Episode 7. Kecurigaan Kimberly

Dania dan William lagi-lagi pulang bersama sekitar pukul tujuh malam. Keduanya kembali memberikan alasan yang bodohnya Kimberly percaya dan tak terlalu mempermasalahkannya.

"Oh, jadi tadi mama jenguk temen mama itu di anterin mas William. Tapi kok tumben mas William jam segitu dah pulang, biasanya malem terus pulangnya. Atau gak sampe lembur. Tadi lagi gada kerjaan ya mas di kantor, tumben nganterin mama?" tanya Kimberly penasaran.

Dengan kedua mata yang tajam, ia memandang bergantian ke arah Dania dan William, yang sama-sama terdiam. Seolah tengah di interogasi, Dania berulang kali mencuri pandang terhadap William, membuat Kimberly curiga.

"Mama kok kayaknya panik gitu sih, kenapa? aku nanya gitu kan tadi, kok kayaknya mama nggak nyaman gitu sama pertanyaanku?" kini Kimberly beralih tanya pada Dania, yang setelah mendengar Kimberly bertanya padanya, Dania segera tersenyum dan membalas gugup.

"Oh nggak kok. Nggak papa. Iya tadi mama keluar buat jengukin temen mama di rumah sakit. Kasihan mama, nggak tega liat dia sakit gitu. Ehm, tadi kamu pulang udah sore ya Kim?" Dania terlihat mengalihkan pembicaraan.

Entah apa maksudnya, namun William yang tahu Dania mengalihkan pembicaraannya segera bernapas lega.

"Iya, udah lumayan sore tadi. Sekitar jam empatan. Dari pagi aku sibuk banget, anterin banyak pembeli ke berbagai tempat. Haduh, rasanya pengen tidur aku habis ini. Badanku capek semua," jawab Kimberly sambil memijat lehernya dengan satu tangannya.

William dan Dania yang mendengar ucapan Kimberly, spontan saling bertatapan dan tanpa disadari, senyum pun merekah di bibir keduanya. "Oh kalau capek ya kamu tidur aja. Mama masih entaran tidurnya." balas Dania.

"Iya kamu tidur aja, yang nyenyak ya, aku masih belum ngantuk, masih mau nyelesain tugasku," timpal William.

"Tugasku buat mesra-mesraan sama mama kamu dan nvsuk-nvsukin goa dia di kamarnya," lanjut William di dalam hati.

..................................

Malam harinya Kimberly terbangun dari tidurnya dan melihat jam menunjukkan sekitar pukul sembilan. Dengan mengucek mata yang masih terasa berat, ia bangkit dari tidurnya. Kemudian, ia memalingkan wajahnya ke arah samping tubuhnya, namun tidak menemukan William di sana. Bahkan, kamar pun terasa sepi tanpa kehadiran William.

Kimberly dengan cepat bangun dari tempat tidurnya dan melangkah keluar dari kamar. Saat ia tiba di luar kamar, rumah terasa sunyi dengan kegelapan yang menyelimuti setiap sudut.

Tanpa seorang pun di sekitar. Saat ia hendak menuju dapur untuk mengambil minuman, secara tak sengaja, telinganya menangkap suara ranjang yang berderit dan des-ahan lembut dari kamar Dania.

Suara itu cukup kencang terdengar oleh Kimberly, membuatnya terkejut dan berjalan kearah pintu, ia mendekatkan telinganya ke pintu yang menutup dan menguping disana.

"Ahhhrrrhhh ... ouchh ... Sayanggg, naikkan lagi ritmenya, ayo, shhhh, huhhh," suara des-ahan dari Dania cukup keras, namun yang mengejutkan Kimberly adalah seseorang yang berada di dalam kamar bersama mamanya.

Dania terdengar sedang berbincang dengan seseorang, dan suara de-sa-han itu bukan hanya milik satu orang, melainkan dua orang. Suara ranjang yang berderit pun terdengar seolah ada yang menggerakkannya dengan kuat. Tidak mungkin tindakan itu dilakukan oleh Dania.

Tapi jika begitu, siapa orang yang bersama dengan Dania di kamar? kenapa rasanya tidak asing mendengar suara des-ahan itu?

"Sayyyaanggg ... emmmppttt ... adik kecilmu nakal sekali. Cairannya meluber kemana-mana nih. Basah semua nih badan akuuu, hmmm," 

"Gunung Fuji milikku jauh lebih dahsyat kan sekarang? lebih besar kan? kamu suka kan? ouchhh. Ayo, his4p lagi, Sayang." 

