Aku juga sering ikut MTQ cabang M2IQ (Menulis Makalah Isi Quran) dan mempresentasikan nya.
Aku juga sering tampil musik biola dan piano bareng abang di acara acara tertentu.
Siswa siswiku bertepuk tangan dengan riangnya. Perkenalan di lanjutkan. Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan. Sampai pada satu siswa memintaku bermain biola. Kelas kembali gemuruh mengiyakan.
Tapi aku tidak langsung memenuhi permintaan mereka. Aku membuat kesepakatan agar mereka meningkatkan prestasi belajarnya, maka akan ku penuhi permintaan mereka saat ini. Kelas semakin riuh, mereka sepakat, dan proses belajar mengajar berlangsung.
***
Sudah hampir dua tahun berlalu. Aku mulai nyaman dengan aktivitasku, semua berjalan lancar. Kuliahku berjalan dengan mulus dan nilai yang memuaskan. Pekerjaanku sebagai pengajar baik baik saja.
Tawaran tawaran kerja di luar juga berdatangan, terutama sebagai MC. Itu yang sangat aku gemari. Aku sering bepergian kesana kesini bermain dengan hobby ku sebagai MC.
Urusan cinta? jangan di tanyakan. Aku sudah lepas menyendiri. Hubungan kami sangat baik, aku sangat serius menjalaninya. Tapi tetap pada UUPAY alias Undang Undang Pacaran Ala Yevn.
Aku sangat mencintainya, dia juga demikian. Orangtua ku memberi lampu hijau jika kami ingin melangkah maju lagi. Jika tidak menikah mungkin tunangan dulu. Tapi keputusan di serahkan padaku sepenuhnya.
Tapi rasanya aku belum siap untuk maju. Meski aku sadar bahwa aku benar benar sudah fix sama dia.
Hmmm,, aku malas bahas panjang tentang ini. Ku singkatkan sesingkat singkatnya. Aku memutuskan hubungan antara aku dan dia. Karena jelas aku di duakan. Aku menyaksikan sendiri.
Sejak saat itu aku kapok dengan laki laki. Aku tutup hatiku dengan rapat. Aku semakin sibuk dengan aktivitasku. Selain mengajar, kuliah dan merima tawaran tawaran job di luar, aku sempatkan mengasah bakat bermusikku. Biola dan piano. Ayah dan abang menjariku.
Kadang abang sering membawaku ketempat temannya yang memang sangat berbakat di bidang musik. Namanya kak Arfan, umurnya kurang lebih seumur abangku. Aku sangat senang. Kadang jika abang sibuk aku akan ke tempat nya untuk latihan. Kadang dia uang akan kerumah. Aku semakin dekat sama kak Arfan.
Hingga suatu hari kak Arfan menembakku, dor dor. Aku tewas seketika.
ah tidak, aku hanya bercanda, bukan begitu maksudku.
Kak Arfan mengungkapkan isi hatinya.
***
Saat itu dia datang ke rumahku, kami berkumpul bersama. Ada ayah, mamah, abangku juga. Kami bermain musik, bernyanyi hingga lupa waktu.
Hingga hari sudah sangat sore. Kak Arfan akan pamit pulang, tapi ditahan oleh abangku. Orang tuaku juga mengiyakan. Mereka meminta kak Arfan sholat di rumah juga makan malam bersama.
Akhirnya kak Arfan mengangguk setuju.
Kami melaksanakan sholat maghrib bersama. Ayahku menyuruh kak Arfan menjadi imam. Kak Arfan memang sudah sering ke rumah, bahkan sholat dan makan di rumah. Tapi tidak pernah menjadi imam. Kak Arfan berdiri di tempat Imam.
Aku sangat kaget, ketika mendengar lantunan ayat ayat dari kak Arfan, Sangat indah. Aku sudah pernah mendengarnya bernyanyi, suaranya memang sangat bagus.
Tapi kali ini aku benar benar di buat kaget. Saat kak Arfan membaca surah kedua, Surah Ar Rahman, aku kembali merinding, bacaan nya benar benar membuat hati dan fikiran penuh akan Rabb.
Tak terasa air mataku menetes.
Ya Allah, jika sisa umurku memang tidak banyak, izinkan aku membahagiakan orang orang terkasih. Izinkan waktu yang tersisa ini berguna untuk banyak hal yang baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Rini Sarmilah
👌👌👌❤
2021-10-20
1
Rosananda
Aku mampir thor dan ku bawakan beberapa like untuk ceritanya yang sangat bagus 👍 ini.
Walaupun hadiahnya keabisan 😁
2021-09-08
2
fiilma
Alhamdulillah akhirnya kk dipertemu kan dgn pria yg baik
2021-05-12
0