🌼🌼→→ »»Hai hai hai ...... para kesayangan....😍😍😘
Makasih banyak dah mampir..... 🤗🤗
Jangan lupa like, fav, rate lima bintang ★★★★★ ya, jangan kurang 🙏🙏 tinggalin jejak di komentar biar aku tau 😘 Vote juga bagi yang berkenan. Makaciiih... 😘😘😍😍
## ......] ←←←←♡♡📝📝📝📝📝
Aku dan abang Vhen memilih pulang sambil berjalan santai. Aku menceritakan rutinitas baru yang aku lakukan sebelum tidur selama dua hari ini. Juga mimpi yang menghampiriku.
"Apa ini jawabannya bang, apa ini petunjuk?" Tanyaku sambil menoleh ke arah abang.
Abang menoleh kearahku dan tersenyum mengangguk mengiyakan perkataanku.
Aku dan abang Vhen sudah sampai di depan
rumah. Kami memilih untuk duduk di gazebo yang terletak di samping rumah.
Aku bercerita banyak pada abang. aabang mendengarku serius dan sesekali menimpali ceritaku.
Apa aku bilang, abang Vhen adalah teman terbaik yang aku punya. Siapapun perempuan yang bisa menyentuh hatinya akan sangat beruntung.
Abang Vhen merupakan sosok laki laki sempurna di mataku. Jika aku mengharapkan jodoh, aku akan meminta di pertemukan dengan laki laki seperti abang Vhen.
Setelah selesai bercerita, abang mengajak ku masuk ke rumah. Aku menyetujuinya, karena perutku sudah sangat lapar. (menulis Paragraf ini perutku benar benar terasa lapar 😅)
Saat akan melangkah masuk, seseorang memberi salam. Abang Vhen yang berada di belakangku menjawab salam.
Aku ikut menoleh ke belakang, ya ampun jantungku rasanya akan copot.
Namun aku berusaha tetap terlihat tenang dan baik baik saja.
Setelah lelah berlari menyongsong mentari kita aku di suguhkan pemandangan indah. Sosok pangeran kehilangan kuda putih 😅.
"Wa'alaikumsalam. Yang baru saja di bicarakan,, ayo masuk."
Ucap abang Vhen yang sempat sempatnya menggodaku.
"Oh, benarkah? Pantes berasa kepanggil, makanya aku kesini." Ucap kak Arfan membalas ucapan abnag Vhen. Keduanya tertawa.
Aku akan memilih masuk ke dalam. Karena tak sanggup rasanya jika jnatungku benar benar copot.
Aku tidak mengerti, entah mengapa setelah pengakuan kak Arfan, hatiku selalu deg deg an saat mengingat namanya.
"Tidak, aku ingin ketemu Yevna." Ucap kak Arfan saat melihatku membalikkan badan dan melangkah hendak berlalu.
Aku yang mendengar seketika menghentikan langkah dab membalikkan badan.
"Hah? Yevn?" Ucapku sambil mengarahkan jari ke arah ku. Tunggu, aku terlihat konyol.
Abang celingak celinguk mencari sesuatu di dalam rumah.
"Abang nyari apa?" Ucapku melihat tingkah abang.
"Nyari orang. Kali aja ada Yevn lain." Ucap abang meledekku. Aku memonyongkan bibir di kerjai abang.
Kak Arfan tersenyun menggelengkan kepala melihat tingkahku dan ulah bang Vhen.
"Ya udah, abang masuk dulu, Arfan ku tinggal ya." Ucap abang mengelus kepalaku dan berlalu meninggalkan kami.
Aku melihat kepergian abang dan kembali menoleh ke arah kak Arfan yang sedang melihat ke arahku.
"Oh iya, ada apa kakak nyari aku? Yuk, masuk." Ucapku.
"Bagaimana kalo ngomong di luar aja." Ucap kak Arfan sambil menoleh ke gazebo.
Aku mengiyakan dan melangkah di susul kak Arfan.
"Kenapa ga pernah angkat telfon kakak?" Ucap kak Arfan terus terang.
"Ah itu, saat kakak nelfon aku ga denger." jawabku.
"Pesan yang kakak kirim juga ga di balas." Ucapnya lagi.
Aku terlihat gugup sekarang, tidak tau beralasan apa.
Kak Arfan tertawa melihat reaksiku.
"Ga apa apa, ga usah di jawab." Kata kak Arfan yang masih tersenyum geli melihat tingkah konyolku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
fiilma
sabar menanti Ya Kk arfan berusaha trs kk
2021-05-13
3
Ria Diana Santi
5 like hadir! Mari saling dukung!
2021-02-13
2
Hellen Keller
kasihan arfan dicuekkin yevn terus. klo ada tlp dan sms diresponlah sesekali.
2021-02-06
2