Episode 13. Roti Kotak-kotak yang S*ksi

Setelah selesai bertemu dan berbincang-bincang dengan Jennifer, Kimberly melangkah pulang ke rumah. Saat dia hendak menuju parkiran untuk mengambil mobilnya, tiba-tiba ada seorang pria yang memanggil namanya dari belakang.

"Mbak, tunggu mbak!!" seru pria tersebut dengan lantang sambil terlihat seolah-olah sedang berlari, karena Kimberly berjalan dengan langkah yang cepat.

Kimberly segera menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya, menatap kearah pria itu yang setelah sampai di hadapan Kimberly, dia terlihat terengah-engah.

"Ada apa ya mas?" tanya Kimberly bingung.

Lelaki tersebut cepat berdiri tegak setelah sebelumnya membungkukkan badannya. Dengan tangannya, ia mengambil sesuatu dari saku celananya lalu memberikannya kepada Kimberly.

"Ini mbak waktu saya nolongin mbak waktu itu, gantungan kunci mbak jatuh. Saya ada niat buat balikin tapi saya nggak tau alamat mbak. Ini mbak, gantungan kuncinya," pria tersebut terlihat memberikan gantungan kunci kepada Kimberly dengan ramah.

Kimberly segera mengambilnya dan menyimpannya kedalam tasnya. 

"Terimakasih ya mas. Seharusnya nggak usah di balikin juga nggak papa. Nggak begitu penting kok. Cuma terima kasih banyak sudah mau ngembaliin ke saya." balas Kimberly.

Pria itu pun tersenyum dan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. 

"Tadi saya nggak sengaja lihat mbak di cafe itu. Jadi saya balikin gantungan kunci ini mumpung saya membawanya. Ehm, saya Ilyas, mbak." ucap pria itu sambil mengulurkan tangannya. Kimberly dengan cepat membalas itu tanpa ragu.

"Kimberly," ucapnya dengan halus dan tersenyum manis seperti biasa.

Setelah berbincang-bincang singkat yang agak canggung, Kimberly segera meninggalkan tempat itu dan kembali ke rumahnya.

Setibanya dia di rumah dan masuk kedalamnya, dia mencari-cari Dania namun tak berhasil menemukannya. Dapur, halaman belakang, atau sekitar ruang keluarga, semuanya terlihat sepi tanpa kehadiran Dania.

Kimberly segera melangkah pergi ke kamarnya di lantai atas. Saat langkahnya sampai di depan kamar Dania, segera Kimberly dekatkan telinganya ke pintu yang tertutup, mencoba mendengar apakah Dania berada di dalam.

Sesaat ia tengah menguping, beberapa suara dari Dania terdengar jelas oleh Kimberly, membuat Kimberly tau mamanya itu sedang melakukan apa di dalam kamarnya di pagi hari seperti ini.

"Oh tidak. Bahaya. Pensil tajam itu menusuk peach si gadis dengan ganas!" 

"Nggak, gadis itu masih per4wan. Mulutnya robek!"

"Haduh, itu rambut-rambut lebatnya kenapa imut banget sih, jadi gemes!"

"Aduhhh, pensilnya mulai jebol gawang si gadis!" 

"Wah, mereka mulai bergerakk. Kasurnya goyang!" 

"Dania, nggak. Kamu pengen juga!!!" 

"Gawangmu butuh gol Dania. Oh tidakk!!"

"William lagi kerja. Dia bakal lembur!"

"Aduh nggak tahan. Gimana?!!"

"Haduh semakin kenceng gerakannya, bikin banjirr!"

"Nggak nggak nggakkk!!"

"Cari berondongggggg!!!!!" 

Kimberly sontak terkejut saat mendengar Dania menyebutkan keinginannya untuk mencari berondong. Apa sebenarnya yang dimaksud oleh Dania dengan pernyataannya tersebut? Apakah yang Dania maksudkan adalah ingin mencari selingkuhan, yang bisa memuaskan nafsvnya?

"Dasar gil4! pagi-pagi bukannya bersihin rumah atau ngapain gitu, malah nontonin nggak jelas di dalam kamar. Mana tadi ada ide buat cari berondong lagi. Mau bayar pake apa dia berondong itu, pasti pake uangku lagi." gumam Kimberly. Ia pun kembali mendekatkan telinganya ke pintu kamar Dania, kembali menguping.

"Hmm, kalo ke klub yang dulu di kasih tau Metty, bisa-bisa bahaya ntar. Kalo Kimberly pulang terus liat aku nggak di rumah gimana. Mati yang ada." 

