**> Hallo semua,, makasih sudah mampir. jangan lupa like, fav, rate lima bintang ya, jangan kurang. 🙏🙏 Tinggalin jejak di komentar, biar aku tahu. Vote juga jika berkenan. makasiiihh ..... 😍😍
## <
Ibu melepas pelukannya. Aku menatap pada kakakku, kakak tersenyum lalu mengangguk mengecil padaku. Kakak mengelus pucuk kepalaku dan beralih ke pundakku.
"Kakak yakin kamu bisa menjalani ini semua. Biar lebih pasti kamu bisa lakukan sholat istikharah untuk mencari jawaban dan memantapkan hatimu."
Kata kakakku.
Aku mengangguk.
Ku lihat ibu sudah duduk di sofa, kakak perempuanku menyusul duduk di samping ibu.
Aku melangkah memilih untuk duduk di antara hero ku.
Aku sedikit mendorong lengan abang Vhen agar sedikit menggeser dari duduknya dan memberiku ruang untuk bisa duduk di antaranya dan ayah.
Aku menggandeng tangan ayah dan menyenderkan kepala ku pada pundak ayah.
Aku memejamkan mataku meresapi ketenangan yang aku dapat saat bersama orang orang terkasih.
Berharap air mataku berhenti mengalir.
"Apa ini semua tidak salah? Dia mengetahui semua tentang aku, semua kekuranganku, apa dia tidak memikirkan resiko jika bersama aku. Mengapa dia masih meminta aku untuk menjadi pendamping hidupnya."
Aku berucap tanpa membuka kedua mataku.
Kini tangan ayah memelukku. Ayah mencium pucuk kepalaku dengan penuh sayang.
"Allah menguasai segalanya, menggerakkan hati seseorang, tak ada alasan seseorang mengasihi kita, kecuali Allah lah alasannya. Ayah percaya pada Arfan, insyaallah dia yang terbaik."
Ayahku mengelus kepalaku.
"Usiaku masih muda, Yevn masih kuliah, Bagaimana?"
Tanyaku dengan cemberut sambil menatap ke arah ibuku. Aku masih bersender pada ayah.
"Usia bukan jaminan seseorang sudah berfikir dewasa. Lagian kami justru merasa lebih aman jika kamu sudah menikah. Kamu sibuk kemana mana dengan kegiatanmu. Setidaknya setelah menikah ada suamimu yang menemani."
Jelas ibuku, yang di angguki oleh kakak dan abangku.
Aku diam dan kembali memejamkan mataku. Menenangkan hati dan fikiranku.
Tapi tanganku di tarik, sontak aku membuka mataku.
"Sini nyender sama abang aja." Ucap abang ku dengan raut wajah kesal. Tangannya sudah menarik bahu ku dan menyenderkan kepalaku di pundaknya.
Aku berusaha mengangkat kepalaku menolak abang Vhen. Tapi di tahan oleh tangan abang Vhen yang kuat dan kekar.
"Ini kenapa sih? Orang lagi sedih juga."
Kataku yang akhirnya lepas dari abang. Aku menatap abang dengan kesal dan cemberut.
"Iya, sedih aja, tapi nyendernya di sini." Ucap abang Vhen berusaha menarik kepalaku kembali.
"Gak mau, Aku mau sama ayah."
Ucapku memeluk erat lengan ayah.
Abang Vhen terlihat kesal dan cemburu. Abang menatapku tajam.
Ibu dan kakakku cekikikan dan menggeleng geleng kepala melihat tingkah ku dan abang Vhen.
"Ya sudah." Kata abang kesal.
ayah tertawa melihat aksi abang Vhen.
"Inilah susahnya jadi orang tampan."
Kata ayah bergurau memuji dirinya sendiri. Sontak aku dan kakak ku tertawa pecah.
"Sadar yah, dah tua." Kata ibuku.
"Tua aja tampan, apalagi dulu waktu muda. Buktinya ibu mau sama ayah."
Ucap ayah membalas ucapan ibu. Aku, kakak dan abang Vhen tertawa terbahak.
Aku sangat senang melihat kebahagiaan ini.
Semua bahagia tanpa beban.
Hatiku damai, kulihat satu persatu wajah orang orang terkasih ini. Wajah setiap orang yang aku sayang dan ku cintai.
"Bennarkan Yevn?" Tanya ayah mengagetkanku.
"Iya." Jawabku tersenyum.
"Lah, kenapa lagi?" Tanya ayahku.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
🌹S RosEMarY 🌹🕌
❤️❤️❤️
2021-04-28
1
Dhina ♑
#82
2021-04-04
0
🍆Rania||JFF🐊Rh's😎
kehangatan kasih sayang dan dukungan keluarga memang sangat penting
2021-03-18
0