kotak berwarna biru dari Sadam

Setelah bermalam dua hari bersama istri mudanya, kini Sadam segera berangkat ke kantor, rupanya Mahira sudah menyiapkan pakaian setelan jas lengkap dan meletakkannya di atas tempat tidur.

Sadam sendiri sempat terkejut di buatnya, ternyata Mahira itu adalah type wanita yang patuh serta perhatian.

"Bodoh sekali si brengsek Danu, ia telah menyia-nyiakan wanita seperti Mahira, seandainya kita bertemu lebih dulu, mungkin aku tidak akan pernah menyakiti wanita sebaik dirimu, sayangnya aku terlanjur mencintai Alisa, bagaimanapun dia adalah cinta pertamaku!" gumam Sadam dalam hati.

Kini Mahira mengantarkan kepergian suaminya sampai pintu depan ruang utama Apartemen, dan Mahira telah memberanikan diri untuk meminta izin.

"Maaf Tuan, bolehkan nanti siang aku pergi untuk menemui putri ku? Aku ingin mengajaknya bermain sebelum nantinya masuk Sekolah Dasar."

"boleh-boleh saja,tapi awas kau tidak boleh macam-macam dengan mantan suamimu itu, statusmu saat ini adalah masih menjadi istriku, faham kamu?" tegas Sadam memperingatkan Mahira

"Faham Tuan, anda tenang saja, saya akan selalu menjaga Marwah ku sebagai wanita yang sudah bersuami dan aku pun selalu menjaga pandanganku terhadap pria yang bukan muhrim!" sahut Mahira meyakinkan Suaminya.

Sadam pun tersenyum tipis dan tanpa tersadar ia malah mengecup pucuk kepala Mahira, Sadam sempat grogi sampai-sampai ia berdehem dan terlihat kikuk.

Dan pada akhirnya, Sadam memutuskan untuk segera pergi ke kantor.

"Akh, sial! Kenapa juga sikapku berubah menjadi lembut seperti ini padanya, yang ada nanti Mahira bis salah faham padaku! Ayo Sadam, jagalah sikapmu, wanita itu hanyalah sebagai alat untuk melahirkan benih darimu!" ucap Sadam bermonolog.

......................

Bandung.

Ketika umi Aisyah merapihkan lemari baju Suaminya, tiba-tiba saja Ia menemukan sebuah kotak berwarna biru dan sepertinya benda kotak tersebut belum di buka isinya karena masih ada segel yang masih merekat.

Umi Aisyah pun buru-buru menanyakan kepada Suaminya, sambil membawa kotak tersebut.

Saat ini Abi Husein sedang duduk santai di kursi halaman taman belakang sambil menikmati segelas kopi hitam dan pisang goreng yang masih panas bahkan sampai mengepul asapnya, cuaca dingin seperti ini sungguh membuat Abi Husein malas untuk melakukan aktivitas, di tambah suhu udara yang sampai menusuk ke dalam tulang, gara-gara semalaman di guyur hujan.

"Abi, bi!" panggil Umi Aisyah dari balik pintu dapur, Umi pun bergegas menghampiri suaminya sambil membawa kotak berwarna biru yang tadi ia temukan di dalam lemari pakaian yang isinya terdapat baju lama milik Suaminya yang sudah tidak terpakai dan rencananya akan di berikan kepada orang yang tidak mampu, pakaian tersebut itu masih layak pakai, hanya saja sudah tidak muat lagi jika di kenakan oleh Abi Husein karena berat badannya yang meningkat.

"Ada apa umi?" sahut Abi Husein tersenyum tipis.

"Ini apa Bi? Abi sengaja ya menyembunyikannya dari Umi?" tegur Umi Aisyah dengan raut wajah kesal.

Tiba-tiba saja Abi Husein langsung menghela nafasnya sejenak.

"Duduklah Umi, biar Abi lebih leluasa menjelaskan nya sama Umi!"

Umi Aisyah pun menuruti perintah dari Suaminya, kini ia duduk tepat di sebelahnya.

"Itu adalah pemberian dari suami barunya Mahira, jujur Abi kurang begitu menyukainya, tadinya mau Abi buang, tapi gak jadi!" tegas Abi Husein.

