Month Three, Everyday Sickness (Sixteen)

           Sian masuk kedalam ruangan Aciel sambil mengernyit heran kearah sahabatnya yang sedang menekuni berkas-berkas dengan serius di atas singgasananya. Seminggu tak berjumpa Aciel karena urusan luar kotanya membuat Sian heran karena sahabatnya itu terlihat begitu berbeda dari terakhir kali ia bertemu sebelum keberangkatannya ke Chicago satu minggu yang lalu.

            “Apa yang terjadi pada wajahmu Ace?” tanya Sian heran. Ia melihat begitu banyak jambang yang tumbuh di dagu Aciel hingga pria itu sekarang terlihat seperti model-model seksi yang terpampang di masalah forbes.

            “Kau sudah kembali? Bagaimana anak perusahaan di Chicago?” tanya Aciel acuh tak acuh. Ia seolah-olah tidak peduli dengan pertanyaan Sian yang mengarah pada bentuk penampilannya sekarang yang memang jauh dari kata rapi.

            “Aku bertanya padamu dan kau justru membalasnya dengan pertanyaan? Apa yang terjadi padamu?” Tekan Sian sekali lagi sambil menyeret kursi untuk duduk di samping kursi kebesaran Aciel.

            “Aku tidak bisa menggunakan aftershave. Eden selalu muntah setiap kali mencium parfum atau aroma aftershaveku.”

            “What the!”

            Tiba-tiba Sian tertawa dengan tawa menyebalkannya sambil memegangi perutnya yang terasa kebas. Untuk pertama kalinya dalam sejarah kehidupan seorang Aciel, pria itu rela mengorbankan kebiasaanya hanya untuk seorang wanita. Damn! Itu sungguh luar biasa!

            “Kau? Wow... apa aku harus bertepuk tangan sekarang?” Tanya Sian menyebalkan. Aciel mendengus gusar di sebelah Sian dan mendorong dada Sian kuat agar pria itu segera menyingkir dari posisinya sekarang. Ia muak mendapatkan tatapan itu dari orang-orang sejak seminggu ini. Karena Eden, ia harus rela meninggalkan kebiasaanya sebagai pria sempurna yang rapi agar Eden tidak terus menerus muntah saat di dekatnya.

            “Minggirlah Sian, jangan membahas hal itu. Aku bosan menanggapi pertanyaan yang sama dari rekan-rekan bisnisku.”

            “Mereka pasti juga akan berpikiran sama denganku. Tapi itu bagus, sekarang kau bisa sedikit berkompromi dengan kehamilan Eden, aku suka itu.” Tambah Sian bangga sambil menepuk bahu Aciel. Pria itu lantas berjalan menuju sudut ruangan Aciel untuk mengambil sekaleng cola dan sedikit camilan yang biasanya selalu tersedia di sana. Dan tiba-tiba ia teringat pada percakapannya dengan Zyan selama seminggu ini karena pria itu juga baru saja kembali dari Daegu untuk menemaninya meninjau anak perusahaan Aciel di sana.

            “Soal Zyan, kurasa kau harus berhati-hati.”

            “Ada apa dengan Zyan?”

            Mendengar nama Zyan disebut membuat Aciel langsung beralih begitu saja dari pekerjaan yang ditekuninya. Seminggu ini ia cukup merasa aman karena pria pengganggu itu telah ia kirim untuk pergi bersama Sian. Sayangnya keberadaan pria itu sekarang mampu membuatnya kembali was-was karena bisa saja pria itu menemui Eden lagi di rumah.

            “Selama di Chicago aku mencoba mencari tahu bagaimana kepribadiannya selama ini. Beruntung ia tidak tahu jika aku adalah sahabat dekatmu, jadi ia cukup banyak menceritakan kehidupannya selama ini.”

            “Apa yang ia katakan padamu?” Tanya Aciel tidak sabar.

