Kado spesial dari Sadam

Kini Sadam langsung terduduk lemas, pandangannya fokus tertuju kepada Foto Mahira, ia terus saja menggenggamnya.

"Apa maksud Papah berkata seperti itu padaku? Aku tidak mengerti Pah." tanya Sadam berpura-pura tidak tahu.

"Kau jangan berpura-pura bodoh Sadam, Papah sudah tahu semuanya, sudah dua Minggu kau menikahi wanita itu kan?"

Sadam kembali terdiam, seperti biasa ia melepaskan satu kancing kerah kemejanya karena lehernya serasa tercekik.

Dan Sadam pun tidak bisa mengelaknya lagi, dirinya saat ini sudah tertangkap basah oleh Papahnya sendiri.

"Papah sengaja memata-matai ku?"

Tuan Hito hanya membalasnya dengan senyuman.

"Ayo jawab Pah? Tanya Sadam mulai geram

"Iya, Papah memang sengaja menyuruh anak buah Papah untuk membuntuti mu Sadam, dan setelah Papah tahu, justru Papah sangat bahagia akhirnya kau mau mencari wanita lain agar bisa melahirkan darah dagingmu."

Sadam segera bangkit dari tempat duduknya.

"Stop Pah, berhentilah ikut campur urusan rumah tanggaku, Papah sudah sangat keterlaluan!" sungut Sadam mulai geram.

"Terserah apa katamu, pokoknya Papah hanya ingin kau memiliki seorang anak dan memberikan papah seorang cucu, tadinya Papah akan mencoret namamu dari hak waris keluarga Hito jika kau masih bertahan dengan perempuan mandul itu."

Sadam malah tidak terima atas perkataan kasar dari Papahnya, darahnya kini semakin mendidih

"Stop Pah, tidak seharusnya Papah mengatai istriku dengan sebutan itu." Sadam mencoba membela Alisa.

"Itu kenyataannya Sadam, bukalah matamu itu putraku! Alisa itu perempuan mandul yang tidak bisa memberikanmu seorang keturunan, kau tidak bisa mengelaknya, karena ini adalah kenyataan, dan Papah akhirnya mengurungkan niat Papah yang semula ingin mencoret namamu dari daftar ahli waris setelah tahu kau telah menikah lagi, Papah sangat setuju dengan keputusanmu itu Sadam."

Sadam malah menjambak rambutnya, ia kesal karena pernikahannya dengan Mahira telah di ketahui oleh Papah nya, di tambah perkataan Papah yang begitu menyakitkan saat mengatai Alisa wanita mandul.

Sadam kembali mengatur nafasnya, dan ia mencoba meredamkan emosinya, ia tidak mau sampai adu mulut dengan Papahnya secara terus menerus.

"Sudahlah Sadam, kau mengaku saja sama Papah! Kapan-kapan kau kenalkan istri keduamu itu sama Papah ya!" pinta Tuan Hito tersenyum lebar karena merasa senang.

"Baiklah Pah, Sadam memang telah menikah lagi dengan seorang Wanita, Namanya Mahira."

Seketika Tuan Hito langsung terdiam.

' kenapa rasanya aku pernah mendengar nama itu, tapi dimana ya? Akh aku lupa!' ucap Tuan Hito dalam hati.

"Terus bagaimana hubunganmu dengan wanita itu, Sadam? Apakah kau sudah..emh! Papah tidak usah menjelaskannya, kau pasti tahu maksud dari perkataan Papah."

Seketika raut wajah Sadam berubah menjadi merona, ia malah mengulum senyumnya, melihat tingkah laku putranya seperti itu, Tuan Hito pun sudah tahu jawabannya. Lalu ia beranjak dari tempat duduknya dan kemudian menepuk bahu kanan putranya.

"Perlakukan lah istri muda mu itu dengan baik, cintai dan sayangilah dia, apalagi jika istrimu yang bernama Mahira itu telah berhasil mengandung darah dagingmu, Papah tidak akan membiarkannya hidup menderita olehmu!" tegas Tuan Hito yang mencoba memperingatkan putranya.

Seketika Sadam Langsung membulatkan kedua bola matanya.

"Dulu saat aku bersama Alisa, sikap Papah tidak sebaik ini, berbeda sekali terhadap Mahira, kenapa Papah bersikap tidak adil?" protes Sadam.

Tuan Hito malah menyunggingkan bibirnya. "Itu karena Papah tidak pernah merestui pernikahanmu dengan wanita itu, padahal dulu Papah sudah menjodohkan mu dengan seorang gadis, putri dari guru spiritualnya Papah, dan sekarang gadis itu sudah menikah, sungguh sangat di sayangkan!"

