Episode 20. Aku atau Kamu

Sesaat Dania tiba di kantor pengacara almarhum Yoga, tanpa ragu ia meminta pengacara tersebut untuk mengalihkan kepemilikan seluruh aset yang dulunya atas nama Kimberly menjadi atas namanya sendiri.

Dania sangat tidak sabar. Begitu pengacara itu datang ke kantor, Dania segera berjalan menghampirinya dan mengatakan apa tujuannya datang ke tempat itu.

Pengacara Yoga terlihat melihat-lihat aset-aset milik Yoga. Matanya terlihat fokus pada map-map itu, sampailah ketika ia menyadari jika ia sudah terlalu lama mengecek segera memalingkan wajahnya kearah Dania.

"Maaf Bu, tapi untuk peralihan nama itu tidak bisa saya putuskan sendiri. Perlu ada perbincangan dengan mbak Kimberly dan tanda tangannya. Itupun juga harus ada tangan tangan dan persetujuan dari pak Yoga, tapi berhubung pak Yoga sudah meninggal, kekuasaan itu jatuh kepada mbak Kimberly.

Apakah ibu sudah membicarakannya dengan mbak Kimberly?" tanya pengacara itu.

Dania terlihat sedikit bingung, setelah merenung sejenak, akhirnya dia memberikan jawabannya. "Tidak. Saya niatnya tidak ingin memberitahu Kimberly jika saya ingin mengalihkan semua aset ini kedalam nama saya. Saya hanya ingin ... menjaganya saja, iya ...,"

"Jadi saya merubah nama kepemilikan itu. Apakah benar-benar tidak bisa bapak lakukan sendiri saja tanpa melibatkan Kimberly atau memberitahunya?" balas Dania penuh harap.

Pengacara almarhum Yoga kembali terlihat berpikir, lalu menjawab dengan ragu. "Tidak bisa Bu. Ini perlu tanda tangan mbak Kimberly. Jika kita tidak memberitahunya, bagaimana proses peralihan nama ini akan berjalan sempurna.

Kita perlu memberitahunya Bu. Setidaknya tanda tangan mbak Kimberly lah yang kita butuhkan ...,"

"Ibu bicarakan dulu saja dengan mbak Kimberly. Jika sudah bicara dan oke, datang saja lagi kesini bersama dengan mbak Kimberly. Kita bisa lanjut mengubah nama kepemilikan aset." 

Pengacara itu akhirnya menolak. Dia tidak menuruti keinginan Dania untuk mengubah nama kepemilikan aset, karena selain perlu tanda tangan dari pemilik sebelumnya, semua ini perlu dibicarakan baik-baik, agar tidak salah jalan.

Dania tanpa berkata sepatah katapun segera pergi dari kantor itu dan pulang ke rumahnya. Di sepanjang jalan Dania menggerutu, menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal.

Dia kira semua peralihan nama itu akan mudah dan dapat selesai dengan cepat. Tapi rupanya tidak. Prosesnya sulit. Perlu adanya tanda tangan Kimberly agar semuanya berjalan lancar.

"Si4lan! kenapa seribet ini sih?! aku kan cuma pengen ngerubah nama kepemilikan aset aja, kok ya pake tanda tangan Kimberly segala!

Jadi gagal kan rencanaku kalo gini. Nggak mungkin aku minta Kimberly tanda tangan saat aku aja mencoba menutupi darinya." gumam Dania dalam hati sambil kesal menatap keluar jendela taksi yang ia naiki untuk pulang ke rumah.

Setibanya di rumah, Dania segera turun dari taksi dan berjalan masuk. Ketika hendak meraih handle pintu, Dania mendengar dari dalam rumah, ada beberapa suara dari William yang sudah pulang.

Dengan semangat Dania segera membuka pintu itu dan melihat William hanya seorang diri duduk di sofa. Tidak ada Kimberly saat itu. Dania segera berjalan menghampiri William dan duduk di sampingnya.

"Hay Sayang. Kamu udah pulang dari tadi?" tanya Dania manja sembari melingkarkan tangannya di pinggang William.

