Terpaksa berbohong

Hari ini rencananya Mahira akan meminta bantuan kepada Pamannya yang tinggal di luar kota, dulu saat Mahira menikah dengan Danu, Pamannya lah yang menjadi wali nikahnya, Mahira sendiri sangat bingung serta takut, bagaimana nanti menjelaskan keadaan ini pada Pamannya, ia pun terus memutar otaknya.

"Ya Allah, apakah aku harus mengatakan yang sejujurnya kepada Paman Husain? Beliau pasti akan sangat marah dan juga kecewa, jika tahu aku telah bercerai dengan Mas Danu, tapi itu semua aku lakukan demi menyelamatkan Mas Danu, apakah aku harus berbohong? Akh, aku benar-benar bingung, Ini bisa membuatku menjadi gila!" gumam Mahira sembari mondar-mandir di depan kamar tidurnya.

Setelah berfikir panjang, akhirnya Mahira memberanikan diri untuk menghubungi Pamannya lewat benda pipih miliknya, Mahira cukup tegang saat nada sambungan panggilan telepon belum ada jawaban, kemudian Mahira mencoba relaks agar ia bisa menjelaskan maksud dan tujuannya menghubungi Pamannya, meskipun harus sedikit berbohong, seumur hidup Mahira baru kali ini ia berani melakukan kebohongan.

Akhirnya sambungan telepon pun di angkat, tidak lupa Mahira mengucap kata salam dan menanyakan kabar Paman beserta keluarganya, setelah itu Mahira mencoba mengatur nafasnya, untuk bisa menceritakan maksud dan tujuannya menghubungi Pamannya.

"Apa, Mahira? kau dan Danu sudah bercerai! dan kau bulan depan akan menikah lagi dengan seorang pria? Apakah Paman tidak salah dengar? Mendiang Ayahmu pasti akan merasa sangat sedih melihat keadaanmu yang seperti ini!" ucap Paman Husain.

"Aku tahu itu Paman, tapi mau bagaimana lagi, mungkin aku dan Mas Danu tidak berjodoh!" sahut Mahira mencoba mencari alasan.

"Lantas, apakah Abi Hafiz dan umi Kulsum sudah tahu keadaanmu ini, Mahira?" tanya balik Paman Husain.

"Belum Paman, Mahira akan memberitahu Abi dan Umi setelah pernikahan ini, Mahira mohon sama Paman agar mau menjadi wali nikahnya aku, karena hanya Paman satu-satunya keluarga Ayah yang masih ada."

Kemudian Paman Husain terdiam sejenak, seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Mahira, Paman mau tanya sama kamu, apakah kau sudah yakin dengan keputusanmu itu, Nak? Kau sudah sangat yakin dengan pilihanmu yang menurut Paman sangat aneh, dengan mudahnya kau mendapatkan penggantinya Danu, Paman tahu betul jika kamu sangat mencintai Danu!" cetus Paman Husain.

Dengan mengucap kata Bismillahirrahmanirrahim, dengan mantapnya Mahira menjawab iya.

"Mahira sudah mantap dengan keputusan ini, Paman! Dan Mahira sudah melupakan Mas Danu, dan menurut Mahira, Tuan Sadam adalah pria yang tepat untuk menjadi penggantinya Mas Danu!" tegas Mahira meskipun hatinya begitu terasa sakit.

"Baiklah Mahira, jika itu sudah menjadi keputusanmu, Paman akan selalu mendukungmu, yang penting kau bahagia, Insha Allah, sehari menjelang pernikahanmu, Paman akan datang ke Jakarta, untuk menjadi wali di hari pernikahanmu!"

"Alhamdulillah, terima kasih banyak Paman Husein!"

Kini Mahira pun mengakhiri sambungan telepon dengan Pamannya setelah mengucap kata salam.

Setelah Mahira dan Danu bercerai, rupanya Sadam lah yang menanggung biaya kehidupan Mahira sampai menjelang hari pernikahan mereka yang rencananya akan di laksanakan secara tertutup.

Awalnya Mahira menolak pemberian dari calon suaminya, namun Mahira terus saja di desak, apalagi Pak Hans setiap hari selalu mengawasi aktivitas dirinya, bahkan untuk menemui putrinya saja begitu sulit, meskipun saat ini Syifa bersama Mas Danu dan tinggal di salah satu perumahan sederhana di kota Jakarta, dan Mahira sendiri hanya boleh menemui putrinya seminggu sekali, itu pun bertemu di tempat umum. Sepertinya Danu tidak ingin sampai Mahira tahu jika dirinya saat ini tinggal dengan siapa.