"Sudahlah Pah, jangan bahas masalalu, Sadam sudah tidak ingin mengingatnya lagi!"

"Mangkanya jangan pernah kau tanyakan kenapa Papah tidak bisa bersikap baik terhadap Alisa, karena Papah memang tidak menyukai wanita itu, wanita yang sangat ambisius dan egois, itu yang Papah lihat dalam dari wanita itu, kau telah di buatkan oleh cintanya, suatu saat kau akan tahu sifat aslinya seperti apa, Sadam! Baiklah kalau begitu Papah pulang dulu, dan tenang saja, Masalah pernikahan keduamu akan Papah rahasiakan, bahkan ibumu pun tidak akan Papah beritahu sebelum mendapatkan izin darimu!" tutur Tuan Hito.

Setelah kepergian Tuan Hito, Sadam malah terduduk lemas, tiba-tiba kepalanya terasa pusing.

Apartemen

Sekitar pukul delapan malam, kini Sadam berada di depan pintu masuk Apartemen miliknya, kali ini Sadam telah membawa sebuah Tote bag yang sengaja ia beli saat menuju arah pulang.

Tidak lama kemudian Ia menekan bel pintu.

Mahira yang baru saja selesai mengaji Al-Qur'an, Ia bergegas buru-buru ke lantai satu untuk segera membuka pintu ruang utama.

Ketika pintu di buka, Mahira merasa sangat senang karena bisa bertemu kembali dengan suaminya, begitu pun dengan Sadam, wajah keduanya tiba-tiba saja merona dan saling melemparkan senyum.

Mahira dengan segera mencium punggung tangan Suaminya secara Takzim dan Sadam membalasnya dengan mengecup pucuk kepalanya.

Kemudian Sadam buru-buru masuk kedalam dan segera menutup pintu ruang utama Apartemen.

Seperti biasa, Mahira mulai membukakan sepatu suaminya, Sadam pun tersenyum senang di buatnya, kemudian ia mengasongkan tote bag yang sengaja ia bawa.

"Ambilah!"

" Ini apa, Tuan?" tanya Mahira heran.

"Buka saja!" jawab Sadam tersenyum jahil.

Kini Mahira buru-buru membuka Tote bag tersebut, ia sangat terkejut dengan apa yang telah ia lihat.

"Kenapa Anda membelikan saya baju seperti ini, Tuan?" keluh Mahira dengan bibir kerucut nya.

"Loh kenapa? Aku suka kau memakai pakaian itu saat tidur bersamaku, kau terlihat seksi. Dan kau harus bekerja lembur agar bisa secepatnya hamil, bukankah itu hal yang sangat bagus, Mahira? jadi kau bisa secepatnya membawa putrimu kesini." tukas Sadam sembari menaikan kedua alisnya.

'Cuma dengan cara ini yang bisa membuatmu bertekuk lutut di hadapanku, sehari tidak menyentuhmu, rasanya aku sangat menderita, kau telah membuatku candu, Mahira!' ucap Sadam dalam hati.

'Bisa kah Tuan tidak memintaku memakai baju haram itu, aku merasa sangat menjijikan jika memakainya di hadapanmu, diriku sudah seperti perempuan J*lang, apakah dimatamu aku selalu terlihat seperti itu?' batinnya cukup geram.

Setelah Sadam selesai mandi, ia cukup terkejut saat di suguhi pemandangan yang sangat memacu adrenalin nya, jakunnya pun sampai naik turun.

Bagaimana tidak, saat ini di hadapannya Mahira sudah mengenakan pakaian yang tadi ia beli, dan sangat cocok di pakai oleh nya. Tubuhnya yang sangat mo lek dan berisi membuat Sadam tidak sabar untuk segera mengajaknya berpetualang.

Mahira sendiri kali ini tidak pernah melakukan penolakan atas apa yang di lakukan oleh suaminya, justru ia malah ikut membalasnya, setiap sentuhan lembut yang Sadam berikan terhadap dirinya, ia selalu meresponnya dengan sangat baik. Malam itu pun keduanya kembali pergi ke awang-awang, menyelami telaga indah yang begitu memabukkan,seolah tidak ingin berhenti, dan terus menetap seperti ini.

Kini tubuh keduanya telah di basahi oleh keringat akibat pergumulan yang telah mereka lakukan.

Sadam tiada hentinya memilin bahkan menciumi rambut Mahira.

Mahira sendiri sampai di buat merinding atas sikap suaminya.