William awalnya tidak menyadari kedatangan Dania, dia terkejut melihat Dania tiba-tiba ada di sebelahnya. William tidak memalingkan wajahnya dari ponselnya. Dengan gugup, William segera membalas. "Iya." balasnya singkat.

Dania segera cemberut melihat balasan singkat William dan sikap cueknya. Dengan sejuta rencana yang mengalir di kepalanya, segera Dania merebahkan kepalanya dengan manja di bahu William.

"Aku kangen tau sama kamu. Kamu kok cuek banget sama aku akhir-akhir ini? kamu nggak kangen sama aku? udah lebih dari seminggu loh kita nggak main. Mumpung Kimberly masih kerja kita main yuk, di kamarku. Aku kangen Sayang. Dari seminggu ini aku nggak bisa tidur nyenyak gara-gara kangen sama kamu," pinta Dania manja.

William sebenarnya juga menginginkannya, namun takut jika apa yang di lakukannya ini akan ketahuan oleh Kimberly. Akhir-akhir ini William sedikit menjaga jarak dengan Dania karena takut Kimberly mengetahui hubungan mereka.

Namun, saat Kimberly kerja seperti ini dan hanya tersisa dirinya dan Dania saja di rumah, William takut. Takut dia tidak bisa menahan nafsvnya.

William segera menyingkirkan kepala Dania dari bahunya. Dengan terpaksa Dania menegakkan tubuhnya, menatap tajam kearah William. "Kok gitu sih?! Sayang, aku kangen!" ucap Dania dengan nada kesal, meminta penjelasan dari William mengenai sikap cueknya padanya.

William tetap tak bersuara, kembali fokus pada ponselnya, ketika tiba-tiba terdengar suara mobil dari depan, diikuti dengan pintu yang terbuka. Dengan langkah lelah, Kimberly memasuki rumah.

Ketika sampai di ruang tamu, dia melihat Dania duduk dengan William. Kimberly sudah dapat menebak apa yang akan mereka lakukan. Dengan muka santai dan senyum di bibirnya, segera Kimberly berjalan menuju mereka dan duduk di sisi lain di sebelah William.

"Lagi ngobrolin apa sih kok asik banget kayaknya?" tanya Kimberly sembari menatap bergantian kearah Dania dan William.

William tidak menjawab saat itu, dia fokus pada ponselnya, sementara Dania sebisa mungkin tersenyum dan membalas cepat pertanyaan Kimberly. "Ah, nggak kok. Cuma ngobrol biasa aja. Kamu kok baru pulang Kim? pembeli banyak tadi?" tanya Dania basa-basi.

Kimberly segera menganggukkan kepalanya dan memberikan balasan. "Iya, tadi pembeli ada banyak dan ada masalah juga di properti yang aku jual. Tapi sekarang semuanya udah beres. Udah selesai dan aku bisa pulang.

Ehm, kamu udah dari tadi mas pulangnya?" tanya Kimberly pada William.

William segera memalingkan wajahnya kearah Kimberly, tersenyum manis kearahnya dan memberikan balasan. "Udah lumayan. Tadi nggak ada apa-apa di kantor makanya aku pulang cepet." balas William.

Kimberly segera manggut-manggut dan bangkit dari duduknya. Dia meraih tangan William dan menariknya ke kamar mereka dilantai atas. William hanya menurut, dia mengikuti Kimberly di belakangnya. Meninggalkan Dania yang masih duduk di tempatnya, menatap nanar kearah Kimberly dan William.

"Bener-bener udah berubah. Kayaknya Kimberly sudah tau hubunganku dengan Wiliam makanya dia ngelakuin ini. Dulu sebelum ini Kimberly fokus pada pekerjaannya, tidak memperdulikan William sama sekali.

Tapi sekarang tumben banget dia jadi seromantis ini. Hmm, kalau begitu dia mau mengajakku berperang ya?! 

"Baiklah, akan aku turuti kemauannya itu. Akan aku jerat William hingga dia benar-benar menjadi milikku. Kita lihat saja Kimberly. Siapa yang akan memiliki William suatu saat nanti. Aku atau kamu." gumam Dania di dalam hati, menatap kearah punggung Kimberly dan William yang sudah menghilang dari pandangan.

