Rindu yang menggebu

Kini Syifa di bawa oleh Mahira, sedangkan Danu bergegas pergi, karena ada urusan mendadak. Itu yang di jelaskan oleh Danu sebagai alasan agar tidak berlama-lama bertemu dengan Mahira.

Saat Syifa masuk ke dalam Apartemen, ia cukup takjub dengan suasana sekitarnya.

"Bunda tinggal di sini dengan siapa?" tanya Syifa dengan menggunakan bahasa isyaratnya.

"Bunda tinggal sendiri, Sayang!" sahut Mahira sembari berjongkok agar sejajar dengan Syifa.

"Lantas kenapa aku tidak bisa tinggal bersama Bunda?" tanya kembali Syifa masih dengan bahasa isyaratnya.

"Nanti ada saatnya Sayang, Bunda yakin sebentar lagi kita akan tinggal bersama, Syifa sabar ya! Bunda janji secepatnya akan jemput Syifa dan kita tinggal sama-sama lagi."

"Kita tinggal nya sama Ayah lagi kan Bun?" tanya kembali Syifa sembari menggerakkan kedua tangannya.

Mahira hanya menjawabnya dengan mengangguk

'Maafkan Bunda ya Sayang, untuk saat ini Bunda tidak bisa tinggal bersama Ayahmu, karena Bunda sudah menikah lagi, Bunda jadi khawatir, apakah nanti kamu bisa menerima kehadiran Tuan Sadam sebagai Papah sambung mu.' Batinnya begitu cemas

......................

Paris, Prancis

Saat ini Sadam berada di kota Paris, Negara tujuan utama dirinya begitupun dengan Alisa, keduanya menikmati indahnya kota Paris di malam hari, apalagi menara Eiffel begitu terlihat sangat jelas, suasana pun terkesan romantis. Saat ini Sadam dan Alisa berada di balkon kamar hotel, keduanya duduk bersama di atas sofa empuk, Alisa pun bersandar di dada bidang suaminya.

Tiba-tiba Saja, Sadam teringat akan Mahira, bayang-bayang wajahnya kembali menghantui dirinya, Sadam kini menjadi gelisah.

'Aarrkkhhh, ada apa dengan diriku ini, kenapa aku selalu mengingat Mahira? Bahkan di saat aku sedang bersama Alisa sekalipun, bayangan wajahnya begitu kuat, jantungku sampai berdebar seperti ini? Mahira, kau telah membuatku tersiksa!' Batin nya mulai menggebu-gebu.

Alisa sendiri telah merasakan kegelisahan Suaminya, kemudian ia beranjak dari sandaran tubuh Sadam.

"Kamu kenapa Mas?"

"Aku tidak apa-apa sayang!"sahut Sadam

"Baiklah,Mas ehh...aku sedang menginginkannya, apakah kau mau membawaku berpetualang?" tanya Alisa dengan hasrat yang sudah menggebu, sampai-sampai wajahnya merona.

"Maaf Sayang, tapi aku sedang sangat kelelahan, nanti saja ya, setelah kondisi tubuhku sudah jauh lebih Fit." tolak Sadam secara halus.

Alisa sendiri hanya bisa menghela nafasnya karena menahan kesal.

"Baiklah Mas, yasudah ayo kita tidur!" Ajak Alisa yang langsung beranjak dan pergi meninggalkan Sadam seorang diri di balkon

Sadam akhirnya memutuskan menyusul Alisa pergi menuju tempat tidur.

Sepuluh hari sudah kini Sadam dan Alisa berada di kota Paris, tadinya rencana mereka akan pergi ke Negara Italia, namun entah kenapa Sadam malah membatalkannya dan ia justru memilih pulang lebih cepat, Yang membuat Alisa kesal adalah, selama di Paris, Sadam Hanya sekali saja menyentuhnya itu pun bagi Alisa ada yang berbeda terhadap Suaminya yang tiba-tiba saja berubah menjadi dingin dan kaku saat berada di atas ranjang, seolah ia tidak menikmati percintaan nya.