"kurang lebih dua Minggu lagi, aku akan segera pergi liburan bersama Alisa, ya sekitar empat belas hari lah, ku harap kau bisa menjaga dirimu baik-baik di sini. Jika butuh sesuatu kau bisa segera menghubungi Hans, oh iya kamu jangan lupa untuk memeriksakan kondisi rahimmu ke dokter kandungan, siapa tahu benih dariku sudah tumbuh di sini!" Sadam langsung menunjuk ke arah perut Mahira dan kemudian mengelus lembut perutnya yang masih rata

Di perlakukan seperti itu, entah kenapa Mahira merasa sangat bahagia, akan tetapi ia tiba-tiba saja merasa sedih ketika tahu jika Suaminya akan pergi ke Luar Negeri bersama istri pertamanya, terbesit rasa tidak rela, namun Mahira buru-buru segera menepisnya.

'aku tidak boleh seperti ini! aku harus tahu diri dan tahu posisiku di sini seperti apa setelah aku melahirkan, maka semua ini akan segera berakhir. Ayo Mahira semangat, ini semua demi kembali utuhnya rumah tanggaku bersama Mas Danu.' ucapnya dalam hati.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Nar Sih

Nar Sih

jadi.curiga nih ..seperti nya papa hito pernah dgr nama mahira ,jgn,,mahira gadis yg mau di jodohin sama kmu dulu sadam ,semoga mahira akan jadi jodoh mu yg sbnr nya ya sadam

2024-11-21

2

FT. Zira

FT. Zira

mengasongkan itu apa kak?
aku serius nanya,

2024-11-21

1

Evy

Evy

mungkin saja memang Mahira yang mau dijodohkan dengan anaknya bapak Hito...

