Terserang Virus Cinta

Tiba-tiba saja suasana menjadi hening dan juga kaku, Hanum benar-benar tidak menyangka dengan kejadian ini, begitu pun dengan Sadam.

"Ayo Num duduk, jangan diam disitu saja!"

"I iya kak Hira!" jawab Hanum terbata.

Sedangkan Sadam yang semula asik menikmati sarapan paginya, entah kenapa ia menjadi hilang selera, dan ia pun memutuskan untuk segera pergi dan berangkat ke kantor.

"Aku berangkat ke kantor dulu!" ucap Sadam sambil menaikan dagunya dan sesekali melirik ke arah Hanum. Sadam berdehem karena merasa suasana sekitarnya sudah tidak enak baginya.

Tanpa banyak pertanyaan, Mahira buru-buru beranjak dari tempat duduknya dan bergegas menyusul suaminya yang sudah jalan lebih dulu menuju pintu ruang utama.

Mahira kini membukakan pintu untuk suaminya, lalu mencium punggung tangannya secara tiba-tiba, sontak Sadam pun membalasnya dengan mengecup pucuk kepala Mahira.

'Aish, apa yang kau lakukan Sadam!' batin Sadam tidak percaya atas sikapnya.

Mahira hanya tersenyum atas perlakuan manis suaminya.

Kemudian pintu pun di tutup, namun tiba-tiba saja Hanum buru-buru dan bersiap-siap berangkat ke tempat ia magang.

"loh Num, kamu gak sarapan dulu? Tanya Mahira dengan dahi mengkerut.

"Sudah telat aku kak!" sahut Hanum.

'aku sudah telat kak, apalagi bosku alias suaminya kak Hira sudah berangkat lebih dulu, kan gak lucu kalau aku datang ke kantor belakangan, bisa-bisa nanti aku langsung di out, bisa kacau.' ucap Hanum dalam hati.

"yasudah Num, kamu hati-hati ya, nanti sore setelah kamu pulang magang, kita cari kos-kosan, gimana?" usul Mahira.

Hanum pun hanya mengacungkan dua jempolnya tanpa berkata apapun, setelah selesai mengenakan sepatu, ia pun buru-buru berpamitan kepada Mahira.

"Aku berangkat dulu ya kak, Assalamualaikum!"

"waalaikumsalam!" jawab Mahira, dan kemudian menutup kembali pintu ruang utama.

Dengan nafas yang terengah-engah, kini Hanum tiba di area lobby apartment, ia pun bergegas menuju pintu keluar, namun ada suatu pemandangan yang membuatnya cukup tercengang.

"Alamak, kenapa bos menakutkan itu masih berada di depan lobby?"

Rupanya Sadam sengaja menunggu Hanum di sana. karena sudah terlanjur berada di lobby dan sudah berada di pintu keluar, ia pun terpaksa melintas di depan bosnya tersebut.

Dengan tatapan sinisnya dan sambil bersidekap, akhirnya Sadam menegur Hanum.

"Hey anak magang, tunggu kau!"panggil Sadam ketus

Dengan tubuh gemetar, akhirnya Hanum menghampiri Sadam.

Hanum terus saja menundukkan kepalanya dan enggan untuk melihat wajah bosnya yang menurutnya sangat menyeramkan itu.

"Ikut denganku, ada yang ingin aku bicarakan padamu!" ajak Sadam yang kemudian masuk kedalam mobil miliknya yang sudah terparkir di depan pintu masuk lobby apartment.

Dengan terpaksa Hanum masuk ke dalam mobil tersebut, ia pun duduk di jok depan bersebelahan dengan Sadam, itu semua atas permintaan dari Sadam.

Tubuh Hanum terus saja gemetar sambil mengeluarkan keringat sebiji jagung.

"baiklah anak magang, maksudku Hanum! Kau sudah terlanjur tahu jika aku adalah suami dari sepupumu, dan di sini aku minta kau untuk tutup mulut dengan semua kejadian ini, jangan sampai ada orang lain tahu mengenai hal ini, paham kamu?" Sungut Sadam sedikit membentak.

Hanum pun merasa aneh atas perkataan dari Sadam.