            “Banyak hal. Pertama ia menceritakan kehidupannya yang tidak terlalu bermasalah karena kedua orang tuanya adalah seorang pemilik restoran masakan Itali di Vegas. Lalu ia menceritakan kehidupan kuliahnya yang menurutku sangat lurus. Dia bukanlah pria bermasalah saat kuliah dan memiliki banyak penggemar. Hmm.. yang satu itu ia cukup percaya diri kurasa karena beberapa kali ia membanggakan dirinya yang pernah menjadi cassanova di kampusnya. Tapi ia mengatakan padaku jika sampai saat ini ia hanya tertarik dengan seorang wanita, yaitu Eden Morel.”

            “Apa Zyan mengatakannya dengan jelas?” tanya Aciel mulai gusar. Ia tidak suka melihat pria lain menyukai Eden dengan terang-terangan, karena sampai kapanpun Eden harus berada di dalam genggamannya.

            “Tidak, ia tidak mengatakan nama wanita itu di depanku. Tapi dari semua yang ia ceritakan aku dapat menarik kesimpulan jika wanita yang dimaksud Zyan adalah Eden. Berkali-kali ia mengatakan padaku jika wanita yang sangat ia cintai adalah teman kuliahnya yang berada di kelas yang sama saat kuliah. Tapi kemudian ia mengaku jika ia cukup kesulitan untuk mendapatkan hatinya karena wanita itu memiliki ayah angkat yang

mengerikan, which is itu adalah kau.” tunjuk Sian telak. Aciel tampak tidak suka dengan cerita Sian dan mulai mencari-cari kesibukan untuk mengalihkan pikirannya. Sejak dulu ia selalu berpikir jika Eden tidak mungkin akan pergi dari hidupnya dengan pria lain. Ia selalu berpikir jika selamanya Eden akan tinggal bersamanya dan terus menjadi teman bertengkarnya di rumah. Tapi akhir-akhir ini ia mulai sadar jika cepat atau lambat Eden akan meninggalkannya. Terutama jika ia tidak mengikat wanita itu untuk menjadi isterinya. Sayangnya Eden tidak mau menerima lamarannya dan justru menyuruhnya untuk menjadi pria baik-baik yang harus bertahan pada satu

wanita. Untuk hal itu, ia rasa ia belum bisa benar-benar melakukannya dengan benar karena ia sudah terbiasa dengan kehidupannya yang bebas dan juga keras selama ini.

            “Bukankah seharusnya aku mengikat Eden untuk menjadi isteriku?” tanya Aciel dengan pandangan kosong. Sian memincingkan matanya aneh kearah Aciel dan ia mengangguk setuju setelahnya. Menikah dengan Eden adalah satu-satunya cara jika pria itu ingin terus mendominasi Eden. Tapi jika kelakuan Aciel masih saja buruk seperti itu, ia tidak yakin Eden akan menerimanya sebagai seorang suami dan juga calon ayah untuk anaknya. Lagipula sejak awal Eden adalah wanita baik-baik yang selalu memiliki mimpi indah akan masa depannya. Sikapnya yang galak dan juga kasar saat ini hanyalah topeng untuk menutupi semua luka batinnya yang terlanjur menganga karena perbuatan bejat Aciel selama ini.

            “Mengikat itu berarti kau harus siap untuk berkomitmen. Kau pikir Eden mau membagi suaminya dengan wanita lain? Eden tidak seperti Jessica atau wanita-wanitamu yang lain yang hanya menginginkan kepuasaan sesaat. Sejak dulu Eden selalu ingin memiliki keluarga yang bahagia seperti dongeng putri-putri yang selalu dibacakan Brexton sebelum ia tidur.”

            “Kau tahu, sekarang usiaku tiga puluh sembilan tahun. Sejak usiaku sembilan belas tahun aku sudah menjalani kehidupanku dengan sangat liar dan bebas. Kau pikir mudah merubah semua kebiasaanku selama dua puluh tahun ini dalam waktu beberapa bulan? Ini gila Sian! Terkadang aku harus menggunakan cara-cara licik untuk memuluskan bisnisku. Termasuk merayu rekan bisnisku dengan pergi berkencan atau menjadikan mereka

teman tidurku. Hal-hal seperti itu yang tidak biasa dilihat Eden selama ini. Ia pikir semua yang kulakukan hanya untuk kesenanganku semata, padahal aku juga perlu melakukannya untuk memuluskan jalan bisnisku.” Ucap Aciel berapi-api mencari pembenaran. Tapi di mata Sian hal itu tetaplah salah. Meskipun tidak melibatkan cinta, tapi jika Aciel telah menahan seorang wanita di sisinya, seharusnya pria itu bisa memikirkan berbagai konsekuensi yang membuntuti jalannya.

