Episode 10

Sudah sangat lama dari terakhir kali Reva berbicara dengan Riana. Seiring berjalannya waktu, Reva merasa semakin jauh dengan Riana. Riana selalu menghindar saat Reva akan berbicara. Pesan dan telpon yang ia lakukanpun tidak pernah di jawab Riana.

Hari ini, setelah seharian mencari Riana di kampus, Reva masih belum bisa menemui gadis bermata sipit yang ia sebut sebagai sahabatnya. Maka ia memutuskan untuk menemui Riana di rumahnya.

Seperti biasa, rumah Riana yang megah tampak begitu sepi. Hanya seorang pelayan yang menyambut kedatangan Reva.

“Bi, Ririnya ada?” Sapa Reva saat melihat pelayanan keluarga Riana membukakan pintu untuknya.

“Emm.. Non Riana belum pulang. Udah hampir seminggu nginep di rumah temennya.” Terang wnita muda  tersebut dengan wajah cemasnya.

“Boleh saya tau temennya yang mana ya bi?”

“Kalo gag salah namanya Linda deh non Reva…”

Reva tercengang, setau Reva, Linda bukan orang yang bisa di ajak berteman dan Riana sangat tidak akur dengannya. Mereka kerap beberapa kali terlibat pertengkaran kecil saat di kelas.

Perasaan Reva mulai tidak nyaman. Ia segera memutuskan untuk mencari Riana.

3 jam berkeliling mencari Linda dan Riana ternyata tidaklah mudah. Setelah mencari di kost-annya, Reva mencari ke tempat-tempat yang biasa Linda datangi salah satunya club malam.

Sebuah mobil mewah terparkir di halaman club malam yang dikenal sebagai tempat nongkrongnya anak gaul jakarta. Suara hingar musik sudah terdengar sejak di depan club yang bermandikan cahaya lampu disko.

Reva memasuki pintu yang di jaga oleh 2 orang laki-laki berbadan kekar dengan otot-otot tubuh yang terlihat jelas di balik kaos hitamnya. Mata Reva berkeliling mencari sosok yang sedang dicarinya.

Dari kejauhan terlihat Linda yang sedang asyik berjoget dengan beberapa pria. Di meja terpisah tampak Riana yang sedang dicekoki minuman dari tangan seorang laki-laki.

“Ri!” teriak Reva seraya mengibaskan tangan laki-laki yang sedang berusaha menjamah Riana.

“Reva? Mau apa lo ke sini hah?!” ujar riana dengan suara khas orang mabuk.

“Ri, ayo ikut gue pulang.” Reva berusaha menarik tangan Riana namun Riana mengibaskannya.

“Apa peduli lo! Gue mau pulang kek, mau nginep kek, bukan urusan lo!” serua Riana seraya mendorong tubuh Reva menjauh darinya.

“Lo gag usah ikut campur, malem ini temen lo milik gue.” Ujar seorang laki-laki seraya meraih pinggang ramping Riana.

Riana terkekeh di pundak laki-laki itu. Tangan nakalnya membelai lembut dada laki-laki yang sudah cukup berumur.

“Maaf om, tapi temen saya ini di cariin mamahnya. Saya harus bawa Dia pulang.” Reva berusaha menarik tubuh Riana yang sudah setengah tak sadarkan diri.

“Lepasin gue Reva! Gue gag mau pulang! Lo jangan belaga peduli sama gue! Setelah lo ambil semua perhatian Jeremy, sekarang lo pura-pura baik mau ngajak gue pulang. Dasar ular lo!” ceracau Riana tak jelas.

“Ri, apa maksud lo? Gue gag pernah ngambil siapapun dari lo.” Reva berusaha memegangi tangan Riana namun kali ini laki-laki di samping Riana menepisnya.

“Lo urus hidup lo sendiri, temen lo jadi urusan gue.” Ujar laki-laki tersebut seraya mengecup leher Riana. Riana sedikit menjauh namun laki-laki itu terus berusaha melakukan hal tidak senonoh pada Riana.