'kenapa anda malah merahasiakan pernikahan anda dengan Kak Hira? Memangnya kenapa kalau banyak orang yang tahu? Bukankah itu sangat bagus? Anda ini sungguh sangat mencurigakan!' ucap Hanum dalam hati

"Woyyyy, kau dengar tidak perkataan ku barusan hah?"

Seketika Hanum langsung terperanjat dan kaget mendengar suara bariton dari bosnya tersebut.

"Astaghfirullah, Saya faham pak! Sangat Faham, dan saya berjanji tidak akan mengatakan hal ini kepada siapapun!" jawab Hanum masih dengan posisi menundukkan kepalanya.

"Good girl! Itu jawaban yang aku mau, sebagai gantinya, nilaimu yang semula aku beri C akan ku ubah menjadi A+, jadilah anak magang yang patuh jika kau masih ingin bekerja di perusahaan ku!"

" B baik T tuan!"

Mobil pun kini melaju dengan kecepatan penuh menuju perusahaan Shadow Hito group.

Sebelum sampai di area kantor, Sadam sengaja menyuruh Hanum untuk turun, ia tidak ingin sampai orang lain tahu jika dirinya pergi bersama Hanum, bisa jadi gosip para karyawan nantinya.

Padahal jarak tempuh menuju perusahaan yakni sekitar 300 meter, dengan terpaksa Hanum lari maraton menuju perusahaan.

'Aish, kenapa dunia ini begitu rumit seperti ini sih?' ' batin Hanum seraya ingin menjerit.

Saat tiba di ruangannya, Seperti biasanya Hans sudah menyambutnya.

"Selamat pagi Tuan Sadam!" sapa Hans dengan ekspresi tidak seperti biasanya.

Sadam yang jarang sekali melihat Hans dengan raut wajah seperti itu, akhirnya mulai menegurnya.

"Hey Hans, ada apa dengan dirimu? Pagi-pagi wajahmu sudah kau tekuk, kusut sekali kau ini!"

"Tuan, semalaman aku di cecar banyak pertanyaan oleh Nyonya Alisa, sepertinya Nyonya sudah mulai curiga dengan pernikahan keduanya Tuan!"

Seketika Sadam langsung menggebrak meja di depannya.

Brak

"Kau jangan asal bicara Hans!"

"ini kenyataan, Tuan! Untung saja semalam pas Nyonya telepon, saya tidak sampai keceplosan meskipun saya begitu mengantuk."

"Memangnya apa yang Alisa tanyakan padamu Hans?"

"Nyonya terus saja bertanya jika Tuan memiliki wanita lain, dan berani bermain api di belakang Nyonya, lagian kenapa juga Tuan mesti malam-malam pergi ke luar dengan berdalih ada urusan kantor yang mendadak, itu semua di luar nalar Tuan, Nyonya itu bukanlah wanita bodoh yang bisa dengan mudahnya Tuan kelabui!" tegas Hans.

Dengan lemas nya, Sadam duduk di kursi singgasananya, ia malah memutar-mutar kursi tersebut layaknya seorang anak kecil yang sedang asik bermain, padahal kondisi seperti itu adalah Kondisi dimana Sadam sedang merasa gundah dan gelisah.

"Aku bingung dengan diriku sendiri Hans, entah kenapa bayangan wanita itu terus saja menghantuiku, dan aku selalu menginginkannya, namun entah kenapa juga akhir-akhir ini aku malas untuk menyentuh Alisa?" ucap Sadam sambil memejamkan kedua bola matanya.

Hans pun tersenyum tipis. " hati-hati Tuan, sepertinya anda terkena virus Cinta nyonya Mahira!" celetuk Hans yang asal bicara.

Tiba-tiba Sadam langsung terperanjat dan bangkit dari tempat duduknya.

"Kau jangan asal bicara Hans, mana mungkin aku mencintai Mahira? Dia itu hanya aku anggap sebagai istri bayaran untuk melahirkan benih dariku, sudah itu saja, gak ada yang lain!" sungut Sadam mulai tersulut emosi atas perkataan dari Hans

"Tapi yang saya lihat, mulut dan hati anda telah berkata lain, meskipun anda terus menyangkalnya, tetapi saya bisa melihatnya Tuan, anda ini mulai menyukai Nyonya Mahira!"

Sadam pun langsung menepuk jidatnya, dan membuka satu kancing di sekitar kerah kemejanya, tiba-tiba dadanya terasa sesak.

