Bersikap aneh

Rupanya Sedari tadi Sadam malah fokus memperhatikan Syifa sedang di suapi oleh Mahira, bukannya merasa kesal, justru Sadam sangat menyukai pemandangan seperti ini.

Ia sendiri sudah tidak sabar untuk segera memiliki seorang anak bersama Mahira.

"Baiklah Mahira, kalau begitu aku berangkat ke kantor dulu!" ucap Sadam. Lalu ia beranjak dari tempat duduknya, Mahira segera menghentikan aktifitas menyuapi Syifa.

"Bentar ya Syifa, Bunda Anter Tuan Sadam ke depan dulu, Syifa bisa lanjut makan sendiri?"

Syifa akhirnya mengangguk.

Kini Mahira buru-buru mengekori Suaminya, ketika handel pintu di buka, Mahira memberanikan diri untuk mengatakan sesuatu kepada Sadam.

"Permisi Tuan, emh..saya mau minta maaf karena Syifa masih berada di sini, tapi nanti siang aku akan mengantarnya pulang!" ucap Mahira dengan raut wajah sedikit murung.

"Terserah dirimu saja, yang terpenting kau harus ingat dengan perjanjian awal kita, jika kau hamil benih dariku, maka putrimu boleh tinggal di sini!" tukas Sadam mencoba kembali mengingatkan Mahira.

Mahira sendiri sangat mengerti akan perjanjian yang telah di sepakati.

Lalu Sadam akhirnya bergegas pergi setelah sebelumnya ia mengecup pucuk kepala Mahira.

......................

Siang ini Sadam makan siang bersama Mr. Smith, yakni rekan bisnisnya dari Amerika setelah sebelumnya mereka melakukan rapat tertutup di salah satu hotel mewah di kota Jakarta, kerjasamanya kali ini telah membuahkan hasil, dan rencananya mereka akan membangun pusat pengolahan Lithium dan juga Bauksit, untuk di jadikan barang setengah jadi, agar memiliki nilai Ekspor yang cukup menguntungkan. Apalagi permintaan pasar global cukup tinggi untuk bahan tambang ini. Sehingga Sadam dan Mr. Smith mempercepat pembangunan untuk pengolahan bahan tambang tersebut.

Sepulang dari makan siangnya bersama Mr. Smith, mendadak kepala Sadam merasakan pusing yang cukup hebat, Hans sampai di buat panik dengan keadaan Tuannya. Dan akhirnya Hans memutuskan untuk memarkir kan mobil yang ia kendarai di bibir jalan.

Hans seketika langsung menoleh ke belakang, di lihatnya Tuan Sadam sedang memijit pelipisnya sambil memejamkan kedua matanya.

"Anda baik-baik saja Tuan?" tanya Hans merasa hawatir.

"Buka jendela mobilnya Hans, aku butuh udara segar!" perintah Sadam.

Dengan segera Hans menekan tombol di dekat stir mobil, lalu kaca jendela mobil segera terbuka. Dan Sadam buru-buru menghirup udara dari luar, ia merasa sedikit relaks.

"Bagaimana Tuan, apa pusingnya sudah mendingan?"

Sadam hanya mengangguk, kemudian ia mengedarkan pandangannya ke arah sekitar mobilnya yang sedang terparkir, rupanya banyak pedagang pinggir jalan yang sedang menjajakan dagangannya. Entah kenapa tiba-tiba saja Sadam tergiur dengan salah satu dagangan yang dijajakan oleh pedagang pinggir jalan.

"Hans, bisa kau belikan aku makanan itu?" tunjuk Sadam ke arah penjual rujak serut.

Hans sampai melongo dengan permintaan Tuannya yang menurutnya cukup aneh, karena setahu dirinya, Tuan Sadam belum pernah makan makanan pinggir jalan, apalagi makan rujak.

"Tuan yakin mau makan rujak?"