"Oh ya, dulu aku pernah dikasih tau, katanya Candra mo main kesini. Mumpung Kimberly gada di rumah, mending aku suruh aja Candra kesini. Aku minta dia pvasin aku, dan g0yang aku sepuasnya. Dia kan katanya suka banget sama aku. Ehm, oke deh. Aku hubungin dia sekarang aja mumpung dia online," 

Kimberly segera mengalihkan perhatiannya dari pintu. Melihat kamera yang dipasang di atas pintu kamar Dania masih aktif, tanpa berpikir panjang, Kimberly bergegas ke kamarnya dan membuka ponselnya.

"Jadi temen cowoknya mau kesini ya, oke. Aku jebak kalian," segera Kimberly pantau kamera itu. Tak lama kemudian, terlihat Dania melintas di layar kamera, memasuki kamarnya sambil bergandengan tangan dengan seorang cowok.

Kimberly tidak tau siapa dia, tapi setelah cowok itu masuk dan pintu tertutup rapat, suasana berubah. Mereka langsung terlibat dalam perang tak berujung yang memuncratkan keringat.

Kimberly tidak menonton adegan itu, tapi dia merekamnya. Dia merekamnya dengan apik di ponselnya dan akan menyebarluaskannya saat tiba waktunya.

...........................

Malam harinya, saat William baru pulang ke rumah pukul sebelas malam, ia masuk ke dalam kamar dengan harapan bahwa Kimberly sudah tertidur.

Namun, begitu langkahnya melintasi ambang pintu, William dikejutkan oleh pemandangan Kimberly yang duduk di tepi ranjang, mengenakan ling3rie merah dan terlihat s3ksi.

Ini kali pertama William melihat Kimberly seperti ini dan dia terkejut. Tidak bergerak di tempatnya.

Kimberly dengan pakaian s3ksinya itu segera bangkit berdiri dari duduknya dan pergi menghampiri William. Dia menggandeng lengan William dan mengajaknya menuju tempat tidur.

"Kamu pasti capek kan mas, aku pijitin kamu ya," ujar Kimberly dengan nada lembut, terdengar manja, dan sedikit des-ahan terdengar di belakangnya.

Kimberly mendorong tubuh William ke ranjang dengan kasar, lalu naik ke atas ranjang itu. Dengan penuh nafsv, dia menaiki tubvh William dan merebahkan dirinya di atas d4da luas William.

"Sayang, kamu kok deg-degan sih? kenapa?" tanya Kimberly.

Dengan sedikit mendongakkan kepalanya, Kimberly mulai membuka satu persatu kancing bajv William tanpa ada penolakan dari William. Ekspresi terkejut terpancar jelas dari wajah William yang terdiam tanpa sepatah kata pun.

"Ganteng banget sih suami aku. Lihat nih, badannya bagus banget," setelah setengah kancing baju William terbuka, Kimberly mulai merab4 perlahan tubuh William dengan ujung jari-jarinya.

Dia merendahkan tubuhnya dan men-ci-umi perut William, meninggalkan jejak-jejak merah yang menggemaskan di sana.

"Eugh, mas. Roti kotak-kotakmu sangat s3ksi. Uhh," seru Kimberly sambil terus melanjutkan aksinya.

William merasa seperti dalam mimpi. Dia tidak pernah membayangkan bahwa malam ini akan berakhir seperti ini. Kimberly, wanita yang selalu terlihat begitu anggun dan sopan, tiba-tiba berubah menjadi sosok yang begitu mengg0da.

"Mungkin ini hanya mimpi," pikir William dalam hatinya.

Namun, saat Kimberly mulai membuka kancing baju William satu per satu, William sadar bahwa ini adalah kenyataan. Dia merasa deg-degan, namun juga merasa senang dan terg0da oleh sentuhan-sentuhan lembut Kimberly.

"Kamu cantik sekali malam ini," ucap William pelan, sambil menatap mata Kimberly yang penuh g4irah.

Kimberly hanya tersenyum manja sebagai balasan. Dia terus melanjutkan aksinya, membuat William semakin terbuai oleh pesonanya. Mereka saling memanjakan satu sama lain, tanpa kata-kata yang perlu diucapkan.

Malam itu, di dalam kamar yang penuh dengan aroma cinta, William dan Kimberly saling menyatv dalam kehangatan dan keintiman.

Dan saat fajar mulai menyingsing, William dan Kimberly masih terbaring di atas ranjang, saling mendekap erat. Seolah-olah tidak ingin dipisahkan.