"Ambilkan aku air putih hangat Hans, satu gelas saja!" pinta Sadam.

Hans pun bergegas mengambilkannya.

'ini gila, mana mungkin aku menyukai wanita itu? Tapi memang tidak bisa di pungkiri jika Mahira wanita yang sangat menarik dan bisa menyenangkan ku, namun masa ia aku menyukainya dan dengan mudahnya melupakan Alisa? Tidak, tidak ini tidak boleh sampai terjadi! ' ucap Sadam di dalam hati.

Divisi Humas

Dengan tubuh lemas nya, Hanum duduk sambil bersandar di senderan kursi, pagi ini energinya benar-benar sudah terkuras habis akibat harus lari maraton, di tambah perutnya yang keroncongan karena belum sempat sarapan.

"Num, kamu kenapa? Kok pagi-pagi sudah lemas begini?" tegur Sonia.

"Maafkan aku kak Sonia, aku kehabisan energi!" sahut Hanum.

Akhirnya Sonia mengasongkan roti sandwich dan satu susu kotak kepada Hanum.

"Makan dan minumlah ini, aku yakin jika kamu belum sarapan!"

seketika kedua bola mata Hanum langsung berbinar

"ya ampun, dari dulu kak Sonia ini kakak tingkat paling peduli dengan adik tingkatnya, aku senang bisa satu grup dengan Kak Sonia!"

"Sudah Num, jangan berlebihan seperti itu, lagian kita di perusahaan ini harus menjaga nama baik kampus kita Num, kalau kinerja kita jelek otomatis nama kampus kita juga akan terseret dan imbasnya pasti akan berbuntut panjang!" tutur Sonia.

"Maafkan aku kak Sonia, aku memang bikin rusuh serta kekacauan di sini!" jawab Hanum tertunduk malu.

Sonia pun menepuk bahu Hanum.

"Sudahlah Num, Masalah itu tidak usah di permasalahkan lagi, yang penting kedepannya kita harus bisa bekerja lebih giat dan lebih baik lagi, semangat Num!"

Terima kasih Kak Sonia!" jawab Hanum tersenyum senang.

"Oh iya Num, semalam kau tidur dimana? aku sempat hawatir loh, ku coba menghubungi ke nomer ponsel mu tapi malah gak aktif!"

"Maaf kak, semalam ponselku mati dan lupa aku cas, Alhamdulillah semalam aku bertemu dengan sepupuku dan aku menginap disana!" tukas Hanum

'kalau sampai kak Sonia tahu aku menginap di rumahnya siapa, aku yakin kak Sonia akan syok!' batin Hanum seraya ingin tertawa.

"Syukurlah Num, semalam kakak malah tidur di kosan nya Bayu dan juga Rangga, abis kakak bingung belum dapat kosan sampai sekarang, untungnya si ibu kos nya baik, dan kakak menginap di rumah pemilik kosan mereka." sahut Sonia tersenyum getir.

"Yasudah kak, nanti sore aku dan sepupuku akan mencari kosan sekitar sini, bagaimana kalau kita cari sama-sama?" usul Hanum.

"Wah, boleh juga tuh Num!" sahut Sonia.

Tidak lama kemudian datanglah seorang wanita cantik berkulit putih dan tinggi semampai berjalan melintasi bagian Divisi Humas dengan ber lenggak-lenggok layaknya seorang model.

Para karyawan lainnya pun tiba-tiba menyapa wanita tersebut sambil membungkukkan badannya.

"Selamat pagi Nyonya Alisa!"

"Selamat pagi Nyonya Alisa!"

Para karyawan menyapanya dan saling sahut menyahut.

Dengan ramahnya, Alisa membalas sapaan para karyawan.

"Eh Rim, kok Bu Alisa bisa ya bertahan lama dengan bos kita yang super galak itu?"

"iya Rum, aku pun tidak habis fikir, memang sih bos kita itu gantengnya gak ada obat, tapi lihat sifatnya, ampun deh!" sahut Rima.

Mendengar hal itu, Hanum tiba-tiba saja langsung membulatkan kedua bola matanya.

"Apa? istrinya Bos kita?" ucap Hanum dengan suara cukup lantang, sehingga terdengar oleh karyawan lain,sedangkan Alisa sudah bergegas pergi menuju ruangan kerjanya Sadam.

