Akhirnya Bertemu

Dua Minggu berlalu begitu cepat, sebelum besok Sadam pergi liburan keluar negeri bersama istri pertamanya, ia memutuskan untuk menginap di apartemen, entah kenapa ia merasa sedih harus berpisah sementara dengan Mahira begitupun dengan Mahira, sayangnya kedua insan ini saling bungkam dan enggan mengatakan apa yang mereka rasakan saat ini.

Bagi Sadam, Mahira sudah menjadi candu untuknya, ia pun berfikir apakah Ia bisa jauh dari wanita yang saat ini sedang berada dalam dekapannya? Entahlah bagi nya sekarang ini, sosok Mahira sudah menari-nari di hatinya, mengobrak-abrik benteng pertahanannya yang semula ia sangat yakin akan setia terhadap Alisa.

"Selama aku pergi kau jangan pernah macam-macam, apalagi sampai diam-diam menemui mantan suamimu itu, dengan berdalih ingin menemui putrimu!" sungut Sadam seolah memberikan peringatan.

Akhirnya terbesit ide dalam benaknya Mahira.

"Tuan, selama anda pergi ke luar negeri bersama istri pertama Tuan, boleh kah Aku membawa putriku kesini, untuk menemani ku, agar aku tidak kesepian karena harus berada di apartemen semewah ini seorang diri?"

Sadam pun langsung terdiam, kedua bola matanya sampai berputar.

"baiklah, tapi hanya untuk sementara waktu selama aku pergi, dan jika aku sudah kembali, mau tidak mau kau harus menyerahkan kembali putrimu kepada mantan suamimu.

Mendengar Hal itu, Mahira sangat bahagia, ia pun memeluk erat tubuh Suaminya, melihat sikap Mahira seperti itu, Sadam pun merasa senang, ia juga membalas pelukan istrinya.

'melihatmu tersenyum seperti itu, aku merasa sangat bahagia, kau sangat manis Mahira!' ucap Sadam dalam hati.

'Terimakasih Tuan, anda sudah berbaik hati karena memberikan izin agar Syifa bisa sementara tinggal di sini untuk menemaniku.' gumam Mahira dalam hati.

Pukul sepuluh pagi, Sadam dan Alisa sudah berada di bandara Soeta, tidak lupa Hans mengantarkan kepergian Tuan dan Nyonya nya tersebut.

"Semoga liburan Tuan dan Nyonya menyenangkan di sana!" ucap Hans sembari membungkuk

"Tentu saja Hans, kita kan sekalian mau honeymoon juga, iya tidak Mas?" sahut Alisa sembari bergelayut manja di tangannya Sadam.

Kemudian Sadam pun mendekat ke arah Hans sambil membisikan sesuatu.

"Hans, aku titip Mahira padamu, tolong jaga dia baik-baik, jika ada apa-apa tentangnya, tolong segera kau kabari aku!" desis Sadam yang begitu menghawatirkan Mahira.

"Tenang saja Tuan, Nyonya Mahira aman bersamaku!" sahut Hans.

Sadam pun merasa sangat lega mendengar jawaban dari Hans.

Tanpa di sadari rupanya dari jarak jauh, Mahira datang ke bandara, ia pun bingung dengan sikapnya kali ini, kenapa ia berani melakukan hal senekat itu, ini terlalu gegabah dan beresiko, beruntungnya kehadirannya di bandara tidak ada yang mengetahuinya.

"Kenapa, kenapa aku jadi seperti ini? jangan gila kau Mahira!" ucap Mahira bermonolog.

Setelah Sadam dan Alisa melakukan boarding pass, kini Mahira tidak bisa melihat lagi Suaminya, hatinya tiba-tiba merajuk, dengan tubuh lemasnya ia bergegas pergi dari Bandara.

Kruuk...kruuukkk!

Tiba-tiba saja perutnya keroncongan, Mahira memutuskan untuk makan siang di salah satu Restoran dekat Bandara.

Saat dirinya melangkahkan kedua kakinya menuju Restoran, tiba-tiba ia menyenggol seorang wanita paruh baya yang sedang memijit kepalanya.

"Astaghfirullah, maaf Bu saya tidak sengaja." ucap Mahira sembari mengatupkan kedua tangannya.

"tidak apa-apa Nak, justru Ibu yang minta maaf karena sudah menghalangi jalanmu!" sahut si Ibu paruh baya masih dengan posisi memijat kepalanya karena merasakan sakit. Melihat hal itu Mahira menjadi tidak tega, ia pun bergegas menolong wanita tersebut dan membawanya masuk ke dalam Restoran.

Kemudian Mahira menyodorkan segelas teh hangat Chamomile kepada si Ibu paruh baya.