William terbangun dari tidurnya dan merasakan kehangatan tubuh Kimberly yang masih terbaring di sampingnya. Dia mengulurkan tangannya, mengusap-usap lembut wajah Kimberly.

"Selamat pagi, sayang," ucap William sambil mencivm lembut kening Kimberly.

"Selamat pagi juga, sayang. Bagaimana tidurmu semalam?" tanya Kimberly sambil menggosok-gosokkan hidungnya di dada William.

"Tidurku sangat nyenyak, terima kasih. Dan kamu, sayang?" jawab William sambil memeluk erat tubuh Kimberly.

"Aku juga tidur sangat nyenyak, terima kasih. Aku bahagia bisa bangun di sampingmu setiap pagi," ucap Kimberly sambil tersenyum manis.

.............................

Di dalam kamarnya, Dania memejamkan mata dengan kesal. Dia merasa dikhianati oleh William, kekasihnya yang semalam tidak pergi ke kamarnya dan malah bermain asik dengan Kimberly.

"Darn it, William!" desis Dania sambil menekan bantal di wajahnya. "Apa yang dia pikirkan? Bagaimana dia bisa melakukan ini padaku?"

Dania merasa kecewa dan marah, merasa terombang-ambing dalam gelombang emosi yang membingungkan. Dalam benaknya, terpapar gambaran William dan Kimberly, dua figur yang menjadi sumber ketidakpuasan dalam hatinya.

Keinginan untuk mengambil tindakan terhadap keduanya memuncak dalam dirinya, namun ironisnya, keterbatasan dirinya sendiri menghalanginya untuk melakukannya.

Di tengah kebimbangan dan konflik batin, Dania merasakan perasaan aneh yang menyelimuti dirinya. Perasaan tersebut seperti hembusan angin dingin yang membelai kulitnya, mendorongnya untuk menahan gelombang emosi yang meluap-luap di dalam dirinya.

Meskipun dorongan untuk meluapkan emosi begitu kuat, namun ia memilih untuk menahan diri, menutup rapat pintu emosinya agar tidak menghancurkan apa pun di sekitarnya.

Dania menghela napas panjang dan berusaha menenangkan dirinya. Dia tahu bahwa bertindak karena amarah hanya akan memperburuk keadaan. Dia perlu berpikir rasional dan membuat rencana untuk menghukum William dengan permainannya malam ini.

Dia tidak bisa tinggal diam setelah melihat apa yang mereka lakukan semalam. Dia perlu mengambil tindakan dan mengambil posisinya. Ada kekhawatiran yang menghantuinya, yaitu ketakutan bahwa William akan kembali pada istrinya.

"Maafkan mama Kim. Tapi untuk William mama tidak akan pernah mundur atau menyerah begitu saja. Mama akan tetap mempertahankan apa yang dulu menjadi milik mama. Karena selamanya itu akan menjadi milik mama ..,"

"Kim, kita boleh bersaing untuk mendapatkan William. Kamu boleh lakukan apapun yang kamu mau. Tapi kita lihat saja nanti, setelah semua yang mama lakukan ke William, apakah William  masih bisa mencintaimu atau tidak," gumam Dania sembari tersenyum miring.

Dania pun mulai merencanakan langkah-langkahnya dengan cermat. Dia tidak akan membiarkan William dan Kimberly bahagia begitu saja. Dia akan menyuguhkan sejuta kasih sayang dan cinta kepada William. Ia ingin menunjukkan pada William bahwa hanya dirinya yang layak menerima cintanya.

Bersambung ...