"Eh anak magang, jangan bikin gaduh! Bu Alisa itu adalah istrinya bos kita, faham kamu sampai sini hah!" sungut Rima cukup ketus terhadap Hanum.

'Apa-apaan ini? kak Hira juga istrinya Bos Sadam! ya ampun, oh my god! Apakah mungkin Kak Mahira itu istri simpanannya bos Sadam? Pantas saja aku di suruh tutup mulut! Ya ampun Kak Hira, kenapa kau menyembunyikan ini semua dariku.' geram Hanum di dalam hatinya.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Nar Sih

Nar Sih

cerita semakin panas kak thorr ,dan...seru,lanjutt kakk👍👍🥰

2024-11-19

2

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

Sadam sudah memberi amaran pd Hanum supaya menutupi mulutnya utk merahsiakan pernikahannya dgn Mahira.. Sadam... Sadam bener tuh kata Hans kamu sudah terkena virus cinta Mahira...😅😅😅

2024-11-19

1

Ana

Ana

reflek 😅karena terbawa suasana atau bisa jadi karena virus cinta 😂

2024-11-25

1

lihat semua
Episodes
1 Menjatuhkan Talak
2 Saling bertemu
3 Terpaksa berbohong
4 Sah
5 permintaan yang mengejutkan
6 Memintanya kembali
7 Menaklukan mu
8 kotak berwarna biru dari Sadam
9 Terbayang wajahmu
10 Hal yang tidak di duga
11 Terserang Virus Cinta
12 Akhirnya ketahuan juga
13 Terus memikirkan mu
14 Kado spesial dari Sadam
15 Akhirnya Bertemu
16 Rindu yang menggebu
17 Bersikap aneh
18 Balada ngidam
19 Pergi ke Dokter kandungan
20 Mahira Hamil
21 Akhirnya Mahira tahu
22 Rencana busuk
23 Menerimamu apa adanya
24 Rencana Hans
25 Mulutmu harimau mu
26 Cemburu menguras hati
27 Mengunjungi sekolah baru untuk Syifa
28 Si manusia pandai berkelit
29 Hukuman untuk Mahira
30 Mengatakan yang sejujurnya
31 Rencana busuk tiga serangkai
32 Mengantar Syifa ke sekolah
33 Mahira sakit
34 Dijenguk oleh mertua
35 Mengakui kesalahan
36 Serigala berbulu Domba
37 Bertemu dengan seseorang di masalalu
38 Salah faham
39 Seekor Singa yang jinak
40 Bom waktu
41 Rencana busuk Alisa
42 Kembali ke kampung halaman
43 Hans akhirnya buka mulut
44 Betapa bodohnya dirimu
45 Rasa yang terpendam
46 Acara pengajian empat bulan kehamilan Mahira
47 Hukuman untuk Sadam
48 Meminta maaf
49 Kenyataan yang mulai terungkap
50 Kisah Si Combro di masalalu
51 Mengusut masalah konyol di masalalu
52 Samuel unjuk taring
53 Mendadak sakit
54 Apakah kau mengenalnya?
55 Di kejar wanita kaya
56 Pergi ke klinik
57 Mengintrogasi
58 Keputusan Sadam
59 Terpaksa menemuinya, demi satu misi
60 Kabar baik untuk Sadam
61 Awal mula kebencian
62 Kembali ke Apartemen
63 Dia lagi yang berulah
64 Kejutan untuk Hans
65 Menjadi tersangka
66 Menguak masalalu
67 Aksi nekat Alisa
68 Sulit di percaya
69 Kenapa kau sangat menyebalkan?
70 Berita bagus untuk Hans
71 Alisa yang malang
72 Kondisi Alisa
73 Nazwa dan Syifa di culik part 1
74 Nazwa dan Syifa di culik part 2
75 Lupakanlah masalalu
76 Surprise
77 Syarat yang berat
78 Pergi bertamasya
79 Liburan yang menyenangkan
80 Bangkai yang sudah tercium
81 Menemui orang penting
82 Jebakan untuk Sadam
83 Misi di mulai part 1
84 Misi di mulai part 2
85 Misi penyelamatan berakhir
86 Permintaan Ibrahim
87 Ta'aruf
88 Meyakinkan Azzam
89 Berbahagialah selalu tapi tidak untuk Alisa