"Oh, itu namanya rujak ya Hans? Aku tergiur melihat mangga mudanya yang terpajang di dalam kaca gerobak itu, ayo cepat belikan aku rujak Hans!" rengek Sadam sudah seperti anak kecil.

Hans masih menatap aneh wajah Tuannya.

"Serius Tuan, tapi rujak itu ada sambalnya loh, memangnya anda suka makan sambal?"

"Aarrkkhhh, sudahlah Hans! Kau jangan kebanyakan omong, tinggal belikan saja apa susahnya sih, ayo cepat! atau mau kau ku pecat hah?" Ancam Sadam.

' Cih, cuma gara-gara rujak saja, anda berani memecat saya? Sebegitu berharganya rujak ketimbang diriku ini, Tuan!' geram Hans dalam hati.

Hans kini bergegas pergi menuju pedagang rujak serut, Hans tidak mau sampai terkena Omelan dari Tuannya lagi.

Sekitar lima belas menit, Hans berhasil membawakan satu kotak rujak mangga dan aneka buah lainnya, tidak lupa sambal gula merah dan sedikit di campur kacang tanah membuat aroma rujak semakin menggugah seleranya, kini Sadam sudah tidak sabar ingin memakan rujak tersebut, sampai-sampai air liurnya hampir saja menetes.

Satu suapan mangga muda yang di penuhi oleh sambal, akhirnya mendarat sempurna ke dalam mulut Sadam. Seketika Sadam langsung ketagihan dan ia malah melahap habis rujak tersebut sampai tak tersisa, bahkan Hans sendiri sampai terkejut melihat Tuannya memakan rujak begitu lahapnya.

'Anda ini kesambet setan apaan sih Tuan? Ck..ck..ck!' ucap Hans dalam hati.

Setelah selesai memakan rujak, rasa pusing yang Sadam rasakan akhirnya sirna begitu saja, ia merasa sangat senang.

"Baiklah Hans, setelah ini kita bergegas menuju perusahaan, masih ada pekerjaan yang belum aku selesaikan." kata Sadam sambil melemparkan senyumnya kepada Hans.

'besok-besok aku ingin memakan rujak yang tadi, wah... benar-benar nikmat di lidahku, Mahira juga pasti akan menyukainya.' gumam Sadam dalam hati.

Setibanya di lobby kantor, Ada salah satu karyawan yang tidak sengaja menyenggol tubuh Sadam, karyawan tersebut langsung meminta maaf, tubuhnya sampai gemetar. Apalagi kondisi karyawan tersebut sedang kurang sehat dan mendadak kepalanya merasa pusing.

Sadam yang biasanya tidak terima dan selalu memarahi karyawannya, apalagi karyawannya ini telah berani menyenggol tubuhnya hingga hampir saja terjatuh, namun kali ini ada yang berbeda, Sadam tidak marah sedikit pun ia hanya tersenyum dan malah menanyakan kondisi karyawannya, mengapa bisa sampai menyenggol dirinya?

pemandangan seperti ini telah membuat karyawan di sekitar area lobby kantor semakin keheranan.

"sssttt, Stevi! Elo gak salah lihat kan sama kelakuan bos kita yang galak ini?" tanya Cindy sembari menyenggol bahu Stevi.

"Enggak Cin, ini beneran bos kita! Loh kenapa si bos Sadam bisa-bisanya berubah 180° seperti itu? Jangan-jangan salah minum obat!" Sahut Stevi sengaja memelankan intonasi suaranya agar tidak terdengar oleh orang lain.

"T tolong m maafkan S saya T tuan Sadam, s saya mengaku s salah!" jawab karyawan yang menyenggol tubuh Sadam.

"Sudahlah, aku memaafkan mu. Segera kembali ke tempat kerjamu, lain kali lebih berhati-hati lah!" ucap Sadam malah memberikan nasihat kepada karyawan yang telah menyenggolnya. Si karyawan tersebut pun merasa sangat senang dan juga beruntung karena tidak terkena Omelan dari Bosnya tersebut.