"Di minum Bu teh nya, mumpung masih hangat, mudah-mudahan teh Chamomile ini bisa membuat anda semakin relaks dan bisa menghilangkan sakit di kepalanya Ibu." Sahut Mahira tersenyum ramah.

Si ibu paruh baya tersebut pun membalas senyuman dari Mahira, dan Ia segera meminum teh yang di berikan oleh Mahira, Mahira terus memperhatikan si Ibu tersebut.

"Gimana Bu, apa sudah mendingan sakit kepalanya?"

Si Ibu paruh baya pun mengangguk, dari penampilannya, sepertinya wanita paruh baya ini bukanlah orang biasa, terlihat jelas jika wanita tersebut memakai pakaian berbeda dengan orang biasa pada umumnya.

Tiba-tiba seorang pria yang seumuran dengan wanita paruh baya tersebut datang, lalu menghampiri Mahira serta wanita di sebelahnya.

"Alhamdulillah, aku kira kau kemana Sandra, aku sangat menghawatirkan mu!"ucap Tuan Hito

"Aku tidak apa-apa Pah, hanya saja migren ku kumat!" sahut Ibu paruh baya yang memiliki nama Sandra.

Si pria paruh baya yakni Tuan Hito langsung mengucapkan terima kasih kepada Mahira.

"Terima kasih ya Nak, kau sudah menolong istriku!"

"Sama-sama Pak!"

"Oh iya siapa namamu Nak?" tanya Tuan Hito semakin fokus memperhatikan wajah Mahira

"Namaku Mahira, Pak!"

deg

Tuan Hito terkejut saat mendengar nama Mahira.

"Apa, Mahira?"

Melihat ekspresi wajah Tuan Hito seperti itu, baik Mahira dan Bu Sandra keduanya malah mengernyitkan dahinya.

"Kenapa Pah, apakah Papah kenal sama wanita ini?" Tanya Sandra.

"T tidak Sayang, aku tidak mengenalnya!" sahut Tuan Hito terbata.

'wanita ini mirip dengan yang ada di foto, yang pernah aku berikan kepada Sadam tempo hari! Jadi dialah wanita itu, menantuku!' ucap Tuan Hito dalam hati.

Akhir nya Tuan Hito mentraktir makan siang Mahira, alias menantunya, sedangkan Nyonya Sandra terlihat akrab dengan Mahira.

'seandainya kau tahu, jika wanita di sebelahmu itu adalah menantumu juga, kau pasti akan syok, Sandra!' gumam Tuan Hito.

"Oh iya Mahira, kau habis dari bandara?" selidik Tuan Hito penasaran

Seketika Mahira langsung termenung dengan raut wajah sedihnya.

"Iya Pak, Suami saya pergi ke luar negeri!"

'Aku tahu, karena Putraku pergi liburan bersama Alisa, ish kenapa aku rasanya tidak rela melihat putraku bersama wanita itu, dan aku yakin Mahira merasa patah hati, wanita mana yang mau berbagi suami dengan wanita lain, itu berarti Mahira mencintai Putraku, aku harus buat rencana agar Sadam segera melepaskan wanita mandul itu.' batin Tuan Hito merasa iba terhadap Mahira.

"Pasti kamu merasa sedih, jauh dengan suamimu? Sepertinya kau pengantin baru ya nak?" tanya Nyonya Sandra.

Mahira pun mengangguk dengan wajah tersipu malu.

"Ya ampun, kasihan sekali dirimu, baru nikah sudah di tinggal pergi oleh suamimu!" sahut Nyonya Sandra sembari mengusap punggung Mahira.

'putramu sayang yang tega meninggalkan wanita di sampingmu, sebaiknya nanti aku harus memberikan peringatan kepada Sadam!' batin Tuan Hito cukup geram.

................

"Ayah, kita mau kemana? Kok ayah bawa tas besar dan isinya baju milikku?" ucap Syifa menggunakan bahasa isyarat.

Danu pun kurang begitu faham dengan bahasa isyarat putrinya.

"Aduh Syifa, Ayah gak ngerti kau bicara apa, sebaiknya kau tulis saja di kertas!" perintah Danu sambil fokus menyetir mobil.

Syifa pun buru-buru menulis perkataannya barusan dalam sebuah buku note kecil, dari situ Danu baru Faham.

"Aku akan membawamu ke tempat ibumu, tapi hnya dua Minggu saja, setelah itu kau harus kembali SMA Ayah, faham kamu!"

Mendengar hal itu, Syifa senang bukan kepayang, ia pun mencoba memeluk tangan Ayahnya.

"Apaan sih Syifa, jangan peluk-peluk seperti itu, Ayah lagi nyetir!" bentak Danu.

Syifa pun langsung terdiam, dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Selama ini Danu sering sekali membentak Syifa dan tidak begitu perhatian, beda saat dulu mereka tinggal bersama dengan Mahira, saat rumah tangga mereka masih belum di terpaksa oleh badai yang di buat sendiri oleh Danu.