Alisa begitu sangat kecewa terhadap sikap Suaminya kali ini, setiap kali di tanya, Sadam selalu berdalih jika dirinya merasa tidak nyaman, lelah dan selalu kepikiran masalah pekerjaan, padahal sudah ada Hans yang menggantikan posisinya, dan Hans adalah orang yang paling bisa di andalkan.

......................

Apartment

Saat tengah malam, sekitar pukul satu dini hari. Mahira cukup kaget ketika mendengar suara bel pintu berbunyi, dirinya saat ini sedang tidur di kamar khusus tamu, dimana ada Syifa, putri kecilnya yang sudah tertidur dengan lelapnya karena seharian full di ajak jalan-jalan oleh Mahira, selama sepuluh hari keduanya menghabiskan waktu bersama dengan jalan-jalan ke berbagai tempat, Syifa sendiri merasa bahagia, apalagi Mahira! Seolah ia tidak mau di pisahkan lagi dengan putrinya dan berharap jika dirinya segera hamil, agar bisa secepatnya membawa Syifa tinggal bersamanya.

Pak Hans sendiri selalu menanyakan kabar tentang Mahira dan menawarkan sesuatu jika seandainya Mahira membutuhkan bantuannya.

Dan rencananya di tanggal sepuluh, yakni tepatnya saat Tuan Sadam pulang setelah dua Minggu perjalanannya dari Luar Negeri, Mahira akan memeriksakan rahimnya ke dokter kandungan, dan berharap dirinya segera mengandung.

Mahira buru-buru beranjak dari tempat tidur, rasa cemas mulai menyelimuti dirinya, ia pun bertanya-tanya pada dirinya sendiri, siapa yang menekan bel di saat tengah malam seperti ini?

Setibanya di ruang utama, tubuhnya sedikit gemetar ketika Ia mencoba membuka kunci serta handel pintu.

Ceklek

Sebuah tangan kekar berhasil mendorong pintu tersebut, Mahira pun di buat terkejut olehnya.

"T tuan Sadam!" ucap Mahira tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

Sadam buru-buru memeluk tubuh Mahira begitu eratnya.

'Aku sangat merindukanmu Mahira, sepuluh hari tidak bertemu denganmu, rasanya aku benar-benar sangat tersiksa!' ucap Sadam dalam hati dan sudah tidak bisa mengendalikan dirinya.

Sadam bergegas masuk ke dalam Apartemen lalu mengunci kembali pintu tersebut. Sedangkan Mahira masih sangat keheranan dengan hadirnya Sadam yang secara tiba-tiba.

" bukan kah harusnya Tuan ada di Luar Negeri?" tanya Mahira sedikit gugup, masalahnya saat ini Syifa masih berada di Apartemen.

"Aku sudah pulang, tadi setelah magrib aku tiba di tanah air." sahut Sadam yang tiada hentinya menatap wajah Mahira, sampai-sampai Mahira menjadi salah tingkah.

"Aku fikir Tuan pulangnya Minggu depan?"

Sadam kini hanya membalasnya dengan tersenyum.

"Yasudah kalau begitu aku ambilkan minum dulu untuk Tuan, pasti haus!" kata Mahira dan kemudian beranjak pergi

Saat Mahira membelakangi Sadam dan bergegas menuju pantry, tiba-tiba saja Sadam memeluk Mahira dari belakang.

"Tidak usah, aku tidak haus! Aku hanya sedang membutuhkanmu malam ini!"

Seketika Mahira malah menelan Saliva nya.

flash back

"Mas, kamu mau kemana tengah malam begini?" tanya Alisa merasa cemas.

"Sudahlah Sayang, kau tidak usah banyak tanya aku mau pergi kemana! Sebaiknya kau renungkan kembali apa kesalahanmu, kau tidak seharusnya bersikap seperti itu padaku, apalagi kau selalu menuduhku yang tidak-tidak. Jika aku masih terus berada di sini, kita akan terus cekcok, dan aku lelah!" sungut Sadam yang sudah mengenakan pakaian begitu rapihnya, ia tidak peduli lagi dengan tanggapan dari Alisa terhadapnya.

