Pergi ke Dokter kandungan

Di hari ketiga, Sadam memutuskan untuk pulang ke rumahnya, dimana ada Alisa yang sudah menunggunya, namun kali ini sikap Sadam begitu acuh dan dingin terhadap Alisa.

"Mas, wajahmu pucat! Kamu sakit?" tanya Alisa mencoba mendekati Sadam, saat tangannya akan menyentuh dahi Suaminya, Sadam malah menepisnya.

"Jangan kau sentuh tubuhku, kesalahanmu masih belum bisa aku maafkan!" bentak Sadam sembari memelototi Alisa.

Alisa langsung tertunduk dengan perasaan yang teramat sakit, sampai-sampai dadanya terasa begitu sesak.

"Tolong maafkan aku, janganlah kamu bersikap seperti ini, Mas! Aku sangat tersiksa." keluh Alisa.

"Aku akan memaafkan mu, asal kau jangan pernah bersikap seperti kemarin lagi, aku tidak suka!" cetus Sadam

Alisa pun menyanggupinya, ia berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya lagi, dimana dirinya telah menuduh Suaminya berselingkuh di belakangnya.

'Baiklah Mas Sadam, kali ini aku mengalah demi rasa cintaku padamu, tapi aku akan tetap dengan rencanaku bersama Mommy ku, aku tidak akan tinggal diam jika seandainya ada wanita lain yang telah merebut dirimu dariku, aku bersumpah akan membuat wanita itu menyesal seumur hidupnya!' batin Alisa sangat menggebu-gebu.

Akhirnya Malam ini Sadam memutuskan tidur di rumahnya bersama Alisa, meskipun di lubuk hatinya yang paling dalam, ia merindukan Mahira.

Keesokan harinya.

kondisi Sadam saat ini sudah cukup membaik, ia pun dengan semangatnya berangkat ke kantor, apalagi hari ini akan ada pertemuan kembali dengan Mr. Smith.

Kehadirannya di kantor, di sambut oleh Hans. para karyawan lainnya mulai menyapa dengan ramah bos mereka, dengan senang hati Sadam membalas sapaan mereka, biasanya ia selalu cuek dan tidak pernah membalasnya. Namun kali ini lagi-lagi Sadam bersikap ramah dan santun terhadap para karyawan nya, sehingga membuat mereka semakin keheranan di buatnya, apalagi Hans. Menurutnya setelah kepulangan Tuannya dari Luar Negeri, sikap Tuannya malah menjadi sangat aneh.

Sedari tadi Sadam terus saja mengumbar senyum, hatinya selalu berbunga-bunga.

Hanum dan Sonia sempat di sapa oleh Sadam, mereka berdua cukup tercengang, padahal sedari kemarin Bos Sadam selalu saja marah-marah, tiada hari tanpa terkena Omelan darinya.

Sebelum jam makan siang, Sadam melakukan meeting bersama Tuan Smith, mengenai rencana pembangunan untuk mengolah bahan hasil tambang, yang rencananya akan segera di lakukan pada awal bulan depan. Sadam sendiri begitu antusias, kali ini Sadam sering sekali menebarkan senyum, sehingga suasana ruangan meeting dimana biasa terlihat selalu menegangkan, namun kali ini jauh lebih berbeda, terkesan lebih nyaman.

Setelah meeting selesai, Sadam mengajak rekan bisnisnya alias Tuan Smith untuk makan siang bersama di salah satu Restoran ternama di kota ini.

Saat masuk ke dalam Restoran, tiba-tiba saja Sadam merasakan mual yang sangat hebat, sampai kepalanya seperti berputar. Dan akhirnya ia memuntahkan seluruh isi perutnya di toilet Restoran.

"Hoek...Hoek!"

Hans tidak tega melihat wajah Tuannya begitu pucat, ia terus saja memijat tengkuk leher Tuannya.

"Tuan, sebaiknya anda segera periksa kondisi kesehatan Tuan, saya takut anda kenapa-kenapa!" usul Hans.