"Oh dari Suami barunya Mahira, yasudah apa salahnya kita buka Bi, umi jadi penasaran dengan isinya!" usul Umi Aisyah.

"Terserah umi saja, ambil saja kalau Umi mau!" jawab Abi Husein sembari menyeruput kopi hitamnya.

Karena saking penasarannya, Umi Aisyah segera membuka segel kotak berwarna biru tersebut, ketika kotak tersebut dibuka, betapa terkejutnya Umi Aisyah.

"Astaghfirullah, Abi ini isinya uang, ya ampun ada berapa gepok ini Bi?" Umi Aisyah sampai gemetar di buatnya. Sedangkan Abi Husein ia malah mengucek kedua matanya karena masih tidak percaya, namun pada kenyataannya di dalam kotak tersebut terdapat lima gepok uang seratus ribu, jika ditotalkan, ada sekitar lima ratus juta.

"Kita kembalikan saja uang ini Umi, Abi gak pantas mendapatkannya!"

"Euleuh Ari Abi, atuh jangan Bi, ini kan uang sudah di kasihkan sama Abi, dan itu artinya uang ini milik kita, kebetulan sekali Neng Hanum belum bayar semester kuliah, dengan memakai uang ini, kita bisa melunasi uang semester nya Hanum sampe semester akhir BI, kan Abi gak usah pusing mikirin biayanya."

"Tapi Umi!"

"Sudah, gak ada tapi-tapian, kalau Abi gak mau, biar uang ini buat Umi semua!" sungut Umi Aisyah yang kemudian melengos pergi.

Abi Husein hanya bisa menggeleng sambil memijat kepalanya.

"Hadeuh, dasar perempuan! Kalau urusan fulus saja gercep, kenapa Nak Sadam memberikan uang sebanyak itu? Rupanya suaminya Mahira bukanlah pria sembarangan!" ucap Abi Husein bermonolog.

......................

Perusahaan Shadow Hito group

"permisi Tuan, ini adalah daftar sepuluh orang Mahasiswa dan Mahasiswi yang hari ini mulai magang di perusahaannya Tuan."

Sadam pun melihat daftar nama tersebut

"Apakah mereka semua itu berkompeten? Aku tidak ingin di perusahaan ku ini menerima pegawai ataupun anak magang yang di bawah standar, apalagi kalau otak mereka sudah seperti otak udang!"

"Maaf Tuan, mereka semua ini sudah menjalani tahap seleksi yang sangat ketat dan merupakan Mahasiswa dan Mahasiswi berprestasi di fakultas nya masing-masing!" Sahut Hans mencoba menjelaskannya kepada Sadam.

"Baiklah, aku akan lihat kinerja mereka, jika memuaskan akan aku rekrut mereka menjadi karyawanku, tapi jika mereka mengecewakanku, aku tidak akan segan-segan untuk menendangnya dari perusahaan ini, faham kamu Hans?" bentak Sadam dengan tatapan sinis nya.

"Baik Tuan, nanti setelah jam makan siang akan ada acara perkenalan dengan mereka, saya harap anda bisa sedikit meluangkan waktu untuk mengenal mereka!" usul Hans

"Baiklah Hans, tapi hanya sebentar saja ya aku menyapa mereka, karena jam dua siang nanti aku akan bertemu dengan Mr. Smith dari Amerika."

"Siap Tuan, terima kasih sebelumnya!"

"Hemm! Jawab Sadam singkat.

Setelah jam makan siang, kini Sadam bersama Hans pergi ke ruangan HRD, dimana sepuluh anak magang sudah berkumpul di sana untuk bertemu dengannya.

Tap

Tap

Tap

Bunyi langkah kedua kaki milik Sadam, terdengar cukup menggema, sehingga membuat raut wajah para karyawannya merasa takut. Sadam yang terkenal sebagai pemimpin perusahaan yang tegas dan juga kejam, begitu di takuti para karyawannya, tidak luput para anak magang pun sebelumnya telah di ceritakan oleh karyawan lain mengenai sosok Tuan Sadam, mereka pun sampai di buat bergidik ngeri di buatnya.