"Tolong maafkan Aku Mas, aku memang salah karena sudah menuduh mu yang tidak-tidak!" pinta Alisa sembari mengatupkan kedua tangannya, memohon agar Sadam mau memaafkan dirinya, tapi sepertinya kali ini Sadam tidak bisa memaafkan kesalahan dari Alisa, karena gara-gara keputusannya yang sepihak untuk segera kembali ke tanah air, sehingga membuat Alisa sangat kecewa dan kembali mengatakan jika Sadam telah berselingkuh di belakangnya, hingga akhirnya Sadam menjadi murka padanya.

Sebenarnya posisi di sini yang salah adalah Sadam, Akan tetapi tahu sendiri sifatnya sangat egois dan mau menang sendiri.

Sadam adalah laki-laki yang pandai memanfaatkan situasi, di saat Alisa melakukan kesalahan kecil, dengan Sengaja Sadam membuatnya menjadi masalah besar, dan ini adalah kesempatan yang tepat untuk bisa segera menemui Mahira.

Flash back off

Kini kedua tangan Sadam begitu kuat melingkar di sekitar pinggang Mahira, ia malah mengecup rambut Mahira yang menurutnya selalu wangi, aroma shampo yang sering Mahira kenakan, sudah sangat candu di hidungnya Sadam.

Mahira segera memutar balik tubuhnya, ia menatap lekat wajah suaminya, tanpa tersadar Mahira berjinjit dan memberanikan diri mengecup bibir suaminya, dengan suka cita Sadam pun menyambutnya.

kedua insan ini sebenarnya sudah saling mencintai, hanya saja tidak berani mengutarakan isi hati mereka, hanya bahasa tubuh mereka lah yang mewakili perasaan mereka masing-masing.

keesokan harinya

Pagi-pagi sekali Mahira sudah menyiapkan sarapan pagi dan di bantu oleh Syifa, sedari dulu Syifa paling senang membantu pekerjaan ibunya.

Saat Sadam sengaja pergi ke dapur, ia cukup terkejut sekaligus kagum dengan Mahira dan juga Putrinya.

Senyum tipis pun kini telah terbit dari bibir Sadam, apalagi rindunya terhadap Mahira sudah terobati, Mahira adalah sosok wanita yang telah mampu menggoyahkan hatinya dan menghancurkan kesetiaannya terhadap Alisa, Sadam sendiri sudah tidak bisa memungkirinya lagi, hanya saja ia enggan untuk mengatakan yang sebenarnya.

Saat Mahira menoleh sembari membawa Nasi goreng yang ia letaknya di dalam sebuah mangkuk berukuran besar, ia cukup terkejut.

Namun lagi-lagi Sadam hanya melemparkan senyum terhadap Mahira dan mendadak menggaruk kepalanya yang tidak gatal, alias menjadi salah tingkah.

Sedangkan Syifa sendiri, ia justru lebih terkejut dan merasa ketakutan ketika melihat sosok Sadam. Sampai-sampai tubuh mungilnya bersembunyi di balik tubuh Ibunya.

"Gak apa-apa kok sayang, Om yang berada di sana orang baik kok!" sahut Mahira mencoba meyakinkan Putri kecilnya.

Syifa pun hanya mengangguk dan segera mengekori Ibunya menuju meja makan.

Selama sarapan pagi, Sadam tidak berkata satu patah kata pun sampai-sampai Mahira beranggapan jika Sadam marah padanya karena Syifa masih berada di Apartemen, padahal yang sebenarnya Sadam sama sekali tidak seperti itu, justru ia merasa sangat bahagia.