"Seperti nya begitu Hans, kebetulan besok adalah jadwal periksa rahimnya Mahira, aku berencana untuk mengantarnya, yasudah sekalian saja aku periksa ke dokter spesialis penyakit dalam!"

"Kenapa harus menunggu besok Tuan? Kan Tuan memiliki seorang dokter pribadi!" usul kembali Hans dengan menunjukkan wajah tengilnya.

"Hey, kau sengaja ingin mengumpan diriku kepada si nenek tua yang keganjenan itu Hah? Yang ada bukannya di periksa, tubuhku malah di gerayangi olehnya!" sungut Sadam cukup emosi.

Hans malah tertawa kecil atas jawaban dari Tuannya.

"Sorry Tuan!"

"Sorry apaan hah? Kau sengaja melakukan ini? Kau cari mati denganku, dasar bedebah kau!" umpat Sadam menjadi geram.

"Lagian si nenek tua itu masih ok loh bodynya, meskipun sudah berumur tapi gak peot!" celetuk Hans.

Mendengar hal itu, Sadam malah tertawa terbahak-bahak.

"Selera elo tuh payah Hans, demennya sama Nenek peot, pantesan penampilanmu sudah seperti orang tua!" sahut Sadam sembari menggeleng.

'Tuan ini suka seenaknya kalau ngomong, anda sendiri bagaimana Tuan? Kok sukanya sama istri orang! Hadeuh parah, huft!' umpat Hans dalam hati.

Akhirnya Sadam memutuskan untuk tidak memakan apapun di restoran tersebut, ia malah meminta Hans segera membelikannya rujak untuk ia santap, Tuan Smith yang melihat hal itu merasa aneh.

"Tuan Sadam, apakah anda tidak takut sakit perut, karena memakan buah-buahan dengan sambal yang sepertinya sangat pedas!"

"Tidak Mr Smith! Ini makanan terenak, dan bisa menghilangkan rasa mual di dalam perutku!" sahut Sadam dan kemudian kembali menikmati rujak pedasnya.

Tuan Smith dan Hans hanya bisa menggeleng melihat Tuan Sadam yang mendadak menjadi aneh seperti itu.

Menjelang magrib, Sadam memutuskan untuk pulang ke Apartemen, karena sedari tadi ia selalu merindukan Mahira, apalagi besok pagi ia akan mengantarkan Mahira ke Dokter kandungan.

Mahira sendiri merasa sangat senang karena akhirnya suaminya pulang, padahal semalam ia berharap suaminya datang, tapi nyatanya malah tidak.

"Bagaimana keadaanmu sekarang? Apakah sudah ada tanda-tanda kehamilan?" tanya Sadam penasaran.

"Belum Tuan, aku belum merasakan tanda-tanda kehamilan, malah biasa saja!" sahut Mahira sembari duduk di sebelah Sadam.

Kemudian Sadam menopang dagunya lalu melirik ke arah Mahira.

"Apa kau yakin belum ada tanda-tanda nya kehamilan? Kau kan sudah pernah hamil dan melahirkan, pasti kau tahu gimana gejalanya?" tanya kembali Sadam karena semakin penasaran.

"Betul Tuan, mungkin Allah belum mempercayakan kita untuk menjadi orang tua!" jawab Mahira mencoba menenangkan Suaminya yang mulai terlihat gelisah.

"Apa harus di coba lagi?"

"Maksud Tuan apanya yang di coba lagi?" tanya Mahira dengan raut wajahnya yang bingung.

"Ya bikin baby lah, apalagi memangnya yang mau di coba?" cetus Sadam begitu entengnya.

Mendengar hal itu, Mahira malah di buat salah tingkah oleh Sadam, sampai-sampai debaran jantungnya berdegup cukup kencang.

"Pokoknya hari ini kita harus kerja lembur, sampai kau benar-benar Mengandung benih dariku, ngerti kamu?"tegas Sadam

Mahira hanya mengangguk sembari mengigit bibir bawah nya karena menahan malu.