Episodes
1 Episode 1. Nontonin Orang Coblosan
2 Episode 2. Sosok yang Perhatian
3 Episode 3. Semerah Buah Stroberi
4 Episode 4. Perasaan di Masa Lalu
5 Episode 5. Masih Aman
6 Episode 6. Keanehan di Kamar Dania
7 Episode 7. Kecurigaan Kimberly
8 Episode 8. Sangat Dekat di Masa Lalu
9 Episode 9. Mama Dania Simpanan Suamiku
10 Episode 10. Akan Membalas Dend4m
11 Episode 11. Kembali Merebut Posisi
12 Episode 12. Mereka Sudah Saling Kenal
13 Episode 13. Roti Kotak-kotak yang S*ksi
14 Episode 14. Hari Anniversary Pernikahan
15 Episode 15. Menunjukkan Taringnya
16 Episode 16. Setelah Hari Anniversary
17 Episode 17. Kekesalan Dania
18 Episode 18. Kelinci Kecilmu
19 Episode 19. Mengubah Nama Kepemilikan Aset
20 Episode 20. Aku atau Kamu
21 Episode 21. Menggugat Cerai
22 Episode 22. Gagal Jantung
23 Episode 23. Ada Cerita di Masa Lalu
24 Episode 24. Salah dan Benar
25 Episode 25. Proses Pengalihan Saham
26 Episode 26. Kupu-kupu Malam
27 Episode 27. Pekerjaan Kedua Dania
28 Episode 28. Pel4cur mur4han
29 Episode 29. Hanya Boleh Memanggil Nyonya
30 Episode 30. Bukan Lagi An4k Tiri tapi Majikan
31 Episode 31. William Menjadi Kuli
32 Episode 32. Berniat Menghancvrkan
33 Episode 33. Karena Faktor Usia
34 Episode 34. Jalan-jalan ke Dufan dan Ancol
35 Episode 35. Kamu di Bawah dan Aku di Atas
36 Episode 36. Kepolosan Tasya
37 Episode 37. Jadilah Pacarku
38 Episode 38. Menjadi Gelandangan
39 Episode 39. Aku akan Menikahimu
40 Episode 40. Sebuah Cincin Berlian
41 Episode 41. Kemarahan Dewi
42 Episode 42. Teman Satu Sekolah
43 Episode 43. Mereka Pacaran
44 Episode 44. Rencana Balas Dendam
45 Episode 45. Tasya Hilang
46 Episode 46. Crush di Kampus
47 Episode 47. Menggunakan Susuk
48 Episode 48. Buket Bunga dari William
49 Episode 49. Kedatangan Sisil
50 Episode 50. Orang yang Ramah dan Hangat
51 Episode 51. Menambah Susuk
52 Episode 52. Lamaran Lusa
53 Episode 53. Perihhhh!!
54 Episode 54. Ulang Tahun Dania
55 Episode 55. Tante Tomat
56 Episode 56. Kita Putus
57 Episode 57. K4RMA IBU TIRI J4HAN4M
58 Episode 58. Dua Garis Merah
59 Episode 59. Itu Anakmu
60 Episode 60. Jangan Panggil Pak
61 Episode 61. Masa Lalu Dania dan William
62 Episode 62. Tasya Meningg4l
63 Episode 63. Kemarahan Kimberly
64 Episode 64. Menikah di Gereja
65 Episode 65. Selingkvhannya atau Kekasihnya
66 Episode 66. Membeli Rumah Baru
67 Episode 67. Mr. Jon atau William
68 Episode 68. Kamu Baik dan Cantik
69 Episode 69. Psik0pat yang Kej4m
70 Episode 70. Berangkat ke Manado
71 Episode 71. Cek Kehamilan
72 Episode 72. Muka yang Mirip
73 Episode 73. Bawa Calon Suami dari Arab
74 Episode 74. Dania Kegugvran
75 Episode 75. Kau Begitu Mempesona
76 Episode 76. Ternyata Sepupu
77 Episode 77. Aku Mencintaimu, Kim
78 Episode 78. Bosnya adalah Kekasihnya
79 Episode 79. Kami Akan Menikah
80 Episode 80. Meminta Restu
81 Episode 81. Dia Menjijikk4n
82 Episode 82. Hanya Sebatas Iri
83 Episode 83. You are My Heart Now
84 Episode 84. Dari Hati ke Hati
85 Episode 85. Hamil
86 Episode 86. Menjadi yang Kedua
87 Episode 87. Romantis dan Menawan
88 Episode 88. Mama Baru
89 Episode 89. Sebahagia dan Selanggeng Nasi Goreng
90 Episode 90. Di Hotel Toscana
91 Episode 91. Malam Pertama yang Terbaik
92 Episode 92. Masih Gress
93 Episode 93. Dia adalah Temanku
94 Episode 94. Honeymoon di New York
95 Episode 95. Lovers of the Red Sky
96 Episode 96. Dia Hanya Korban
97 Episode 97. Berangkat ke New York
98 Episode 98. The Shops & Restaurants at Hudson Yards
99 Episode 99. Resmi Bercerai
100 Episode 100. Goodbye and See You Again (TAMAT)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Episode 1. Nontonin Orang Coblosan