"Lepasin temen gue, ato lo bakal nyesel!” teriak Reva seraya mendorong tubuh laki-laki tersebut menjauh dari Riana.

Rupanya tenaga Reva cukup besar, laki-laki tersebut terpelanting hingga menimpa sebuah meja dan jatuh telentang di sana.

Semua perhatian kini tertuju pada Reva dan laki-laki yang jadi rivalnya, sementara Riana jatuh terduduk nyaris tenggelam dalam mabuknya.

“Oh, lo berani ya sama gue? Jangan kira lo perempuan gue gag berani bikin lo babak belur. Cepet minta maaf, ato gue bikin muka cantik lo ini gag berbentuk lagi.” Ancam laki-laki tersebut seraya mencengkram dagu Reva dengan kuat.

Reva menyeringai tipis. Dengan segera ia menarik tangan laki-laki itu dan memelintirnya hingga berbalik membelakangi Reva. Reva mengunci tangannya di balik punggung laki-laki tersebut.

“Shit! Lepasin gue bocah ingusan!” laki-laki itu mencoba memberontak namun cengraman Reva lebih kuat.

“Lain kali, lo pilih lawan yang sepadan serigala busuk!” ujar Reva seraya mendorong laki-laki tersebut.

Ia terjatuh menabrak barisan kursi dan tidak bisa bangun karena konsidinya yang setengah

mabuk.

Dengan segera Reva meraih tubuh Riana dan membawanya keluar dari Club tersebut. Riana sudah sangat kepayahan, ia meracau tak jelas. Setelah berhasil mendapatkan taksi yang akan mengantarnya ke rumah, Reva segera membaringkan Riana di sana.

“Reva, gue benciii sama lo! Lo udah rebut Jeremy dari gue! Kenapa lo jahat banget sama gue Reva, kenapa?!” teriak Riana dengan mata tertutup.

“Ri, gue gag pernah rebut siapaun dari Lo. Kalo lo suka sama Jeremy, lo kejar dia, gue gag akan

ngehalangin lo. Tapi lo jangan pernah kayak gini lagi. Gue gag mau terjadi hal yang buruk sama lo.”  Tutur Reva seraya menutupi tubuh Riana dengan jaketnya.

Sepanjang perjalanan, Riana terlelap di bawah pengaruh minuman yang di tenggaknya. Reva merasakan kengerian, ketakutannya selama ini terbukti. Cara Jeremy memperlakukannya, membuat seseorang merasa sedih dan kecewa. Dan itu sahabatnya sendiri, Riana.

****

Hujan deras mengguyur ibu kota. Reva tampak sendirian di kost-annya dan tengah menyalakan lilin aroma terapi.

Akhir-akhir ini, Reva banyak menghabiskan waktunya sendirian. Adrian yang biasa setiap hari menemaninya, akhir-akhir ini lebih sering pulang ke rumah orang tuanya yang hanya 2 jam perjalanan saja.

Seperti saat ini, seminggu Adrian tidak memberinya kabar. Hanya sesekali mengirim pesan itupun saat Reva sudah terlelap. Ia mengabarkan bahwa keluarganya ada yang sakit. Beberapa kali Reva mencoba menghubunginya namun tidak pernah ia angkat.

Reva terpaku, memandangi foto dirinya dan Adrian yang tengah tersenyum saat berada di sebuah café. Terlihat sudut bibirnya melengkungkan sebuah senyuman, betapa ia sangat merindukan laki-laki ini.

“Happy monthsary ke 8 bey, semoga kamu selalu sayang sama aku…” lirih Reva yang mulai merasakan kegamangan dalam hubungannya.

Reva merebahkan tubuhnya di atas ranjang, di dadanya ia mendekap foto dirinya bersama Adrian. Matanya memandangi langit-langit kamarnya yang sudah berwarna putih tua. Ia mencoba memejamkan matanya, namun bayangan Adrian terus menghinggapi pikirannya. Diliriknya handphone yang tergeletak di sampingnya, tidak ada pesan atau panggilan yang masuk sekalipun selain pesan iseng dari game online dan tawaran pinjaman kredit.