 Meskipun berat tapi Mahira harus tetap bisa menjalani semua ini, demi bisa kembalinya keadaan rumah tangganya seperti dulu.

"Syifa, kenapa setiap kali ketemu Bunda, kamu selalu murung Nak?" tanya Mahira begitu khawatirnya.

"Yaelah Hira, kau jangan terlalu didramatisir mengenai Syifa, dia akan baik-baik saja bersamaku, iya kan Syifa?" tanya Danu sambil memelototi putrinya, sontak Syifa langsung tertunduk.

'Bunda, tolong aku! aku tidak mau tinggal bersama Ayah. Ayah galak Bun, aku selalu di marahi oleh Ayah dan Tante jahat yang selalu ada di dekat Ayah!' batin Syifa ingin menjerit.

'Mas, kau tidak bersikap kasar kan dengan putri kita?" hardik Mahira.

Merasa tidak terima dengan tuduhan dari mantan istrinya, Danu malah menggebrak meja tepat di hadapannya.

Brak

"enak saja kau sembarang tuduh padaku, mana mungkin aku tega terhadap darah dagingku sendiri!" bentak Danu yang mulai tersulut emosi.

Merasa tidak enak, Mahira buru-buru langsung meminta maaf, Mahira tidak menyangka jika suaminya yang dulu selalu bersikap lemah lembut padanya, kini telah berubah 180°, apalagi saat dirinya di paksa untuk menikah dengan Tuan Sadam, Mahira kerap kali mendapatkan perlakuan kasar dari Danu, namun ia tetap memaafkan nya, Mahira beranggapan jika mantan Suaminya telah khilaf.

"Kau boleh membawa Syifa dan tinggal bersamamu, setelah kau berhasil mengandung benih dari Tuan Sadam, tapi jika sampai kau belum hamil juga, jangan harap Syifa bisa kau ambil dari tangan ku, faham kamu Hira!" Ancam Danu.

Seketika Mahira mengeluarkan bulir bening sembari memeluk putri kecilnya.

"Kenapa harus seperti ini Mas, aku tidak bisa jauh dari Syifa!"

"Alah, jangan cengeng kau Hira, kau mau Tuan Sadam tahu jika putri kita itu bisu hah? Jika kau telah mengandung benih dari Tuan Sadam, otomatis perjanjian aku dengannya tidak akan di batalkan, dan aku tidak akan di masukan ke dalam penjara, aku mohon Mahira, hanya kaulah yang bisa menyelamatkan aku!" pinta Danu mencoba merayu Mahira, ia pun menggenggam kedua tangan Mahira.

"Astaghfirullah, lepaskan tangan aku Mas, kita sekarang sudah bukan muhrim!"

"Opss, sorry Mahira, aku khilaf!"

......................

Sehari menjelang hari pernikahan, akhirnya Paman Husain datang seorang diri tanpa di dampingi oleh istrinya.

"Maaf ya Mahira, Bibimu tidak bisa datang karena Bibimu kecewa dengan keputusan mu itu, Paman terpaksa berbicara seperti ini padamu, karena paman pun sangat kecewa dengan keputusan mu itu, tapi Paman tidak ingin sampai kau dan pria itu nekat melakukan dosa besar, dan sudah menjadi kewajiban Paman untuk menjadi wali nikahmu, yang terpenting kau bahagia."

Mahira hanya bisa mengangguk dengan posisi kepala tertunduk, dari relung hatinya yang paling dalam, Mahira ingin sekali menjerit dengan keadaan ini, namun ia mencoba untuk menahannya.

Sedangkan Tuan Sadam, ia benar-benar mempersiapkan pernikahan keduanya dengan sangat hati-hati, ia tidak ingin salah satu anggota keluarganya tahu tentang pernikahannya ini, beruntungnya saat ini Alisa alias istrinya Tuan Sadam sedang liburan di luar negeri tepatnya keliling Eropa, itu pun atas perintah Sadam sendiri, Sadam memang sengaja melakukan itu semua agar aksinya tidak tercium oleh Alisa.

"Tuan memang sangat pintar, Nyonya Alisa dan ibunya sengaja anda kirim keluar negeri dengan alasan liburan karena selalu mendapatkan tekanan dari kedua orang tua Tuan, terutama Tuan besar Hito!" tegas Hans.