...................................

Di dalam kamar mereka, Kimberly dan William kembali melakukan penyatuan. Sebenarnya Kimberly lelah, ingin istirahat, tapi dia tidak bisa membiarkan Dania dan William bersama. Jadi dia sebisa mungkin menahan rasa lelahnya dan melayani William.

Kini dengan melakukan pelepasan pertama kali, William terjatuh keatas tubuh Kimberly. Napas mereka saling memburu. Menunjukkan betapa mereka sama-sama lelahnya saat itu.

"Kalau capek mending istirahat saja Sayang. Nggak usah melayaniku nggak papa. Kita bisa melakukannya nanti malam. Aku juga cukup lelah hari ini.

Meski nggak banyak pekerjaan di kantor, tapi aku cukup lelah. Jalanan tadi cukup ramai, panas. Kita sudahi sampai sini aja ya, kita istirahat, aku mau mandi juga." pinta William dengan napas masih memburu.

Kimberly menganggukkan kepalanya lemah. "Iya, kita sudahi saja. Aku sebenarnya ingin bermain, tapi rasanya cukup lelah. Kita istirahat saja ya, kamu mandi, nanti aku menyusul setelah kamu." balas Kimberly.

William segera turun dari ranjang dan pergi ke kamar mandi di kamar mereka. Dia berniat untuk mandi dan mengambil pakaian dari lemari sebelum memasuki bilik mandi.

Sepeninggal William, Kimberly segera bangun dari tidurnya dan meraih ponsel William dari atas nakas. Dia ingin melihat apakah William masih berkomunikasi dengan Dania atau tidak.

Tapi setelah dia melihat rupanya keduanya sudah tidak pernah berkomunikasi seminggu ini. Bahkan pesan yang Dania kirimkan saja sudah tidak pernah William baca.

Kimberly merasa senang dan segera mematikan ponsel William, meletakkannya kembali di atas nakas.

"Bagus. Rupanya mereka sudah tidak pernah komunikasi lagi. Mas William benar-benar mencintaiku dan tidak akan menggubris mama setelah aku romantis padanya dan melayani nafsvnya ...,"

"Hmm, setelah ini mungkin aku harus lebih mengurangi waktuku. Mas William harus benar-benar melupakan mama dan fokus sepenuhnya padaku. Dia harus melakukan itu, atau saham papa yang di berikan padanya akan aku ambil kembali!" ucap Kimberly pelan, hampir seperti bisikan.

Kimberly merasa yakin dengan keputusannya untuk memastikan hubungan antara William dan Dania terputus. Dia merasa lega karena sekarang William sepenuhnya fokus padanya. Namun, di balik senyumnya yang puas, ada rasa takut yang menghantui hatinya.

Saat William keluar dari kamar mandi, Kimberly berusaha menyembunyikan rasa takutnya. Dengan tergesa-gesa, ia meloncat dari ranjang dan bergantian masuk ke kamar mandi untuk mandi dan membersihkan diri.

Setelah selesai mandi, Kimberly melangkah keluar dari kamar mandi. Di sudut kamar, dia melihat William duduk tenang di pinggir ranjang, pandangannya kosong terpaku pada jendela.

Entah apa yang sedang dipikirkannya, tatapan matanya begitu dalam. Apa yang sebenarnya terjadi?

Kimberly melangkah mendekati William, duduk di sebelahnya. "Ada apa, Sayang, kok kamu natapnya gitu banget?" tanya Kimberly dengan rasa penasaran.

William dengan cepat menoleh ke arah Kimberly, menggelengkan kepala sambil tersenyum. 

"Nggak kok, nggak papa. Lagi mikirin kerjaan tadi. Ada banyak tugas yang bentar lagi deadline. Jadi aku bingung, mau nyelesain yang mana dulu. Semuanya mepet waktunya, bikin aku pusing." jelas William bohong.

Kimberly merasa lega mendengar alasan William. Dia tahu bahwa sebenarnya William sedang berbohong, tapi dia memilih untuk tidak mempermasalahkannya.