'kenapa dengan diriku? Hatiku sangat berbunga-bunga seperti ini, ini pertama kalinya aku merasa sebahagia ini, dengan Alisa pun aku belum pernah merasakan hal ini, ini sungguh gila, ck..ck..ck!' ucap Sadam dalam hati.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Nar Sih

Nar Sih

rasa rindu sadam sama mahira ahir nya terobati dan semoga sadam juga mau menerima shifa dgn sng hati sebagai putri tiri nya biar shifa terus bersama ibu nya

2024-11-23

1

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

Sadam dan Mahira sama2 tlh jatuh cinta... tp masing2 tdk ada keyakinan utk meluahkan isi hati.... semoga Sadam dpt menerima Syifa sebagai anak sambungnya.... dan Syifa jg bisa tinggal bersama Mahira..

2024-11-23

1

Ninik

Ninik

Thor bisa g up nya ditambah

2024-11-23

1

lihat semua
Episodes
1 Menjatuhkan Talak
2 Saling bertemu
3 Terpaksa berbohong
4 Sah
5 permintaan yang mengejutkan
6 Memintanya kembali
7 Menaklukan mu
8 kotak berwarna biru dari Sadam
9 Terbayang wajahmu
10 Hal yang tidak di duga
11 Terserang Virus Cinta
12 Akhirnya ketahuan juga
13 Terus memikirkan mu
14 Kado spesial dari Sadam
15 Akhirnya Bertemu
16 Rindu yang menggebu
17 Bersikap aneh
18 Balada ngidam
19 Pergi ke Dokter kandungan
20 Mahira Hamil
21 Akhirnya Mahira tahu
22 Rencana busuk
23 Menerimamu apa adanya
24 Rencana Hans
25 Mulutmu harimau mu
26 Cemburu menguras hati
27 Mengunjungi sekolah baru untuk Syifa
28 Si manusia pandai berkelit
29 Hukuman untuk Mahira
30 Mengatakan yang sejujurnya
31 Rencana busuk tiga serangkai
32 Mengantar Syifa ke sekolah
33 Mahira sakit
34 Dijenguk oleh mertua
35 Mengakui kesalahan
36 Serigala berbulu Domba
37 Bertemu dengan seseorang di masalalu
38 Salah faham
39 Seekor Singa yang jinak
40 Bom waktu
41 Rencana busuk Alisa
42 Kembali ke kampung halaman
43 Hans akhirnya buka mulut
44 Betapa bodohnya dirimu
45 Rasa yang terpendam
46 Acara pengajian empat bulan kehamilan Mahira
47 Hukuman untuk Sadam
48 Meminta maaf
49 Kenyataan yang mulai terungkap
50 Kisah Si Combro di masalalu
51 Mengusut masalah konyol di masalalu
52 Samuel unjuk taring
53 Mendadak sakit
54 Apakah kau mengenalnya?
55 Di kejar wanita kaya
56 Pergi ke klinik
57 Mengintrogasi
58 Keputusan Sadam
59 Terpaksa menemuinya, demi satu misi
60 Kabar baik untuk Sadam
61 Awal mula kebencian
62 Kembali ke Apartemen
63 Dia lagi yang berulah
64 Kejutan untuk Hans
65 Menjadi tersangka
66 Menguak masalalu
67 Aksi nekat Alisa
68 Sulit di percaya
69 Kenapa kau sangat menyebalkan?
70 Berita bagus untuk Hans
71 Alisa yang malang
72 Kondisi Alisa
73 Nazwa dan Syifa di culik part 1
74 Nazwa dan Syifa di culik part 2
75 Lupakanlah masalalu
76 Surprise
77 Syarat yang berat
78 Pergi bertamasya
79 Liburan yang menyenangkan
80 Bangkai yang sudah tercium
81 Menemui orang penting
82 Jebakan untuk Sadam
83 Misi di mulai part 1
84 Misi di mulai part 2
85 Misi penyelamatan berakhir
86 Permintaan Ibrahim
87 Ta'aruf
88 Meyakinkan Azzam
89 Berbahagialah selalu tapi tidak untuk Alisa
90 Merayakan ulang tahun Mahira