"Aku sudah merencanakan semua ini dengan sangat matang Hans, setelah Mahira mengandung dan melahirkan anakku, aku yakin kedua orang tuaku tidak akan lagi mendesak Alisa untuk terus mengandung darah dagingku, meskipun aku tahu yang sebenarnya jika istriku mengalami kelainan terhadap kandungannya, sehingga membuatnya tidak bisa mengandung benih dariku!" cetus Sadam.

"Maaf Tuan, apakah anda percaya dengan hasil pemeriksaannya Nyonya Alisa?" tanya Hans yang seperti nya mencurigai Istri tuannya tersebut.

"Hey Hans, kau mencoba mencurigai istriku hah? Alisa itu adalah wanita baik-baik, dan dia bukanlah seorang pembohong, ingat itu!"

"Maafkan saya Tuan, saya hanya ingin memastikan saja!" sahut Hans dan kemudian menunduk sebagai rasa penyesalannya.

'Maafkan saya, tuan! Tapi sepertinya ada kejanggalan dari hasil pemeriksaan Nyonya Alisa, dan saya akan terus menyelidikinya, itu semua demi kebaikan Tuan!' cetus Hans di dalam hatinya.

POV: Sadam dan Mahira, foto untuk buku nikah 😄

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

Smoga Sadam dan Mahira bahagia🤲😁

2024-11-30

0

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

Tante, jgn jgn Danu cingkuh

2024-11-30

1

💞Eli P®!w@nti🐼🦋

💞Eli P®!w@nti🐼🦋

mungkin juga kak, coba nanti aku koreksi, mkasih kak 🙏

2024-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Menjatuhkan Talak
2 Saling bertemu
3 Terpaksa berbohong
4 Sah
5 permintaan yang mengejutkan
6 Memintanya kembali
7 Menaklukan mu
8 kotak berwarna biru dari Sadam
9 Terbayang wajahmu
10 Hal yang tidak di duga
11 Terserang Virus Cinta
12 Akhirnya ketahuan juga
13 Terus memikirkan mu
14 Kado spesial dari Sadam
15 Akhirnya Bertemu
16 Rindu yang menggebu
17 Bersikap aneh
18 Balada ngidam
19 Pergi ke Dokter kandungan
20 Mahira Hamil
21 Akhirnya Mahira tahu
22 Rencana busuk
23 Menerimamu apa adanya
24 Rencana Hans
25 Mulutmu harimau mu
26 Cemburu menguras hati
27 Mengunjungi sekolah baru untuk Syifa
28 Si manusia pandai berkelit
29 Hukuman untuk Mahira
30 Mengatakan yang sejujurnya
31 Rencana busuk tiga serangkai
32 Mengantar Syifa ke sekolah
33 Mahira sakit
34 Dijenguk oleh mertua
35 Mengakui kesalahan
36 Serigala berbulu Domba
37 Bertemu dengan seseorang di masalalu
38 Salah faham
39 Seekor Singa yang jinak
40 Bom waktu
41 Rencana busuk Alisa
42 Kembali ke kampung halaman
43 Hans akhirnya buka mulut
44 Betapa bodohnya dirimu
45 Rasa yang terpendam
46 Acara pengajian empat bulan kehamilan Mahira
47 Hukuman untuk Sadam
48 Meminta maaf
49 Kenyataan yang mulai terungkap
50 Kisah Si Combro di masalalu
51 Mengusut masalah konyol di masalalu
52 Samuel unjuk taring
53 Mendadak sakit
54 Apakah kau mengenalnya?
55 Di kejar wanita kaya
56 Pergi ke klinik
57 Mengintrogasi
58 Keputusan Sadam
59 Terpaksa menemuinya, demi satu misi
60 Kabar baik untuk Sadam
61 Awal mula kebencian
62 Kembali ke Apartemen
63 Dia lagi yang berulah
64 Kejutan untuk Hans
65 Menjadi tersangka
66 Menguak masalalu
67 Aksi nekat Alisa
68 Sulit di percaya
69 Kenapa kau sangat menyebalkan?
70 Berita bagus untuk Hans
71 Alisa yang malang
72 Kondisi Alisa
73 Nazwa dan Syifa di culik part 1
74 Nazwa dan Syifa di culik part 2
75 Lupakanlah masalalu
76 Surprise
77 Syarat yang berat
78 Pergi bertamasya
79 Liburan yang menyenangkan
80 Bangkai yang sudah tercium