Yang penting baginya adalah bahwa sekarang William sepenuhnya fokus padanya.

"Mungkin kamu butuh bantuan, Sayang? Aku bisa membantumu menyelesaikan tugas-tugas itu," tawar Kimberly dengan senyum manisnya.

William terkejut saat mendengar tawaran dari Kimberly. "Benarkah? terima kasih, Sayang. Tapi tidak usah, aku bisa kok menyelesaikannya sendiri." jawab William dengan gugup dan rasa cemas yang terlihat jelas.

Kimberly merasa sedikit kecewa dengan penolakan William, tapi dia memilih untuk tidak mempermasalahkannya. Yang penting baginya adalah bahwa dia bisa terus menjerat William dan membuatnya semakin jatuh cinta padanya.

Mereka pun melanjutkan hari mereka seperti biasa, dengan Kimberly terus berusaha menarik perhatian William dengan segala cara. Dia memasak makanan favorit William, memberikan kejutan-kejutan manis, dan selalu ada di sampingnya saat dia membutuhkan.

Namun, semakin hari, Kimberly merasa ada yang berbeda dengan William. Dia terlihat semakin tertutup dan jarang berkomunikasi lagi dengannya. Kimberly mulai merasa cemas dan khawatir bahwa mungkin William masih memikirkan Dania.

Suatu malam, saat William sedang tertidur pulas, Kimberly memutuskan untuk mengambil ponselnya lagi.

Dia ingin melihat apakah William masih berkomunikasi dengan Dania atau tidak. Dan kali ini, Kimberly menemukan sesuatu yang membuatnya terkejut.

Ternyata, William kembali berkomunikasi dengan Dania. Mereka saling bertukar pesan dan bahkan membuat rencana untuk bertemu di tempat yang sama sekali tidak diketahui oleh Kimberly.

Bersambung ...