“Bey, aku kangen…” begitu isi pesan yang Reva kirim pada laki-laki yang selalu mengisi pikirannya.

Namun, jangankan di balas, di bacapun tidak.

Reva berguling, ia membenamkan wajahnya di atas bantal.

“Aku benci hujan, karena saat hujan aku bener-bener kangen kamu.” Lirih Reva.

Tak lama, terdengar suara ketukan pintu di antara suara kilatan petir. Dengan langkah gontai Reva berjalan untuk membukakan pintu.

“Bey?!” laki-laki yang dirindukan Reva tiba-tiba ada di hadapannya. Selarut ini dan dengan badan basah kuyup.

Tiba-tiba Adrian memeluk Reva dengan erat. Tubuhnya yang dingin nyaris membuat tubuh Reva ikut bergidik. Reva membalas pelukan adrian dengan erat. Laki-laki yang ia rindukan memang selalu memberinya kejutan yang tidak pernah ia sangka.

Perlahan Reva mulai melepaskan pelukannya, begitupun Adrian. Wajahnya terlihat sedikit pucat dengan mata yang kemerahan.

“Kamu kenapa malem-malem gini hujan-hujanan?” tanya reva seraya mengusap lembut pipi Adrian.

“Rindu kamu…” lirih Adrian yang kemudian menggenggam tangan Reva dan menciumnya dengan penuh perasaan.

“Em ya udah masuk dulu, ganti baju juga. Aku bikin kamu minuman anget, biar gag masuk angin.” Tutur Reva seraya menarik tangan Adrian.

Namun bukannya mengikuti langkah Reva, Adrian malah menarik tubuh Reva dan memeluknya dari belakang. Ia mengecup tengkuk Reva dengan lembut membuat bulu kuduk Reva meremang.

“Maafin aku, selalu bikin kamu nunggu bey…” Adrian menempatkan dagunya di bahu Reva. Reva mengusap wajah Adrian dengan lembut. Entah lah, perasaan Reva berdebar tak menentu.

“Aku akan baik-baik aja, selama kamu juga baik-baik aja…” sahut Reva seraya tersenyum manis. “Ya udah, sekarang ke kamar mandi dulu gih. Ada sweater aku yang kegedean, nanti bisa kamu pake.” Reva berusaha melepaskan tubuhnya dari pelukan Adrian yang menurutnya semakin erat.

“Mau temenin aku mandi?” bisik Adrian seraya tersenyum.

“Jangan macem-macem, nanti aku sleding kamu baru tau!” ancam Reva seraya menjauh dari Adrian.

Adrian terkekeh gemas. Ia meraih handuk Reva yang berada di atas kursi dan pergi ke kamar mandi. Reva hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Adrian.

“Di depan mahasiswa aja dingin dan kaku sok berkharisma, di depan gue kayak bayi besar aja!” gumam Reva yang terkekeh geli mengingat tingkah Adrian.

****

Terpopuler

Comments

Iwan Sukendra

Iwan Sukendra

kelamaan

2025-01-21

0

botak

botak

Adrian dah punya bini oi

2022-10-15

2

Reni Rinjani

Reni Rinjani

sweet banget tapi kek ada yg aneh

2022-08-30

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 166
167 Episode 167
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Episode 175
176 Episode 176
177 Episode 177
178 Episode 179
179 Episode 180
180 Episode 181
181 Episode 182
182 Episode 183
183 Episode 184
184 Episode 185
185 Episode 186
186 Kamsahamnidaaa
187 announcement
188 Otor Menyapa
189 Coming up
190 Menjadi Dia
191 Ranjang Dingin Ibu Tiri
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 166
167
Episode 167
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Episode 175
176
Episode 176
177
Episode 177
178
Episode 179
179
Episode 180
180
Episode 181
181
Episode 182
182
Episode 183
183
Episode 184
184
Episode 185
185
Episode 186
186
Kamsahamnidaaa
187
announcement
188
Otor Menyapa
189
Coming up
190
Menjadi Dia
191
Ranjang Dingin Ibu Tiri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!