'Ayah, kenapa Ayah selalu bersikap seperti ini? Acuh dan kasar terhadapku? Padahal aku begitu menyayangimu, aku rindu Ayah yang dulu, selalu memelukku, memperhatikanku, menggendongku dan mencium ku!' batin Syifa seolah ingin menjerit.

Kini Danu dan Syifa tiba di sebuah taman kota dekat Apartemen dimana Mahira tinggal.

'Akhirnya sampai juga, baiklah Danu! Selama dua Minggu ini, kau akan terbebas dari si bocah bisu ini, dan aku bisa bebas bersenang-senang dengan Reva, akh, aku sudah tidak sabar ingin berduaan dengannya.' ucap Danu dalam Hati

Mahira sendiri, ia sudah tidak sabar untuk menjemput putri kecilnya, ia bergegas berlari agar segera sampai di taman.

Setibanya di taman kota, ia melihat Syifa sedang duduk bersebelahan bersama mantan Suaminya.

Saat Syifa menoleh, ia buru-buru berlari menghampiri Bunda tercintanya, Mahira pun berjongkok sambil merentangkan kedua tangannya.

Bugh

Syifa akhirnya bisa memeluk kembali tubuh Ibunya, setelah hampir dua Minggu tidak bertemu dengannya.

"Putri kecilku, Bunda kangen sama kamu, Nak!" Sahut Mahira semakin menguatkan pelukannya dan menciumi pucuk kepala serta kedua pipi Syifa.

'Aku pun sangat merindukanmu, Bunda! Aku ingin selamanya bisa bersama Bunda.' batin Syifa sangat lirih.

Pov Syifa

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Nar Sih

Nar Sih

sabarr mahira ,suami mu cuma dua minggu pergi nya dan kau bisa nikmati waktu mu dgn putri kecil mu shifa ,