Episodes
1 Episode 1. Nontonin Orang Coblosan
2 Episode 2. Sosok yang Perhatian
3 Episode 3. Semerah Buah Stroberi
4 Episode 4. Perasaan di Masa Lalu
5 Episode 5. Masih Aman
6 Episode 6. Keanehan di Kamar Dania
7 Episode 7. Kecurigaan Kimberly
8 Episode 8. Sangat Dekat di Masa Lalu
9 Episode 9. Mama Dania Simpanan Suamiku
10 Episode 10. Akan Membalas Dend4m
11 Episode 11. Kembali Merebut Posisi
12 Episode 12. Mereka Sudah Saling Kenal
13 Episode 13. Roti Kotak-kotak yang S*ksi
14 Episode 14. Hari Anniversary Pernikahan
15 Episode 15. Menunjukkan Taringnya
16 Episode 16. Setelah Hari Anniversary
17 Episode 17. Kekesalan Dania
18 Episode 18. Kelinci Kecilmu
19 Episode 19. Mengubah Nama Kepemilikan Aset
20 Episode 20. Aku atau Kamu
21 Episode 21. Menggugat Cerai
22 Episode 22. Gagal Jantung
23 Episode 23. Ada Cerita di Masa Lalu
24 Episode 24. Salah dan Benar
25 Episode 25. Proses Pengalihan Saham
26 Episode 26. Kupu-kupu Malam
27 Episode 27. Pekerjaan Kedua Dania
28 Episode 28. Pel4cur mur4han
29 Episode 29. Hanya Boleh Memanggil Nyonya
30 Episode 30. Bukan Lagi An4k Tiri tapi Majikan
31 Episode 31. William Menjadi Kuli
32 Episode 32. Berniat Menghancvrkan
33 Episode 33. Karena Faktor Usia
34 Episode 34. Jalan-jalan ke Dufan dan Ancol
35 Episode 35. Kamu di Bawah dan Aku di Atas
36 Episode 36. Kepolosan Tasya
37 Episode 37. Jadilah Pacarku
38 Episode 38. Menjadi Gelandangan
39 Episode 39. Aku akan Menikahimu
40 Episode 40. Sebuah Cincin Berlian
41 Episode 41. Kemarahan Dewi
42 Episode 42. Teman Satu Sekolah
43 Episode 43. Mereka Pacaran
44 Episode 44. Rencana Balas Dendam
45 Episode 45. Tasya Hilang
46 Episode 46. Crush di Kampus
47 Episode 47. Menggunakan Susuk
48 Episode 48. Buket Bunga dari William
49 Episode 49. Kedatangan Sisil
50 Episode 50. Orang yang Ramah dan Hangat
51 Episode 51. Menambah Susuk
52 Episode 52. Lamaran Lusa
53 Episode 53. Perihhhh!!
54 Episode 54. Ulang Tahun Dania
55 Episode 55. Tante Tomat
56 Episode 56. Kita Putus
57 Episode 57. K4RMA IBU TIRI J4HAN4M
58 Episode 58. Dua Garis Merah
59 Episode 59. Itu Anakmu
60 Episode 60. Jangan Panggil Pak
61 Episode 61. Masa Lalu Dania dan William
62 Episode 62. Tasya Meningg4l
63 Episode 63. Kemarahan Kimberly
64 Episode 64. Menikah di Gereja
65 Episode 65. Selingkvhannya atau Kekasihnya
66 Episode 66. Membeli Rumah Baru
67 Episode 67. Mr. Jon atau William
68 Episode 68. Kamu Baik dan Cantik
69 Episode 69. Psik0pat yang Kej4m
70 Episode 70. Berangkat ke Manado
71 Episode 71. Cek Kehamilan
72 Episode 72. Muka yang Mirip
73 Episode 73. Bawa Calon Suami dari Arab
74 Episode 74. Dania Kegugvran
75 Episode 75. Kau Begitu Mempesona
76 Episode 76. Ternyata Sepupu
77 Episode 77. Aku Mencintaimu, Kim
78 Episode 78. Bosnya adalah Kekasihnya
79 Episode 79. Kami Akan Menikah
80 Episode 80. Meminta Restu
81 Episode 81. Dia Menjijikk4n
82 Episode 82. Hanya Sebatas Iri
83 Episode 83. You are My Heart Now
84 Episode 84. Dari Hati ke Hati
85 Episode 85. Hamil
86 Episode 86. Menjadi yang Kedua
87 Episode 87. Romantis dan Menawan
88 Episode 88. Mama Baru
89 Episode 89. Sebahagia dan Selanggeng Nasi Goreng
90 Episode 90. Di Hotel Toscana
91 Episode 91. Malam Pertama yang Terbaik
92 Episode 92. Masih Gress
93 Episode 93. Dia adalah Temanku
94 Episode 94. Honeymoon di New York
95 Episode 95. Lovers of the Red Sky
96 Episode 96. Dia Hanya Korban
97 Episode 97. Berangkat ke New York
98 Episode 98. The Shops & Restaurants at Hudson Yards
99 Episode 99. Resmi Bercerai
100 Episode 100. Goodbye and See You Again (TAMAT)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Episode 1. Nontonin Orang Coblosan