            “Ingat Ace, kau tidak bisa menggenggam semua hal yang kau inginkan di dalam genggamanmu. Ada kalanya kau harus menjatuhkan pilihan dan mengorbankan banyak hal untuk untuk satu pilihan yang paling kau anggap berharga itu. Ck, kau ini memang payah! Untuk hal-hal remeh seperti itu saja kau harus meminta saran dariku? Ckckck... aku sekarang yakin jika kau tidaklah sesempurna itu.” ejek Sian mencemooh. Aciel langsung melempar wajah menjijikan Sian dengan pulpen yang sedang digenggamnya.

Takk

            “Sialan kau! Singkirkan wajah sok bijakmu sekarang atau aku akan memukulnya.”

            “Hey! Aku hanya sedikit memberi nasihat bung, aku tidak mau kau terperosok ke dalam lubang penderitaan karena kesalahan fatal yang kau buat. Lagipula Zyan adalah jenis manusia yang gigih, ia telah bersumpah di depanku bahwa ia akan mendapatkan wanita itu untuk dirinya. Jadi sebaiknya kau persiapkan dirimu baik-baik, jangan sampai cinta Eden untukmu direbut oleh Zyan.”

            Setelah mengatakan hal itu, Sian langsung pergi begitu saja dari ruangan Aciel tanpa bertanggungjawab untuk semua kekacauan yang telah ia buat, terutama pada Aciel. Karena sejak pria itu membahas mengenai Zyan, Aciel mulai merasa ada sesuatu yang aneh dengan hatinya.

-00-

            Hari ini cuaca sore di Vegas cukup mendung. Eden yang sedang membaca majalah kesehatan wanita mulai merasa kedinginan sambil menatap langit Vegas yang tampak kelabu. Ia lantas berjalan menuju sisi lain tempat duduknya untuk mengambil selimut yang diletakan oleh seorang pelayan di sana. Ia sebenarnya cukup bosan berada di rumah tanpa mengerjakan apapun, tapi usia kandungannya yang masih rentan membuatnya tidak memiliki pilihan lain selain tetap berdiam diri di rumah sesuai perintah yang diberikan Aciel. Hanya saja sesekali ia ingin keluar, menikmati udara segar yang sejuk di pinggir pantai atau di sebuah villa milik Aciel yang berada di pegunungan. Tidak mungkin pengusaha kaya seperti Aciel tidak memiliki sebuah villa yang indah di puncak gunung atau di pinggir pantai.

            “Tuan Kim...”

            Eden tiba-tiba memanggil tuan Kim yang kebetulan lewat di depannya. Pria berusia akhir lima puluhan itu tampak masih gagah dengan seragam hitam kebanggaannya dan juga sebuah dasi kupu-kupu yang menghiasi sepanjang leher keriputnya.

            “Iya nona? Anda ingin sesuatu?”

            “Tidak, kemarilah tuan Kim, temani aku di sini.”

            Eden menepuk-nepuk kursi kosong di sebelahnya sambil menatap tuan Kim penuh permohonan.

            “Ada apa nona, ada yang ingin nona katakan?”

            “Ahh... kau tahu sekali apa yang kuinginkan tuan Kim. Sejak kapan kau bekerja pada Aciel?”

            “Sejak tuan Aciel berusia tujuh tahun.” jawab tuan Kim apa adanya. Ia terlihat sedikit curiga dengan tingkah

laku Eden hari ini karena bisa saja Eden sedang merencanakan sesuatu untuk membuat tuan besarnya marah.

            “Kau sudah cukup lama bekerja padanya, sejak kapan ia menjadi pria brengsek seperti itu?”