91 Jangan pernah menolak ku lagi
92 Mendapatkan restu
93 Rencana busuk Alisa
94 Menjebak Mahira
95 Sungguh menyakitkan
96 Menerima semuanya dengan ikhlas
97 Mukjizat dari Tuhan
98 Badai telah berlalu
99 Welcome baby Rayyan
100 Akhir yang bahagia
101 Bonchap 1
102 Bonchap 2
103 Bonchap 3
104 promo karya terbarunya othor 2025
105 pengumuman karya terbaru lagi
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Menjatuhkan Talak
2
Saling bertemu
3
Terpaksa berbohong
4
Sah
5
permintaan yang mengejutkan
6
Memintanya kembali
7
Menaklukan mu
8
kotak berwarna biru dari Sadam
9
Terbayang wajahmu
10
Hal yang tidak di duga
11
Terserang Virus Cinta
12
Akhirnya ketahuan juga
13
Terus memikirkan mu
14
Kado spesial dari Sadam
15
Akhirnya Bertemu
16
Rindu yang menggebu
17
Bersikap aneh
18
Balada ngidam
19
Pergi ke Dokter kandungan
20
Mahira Hamil
21
Akhirnya Mahira tahu
22
Rencana busuk
23
Menerimamu apa adanya
24
Rencana Hans
25
Mulutmu harimau mu
26
Cemburu menguras hati
27
Mengunjungi sekolah baru untuk Syifa
28
Si manusia pandai berkelit
29
Hukuman untuk Mahira
30
Mengatakan yang sejujurnya
31
Rencana busuk tiga serangkai
32
Mengantar Syifa ke sekolah
33
Mahira sakit
34
Dijenguk oleh mertua
35
Mengakui kesalahan
36
Serigala berbulu Domba
37
Bertemu dengan seseorang di masalalu
38
Salah faham
39
Seekor Singa yang jinak
40
Bom waktu
41
Rencana busuk Alisa
42
Kembali ke kampung halaman
43
Hans akhirnya buka mulut
44
Betapa bodohnya dirimu
45
Rasa yang terpendam
46
Acara pengajian empat bulan kehamilan Mahira
47
Hukuman untuk Sadam
48
Meminta maaf
49
Kenyataan yang mulai terungkap
50
Kisah Si Combro di masalalu
51
Mengusut masalah konyol di masalalu
52
Samuel unjuk taring
53
Mendadak sakit
54
Apakah kau mengenalnya?
55
Di kejar wanita kaya
56
Pergi ke klinik
57
Mengintrogasi
58
Keputusan Sadam
59
Terpaksa menemuinya, demi satu misi
60
Kabar baik untuk Sadam
61
Awal mula kebencian
62
Kembali ke Apartemen
63
Dia lagi yang berulah
64
Kejutan untuk Hans
65
Menjadi tersangka
66
Menguak masalalu
67
Aksi nekat Alisa
68
Sulit di percaya
69
Kenapa kau sangat menyebalkan?
70
Berita bagus untuk Hans
71
Alisa yang malang
72
Kondisi Alisa
73
Nazwa dan Syifa di culik part 1
74
Nazwa dan Syifa di culik part 2
75
Lupakanlah masalalu
76
Surprise
77
Syarat yang berat
78
Pergi bertamasya
79
Liburan yang menyenangkan
80
Bangkai yang sudah tercium
81
Menemui orang penting
82
Jebakan untuk Sadam
83
Misi di mulai part 1
84
Misi di mulai part 2
85
Misi penyelamatan berakhir
86
Permintaan Ibrahim
87
Ta'aruf
88
Meyakinkan Azzam
89
Berbahagialah selalu tapi tidak untuk Alisa
90
Merayakan ulang tahun Mahira
91
Jangan pernah menolak ku lagi
92
Mendapatkan restu
93
Rencana busuk Alisa
94
Menjebak Mahira
95
Sungguh menyakitkan
96
Menerima semuanya dengan ikhlas
97
Mukjizat dari Tuhan
98
Badai telah berlalu
99
Welcome baby Rayyan
100
Akhir yang bahagia
101
Bonchap 1
102
Bonchap 2
103
Bonchap 3
104
promo karya terbarunya othor 2025
105
pengumuman karya terbaru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!