2
Episode 2. Sosok yang Perhatian
3
Episode 3. Semerah Buah Stroberi
4
Episode 4. Perasaan di Masa Lalu
5
Episode 5. Masih Aman
6
Episode 6. Keanehan di Kamar Dania
7
Episode 7. Kecurigaan Kimberly
8
Episode 8. Sangat Dekat di Masa Lalu
9
Episode 9. Mama Dania Simpanan Suamiku
10
Episode 10. Akan Membalas Dend4m
11
Episode 11. Kembali Merebut Posisi
12
Episode 12. Mereka Sudah Saling Kenal
13
Episode 13. Roti Kotak-kotak yang S*ksi
14
Episode 14. Hari Anniversary Pernikahan
15
Episode 15. Menunjukkan Taringnya
16
Episode 16. Setelah Hari Anniversary
17
Episode 17. Kekesalan Dania
18
Episode 18. Kelinci Kecilmu
19
Episode 19. Mengubah Nama Kepemilikan Aset
20
Episode 20. Aku atau Kamu
21
Episode 21. Menggugat Cerai
22
Episode 22. Gagal Jantung
23
Episode 23. Ada Cerita di Masa Lalu
24
Episode 24. Salah dan Benar
25
Episode 25. Proses Pengalihan Saham
26
Episode 26. Kupu-kupu Malam
27
Episode 27. Pekerjaan Kedua Dania
28
Episode 28. Pel4cur mur4han
29
Episode 29. Hanya Boleh Memanggil Nyonya
30
Episode 30. Bukan Lagi An4k Tiri tapi Majikan
31
Episode 31. William Menjadi Kuli
32
Episode 32. Berniat Menghancvrkan
33
Episode 33. Karena Faktor Usia
34
Episode 34. Jalan-jalan ke Dufan dan Ancol
35
Episode 35. Kamu di Bawah dan Aku di Atas
36
Episode 36. Kepolosan Tasya
37
Episode 37. Jadilah Pacarku
38
Episode 38. Menjadi Gelandangan
39
Episode 39. Aku akan Menikahimu
40
Episode 40. Sebuah Cincin Berlian
41
Episode 41. Kemarahan Dewi
42
Episode 42. Teman Satu Sekolah
43
Episode 43. Mereka Pacaran
44
Episode 44. Rencana Balas Dendam
45
Episode 45. Tasya Hilang
46
Episode 46. Crush di Kampus
47
Episode 47. Menggunakan Susuk
48
Episode 48. Buket Bunga dari William
49
Episode 49. Kedatangan Sisil
50
Episode 50. Orang yang Ramah dan Hangat
51
Episode 51. Menambah Susuk
52
Episode 52. Lamaran Lusa
53
Episode 53. Perihhhh!!
54
Episode 54. Ulang Tahun Dania
55
Episode 55. Tante Tomat
56
Episode 56. Kita Putus
57
Episode 57. K4RMA IBU TIRI J4HAN4M
58
Episode 58. Dua Garis Merah
59
Episode 59. Itu Anakmu
60
Episode 60. Jangan Panggil Pak
61
Episode 61. Masa Lalu Dania dan William
62
Episode 62. Tasya Meningg4l
63
Episode 63. Kemarahan Kimberly
64
Episode 64. Menikah di Gereja
65
Episode 65. Selingkvhannya atau Kekasihnya
66
Episode 66. Membeli Rumah Baru
67
Episode 67. Mr. Jon atau William
68
Episode 68. Kamu Baik dan Cantik
69
Episode 69. Psik0pat yang Kej4m
70
Episode 70. Berangkat ke Manado
71
Episode 71. Cek Kehamilan
72
Episode 72. Muka yang Mirip
73
Episode 73. Bawa Calon Suami dari Arab
74
Episode 74. Dania Kegugvran
75
Episode 75. Kau Begitu Mempesona
76
Episode 76. Ternyata Sepupu
77
Episode 77. Aku Mencintaimu, Kim
78
Episode 78. Bosnya adalah Kekasihnya
79
Episode 79. Kami Akan Menikah
80
Episode 80. Meminta Restu
81
Episode 81. Dia Menjijikk4n
82
Episode 82. Hanya Sebatas Iri
83
Episode 83. You are My Heart Now
84
Episode 84. Dari Hati ke Hati
85
Episode 85. Hamil
86
Episode 86. Menjadi yang Kedua
87
Episode 87. Romantis dan Menawan
88
Episode 88. Mama Baru
89
Episode 89. Sebahagia dan Selanggeng Nasi Goreng
90
Episode 90. Di Hotel Toscana
91
Episode 91. Malam Pertama yang Terbaik
92
Episode 92. Masih Gress
93
Episode 93. Dia adalah Temanku
94
Episode 94. Honeymoon di New York
95
Episode 95. Lovers of the Red Sky
96
Episode 96. Dia Hanya Korban
97
Episode 97. Berangkat ke New York
98
Episode 98. The Shops & Restaurants at Hudson Yards
99
Episode 99. Resmi Bercerai
100
Episode 100. Goodbye and See You Again (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!