar ya…” sahut Jeremy dengan dingin.

Reva tak lagi berkomentar. Jeremy menepikan mobilnya di sebuah taman yang cukup luas. Keduanya terdiam, tak ada yang beranjak. Jeremy mengecilkan volume music box lalu menyandarkan tubuhnya dengan santai.

Matanya terpejam dengan dada yang terlihat naik turun.

“Jer, lo baik-baik aja kan?” Reva memperhatikan dengan seksama raut manis khas ambon milik Jeremy.

Perlahan Jeremy membuka matanya dan menatap Reva dengan sendu.

“Ini pertama kalinya lo nanya perasaan gue re…” sahut Jeremy dengan senyum manis di bibirnya.

Reva segera memalingkan wajahnya, ia tak ingin terlibat lebih dalam dengan perasaan yang di rasakan Jeremy. Seperti prinsipnya, selama ia bersama laki-laki yang harus ia temani, "No Heart feeling" cukup duduk manis, dengarkan dan tersenyum. Itu saja yang selalu Reva ingat dalam pikirannya. Dan lagi tidak pernah ada satu tatapan atau interaksipun yang membekas diingatannya apalagi hatinya. Semua yang terjadi akan berlalu begitu saja tanpa perlu ia simpan.

“Re, selama 3 tahun lo menemin gue, 37 kali lo duduk di samping gue, dengerin gue curhat, liat gue nangis gara-gara putus cinta, liat gue mabok gara-gara masalah keluarga, nemenin gue jadi pacar bohongan, bantuin gue buat manas-manasin cewek yang udah nyakitin gue bahkan nemenin gue saat gue cuma butuh untuk di temenin tanpa bicara apapun dan gak pernah sekalipun lo pergi ninggalin gue. Semuanya udah bikin gue terlalu terbiasa ada lo di samping gue." Jeremy menjeda kalimatnya dengan sebuah hembusan nafas kasar. Seperti ada bongkahan besar yang mengganjal perasaannya.

Ia menatap Reva yang duduk di sampingnya, lalu tersenyum saat mata sayu itu berbalik menatapnya. "Selama lo sama gue, ada 2 hal yang gak pernah gue kasih tau sama lo." Tatapan Jeremy terlihat semakin lekat. "Pertama, gue adalah anak hasil selingkuhan dan yang kedua, gue jatuh cinta sama lo.” Begitu saja kata-kata itu keluar dari mulut Jeremy.

Sejenak, Reva terdiam mendengar pengakuan Jeremy. Menjadi pendengar, sepertinya sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan bagi Reva.

“Re, gue gak tau, berapa banyak cowok yang minta jasa lo buat lo temenin. Tapi gue tau, gue cowok yang bikin lo masuk ke lingkaran ini. Gue cowok yang bikin lo milih kerjaan yang gak beda jauh sebagai wanita penghibur dan gue juga yang buka jalan buat lo di cela sama temen-temen kampus. Maafin gue re…..”

Pada titik ini, raut wajah Jeremy berubah sendu. Matanya terlihat berkaca-kaca. Sudut hatinya di penuhi rasa sesal.

Berbeda dengan Reva, ingatannya tentang hari yang ia coba lupakan perlahan kembali terbuka. Sekuat tenaga ia mencoba menahannya agar tidak terbawa perasaan saat bersama Jeremy. Ia selalu punya alasan untuk hal itu seperti yang biasa ia lakukan saat bersama laki-laki lain pula. Karena secara sadar, ia telah membangun tebing yang tinggi untuk melindungi perasaanya tanpa bisa terrenyuh oleh perhatian semanis apapun.

“Jer, sejak dulu, hidup gue adalah pilihan. Terlepas lo menjadi orang yang membuka jalan buat gue atau bukan, sebenarnya pilihan tetap ada di tangan gue. Gue memilih untuk mengiyakan ajakan lo, karena gue ada alesan sendiri. Dan itu bukan gara-gara lo. Lagi pula, selama ini gue masih bisa menjaga diri gue dengan baik. Menjaga kesucian gue, walau gue gak tau orang-orang percaya atau nggak.” Terlihat senyum pedih di sudut bibir Reva. Matanya dengan tegas menatap Jeremy. “Lo gak pernah salah, karena ini pilihan gue. Dan tentang perasaan lo,

maaf gue gak bisa.” Tegas Reva dengan garis senyum tipis di bibir mungilnya.

Jeremy tersenyum kecut. Ia sudah bisa menebak hari ini memang akan tiba. Hari dimana ia mengungkapkan perasaannya dan Reva menolaknya.

“Kita masih bisa berteman kan re?” Suara Jeremy terdengar berat.

“Tentu! Kedepannya lo boleh cerita apapun, gue siap dengerin dan itu gratis.” Sahut Reva dengan diiringi senyuman cantiknya.

“Kalo gue minta peluk sekali aja, sebagai tanda berakhir kontrak, boleh?” rajuk Jeremy dengan seringai jenakanya.

“Gak! lo mau gue gibeng?!” Reva menyilangkan tangannya di depan dada

“Sebentaran doang re.”

“Gak!”

“Ayolah re, lo bilang kita temen. Peluk sekali gak bikin lo hamil juga kali!” Jeremy semakin mendekat

“Ngasal lo ya!”

Reva mendorong tubuh Jeremy, namun tiba-tiba saja, Jeremy menarik tangan Reva dan membuatnya masuk ke dalam pelukan Jeremy.

“Sekali ini aja, gue janji gak akan ngelakuin hal lebih dari ini.” Bisik Jeremy dengan lembut.

Reva hanya terdiam. Ia bisa merasakan hembusan nafas Jeremy yang menerpa lehernya. 3 tahun menemani Jeremy bukan lah waktu yang singkat. Banyak hal yang ia lewati, tertawa bersama, mendengarnya menangis, mendengarnya mengaduh dan mendengarnya mengupat serta melihatnya terjatuh kemudian kembali bangkit. Semuanya membekas di pikiran Reva, namun lagi, tidak pernah masuk ke hatinya.

Jeremy telah bertumbuh, Reva merasa ia pun harus kembali melangkah. Sekali ini saja, mungkin ia harus mengabulkan permintaan Jeremy. Karena selama ini pun, Jeremy memperlakukannya dengan baik.

****

Terpopuler

Comments

Kisti

Kisti

smg kmu lkas brtemu dgn laki2 pelindungmu ya re.aamiin

2023-03-11

0

Bunda dinna

Bunda dinna

Reva cewek gadungan Jeremy ternyata

2023-03-01

1

Meili Mekel

Meili Mekel

reva terxata jadi play girl

2022-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 166
167 Episode 167
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Episode 175
176 Episode 176
177 Episode 177
178 Episode 179
179 Episode 180
180 Episode 181
181 Episode 182
182 Episode 183
183 Episode 184
184 Episode 185
185 Episode 186
186 Kamsahamnidaaa
187 announcement
188 Otor Menyapa
189 Coming up
190 Menjadi Dia
191 Ranjang Dingin Ibu Tiri
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 166
167
Episode 167
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Episode 175
176
Episode 176
177
Episode 177
178
Episode 179
179
Episode 180
180
Episode 181
181
Episode 182
182
Episode 183
183
Episode 184
184
Episode 185
185
Episode 186
186
Kamsahamnidaaa
187
announcement
188
Otor Menyapa
189
Coming up
190
Menjadi Dia
191
Ranjang Dingin Ibu Tiri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!