Keesokan harinya.

Sadam sudah bersiap-siap menunggu Mahira di lantai satu, karena rencananya mereka berdua akan pergi ke dokter kandungan, kali ini Sadam sudah tidak peduli seandainya orang lain tahu jika dirinya telah menikah lagi. Cinta memang bisa merubah segalanya.

Mahira bergegas turun Ke lantai satu, dimana dengan wajah cerianya, Suaminya sudah menunggu dirinya.

"Ayo, kita tidak punya banyak waktu, Dokter Andini sudah menunggu kita di RS." ajak Sadam.

Mahira hanya mengangguk, kemudian di dalam hatinya ia membaca doa agar bisa memberikan kabar baik untuk suaminya, dan bisa segera membawa putri semata wayangnya ikut bersamanya.

Selama di dalam perjalanan, tiba-tiba Mahira menjadi sangat gugup. Ia terus saja meremas kedua jemari tangannya. Sadam sendiri melihat hal itu, dan ia pun tahu jika Mahira juga merasa gugup.

Setibanya di rumah sakit ternama di kota ini, Sadam bergegas membawa Mahira ke lantai lima, dimana di lantai tersebut sudah ada Dokter Andini yang sudah menunggunya.

Dengan begitu ramahnya, Dokter Andini menyambut kedatangan Sadam dan juga Mahira.

Sebelumnya Dokter Andini melakukan perkenalan terlebih dahulu kepada Mahira, sedangkan Sadam sudah lama mengenal sosok Dokter Andini, tidak lain dia adalah teman semasa kuliahnya.

Lalu Mahira diminta untuk rebahan di atas tempat tidur pasien, dan segera melakukan pemeriksaan yakni dengan cara USG.

Dokter Andini malah tersenyum saat melihat layar monitor.

Kemudian pemeriksaan pun selesai.

Dokter Andini mencoba melakukan beberapa pertanyaan kepada Mahira, terutama mengenai keterlambatan datang bulan, dan Mahira pun menjawab jika siklus menstruasinya sedang tidak beraturan, tapi menurutnya sudah hampir satu Minggu ini iya telat datang bulan, biasanya jadwal menstruasinya selalu datang lebih cepat.

"Baiklah Tuan Sadam dan Nyonya Mahira, saya akan memberikan hasil pemeriksaan atas nama Nyonya Mahira Narendra Hito, betul begitu?" ucap Dokter Andini sembari mengulum senyum dan melirik ke arah Sadam, sedangkan Sadam yang sedari tadi sudah tidak sabar mendengar hasilnya, kini dirinya malah menjadi sangat kesal karena sikap Dokter Andini yang seolah-olah bertele-tele untuk memberikan hasil pemeriksaan nya.

"Kau itu sangat menyebalkan Andini, ayo cepat katakan, bagaimana hasilnya!" sungut Sadam cukup geram.

Dokter Andini malah menggeleng dan tersenyum tipis, sedangkan Mahira, justru ia terkejut ketika Suaminya berkata seperti itu, seolah mereka berdua sudah akrab.

"Sabarlah Sadam, kau dari dulu selalu saja tidak sabaran!" celetuk Dokter Andini.

"Aarrkh, kau pun sama, dari dulu selalu saja menyebalkan seperti ini, awas saja kalau diagnosa mu itu meleset dan mengecewakanku!" ancam Sadam tanpa pandang bulu.

"Ha..ha..ha..ha! Ancamanmu itu gak berlaku untukku , Sadam! Baiklah aku akan memberi tahu hasil pemeriksaan istrimu, Sadam."

Sadam malah memelototi Dokter Andini

"Nyonya Mahira, anda...!"

Mahira dan Sadam terlihat sangat tegang, wajah mereka berdua terlihat serius.