2024-11-22

2

💞Eli P®!w@nti🐼🦋

💞Eli P®!w@nti🐼🦋

betul itu, bahagiakan Syifa yang hidupnya menderita oleh ulah ibu tirinya

2024-11-22

0

Bzaa

Bzaa

visualnya keren

2025-01-17

1

lihat semua
Episodes
1 Menjatuhkan Talak
2 Saling bertemu
3 Terpaksa berbohong
4 Sah
5 permintaan yang mengejutkan
6 Memintanya kembali
7 Menaklukan mu
8 kotak berwarna biru dari Sadam
9 Terbayang wajahmu
10 Hal yang tidak di duga
11 Terserang Virus Cinta
12 Akhirnya ketahuan juga
13 Terus memikirkan mu
14 Kado spesial dari Sadam
15 Akhirnya Bertemu
16 Rindu yang menggebu
17 Bersikap aneh
18 Balada ngidam
19 Pergi ke Dokter kandungan
20 Mahira Hamil
21 Akhirnya Mahira tahu
22 Rencana busuk
23 Menerimamu apa adanya
24 Rencana Hans
25 Mulutmu harimau mu
26 Cemburu menguras hati
27 Mengunjungi sekolah baru untuk Syifa
28 Si manusia pandai berkelit
29 Hukuman untuk Mahira
30 Mengatakan yang sejujurnya
31 Rencana busuk tiga serangkai
32 Mengantar Syifa ke sekolah
33 Mahira sakit
34 Dijenguk oleh mertua
35 Mengakui kesalahan
36 Serigala berbulu Domba
37 Bertemu dengan seseorang di masalalu
38 Salah faham
39 Seekor Singa yang jinak
40 Bom waktu
41 Rencana busuk Alisa
42 Kembali ke kampung halaman
43 Hans akhirnya buka mulut
44 Betapa bodohnya dirimu
45 Rasa yang terpendam
46 Acara pengajian empat bulan kehamilan Mahira
47 Hukuman untuk Sadam
48 Meminta maaf
49 Kenyataan yang mulai terungkap
50 Kisah Si Combro di masalalu
51 Mengusut masalah konyol di masalalu
52 Samuel unjuk taring
53 Mendadak sakit
54 Apakah kau mengenalnya?
55 Di kejar wanita kaya
56 Pergi ke klinik
57 Mengintrogasi
58 Keputusan Sadam
59 Terpaksa menemuinya, demi satu misi
60 Kabar baik untuk Sadam
61 Awal mula kebencian
62 Kembali ke Apartemen
63 Dia lagi yang berulah
64 Kejutan untuk Hans
65 Menjadi tersangka
66 Menguak masalalu
67 Aksi nekat Alisa
68 Sulit di percaya
69 Kenapa kau sangat menyebalkan?
70 Berita bagus untuk Hans
71 Alisa yang malang
72 Kondisi Alisa
73 Nazwa dan Syifa di culik part 1
74 Nazwa dan Syifa di culik part 2
75 Lupakanlah masalalu
76 Surprise
77 Syarat yang berat
78 Pergi bertamasya
79 Liburan yang menyenangkan
80 Bangkai yang sudah tercium
81 Menemui orang penting
82 Jebakan untuk Sadam
83 Misi di mulai part 1
84 Misi di mulai part 2
85 Misi penyelamatan berakhir
86 Permintaan Ibrahim
87 Ta'aruf
88 Meyakinkan Azzam
89 Berbahagialah selalu tapi tidak untuk Alisa
90 Merayakan ulang tahun Mahira
91 Jangan pernah menolak ku lagi
92 Mendapatkan restu
93 Rencana busuk Alisa
94 Menjebak Mahira
95 Sungguh menyakitkan
96 Menerima semuanya dengan ikhlas
97 Mukjizat dari Tuhan
98 Badai telah berlalu
99 Welcome baby Rayyan
100 Akhir yang bahagia
101 Bonchap 1
102 Bonchap 2
103 Bonchap 3
104 promo karya terbarunya othor 2025
105 pengumuman karya terbaru lagi
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Menjatuhkan Talak
2
Saling bertemu
3
Terpaksa berbohong
4
Sah
5
permintaan yang mengejutkan
6
Memintanya kembali
7
Menaklukan mu
8
kotak berwarna biru dari Sadam
9
Terbayang wajahmu
10
Hal yang tidak di duga
11
Terserang Virus Cinta
12
Akhirnya ketahuan juga
13
Terus memikirkan mu
14
Kado spesial dari Sadam
15
Akhirnya Bertemu
16
Rindu yang menggebu
17
Bersikap aneh
18
Balada ngidam
19
Pergi ke Dokter kandungan
20
Mahira Hamil
21
Akhirnya Mahira tahu
22
Rencana busuk
23
Menerimamu apa adanya
24
Rencana Hans
25
Mulutmu harimau mu
26
Cemburu menguras hati
27
Mengunjungi sekolah baru untuk Syifa
28
Si manusia pandai berkelit
29
Hukuman untuk Mahira
30
Mengatakan yang sejujurnya
31
Rencana busuk tiga serangkai
32
Mengantar Syifa ke sekolah
33
Mahira sakit
34
Dijenguk oleh mertua
35
Mengakui kesalahan
36
Serigala berbulu Domba
37
Bertemu dengan seseorang di masalalu
38
Salah faham
39
Seekor Singa yang jinak
40
Bom waktu
41
Rencana busuk Alisa
42
Kembali ke kampung halaman
43
Hans akhirnya buka mulut
44
Betapa bodohnya dirimu
45
Rasa yang terpendam
46
Acara pengajian empat bulan kehamilan Mahira
47
Hukuman untuk Sadam
48
Meminta maaf
49
Kenyataan yang mulai terungkap
50
Kisah Si Combro di masalalu
51
Mengusut masalah konyol di masalalu
52
Samuel unjuk taring
53
Mendadak sakit
54
Apakah kau mengenalnya?
55
Di kejar wanita kaya
56
Pergi ke klinik
57
Mengintrogasi
58
Keputusan Sadam
59
Terpaksa menemuinya, demi satu misi
60
Kabar baik untuk Sadam
61
Awal mula kebencian
62
Kembali ke Apartemen
63
Dia lagi yang berulah
64
Kejutan untuk Hans
65
Menjadi tersangka
66
Menguak masalalu
67
Aksi nekat Alisa
68
Sulit di percaya
69
Kenapa kau sangat menyebalkan?
70
Berita bagus untuk Hans
71
Alisa yang malang
72
Kondisi Alisa
73
Nazwa dan Syifa di culik part 1
74
Nazwa dan Syifa di culik part 2
75
Lupakanlah masalalu
76
Surprise
77
Syarat yang berat
78
Pergi bertamasya
79
Liburan yang menyenangkan
80
Bangkai yang sudah tercium
81
Menemui orang penting
82
Jebakan untuk Sadam
83
Misi di mulai part 1
84
Misi di mulai part 2
85
Misi penyelamatan berakhir
86
Permintaan Ibrahim
87
Ta'aruf
88
Meyakinkan Azzam
89
Berbahagialah selalu tapi tidak untuk Alisa
90
Merayakan ulang tahun Mahira
91
Jangan pernah menolak ku lagi
92
Mendapatkan restu
93
Rencana busuk Alisa
94
Menjebak Mahira
95
Sungguh menyakitkan
96
Menerima semuanya dengan ikhlas
97
Mukjizat dari Tuhan
98
Badai telah berlalu
99
Welcome baby Rayyan
100
Akhir yang bahagia
101
Bonchap 1
102
Bonchap 2
103
Bonchap 3
104
promo karya terbarunya othor 2025
105
pengumuman karya terbaru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!