90 Merayakan ulang tahun Mahira
91 Jangan pernah menolak ku lagi
92 Mendapatkan restu
93 Rencana busuk Alisa
94 Menjebak Mahira
95 Sungguh menyakitkan
96 Menerima semuanya dengan ikhlas
97 Mukjizat dari Tuhan
98 Badai telah berlalu
99 Welcome baby Rayyan
100 Akhir yang bahagia
101 Bonchap 1
102 Bonchap 2
103 Bonchap 3
104 promo karya terbarunya othor 2025
105 pengumuman karya terbaru lagi
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Menjatuhkan Talak
2
Saling bertemu
3
Terpaksa berbohong
4
Sah
5
permintaan yang mengejutkan
6
Memintanya kembali
7
Menaklukan mu
8
kotak berwarna biru dari Sadam
9
Terbayang wajahmu
10
Hal yang tidak di duga
11
Terserang Virus Cinta
12
Akhirnya ketahuan juga
13
Terus memikirkan mu
14
Kado spesial dari Sadam
15
Akhirnya Bertemu
16
Rindu yang menggebu
17
Bersikap aneh
18
Balada ngidam
19
Pergi ke Dokter kandungan
20
Mahira Hamil
21
Akhirnya Mahira tahu
22
Rencana busuk
23
Menerimamu apa adanya
24
Rencana Hans
25
Mulutmu harimau mu
26
Cemburu menguras hati
27
Mengunjungi sekolah baru untuk Syifa
28
Si manusia pandai berkelit
29
Hukuman untuk Mahira
30
Mengatakan yang sejujurnya
31
Rencana busuk tiga serangkai
32
Mengantar Syifa ke sekolah
33
Mahira sakit
34
Dijenguk oleh mertua
35
Mengakui kesalahan
36
Serigala berbulu Domba
37
Bertemu dengan seseorang di masalalu
38
Salah faham
39
Seekor Singa yang jinak
40
Bom waktu
41
Rencana busuk Alisa
42
Kembali ke kampung halaman
43
Hans akhirnya buka mulut
44
Betapa bodohnya dirimu
45
Rasa yang terpendam
46
Acara pengajian empat bulan kehamilan Mahira
47
Hukuman untuk Sadam
48
Meminta maaf
49
Kenyataan yang mulai terungkap
50
Kisah Si Combro di masalalu
51
Mengusut masalah konyol di masalalu
52
Samuel unjuk taring
53
Mendadak sakit
54
Apakah kau mengenalnya?
55
Di kejar wanita kaya
56
Pergi ke klinik
57
Mengintrogasi
58
Keputusan Sadam
59
Terpaksa menemuinya, demi satu misi
60
Kabar baik untuk Sadam
61
Awal mula kebencian
62
Kembali ke Apartemen
63
Dia lagi yang berulah
64
Kejutan untuk Hans
65
Menjadi tersangka
66
Menguak masalalu
67
Aksi nekat Alisa
68
Sulit di percaya
69
Kenapa kau sangat menyebalkan?
70
Berita bagus untuk Hans
71
Alisa yang malang
72
Kondisi Alisa
73
Nazwa dan Syifa di culik part 1
74
Nazwa dan Syifa di culik part 2
75
Lupakanlah masalalu
76
Surprise
77
Syarat yang berat
78
Pergi bertamasya
79
Liburan yang menyenangkan
80
Bangkai yang sudah tercium
81
Menemui orang penting
82
Jebakan untuk Sadam
83
Misi di mulai part 1
84
Misi di mulai part 2
85
Misi penyelamatan berakhir
86
Permintaan Ibrahim
87
Ta'aruf
88
Meyakinkan Azzam
89
Berbahagialah selalu tapi tidak untuk Alisa
90
Merayakan ulang tahun Mahira
91
Jangan pernah menolak ku lagi
92
Mendapatkan restu
93
Rencana busuk Alisa
94
Menjebak Mahira
95
Sungguh menyakitkan
96
Menerima semuanya dengan ikhlas
97
Mukjizat dari Tuhan
98
Badai telah berlalu
99
Welcome baby Rayyan
100
Akhir yang bahagia
101
Bonchap 1
102
Bonchap 2
103
Bonchap 3
104
promo karya terbarunya othor 2025
105
pengumuman karya terbaru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!