POV: Dokter Andini

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Ana

Ana

next dong kak, yakin deh mahira hamil 😅auto sadam salto ga tuh🤭🤣

2024-11-25

1

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

Sadam tdk akan mendiamkan diri apabila Alisa benar2 menyakiti Mahira.. sabar Sadam, Mahira pasti hamil anak kamu....😅

2024-11-25

1

Nar Sih

Nar Sih

semoga hasil nya bnr,,positif mahira hamil biar cpt bisa membwa shifa tinggal bersama nya

2024-11-25

1

lihat semua
Episodes
1 Menjatuhkan Talak
2 Saling bertemu
3 Terpaksa berbohong
4 Sah
5 permintaan yang mengejutkan
6 Memintanya kembali
7 Menaklukan mu
8 kotak berwarna biru dari Sadam
9 Terbayang wajahmu
10 Hal yang tidak di duga
11 Terserang Virus Cinta
12 Akhirnya ketahuan juga
13 Terus memikirkan mu
14 Kado spesial dari Sadam
15 Akhirnya Bertemu
16 Rindu yang menggebu
17 Bersikap aneh
18 Balada ngidam
19 Pergi ke Dokter kandungan
20 Mahira Hamil
21 Akhirnya Mahira tahu
22 Rencana busuk
23 Menerimamu apa adanya
24 Rencana Hans
25 Mulutmu harimau mu
26 Cemburu menguras hati
27 Mengunjungi sekolah baru untuk Syifa
28 Si manusia pandai berkelit
29 Hukuman untuk Mahira
30 Mengatakan yang sejujurnya
31 Rencana busuk tiga serangkai
32 Mengantar Syifa ke sekolah
33 Mahira sakit
34 Dijenguk oleh mertua
35 Mengakui kesalahan
36 Serigala berbulu Domba
37 Bertemu dengan seseorang di masalalu
38 Salah faham
39 Seekor Singa yang jinak
40 Bom waktu
41 Rencana busuk Alisa
42 Kembali ke kampung halaman
43 Hans akhirnya buka mulut
44 Betapa bodohnya dirimu
45 Rasa yang terpendam
46 Acara pengajian empat bulan kehamilan Mahira
47 Hukuman untuk Sadam
48 Meminta maaf
49 Kenyataan yang mulai terungkap
50 Kisah Si Combro di masalalu
51 Mengusut masalah konyol di masalalu
52 Samuel unjuk taring
53 Mendadak sakit
54 Apakah kau mengenalnya?
55 Di kejar wanita kaya
56 Pergi ke klinik
57 Mengintrogasi
58 Keputusan Sadam
59 Terpaksa menemuinya, demi satu misi
60 Kabar baik untuk Sadam
61 Awal mula kebencian
62 Kembali ke Apartemen
63 Dia lagi yang berulah
64 Kejutan untuk Hans
65 Menjadi tersangka
66 Menguak masalalu
67 Aksi nekat Alisa
68 Sulit di percaya
69 Kenapa kau sangat menyebalkan?
70 Berita bagus untuk Hans
71 Alisa yang malang
72 Kondisi Alisa
73 Nazwa dan Syifa di culik part 1
74 Nazwa dan Syifa di culik part 2
75 Lupakanlah masalalu
76 Surprise
77 Syarat yang berat
78 Pergi bertamasya
79 Liburan yang menyenangkan
80 Bangkai yang sudah tercium
81 Menemui orang penting
82 Jebakan untuk Sadam
83 Misi di mulai part 1
84 Misi di mulai part 2
85 Misi penyelamatan berakhir
86 Permintaan Ibrahim
87 Ta'aruf
88 Meyakinkan Azzam
89 Berbahagialah selalu tapi tidak untuk Alisa
90 Merayakan ulang tahun Mahira
91 Jangan pernah menolak ku lagi
92 Mendapatkan restu
93 Rencana busuk Alisa
94 Menjebak Mahira
95 Sungguh menyakitkan
96 Menerima semuanya dengan ikhlas