2025-03-04

1

lihat semua
Episodes
1 Menjatuhkan Talak
2 Saling bertemu
3 Terpaksa berbohong
4 Sah
5 permintaan yang mengejutkan
6 Memintanya kembali
7 Menaklukan mu
8 kotak berwarna biru dari Sadam
9 Terbayang wajahmu
10 Hal yang tidak di duga
11 Terserang Virus Cinta
12 Akhirnya ketahuan juga
13 Terus memikirkan mu
14 Kado spesial dari Sadam
15 Akhirnya Bertemu
16 Rindu yang menggebu
17 Bersikap aneh
18 Balada ngidam
19 Pergi ke Dokter kandungan
20 Mahira Hamil
21 Akhirnya Mahira tahu
22 Rencana busuk
23 Menerimamu apa adanya
24 Rencana Hans
25 Mulutmu harimau mu
26 Cemburu menguras hati
27 Mengunjungi sekolah baru untuk Syifa
28 Si manusia pandai berkelit
29 Hukuman untuk Mahira
30 Mengatakan yang sejujurnya
31 Rencana busuk tiga serangkai
32 Mengantar Syifa ke sekolah
33 Mahira sakit
34 Dijenguk oleh mertua
35 Mengakui kesalahan
36 Serigala berbulu Domba
37 Bertemu dengan seseorang di masalalu
38 Salah faham
39 Seekor Singa yang jinak
40 Bom waktu
41 Rencana busuk Alisa
42 Kembali ke kampung halaman
43 Hans akhirnya buka mulut
44 Betapa bodohnya dirimu
45 Rasa yang terpendam
46 Acara pengajian empat bulan kehamilan Mahira
47 Hukuman untuk Sadam
48 Meminta maaf
49 Kenyataan yang mulai terungkap
50 Kisah Si Combro di masalalu
51 Mengusut masalah konyol di masalalu
52 Samuel unjuk taring
53 Mendadak sakit
54 Apakah kau mengenalnya?
55 Di kejar wanita kaya
56 Pergi ke klinik
57 Mengintrogasi
58 Keputusan Sadam
59 Terpaksa menemuinya, demi satu misi
60 Kabar baik untuk Sadam
61 Awal mula kebencian
62 Kembali ke Apartemen
63 Dia lagi yang berulah
64 Kejutan untuk Hans
65 Menjadi tersangka
66 Menguak masalalu
67 Aksi nekat Alisa
68 Sulit di percaya
69 Kenapa kau sangat menyebalkan?
70 Berita bagus untuk Hans
71 Alisa yang malang
72 Kondisi Alisa
73 Nazwa dan Syifa di culik part 1
74 Nazwa dan Syifa di culik part 2
75 Lupakanlah masalalu
76 Surprise
77 Syarat yang berat
78 Pergi bertamasya
79 Liburan yang menyenangkan
80 Bangkai yang sudah tercium
81 Menemui orang penting
82 Jebakan untuk Sadam
83 Misi di mulai part 1
84 Misi di mulai part 2
85 Misi penyelamatan berakhir
86 Permintaan Ibrahim
87 Ta'aruf
88 Meyakinkan Azzam
89 Berbahagialah selalu tapi tidak untuk Alisa
90 Merayakan ulang tahun Mahira
91 Jangan pernah menolak ku lagi
92 Mendapatkan restu
93 Rencana busuk Alisa
94 Menjebak Mahira
95 Sungguh menyakitkan
96 Menerima semuanya dengan ikhlas
97 Mukjizat dari Tuhan
98 Badai telah berlalu
99 Welcome baby Rayyan
100 Akhir yang bahagia
101 Bonchap 1
102 Bonchap 2
103 Bonchap 3
104 promo karya terbarunya othor 2025
105 pengumuman karya terbaru lagi
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Menjatuhkan Talak
2
Saling bertemu
3
Terpaksa berbohong
4
Sah
5
permintaan yang mengejutkan
6
Memintanya kembali
7
Menaklukan mu
8
kotak berwarna biru dari Sadam
9
Terbayang wajahmu
10
Hal yang tidak di duga
11
Terserang Virus Cinta
12
Akhirnya ketahuan juga
13
Terus memikirkan mu
14
Kado spesial dari Sadam
15
Akhirnya Bertemu
16
Rindu yang menggebu
17
Bersikap aneh
18
Balada ngidam
19
Pergi ke Dokter kandungan
20
Mahira Hamil
21
Akhirnya Mahira tahu
22
Rencana busuk
23
Menerimamu apa adanya
24
Rencana Hans
25
Mulutmu harimau mu
26
Cemburu menguras hati
27
Mengunjungi sekolah baru untuk Syifa
28
Si manusia pandai berkelit
29
Hukuman untuk Mahira
30
Mengatakan yang sejujurnya
31
Rencana busuk tiga serangkai
32
Mengantar Syifa ke sekolah
33
Mahira sakit
34
Dijenguk oleh mertua
35
Mengakui kesalahan
36
Serigala berbulu Domba
37
Bertemu dengan seseorang di masalalu
38
Salah faham
39
Seekor Singa yang jinak
40
Bom waktu
41
Rencana busuk Alisa
42
Kembali ke kampung halaman
43
Hans akhirnya buka mulut
44
Betapa bodohnya dirimu
45
Rasa yang terpendam
46
Acara pengajian empat bulan kehamilan Mahira
47
Hukuman untuk Sadam
48
Meminta maaf
49
Kenyataan yang mulai terungkap
50
Kisah Si Combro di masalalu
51
Mengusut masalah konyol di masalalu
52
Samuel unjuk taring
53
Mendadak sakit
54
Apakah kau mengenalnya?
55
Di kejar wanita kaya
56
Pergi ke klinik
57
Mengintrogasi
58
Keputusan Sadam
59
Terpaksa menemuinya, demi satu misi
60
Kabar baik untuk Sadam
61
Awal mula kebencian
62
Kembali ke Apartemen
63
Dia lagi yang berulah
64
Kejutan untuk Hans
65
Menjadi tersangka
66
Menguak masalalu
67
Aksi nekat Alisa
68
Sulit di percaya
69
Kenapa kau sangat menyebalkan?
70
Berita bagus untuk Hans
71
Alisa yang malang
72
Kondisi Alisa
73
Nazwa dan Syifa di culik part 1
74
Nazwa dan Syifa di culik part 2
75
Lupakanlah masalalu
76
Surprise
77
Syarat yang berat
78
Pergi bertamasya
79
Liburan yang menyenangkan
80
Bangkai yang sudah tercium
81
Menemui orang penting
82
Jebakan untuk Sadam
83
Misi di mulai part 1
84
Misi di mulai part 2
85
Misi penyelamatan berakhir
86
Permintaan Ibrahim
87
Ta'aruf
88
Meyakinkan Azzam
89
Berbahagialah selalu tapi tidak untuk Alisa
90
Merayakan ulang tahun Mahira
91
Jangan pernah menolak ku lagi
92
Mendapatkan restu
93
Rencana busuk Alisa
94
Menjebak Mahira
95
Sungguh menyakitkan
96
Menerima semuanya dengan ikhlas
97
Mukjizat dari Tuhan
98
Badai telah berlalu
99
Welcome baby Rayyan
100
Akhir yang bahagia
101
Bonchap 1
102
Bonchap 2
103
Bonchap 3
104
promo karya terbarunya othor 2025
105
pengumuman karya terbaru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!