81 Menemui orang penting
82 Jebakan untuk Sadam
83 Misi di mulai part 1
84 Misi di mulai part 2
85 Misi penyelamatan berakhir
86 Permintaan Ibrahim
87 Ta'aruf
88 Meyakinkan Azzam
89 Berbahagialah selalu tapi tidak untuk Alisa
90 Merayakan ulang tahun Mahira
91 Jangan pernah menolak ku lagi
92 Mendapatkan restu
93 Rencana busuk Alisa
94 Menjebak Mahira
95 Sungguh menyakitkan
96 Menerima semuanya dengan ikhlas
97 Mukjizat dari Tuhan
98 Badai telah berlalu
99 Welcome baby Rayyan
100 Akhir yang bahagia
101 Bonchap 1
102 Bonchap 2
103 Bonchap 3
104 promo karya terbarunya othor 2025
105 pengumuman karya terbaru lagi
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Menjatuhkan Talak
2
Saling bertemu
3
Terpaksa berbohong
4
Sah
5
permintaan yang mengejutkan
6
Memintanya kembali
7
Menaklukan mu
8
kotak berwarna biru dari Sadam
9
Terbayang wajahmu
10
Hal yang tidak di duga
11
Terserang Virus Cinta
12
Akhirnya ketahuan juga
13
Terus memikirkan mu
14
Kado spesial dari Sadam
15
Akhirnya Bertemu
16
Rindu yang menggebu
17
Bersikap aneh
18
Balada ngidam
19
Pergi ke Dokter kandungan
20
Mahira Hamil
21
Akhirnya Mahira tahu
22
Rencana busuk
23
Menerimamu apa adanya
24
Rencana Hans
25
Mulutmu harimau mu
26
Cemburu menguras hati
27
Mengunjungi sekolah baru untuk Syifa
28
Si manusia pandai berkelit
29
Hukuman untuk Mahira
30
Mengatakan yang sejujurnya
31
Rencana busuk tiga serangkai
32
Mengantar Syifa ke sekolah
33
Mahira sakit
34
Dijenguk oleh mertua
35
Mengakui kesalahan
36
Serigala berbulu Domba
37
Bertemu dengan seseorang di masalalu
38
Salah faham
39
Seekor Singa yang jinak
40
Bom waktu
41
Rencana busuk Alisa
42
Kembali ke kampung halaman
43
Hans akhirnya buka mulut
44
Betapa bodohnya dirimu
45
Rasa yang terpendam
46
Acara pengajian empat bulan kehamilan Mahira
47
Hukuman untuk Sadam
48
Meminta maaf
49
Kenyataan yang mulai terungkap
50
Kisah Si Combro di masalalu
51
Mengusut masalah konyol di masalalu
52
Samuel unjuk taring
53
Mendadak sakit
54
Apakah kau mengenalnya?
55
Di kejar wanita kaya
56
Pergi ke klinik
57
Mengintrogasi
58
Keputusan Sadam
59
Terpaksa menemuinya, demi satu misi
60
Kabar baik untuk Sadam
61
Awal mula kebencian
62
Kembali ke Apartemen
63
Dia lagi yang berulah
64
Kejutan untuk Hans
65
Menjadi tersangka
66
Menguak masalalu
67
Aksi nekat Alisa
68
Sulit di percaya
69
Kenapa kau sangat menyebalkan?
70
Berita bagus untuk Hans
71
Alisa yang malang
72
Kondisi Alisa
73
Nazwa dan Syifa di culik part 1
74
Nazwa dan Syifa di culik part 2
75
Lupakanlah masalalu
76
Surprise
77
Syarat yang berat
78
Pergi bertamasya
79
Liburan yang menyenangkan
80
Bangkai yang sudah tercium
81
Menemui orang penting
82
Jebakan untuk Sadam
83
Misi di mulai part 1
84
Misi di mulai part 2
85
Misi penyelamatan berakhir
86
Permintaan Ibrahim
87
Ta'aruf
88
Meyakinkan Azzam
89
Berbahagialah selalu tapi tidak untuk Alisa
90
Merayakan ulang tahun Mahira
91
Jangan pernah menolak ku lagi
92
Mendapatkan restu
93
Rencana busuk Alisa
94
Menjebak Mahira
95
Sungguh menyakitkan
96
Menerima semuanya dengan ikhlas
97
Mukjizat dari Tuhan
98
Badai telah berlalu
99
Welcome baby Rayyan
100
Akhir yang bahagia
101
Bonchap 1
102
Bonchap 2
103
Bonchap 3
104
promo karya terbarunya othor 2025
105
pengumuman karya terbaru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!