97 Mukjizat dari Tuhan
98 Badai telah berlalu
99 Welcome baby Rayyan
100 Akhir yang bahagia
101 Bonchap 1
102 Bonchap 2
103 Bonchap 3
104 promo karya terbarunya othor 2025
105 pengumuman karya terbaru lagi
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Menjatuhkan Talak
2
Saling bertemu
3
Terpaksa berbohong
4
Sah
5
permintaan yang mengejutkan
6
Memintanya kembali
7
Menaklukan mu
8
kotak berwarna biru dari Sadam
9
Terbayang wajahmu
10
Hal yang tidak di duga
11
Terserang Virus Cinta
12
Akhirnya ketahuan juga
13
Terus memikirkan mu
14
Kado spesial dari Sadam
15
Akhirnya Bertemu
16
Rindu yang menggebu
17
Bersikap aneh
18
Balada ngidam
19
Pergi ke Dokter kandungan
20
Mahira Hamil
21
Akhirnya Mahira tahu
22
Rencana busuk
23
Menerimamu apa adanya
24
Rencana Hans
25
Mulutmu harimau mu
26
Cemburu menguras hati
27
Mengunjungi sekolah baru untuk Syifa
28
Si manusia pandai berkelit
29
Hukuman untuk Mahira
30
Mengatakan yang sejujurnya
31
Rencana busuk tiga serangkai
32
Mengantar Syifa ke sekolah
33
Mahira sakit
34
Dijenguk oleh mertua
35
Mengakui kesalahan
36
Serigala berbulu Domba
37
Bertemu dengan seseorang di masalalu
38
Salah faham
39
Seekor Singa yang jinak
40
Bom waktu
41
Rencana busuk Alisa
42
Kembali ke kampung halaman
43
Hans akhirnya buka mulut
44
Betapa bodohnya dirimu
45
Rasa yang terpendam
46
Acara pengajian empat bulan kehamilan Mahira
47
Hukuman untuk Sadam
48
Meminta maaf
49
Kenyataan yang mulai terungkap
50
Kisah Si Combro di masalalu
51
Mengusut masalah konyol di masalalu
52
Samuel unjuk taring
53
Mendadak sakit
54
Apakah kau mengenalnya?
55
Di kejar wanita kaya
56
Pergi ke klinik
57
Mengintrogasi
58
Keputusan Sadam
59
Terpaksa menemuinya, demi satu misi
60
Kabar baik untuk Sadam
61
Awal mula kebencian
62
Kembali ke Apartemen
63
Dia lagi yang berulah
64
Kejutan untuk Hans
65
Menjadi tersangka
66
Menguak masalalu
67
Aksi nekat Alisa
68
Sulit di percaya
69
Kenapa kau sangat menyebalkan?
70
Berita bagus untuk Hans
71
Alisa yang malang
72
Kondisi Alisa
73
Nazwa dan Syifa di culik part 1
74
Nazwa dan Syifa di culik part 2
75
Lupakanlah masalalu
76
Surprise
77
Syarat yang berat
78
Pergi bertamasya
79
Liburan yang menyenangkan
80
Bangkai yang sudah tercium
81
Menemui orang penting
82
Jebakan untuk Sadam
83
Misi di mulai part 1
84
Misi di mulai part 2
85
Misi penyelamatan berakhir
86
Permintaan Ibrahim
87
Ta'aruf
88
Meyakinkan Azzam
89
Berbahagialah selalu tapi tidak untuk Alisa
90
Merayakan ulang tahun Mahira
91
Jangan pernah menolak ku lagi
92
Mendapatkan restu
93
Rencana busuk Alisa
94
Menjebak Mahira
95
Sungguh menyakitkan
96
Menerima semuanya dengan ikhlas
97
Mukjizat dari Tuhan
98
Badai telah berlalu
99
Welcome baby Rayyan
100
Akhir yang bahagia
101
Bonchap 1
102
Bonchap 2
103
Bonchap 3
104
promo karya terbarunya othor 2025
105
pengumuman karya terbaru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!