'Kenapa anda mendadak jadi bermurah hati seperti ini sih Tuan, anda menjadi aneh setelah pulang dari Luar Negeri!' ucap Hans dalam hati.

......................

Apartemen

menjelang sore hari

Kali ini Mahira terpaksa meminta Danu untuk menjemput Syifa di area taman kota dekat dengan area Apartemen.

Syifa pun merasa sangat sedih karena harus berpisah dengan ibunya, baginya waktu begitu terasa begitu cepat. Sedangkan Danu, ia merasa sangat jengkel ketika tahu jika Syifa akan pulang ke rumahnya lebih cepat.

"Kau ini bagaimana sih Hira, katanya dua Minggu, ini baru juga sepuluh hari, tapi Syifa sudah kau suruh pulang bersamaku! Kau tidak suka berlama-lama dengan putrimu sendiri hah?" hardik Danu dengan seenaknya.

Sedangkan Syifa terus saja memeluk tubuh ibunya, ia enggan melepaskan pelukannya.

"Bukan begitu Mas Danu, tapi Tuan Sadam sudah kembali dari Luar negeri, dan tadi Syifa juga sudah bertemu dengan Tuan Sadam.

Mendengar hal itu, Danu malah merasa kesal terhadap Mahira, ia pun menjadi geram karena takut rencananya gagal akibat tahu bahwa Syifa adalah seorang gadis kecil yang bisu, bagi Danu saat ini Syifa sudah seperti aib bagi nya.

"Arrkkkhh, kau begitu ceroboh Mahira, bagaimna kalau seandainya Tuan Sadam tahu Jika putri kita itu bisu? Yang ada nanti Tuan Sadam membatalkan semua kesepakatan ini, dia pasti takut jika nanti anak yang di lahirkan dari rahimmu itu akan bernasib sama seperti Syifa!" bentak Danu dengan intonasi suara yang cukup tinggi.

"Astaghfirullah, mas! Demi semua rencanamu ini, kau tega melukai perasaan putrimu sendiri? Kenapa kau menjadi berubah seperti ini?"

"Alah, sudahlah Hira kau jangan lebay seperti itu, aku tidak suka!" tegas Danu.

Syifa yang mendengar perkataan dari Ayahnya sendiri, merasa sangat sakit di dadanya, ia tidak menyangka jika Ayah kandungnya, sosok seorang Ayah yang selalu ia cintai dan sayangi, tiba-tiba saja menjadi seperti itu. Syifa merasa kehadirannya telah menjadi aib bagi ayahnya sendiri, Syifa pun hanya bisa menangis.

Melihat hal itu Mahira menjadi tidak tega untuk mengembalikan Syifa kepada mantan Suaminya.

"Sudahlah Syifa, ayo cepat ikut dengan Ayah, gara-gara kau, rencana Ayah bisa gagal total." Sungut Danu yang asal ceplos tanpa memikirkan perasaan Syifa. Dan Akhirnya Syifa pun melepaskan pelukannya dari tubuh Ibunya dan bergegas masuk kedalam mobil milik Ayahnya tanpa menoleh sedikitpun kepada Ibunya.

'Maafkan Syifa Bunda, tapi Syifa tidak ingin menjadi penyebab pertengkaran Bunda dan juga Ayah, Syifa lebih baik mengalah dan ikut dengan Ayah!' jerit Syifa dalam hati.

"Syifa tunggu, kau mau kemana?" panggil Mahira mencoba mengejar Syifa, namun aksinya telah di cegah oleh Danu, dengan kasarnya ia malah mencengkram tangan Mahira, hingga Mahira meringis kesakitan.

"Woy, lepaskan tangan istriku!" teriak suara seorang pria yang sudah tidak asing lagi.

Baik Danu dan juga Mahira, keduanya kini menoleh ke arah suara tersebut.

"Tuan Sadam!" ucap Mahira dan juga Danu secara bersamaan.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

Sadam mengidam....kerana Mahira tlh hamil... Danu hnya pentingkan diri sendiri... tega menyakiti hati dan perasaan putri semata wayangnya.... ingat Danu apa yg kamu tuai pasti akan kamu dapat....