Setibanya di ruangan HRD, dengan tatapan sinisnya, Sadam mulai memperhatikan para karyawannya dan juga sepuluh anak magang yang tertunduk dan sepertinya enggan untuk melihat wajahnya.

Namun ada satu anak magang yang penasaran akan paras dari seorang pimpinan yang katanya sangat tegas dan juga kejam itu.

Ketika anak magang tersebut melirik ke arah Sadam, ia malah terkesima akan sosok pria tampan berkulit putih, dengan mata lumayan sipit serta bibir berwarna pink seperti memakai lipstik, karena Sadam tidak pernah merokok, di tambah hidungnya yang mancung serta tinggi badan tubuhnya yang proposional, sosok pria idaman sejuta wanita.

'alamak, pria setampan ini masa iya kejam? Akh imut nya! ' ucap dalam hati salah satu anak magang

Sadam pun sempat menangkap seorang anak magang yang berani menatapnya lebih dari lima menit.

"Hey anak magang, siapa namamu?" tanya Sadam ketus.

Seketika tubuh wanita tersebut menjadi gemetar karena takut mendengar suara bariton nya

"N nama S saya, H Hanum pak!" jawabnya terbata.

Kemudian Sadam menghampiri Hanum dan mencoba mendekat, sambil membungkuk ia pun mengatakan sesuatu kepada Hanum.

"Jangan pernah berani menatapku lebih dari lima menit, kau akan menanggung resikonya! Faham kamu?" cetus Sadam menunjukan wajah tidak sukanya terhadap Hanum.

"M maafkan S saya p pak, S saya tidak akan pernah mengulanginya lagi!" jawab Hanum sambil mengatupkan kedua tangannya.

"Bagus! dan sebagai hukumannya, kau boleh pulang lebih cepat, dengan catatan kau akan mendapatkan nilai C dari perusahaan ku atas sikapmu yang lancang!"

Hanum pun terus saja tertunduk, ia sudah tidak bisa lagi membendung air matanya, baru juga hari pertama memulai magang, tapi sudah mendapatkan kesialan seperti ini.

Dengan terpaksa Hanum segera pergi dari ruangan tersebut, Hans yang melihat sikap Tuannya yang sudah seperti anak kecil tersebut, hanya bisa menggelengkan kepalanya dan tidak berani berkata apapun. Suasana ruang HRD kini mendadak sunyi dan sepi seperti kuburan.

Taman kota Suropati

Setelah puas berbelanja bersama putri kecilnya yakni Syifa, Mahira mengajaknya untuk sekedar duduk di kursi Taman kota Suropati, keduanya begitu asik menikmati Ice cream.

'Bunda, hari ini Syifa sangat bahagia sekali karena bisa memiliki waktu yang lama bersama Bunda, Syifa lelah Bun tinggal sama Ayah dan juga Tante jahat yang selalu menyiksaku, Ayah tidak pernah sedikitpun membelaku! Semoga secepatnya Bunda bisa segera membawaku tinggal bersamamu!' Batin Syifa seraya penuh harap

Kali ini Syifa berusaha menyembunyikan kesedihannya di depan ibunya.

"Kau tahu sayang, Bunda itu setiap hari selalu saja merindukan kamu, nak!"

Mendengar hal itu, Syifa hanya bisa tersenyum dan memeluk erat tubuh Bundanya.

'Aku pun selalu merindukan Bunda, andai aku bisa berbicara seperti anak lainnya, aku ingin sekali berteriak dan memanggilmu, jika aku tidak bahagia hidup bersama Ayah, dan aku ingin selamanya bersama Bunda!' ucap Syifa dalam hati.

"Sabar ya Nak, sebentar lagi Bunda akan bawa Syifa untuk tinggal bersama Bunda, tidak ada lagi yang bisa memisahkan kita!" ucap Mahira dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Kali ini ia harus kuat menahan air matanya agar tidak terjatuh.

Tiba-tiba dari arah air mancur, terdengar suara seseorang yang memanggil nama dirinya.

"Kak Hira!" teriak suara seorang wanita yang berlari ke arah nya.