2
Episode 2. Sosok yang Perhatian
3
Episode 3. Semerah Buah Stroberi
4
Episode 4. Perasaan di Masa Lalu
5
Episode 5. Masih Aman
6
Episode 6. Keanehan di Kamar Dania
7
Episode 7. Kecurigaan Kimberly
8
Episode 8. Sangat Dekat di Masa Lalu
9
Episode 9. Mama Dania Simpanan Suamiku
10
Episode 10. Akan Membalas Dend4m
11
Episode 11. Kembali Merebut Posisi
12
Episode 12. Mereka Sudah Saling Kenal
13
Episode 13. Roti Kotak-kotak yang S*ksi
14
Episode 14. Hari Anniversary Pernikahan
15
Episode 15. Menunjukkan Taringnya
16
Episode 16. Setelah Hari Anniversary
17
Episode 17. Kekesalan Dania
18
Episode 18. Kelinci Kecilmu
19
Episode 19. Mengubah Nama Kepemilikan Aset
20
Episode 20. Aku atau Kamu
21
Episode 21. Menggugat Cerai
22
Episode 22. Gagal Jantung
23
Episode 23. Ada Cerita di Masa Lalu
24
Episode 24. Salah dan Benar
25
Episode 25. Proses Pengalihan Saham
26
Episode 26. Kupu-kupu Malam
27
Episode 27. Pekerjaan Kedua Dania
28
Episode 28. Pel4cur mur4han
29
Episode 29. Hanya Boleh Memanggil Nyonya
30
Episode 30. Bukan Lagi An4k Tiri tapi Majikan
31
Episode 31. William Menjadi Kuli
32
Episode 32. Berniat Menghancvrkan
33
Episode 33. Karena Faktor Usia
34
Episode 34. Jalan-jalan ke Dufan dan Ancol
35
Episode 35. Kamu di Bawah dan Aku di Atas
36
Episode 36. Kepolosan Tasya
37
Episode 37. Jadilah Pacarku
38
Episode 38. Menjadi Gelandangan
39
Episode 39. Aku akan Menikahimu
40
Episode 40. Sebuah Cincin Berlian
41
Episode 41. Kemarahan Dewi
42
Episode 42. Teman Satu Sekolah
43
Episode 43. Mereka Pacaran
44
Episode 44. Rencana Balas Dendam
45
Episode 45. Tasya Hilang
46
Episode 46. Crush di Kampus
47
Episode 47. Menggunakan Susuk
48
Episode 48. Buket Bunga dari William
49
Episode 49. Kedatangan Sisil
50
Episode 50. Orang yang Ramah dan Hangat
51
Episode 51. Menambah Susuk
52
Episode 52. Lamaran Lusa
53
Episode 53. Perihhhh!!
54
Episode 54. Ulang Tahun Dania
55
Episode 55. Tante Tomat
56
Episode 56. Kita Putus
57
Episode 57. K4RMA IBU TIRI J4HAN4M
58
Episode 58. Dua Garis Merah
59
Episode 59. Itu Anakmu
60
Episode 60. Jangan Panggil Pak
61
Episode 61. Masa Lalu Dania dan William
62
Episode 62. Tasya Meningg4l
63
Episode 63. Kemarahan Kimberly
64
Episode 64. Menikah di Gereja
65
Episode 65. Selingkvhannya atau Kekasihnya
66
Episode 66. Membeli Rumah Baru
67
Episode 67. Mr. Jon atau William
68
Episode 68. Kamu Baik dan Cantik
69
Episode 69. Psik0pat yang Kej4m
70
Episode 70. Berangkat ke Manado
71
Episode 71. Cek Kehamilan
72
Episode 72. Muka yang Mirip
73
Episode 73. Bawa Calon Suami dari Arab
74
Episode 74. Dania Kegugvran
75
Episode 75. Kau Begitu Mempesona
76
Episode 76. Ternyata Sepupu
77
Episode 77. Aku Mencintaimu, Kim
78
Episode 78. Bosnya adalah Kekasihnya
79
Episode 79. Kami Akan Menikah
80
Episode 80. Meminta Restu
81
Episode 81. Dia Menjijikk4n
82
Episode 82. Hanya Sebatas Iri
83
Episode 83. You are My Heart Now
84
Episode 84. Dari Hati ke Hati
85
Episode 85. Hamil
86
Episode 86. Menjadi yang Kedua
87
Episode 87. Romantis dan Menawan
88
Episode 88. Mama Baru
89
Episode 89. Sebahagia dan Selanggeng Nasi Goreng
90
Episode 90. Di Hotel Toscana
91
Episode 91. Malam Pertama yang Terbaik
92
Episode 92. Masih Gress
93
Episode 93. Dia adalah Temanku
94
Episode 94. Honeymoon di New York
95
Episode 95. Lovers of the Red Sky
96
Episode 96. Dia Hanya Korban
97
Episode 97. Berangkat ke New York
98
Episode 98. The Shops & Restaurants at Hudson Yards
99
Episode 99. Resmi Bercerai
100
Episode 100. Goodbye and See You Again (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!