"Ouh, iya gitu, naikan lagii. Aduhhh, enak bangett," 

"Sayanggg, b0kongmu s3ksi sekali. Bikin ketagihan. Arrhhhh,," 

Kata-kata menjijikkan itulah yang sedari tadi terdengar dari dalam kamar Dania, membuat Kimberly ingin pergi dari sana. Namun, mendengar kata 'Sayang' Kimberly kembali terkejut. Siapakah sebenarnya di dalam sana?

Apakah itu pacar dari mamanya? Pertanyaan-pertanyaan itu menghantui pikirannya, namun yang terdengar hanyalah suara Dania tanpa kehadiran suara lain.

"Emmmppttt .. istrimu udah tidur beneran kan, aku takut dia bakal bangun Sayang. Kamu kan masih disini sama aku," 

Ucapan Dania sekali lagi membuat Kimberly terkejut. Sulit dipercayainya bahwa mamanya menjadi selingkvhan seseorang yang sudah memiliki istri.

"Sayangg kamu dari tadi nyed0tin gunung Fuji ku terus. Jawab dong, emmmppttt," Dania masih terus mend-es-ah, kekasihnya alias William memainkan gunung Fujinya dengan rakus. Tidak henti menyed0t.

Kimberly merasa tak tahan lagi. Tanpa ragu, ia bergegas pergi dari sana dan melangkah menuju dapur untuk mengambil minuman.

Namun, sebelum langkahnya menginjak tangga, terdengar langkah kaki berdesis dari dalam kamar mamanya. Tanpa pikir panjang, Kimberly memilih untuk bersembunyi dan mengintip siapa sebenarnya kekasih mamanya.

Namun, begitu pintu terbuka, ia terkejut bukan main. Bukannya pria asing yang ia temui, malahan suaminya, William. Sedang apa William di dalam kamar Dania? Dan suara-suara tadi? Kimberly tidak henti menatap kearah William yang keluar dari dalam kamar Dania dengan hanya mengenakan b0xer dan kaos tipis warna putih.

"Mas William ngapain di kamar mama?! kok bisa mas William di kamar mama, mereka ngapain? perasaanku jadi nggak enak gini sih?" Kimberly merasa cemas sendiri. Dia terkejut, namun enggan untuk berdiri dari posisi jongkoknya.

William melangkah turun ke dapur, melewati Kimberly tanpa menyadari keberadaannya.

Setelah melihat William pergi, Kimberly segera bangkit dari posisinya dan kembali pergi ke kamar. Mencoba untuk tidur kembali, meski matanya sudah tidak bisa terpejam.

.....................................

Keesokan harinya, di meja makan, Kimberly, Dania, William, dan Tasya menikmati sarapan pagi seperti yang selalu mereka lakukan. Mereka berbincang-bincang dengan penuh kehangatan, merangkai percakapan tentang beragam topik yang menarik.

"Wil, makasih ya buat pijatannya semalam. Badan mama rasanya lebih seger nih, pijatan kamu enak banget di tubuh mama. Udah nggak pegel lagi," ucap Dania sembari memalingkan wajahnya kearah William.

Mendengar itu, William segera memalingkan wajahnya ke arah Dania dengan senyum ramah. "Sama-sama Ma," balas William dengan senyum hangat.

Kimberly yang mendengar percakapan mereka dan apa yang mamanya katakan segera ikut bicara. "Kemaren mas William pijitin mama?" tanya Kimberly menyelidik.

Dania dan William segera memalingkan wajah mereka ke arah Kimberly setelah mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Kimberly. 

"Iya, Kim. Semalem badan mama capek banget, mama minta tolong William buat pijitin mama di kamar." balas Dania.

Kimberly masih belum puas dengan balasan Dania, dia kembali bertanya. "Terus kalo di pijitin mas William, kok kemaren mama nged3sah gitu? suara mama kenceng banget loh. Kasur juga kedengeran bergerak gitu. Mama lagi ngapain sih sebenarnya semalem? 

"Mama lagi nonton gituan lagi? kok ada nyebut sayang-sayang gitu?" 

Pertanyaan yang diajukan oleh Kimberly cukup mengejutkan Dania dan William. Namun, mereka yang tau jika ini akan terjadi segera membalas. 

"Ehm, iya mama kemaren nonton itu. Di pijitin William sekalian nonton. Kamu tau kan kalo mama itu suka nonton gituan. Jadi ya mama ketagihan buat nonton semalem." balas Dania berbohong.