2024-11-23

1

Nar Sih

Nar Sih

pasti nih mahira hamil dan sadam yg ngidam ,moga suami mu mengijinkan putri mu tinggal bersama mu ya mahira

2024-11-23

1

FT. Zira

FT. Zira

jangan jangan ngidam si Sadam🤭

2024-11-23

1

lihat semua
Episodes
1 Menjatuhkan Talak
2 Saling bertemu
3 Terpaksa berbohong
4 Sah
5 permintaan yang mengejutkan
6 Memintanya kembali
7 Menaklukan mu
8 kotak berwarna biru dari Sadam
9 Terbayang wajahmu
10 Hal yang tidak di duga
11 Terserang Virus Cinta
12 Akhirnya ketahuan juga
13 Terus memikirkan mu
14 Kado spesial dari Sadam
15 Akhirnya Bertemu
16 Rindu yang menggebu
17 Bersikap aneh
18 Balada ngidam
19 Pergi ke Dokter kandungan
20 Mahira Hamil
21 Akhirnya Mahira tahu
22 Rencana busuk
23 Menerimamu apa adanya
24 Rencana Hans
25 Mulutmu harimau mu
26 Cemburu menguras hati
27 Mengunjungi sekolah baru untuk Syifa
28 Si manusia pandai berkelit
29 Hukuman untuk Mahira
30 Mengatakan yang sejujurnya
31 Rencana busuk tiga serangkai
32 Mengantar Syifa ke sekolah
33 Mahira sakit
34 Dijenguk oleh mertua
35 Mengakui kesalahan
36 Serigala berbulu Domba
37 Bertemu dengan seseorang di masalalu
38 Salah faham
39 Seekor Singa yang jinak
40 Bom waktu
41 Rencana busuk Alisa
42 Kembali ke kampung halaman
43 Hans akhirnya buka mulut
44 Betapa bodohnya dirimu
45 Rasa yang terpendam
46 Acara pengajian empat bulan kehamilan Mahira
47 Hukuman untuk Sadam
48 Meminta maaf
49 Kenyataan yang mulai terungkap
50 Kisah Si Combro di masalalu
51 Mengusut masalah konyol di masalalu
52 Samuel unjuk taring
53 Mendadak sakit
54 Apakah kau mengenalnya?
55 Di kejar wanita kaya
56 Pergi ke klinik
57 Mengintrogasi
58 Keputusan Sadam
59 Terpaksa menemuinya, demi satu misi
60 Kabar baik untuk Sadam
61 Awal mula kebencian
62 Kembali ke Apartemen
63 Dia lagi yang berulah
64 Kejutan untuk Hans
65 Menjadi tersangka
66 Menguak masalalu
67 Aksi nekat Alisa
68 Sulit di percaya
69 Kenapa kau sangat menyebalkan?
70 Berita bagus untuk Hans
71 Alisa yang malang
72 Kondisi Alisa
73 Nazwa dan Syifa di culik part 1
74 Nazwa dan Syifa di culik part 2
75 Lupakanlah masalalu
76 Surprise
77 Syarat yang berat
78 Pergi bertamasya
79 Liburan yang menyenangkan
80 Bangkai yang sudah tercium
81 Menemui orang penting
82 Jebakan untuk Sadam
83 Misi di mulai part 1
84 Misi di mulai part 2
85 Misi penyelamatan berakhir
86 Permintaan Ibrahim
87 Ta'aruf
88 Meyakinkan Azzam
89 Berbahagialah selalu tapi tidak untuk Alisa
90 Merayakan ulang tahun Mahira
91 Jangan pernah menolak ku lagi
92 Mendapatkan restu
93 Rencana busuk Alisa
94 Menjebak Mahira
95 Sungguh menyakitkan
96 Menerima semuanya dengan ikhlas
97 Mukjizat dari Tuhan
98 Badai telah berlalu
99 Welcome baby Rayyan
100 Akhir yang bahagia
101 Bonchap 1
102 Bonchap 2
103 Bonchap 3