Ketika Mahira menoleh ke arah suara tersebut, ia cukup terkejut karena yang menyapanya adalah adik sepupu nya.

"Masya Allah, Hanum! Kau di sini!"

"Iya kak Hira, ini aku Hanum, sepupumu!"

kini keduanya saling berpelukan.

POV Hamum

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Nar Sih

Nar Sih

sabar ya syifa doa kam urusan bunda mu segra selesai dan kmu bisa tinggal dgn nya

2024-11-16

1

Evy

Evy

Hanum mungkin akan jadi jodoh asisten suami baru Mahira...

2025-03-04

1

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

semoga syifa cpt dpt tinggal bersama bundanya... kasihan ya syifa tdk dpt meluahkan isi hatinya secara langsung mengenai kejahatan ayah dan tante simpanan ayahnya

2024-11-18

1

lihat semua
Episodes
1 Menjatuhkan Talak
2 Saling bertemu
3 Terpaksa berbohong
4 Sah
5 permintaan yang mengejutkan
6 Memintanya kembali
7 Menaklukan mu
8 kotak berwarna biru dari Sadam
9 Terbayang wajahmu
10 Hal yang tidak di duga
11 Terserang Virus Cinta
12 Akhirnya ketahuan juga
13 Terus memikirkan mu
14 Kado spesial dari Sadam
15 Akhirnya Bertemu
16 Rindu yang menggebu
17 Bersikap aneh
18 Balada ngidam
19 Pergi ke Dokter kandungan
20 Mahira Hamil
21 Akhirnya Mahira tahu
22 Rencana busuk
23 Menerimamu apa adanya
24 Rencana Hans
25 Mulutmu harimau mu
26 Cemburu menguras hati
27 Mengunjungi sekolah baru untuk Syifa
28 Si manusia pandai berkelit
29 Hukuman untuk Mahira
30 Mengatakan yang sejujurnya
31 Rencana busuk tiga serangkai
32 Mengantar Syifa ke sekolah
33 Mahira sakit
34 Dijenguk oleh mertua
35 Mengakui kesalahan
36 Serigala berbulu Domba
37 Bertemu dengan seseorang di masalalu
38 Salah faham
39 Seekor Singa yang jinak
40 Bom waktu
41 Rencana busuk Alisa
42 Kembali ke kampung halaman
43 Hans akhirnya buka mulut
44 Betapa bodohnya dirimu
45 Rasa yang terpendam
46 Acara pengajian empat bulan kehamilan Mahira
47 Hukuman untuk Sadam
48 Meminta maaf
49 Kenyataan yang mulai terungkap
50 Kisah Si Combro di masalalu
51 Mengusut masalah konyol di masalalu
52 Samuel unjuk taring
53 Mendadak sakit
54 Apakah kau mengenalnya?
55 Di kejar wanita kaya
56 Pergi ke klinik
57 Mengintrogasi
58 Keputusan Sadam
59 Terpaksa menemuinya, demi satu misi
60 Kabar baik untuk Sadam
61 Awal mula kebencian
62 Kembali ke Apartemen
63 Dia lagi yang berulah
64 Kejutan untuk Hans
65 Menjadi tersangka
66 Menguak masalalu
67 Aksi nekat Alisa
68 Sulit di percaya
69 Kenapa kau sangat menyebalkan?
70 Berita bagus untuk Hans
71 Alisa yang malang
72 Kondisi Alisa
73 Nazwa dan Syifa di culik part 1
74 Nazwa dan Syifa di culik part 2
75 Lupakanlah masalalu
76 Surprise
77 Syarat yang berat
78 Pergi bertamasya
79 Liburan yang menyenangkan
80 Bangkai yang sudah tercium
81 Menemui orang penting
82 Jebakan untuk Sadam
83 Misi di mulai part 1
84 Misi di mulai part 2
85 Misi penyelamatan berakhir
86 Permintaan Ibrahim
87 Ta'aruf
88 Meyakinkan Azzam
89 Berbahagialah selalu tapi tidak untuk Alisa
90 Merayakan ulang tahun Mahira
91 Jangan pernah menolak ku lagi