"Kalo cuma nonton kok mama sampe men-de-sah segala? ranjang juga kedengeran bergerak. Sampe segitunya ya efeknya?

suara-suara mama loh bikin curiga. Mana ada kata istri orang lagi. Mama nggak lagi bohong kan sama aku? sebenarnya mama ngapain semalam?!" tanya Kimberly dengan penuh kecurigaan.

Ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh mamanya, terutama terkait kehadiran William di kamarnya semalam.

Dania dan William saling menatap, hening tanpa sepatah kata pun. "Kok diem? ma, mama sama mas William ngapain semalam, jawab!" tegur Kimberly dengan tegas.

Dania dan William masih terdiam, tidak tahu harus menjawab apa. Mereka saling berpandangan, mencari cara untuk mengatasi situasi yang semakin rumit ini.

"Ehm, Kim, jangan marah dong. Kami nggak ngapa-ngapain kok. Kamu ngomong apa sih, kan tadi mama udah bilang kalo William itu pijitin mama di kamar dan mama nonton gituan. Jadi ya kami nggak ngapa-ngapain. Kamu mikirnya apa, kami ngelakuin sesuatu yang gak pantas gitu? 

"Kim, William ini mantu mama, suami kamu, yakali mama ngelakuin itu. Jangan aneh-aneh kamu," penjelasan yang diberikan oleh Dania masih menggantung di pikiran Kimberly, membuatnya sulit untuk mempercayainya.

Terdapat keraguan yang masih mengendap bahwa Dania mungkin saja tidak jujur. Ekspresi wajahnya pun mencerminkan ketidakjelasan tersebut.

"Sayang, bener yang mama bilang. Aku pijitin mama semalem. Kita nggak ngapa-ngapain selain itu," bela William, mencoba meyakinkan Kimberly. Namun, ekspresi wajahnya yang terlihat agak panik membuat Kimberly semakin merasa curiga.

Kimberly masih tidak yakin dengan penjelasan yang diberikan oleh Dania dan William. Dia merasa ada yang disembunyikan dari mereka berdua. Namun, dia memutuskan untuk tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut saat ini.

"Baiklah, aku percaya pada kalian berdua. Tapi tolong jangan sembunyiin apapun lagi dari aku. Semalem saat aku kebangun mau ke dapur buat minum aku kaget denger suara-suara menjij1kan itu dari kamar mama ...,"

"Aku pengen pergi, tapi tiba-tiba mas William keluar dari kamar itu. Spontan aku kaget dong. Pikiranku udah di penuhi beragam dugaan yang nggak-nggak soal kalian ...,"

"Ma, lain kali kalo mau pijit mending panggil tukang pijit aja, mas William juga, jangan mau kalo mama minta pijit sambil nontonin gituan. Efeknya nggak bagus loh, kalian masih normal. Nanti kalo kejadian beneran gimana? 

"Lain kali jangan ngelakuin itu, atau kalau nggak aku bakal bisa lebih curiga dari hari ini," ucap Kimberly dengan suara lembut.

Dania dan William mengangguk setuju, merasa lega bahwa mereka berhasil meyakinkan Kimberly. Mereka melanjutkan sarapan pagi mereka dengan suasana yang kembali hangat dan penuh keakraban.

Setelah sarapan selesai, mereka berempat bersiap-siap untuk memulai hari mereka. Kimberly melangkah ke tempat kerja, Dania fokus pada pekerjaan rumah, William berangkat ke kantor, dan Tasya dibawa oleh William ke sekolahnya.

Bersambung ...