104 promo karya terbarunya othor 2025
105 pengumuman karya terbaru lagi
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Menjatuhkan Talak
2
Saling bertemu
3
Terpaksa berbohong
4
Sah
5
permintaan yang mengejutkan
6
Memintanya kembali
7
Menaklukan mu
8
kotak berwarna biru dari Sadam
9
Terbayang wajahmu
10
Hal yang tidak di duga
11
Terserang Virus Cinta
12
Akhirnya ketahuan juga
13
Terus memikirkan mu
14
Kado spesial dari Sadam
15
Akhirnya Bertemu
16
Rindu yang menggebu
17
Bersikap aneh
18
Balada ngidam
19
Pergi ke Dokter kandungan
20
Mahira Hamil
21
Akhirnya Mahira tahu
22
Rencana busuk
23
Menerimamu apa adanya
24
Rencana Hans
25
Mulutmu harimau mu
26
Cemburu menguras hati
27
Mengunjungi sekolah baru untuk Syifa
28
Si manusia pandai berkelit
29
Hukuman untuk Mahira
30
Mengatakan yang sejujurnya
31
Rencana busuk tiga serangkai
32
Mengantar Syifa ke sekolah
33
Mahira sakit
34
Dijenguk oleh mertua
35
Mengakui kesalahan
36
Serigala berbulu Domba
37
Bertemu dengan seseorang di masalalu
38
Salah faham
39
Seekor Singa yang jinak
40
Bom waktu
41
Rencana busuk Alisa
42
Kembali ke kampung halaman
43
Hans akhirnya buka mulut
44
Betapa bodohnya dirimu
45
Rasa yang terpendam
46
Acara pengajian empat bulan kehamilan Mahira
47
Hukuman untuk Sadam
48
Meminta maaf
49
Kenyataan yang mulai terungkap
50
Kisah Si Combro di masalalu
51
Mengusut masalah konyol di masalalu
52
Samuel unjuk taring
53
Mendadak sakit
54
Apakah kau mengenalnya?
55
Di kejar wanita kaya
56
Pergi ke klinik
57
Mengintrogasi
58
Keputusan Sadam
59
Terpaksa menemuinya, demi satu misi
60
Kabar baik untuk Sadam
61
Awal mula kebencian
62
Kembali ke Apartemen
63
Dia lagi yang berulah
64
Kejutan untuk Hans
65
Menjadi tersangka
66
Menguak masalalu
67
Aksi nekat Alisa
68
Sulit di percaya
69
Kenapa kau sangat menyebalkan?
70
Berita bagus untuk Hans
71
Alisa yang malang
72
Kondisi Alisa
73
Nazwa dan Syifa di culik part 1
74
Nazwa dan Syifa di culik part 2
75
Lupakanlah masalalu
76
Surprise
77
Syarat yang berat
78
Pergi bertamasya
79
Liburan yang menyenangkan
80
Bangkai yang sudah tercium
81
Menemui orang penting
82
Jebakan untuk Sadam
83
Misi di mulai part 1
84
Misi di mulai part 2
85
Misi penyelamatan berakhir
86
Permintaan Ibrahim
87
Ta'aruf
88
Meyakinkan Azzam
89
Berbahagialah selalu tapi tidak untuk Alisa
90
Merayakan ulang tahun Mahira
91
Jangan pernah menolak ku lagi
92
Mendapatkan restu
93
Rencana busuk Alisa
94
Menjebak Mahira
95
Sungguh menyakitkan
96
Menerima semuanya dengan ikhlas
97
Mukjizat dari Tuhan
98
Badai telah berlalu
99
Welcome baby Rayyan
100
Akhir yang bahagia
101
Bonchap 1
102
Bonchap 2
103
Bonchap 3
104
promo karya terbarunya othor 2025
105
pengumuman karya terbaru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!