92 Mendapatkan restu
93 Rencana busuk Alisa
94 Menjebak Mahira
95 Sungguh menyakitkan
96 Menerima semuanya dengan ikhlas
97 Mukjizat dari Tuhan
98 Badai telah berlalu
99 Welcome baby Rayyan
100 Akhir yang bahagia
101 Bonchap 1
102 Bonchap 2
103 Bonchap 3
104 promo karya terbarunya othor 2025
105 pengumuman karya terbaru lagi
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Menjatuhkan Talak
2
Saling bertemu
3
Terpaksa berbohong
4
Sah
5
permintaan yang mengejutkan
6
Memintanya kembali
7
Menaklukan mu
8
kotak berwarna biru dari Sadam
9
Terbayang wajahmu
10
Hal yang tidak di duga
11
Terserang Virus Cinta
12
Akhirnya ketahuan juga
13
Terus memikirkan mu
14
Kado spesial dari Sadam
15
Akhirnya Bertemu
16
Rindu yang menggebu
17
Bersikap aneh
18
Balada ngidam
19
Pergi ke Dokter kandungan
20
Mahira Hamil
21
Akhirnya Mahira tahu
22
Rencana busuk
23
Menerimamu apa adanya
24
Rencana Hans
25
Mulutmu harimau mu
26
Cemburu menguras hati
27
Mengunjungi sekolah baru untuk Syifa
28
Si manusia pandai berkelit
29
Hukuman untuk Mahira
30
Mengatakan yang sejujurnya
31
Rencana busuk tiga serangkai
32
Mengantar Syifa ke sekolah
33
Mahira sakit
34
Dijenguk oleh mertua
35
Mengakui kesalahan
36
Serigala berbulu Domba
37
Bertemu dengan seseorang di masalalu
38
Salah faham
39
Seekor Singa yang jinak
40
Bom waktu
41
Rencana busuk Alisa
42
Kembali ke kampung halaman
43
Hans akhirnya buka mulut
44
Betapa bodohnya dirimu
45
Rasa yang terpendam
46
Acara pengajian empat bulan kehamilan Mahira
47
Hukuman untuk Sadam
48
Meminta maaf
49
Kenyataan yang mulai terungkap
50
Kisah Si Combro di masalalu
51
Mengusut masalah konyol di masalalu
52
Samuel unjuk taring
53
Mendadak sakit
54
Apakah kau mengenalnya?
55
Di kejar wanita kaya
56
Pergi ke klinik
57
Mengintrogasi
58
Keputusan Sadam
59
Terpaksa menemuinya, demi satu misi
60
Kabar baik untuk Sadam
61
Awal mula kebencian
62
Kembali ke Apartemen
63
Dia lagi yang berulah
64
Kejutan untuk Hans
65
Menjadi tersangka
66
Menguak masalalu
67
Aksi nekat Alisa
68
Sulit di percaya
69
Kenapa kau sangat menyebalkan?
70
Berita bagus untuk Hans
71
Alisa yang malang
72
Kondisi Alisa
73
Nazwa dan Syifa di culik part 1
74
Nazwa dan Syifa di culik part 2
75
Lupakanlah masalalu
76
Surprise
77
Syarat yang berat
78
Pergi bertamasya
79
Liburan yang menyenangkan
80
Bangkai yang sudah tercium
81
Menemui orang penting
82
Jebakan untuk Sadam
83
Misi di mulai part 1
84
Misi di mulai part 2
85
Misi penyelamatan berakhir
86
Permintaan Ibrahim
87
Ta'aruf
88
Meyakinkan Azzam
89
Berbahagialah selalu tapi tidak untuk Alisa
90
Merayakan ulang tahun Mahira
91
Jangan pernah menolak ku lagi
92
Mendapatkan restu
93
Rencana busuk Alisa
94
Menjebak Mahira
95
Sungguh menyakitkan
96
Menerima semuanya dengan ikhlas
97
Mukjizat dari Tuhan
98
Badai telah berlalu
99
Welcome baby Rayyan
100
Akhir yang bahagia
101
Bonchap 1
102
Bonchap 2
103
Bonchap 3
104
promo karya terbarunya othor 2025
105
pengumuman karya terbaru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!