Episodes
1 Episode 1. Nontonin Orang Coblosan
2 Episode 2. Sosok yang Perhatian
3 Episode 3. Semerah Buah Stroberi
4 Episode 4. Perasaan di Masa Lalu
5 Episode 5. Masih Aman
6 Episode 6. Keanehan di Kamar Dania
7 Episode 7. Kecurigaan Kimberly
8 Episode 8. Sangat Dekat di Masa Lalu
9 Episode 9. Mama Dania Simpanan Suamiku
10 Episode 10. Akan Membalas Dend4m
11 Episode 11. Kembali Merebut Posisi
12 Episode 12. Mereka Sudah Saling Kenal
13 Episode 13. Roti Kotak-kotak yang S*ksi
14 Episode 14. Hari Anniversary Pernikahan
15 Episode 15. Menunjukkan Taringnya
16 Episode 16. Setelah Hari Anniversary
17 Episode 17. Kekesalan Dania
18 Episode 18. Kelinci Kecilmu
19 Episode 19. Mengubah Nama Kepemilikan Aset
20 Episode 20. Aku atau Kamu
21 Episode 21. Menggugat Cerai
22 Episode 22. Gagal Jantung
23 Episode 23. Ada Cerita di Masa Lalu
24 Episode 24. Salah dan Benar
25 Episode 25. Proses Pengalihan Saham
26 Episode 26. Kupu-kupu Malam
27 Episode 27. Pekerjaan Kedua Dania
28 Episode 28. Pel4cur mur4han
29 Episode 29. Hanya Boleh Memanggil Nyonya
30 Episode 30. Bukan Lagi An4k Tiri tapi Majikan
31 Episode 31. William Menjadi Kuli
32 Episode 32. Berniat Menghancvrkan
33 Episode 33. Karena Faktor Usia
34 Episode 34. Jalan-jalan ke Dufan dan Ancol
35 Episode 35. Kamu di Bawah dan Aku di Atas
36 Episode 36. Kepolosan Tasya
37 Episode 37. Jadilah Pacarku
38 Episode 38. Menjadi Gelandangan
39 Episode 39. Aku akan Menikahimu
40 Episode 40. Sebuah Cincin Berlian
41 Episode 41. Kemarahan Dewi
42 Episode 42. Teman Satu Sekolah
43 Episode 43. Mereka Pacaran
44 Episode 44. Rencana Balas Dendam
45 Episode 45. Tasya Hilang
46 Episode 46. Crush di Kampus
47 Episode 47. Menggunakan Susuk
48 Episode 48. Buket Bunga dari William
49 Episode 49. Kedatangan Sisil
50 Episode 50. Orang yang Ramah dan Hangat
51 Episode 51. Menambah Susuk
52 Episode 52. Lamaran Lusa
53 Episode 53. Perihhhh!!
54 Episode 54. Ulang Tahun Dania
55 Episode 55. Tante Tomat
56 Episode 56. Kita Putus
57 Episode 57. K4RMA IBU TIRI J4HAN4M
58 Episode 58. Dua Garis Merah
59 Episode 59. Itu Anakmu
60 Episode 60. Jangan Panggil Pak
61 Episode 61. Masa Lalu Dania dan William
62 Episode 62. Tasya Meningg4l
63 Episode 63. Kemarahan Kimberly
64 Episode 64. Menikah di Gereja
65 Episode 65. Selingkvhannya atau Kekasihnya
66 Episode 66. Membeli Rumah Baru
67 Episode 67. Mr. Jon atau William
68 Episode 68. Kamu Baik dan Cantik
69 Episode 69. Psik0pat yang Kej4m
70 Episode 70. Berangkat ke Manado
71 Episode 71. Cek Kehamilan
72 Episode 72. Muka yang Mirip
73 Episode 73. Bawa Calon Suami dari Arab
74 Episode 74. Dania Kegugvran
75 Episode 75. Kau Begitu Mempesona
76 Episode 76. Ternyata Sepupu
77 Episode 77. Aku Mencintaimu, Kim
78 Episode 78. Bosnya adalah Kekasihnya
79 Episode 79. Kami Akan Menikah
80 Episode 80. Meminta Restu
81 Episode 81. Dia Menjijikk4n
82 Episode 82. Hanya Sebatas Iri
83 Episode 83. You are My Heart Now
84 Episode 84. Dari Hati ke Hati
85 Episode 85. Hamil
86 Episode 86. Menjadi yang Kedua
87 Episode 87. Romantis dan Menawan
88 Episode 88. Mama Baru
89 Episode 89. Sebahagia dan Selanggeng Nasi Goreng
90 Episode 90. Di Hotel Toscana
91 Episode 91. Malam Pertama yang Terbaik
92 Episode 92. Masih Gress
93 Episode 93. Dia adalah Temanku
94 Episode 94. Honeymoon di New York
95 Episode 95. Lovers of the Red Sky
96 Episode 96. Dia Hanya Korban
97 Episode 97. Berangkat ke New York
98 Episode 98. The Shops & Restaurants at Hudson Yards
99 Episode 99. Resmi Bercerai
100 Episode 100. Goodbye and See You Again (TAMAT)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Episode 1. Nontonin Orang Coblosan
2
Episode 2. Sosok yang Perhatian
3
Episode 3. Semerah Buah Stroberi
4
Episode 4. Perasaan di Masa Lalu
5
Episode 5. Masih Aman
6
Episode 6. Keanehan di Kamar Dania
7
Episode 7. Kecurigaan Kimberly
8
Episode 8. Sangat Dekat di Masa Lalu
9
Episode 9. Mama Dania Simpanan Suamiku
10
Episode 10. Akan Membalas Dend4m
11
Episode 11. Kembali Merebut Posisi
12
Episode 12. Mereka Sudah Saling Kenal
13
Episode 13. Roti Kotak-kotak yang S*ksi
14
Episode 14. Hari Anniversary Pernikahan
15
Episode 15. Menunjukkan Taringnya
16
Episode 16. Setelah Hari Anniversary
17
Episode 17. Kekesalan Dania
18
Episode 18. Kelinci Kecilmu
19
Episode 19. Mengubah Nama Kepemilikan Aset
20
Episode 20. Aku atau Kamu
21
Episode 21. Menggugat Cerai
22
Episode 22. Gagal Jantung
23
Episode 23. Ada Cerita di Masa Lalu
24
Episode 24. Salah dan Benar
25
Episode 25. Proses Pengalihan Saham
26
Episode 26. Kupu-kupu Malam
27
Episode 27. Pekerjaan Kedua Dania
28
Episode 28. Pel4cur mur4han
29
Episode 29. Hanya Boleh Memanggil Nyonya
30
Episode 30. Bukan Lagi An4k Tiri tapi Majikan
31
Episode 31. William Menjadi Kuli
32
Episode 32. Berniat Menghancvrkan
33
Episode 33. Karena Faktor Usia
34
Episode 34. Jalan-jalan ke Dufan dan Ancol
35
Episode 35. Kamu di Bawah dan Aku di Atas
36
Episode 36. Kepolosan Tasya
37
Episode 37. Jadilah Pacarku
38
Episode 38. Menjadi Gelandangan
39
Episode 39. Aku akan Menikahimu
40
Episode 40. Sebuah Cincin Berlian
41
Episode 41. Kemarahan Dewi
42
Episode 42. Teman Satu Sekolah
43
Episode 43. Mereka Pacaran
44
Episode 44. Rencana Balas Dendam
45
Episode 45. Tasya Hilang
46
Episode 46. Crush di Kampus
47
Episode 47. Menggunakan Susuk
48
Episode 48. Buket Bunga dari William
49
Episode 49. Kedatangan Sisil
50
Episode 50. Orang yang Ramah dan Hangat
51
Episode 51. Menambah Susuk
52
Episode 52. Lamaran Lusa
53
Episode 53. Perihhhh!!
54
Episode 54. Ulang Tahun Dania
55
Episode 55. Tante Tomat
56
Episode 56. Kita Putus
57
Episode 57. K4RMA IBU TIRI J4HAN4M
58
Episode 58. Dua Garis Merah
59
Episode 59. Itu Anakmu
60
Episode 60. Jangan Panggil Pak
61
Episode 61. Masa Lalu Dania dan William
62
Episode 62. Tasya Meningg4l
63
Episode 63. Kemarahan Kimberly
64
Episode 64. Menikah di Gereja
65
Episode 65. Selingkvhannya atau Kekasihnya
66
Episode 66. Membeli Rumah Baru
67
Episode 67. Mr. Jon atau William
68
Episode 68. Kamu Baik dan Cantik
69
Episode 69. Psik0pat yang Kej4m
70
Episode 70. Berangkat ke Manado
71
Episode 71. Cek Kehamilan
72
Episode 72. Muka yang Mirip
73
Episode 73. Bawa Calon Suami dari Arab
74
Episode 74. Dania Kegugvran
75
Episode 75. Kau Begitu Mempesona
76
Episode 76. Ternyata Sepupu
77
Episode 77. Aku Mencintaimu, Kim
78
Episode 78. Bosnya adalah Kekasihnya
79
Episode 79. Kami Akan Menikah
80
Episode 80. Meminta Restu
81
Episode 81. Dia Menjijikk4n
82
Episode 82. Hanya Sebatas Iri
83
Episode 83. You are My Heart Now
84
Episode 84. Dari Hati ke Hati
85
Episode 85. Hamil
86
Episode 86. Menjadi yang Kedua
87
Episode 87. Romantis dan Menawan
88
Episode 88. Mama Baru
89
Episode 89. Sebahagia dan Selanggeng Nasi Goreng
90
Episode 90. Di Hotel Toscana
91
Episode 91. Malam Pertama yang Terbaik
92
Episode 92. Masih Gress
93
Episode 93. Dia adalah Temanku
94
Episode 94. Honeymoon di New York
95
Episode 95. Lovers of the Red Sky
96
Episode 96. Dia Hanya Korban
97
Episode 97. Berangkat ke New York
98
Episode 98. The Shops & Restaurants at Hudson Yards
99
Episode 99. Resmi Bercerai
100
Episode 100. Goodbye and See You Again (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!