            “Maksud anda tentang kebiasaan tuan Aciel bermain-main wanita?”

            Eden mengangguk mengiyakan dan tampak tidak sabar dengan jawaban tuan Kim. Sejak dulu ia selalu penasaran dengan masa lalu Aciel, hanya saja ia tidak pernah memiliki kesempatan untuk menanyakan hal itu pada tuan Kim.

            “Saya juga tidak tahu pasti kapan hal itu terjadi, tapi sejak mendiang ibu tuan Aciel meninggal, tuan Aciel

menjadi pria yang liar. Ditambah lagi dengan hubungan tuan Aciel dan ayahnya yang tidak terlalu baik membuat tuan Aciel menjadi pribadi yang sangat tak terkendali.”

            “Ya, dulu Aciel pernah bercerita padaku mengenai ayahnya yang keras dan penuh ambisi. Tapi apa yang terjadi pada ibunya sebelum meninggal?”

            “Eee....”

            Tuan Kim tampak berat untuk menceritakannya. Namun tatapan penuh permohonan Eden membuat tuan Kim mau tidak mau menceritakan juga sedikit tentang masa lalu Aciel yang kelam.

            “Ibu tuan Aciel meninggal karena sebuah kecelakaan bersama kekasihnya.”

            “Owhh... sebenarnya apa yang terjadi pada Aciel di masa lalu?” tanya Eden terlihat prihatin. Ia tidak pernah tahu jika Aciel memiliki cerita masa lalu yang hampir sama dengannya. Dulu ibunya juga pergi bersama pria lain.

            “Mendiang nyonya Vero tidak bahagia dengan pernikahannya karena tuan Carl terlalu berambisi pada perusahaanya hingga ia sering melupakan keluarganya. Lalu cinta pertama nyonya Vero muncul dan membuat semuanya menjadi kacau. Pertengkaran dan teriakan menjadi sering terjadi di rumah tuan Aciel. Tak jarang tuan Aciel memilih pergi dari rumah untuk bersenang-senang dengan teman-temannya di klub.”

            “Dan sekarang ia melampiaskan semuanya padaku? Ia menjadikanku korban dari ketidakberhasilan hubungan keluarganya di masa lalu?” Ucap Eden tiba-tiba. Ia seperti terbawa suasana hingga tanpa sadar ia telah mengeluarkan sedikit emosinya pada Aciel mengenai kehidupannya.

            “Anda secara tidak sengaja ikut terseret kedalam kehidupan suram tuan Aciel. Sejak awal tuan Aciel tidak mau mengadopsi anda, tapi ia terikat oleh hukum karena pesan terakhir mendiang ayah anda menginginkan demikian.”

            “Ck, aku sebenarnya juga tak habis pikir pada ayahku, mengapa ia justru memilih Aciel sebagai waliku. Kurasa ayahku memiliki banyak teman yang bisa ia ajukan sebagai waliku, bukan si brengsek Aciel seperti ini.” decak Eden emosi. Salah satu kebiasaan wanita hamil yang sangat dihafal oleh tuan Kim adalah mereka sangat mudah sekali mengalami lonjakan emosi yang tiba-tiba, sama seperti Eden.

            “Mungkin karena hanya tuan Aciel yang bisa menjadi wali anda. Maksud saya, menjadi wali anda itu tidaklah mudah nona. Ayah anda memiliki banyak aset yang nantinya akan diserahkan pada anda, jika ayah anda memberikan hak asuh pada orang yang salah bisa-bisa seluruh aset milik anda diambil oleh orang-orang itu.”

            “Begitukah? Selama ini aku tidak pernah tahu mengenai aset apapun yang dimiliki oleh ayahku. Kurasa aku terlalu banyak mendengarkan dongeng-dongeng tentang putri cantik yang berakhir bahagia hingga aku buta akan kerasnya kehidupan yang harus kujalani saat ini.”

            “Sejujurnya saya juga tidak suka dengan sikap tuan Aciel selama ini. Tapi saya harap anda bisa terus berjuang untuk melunakan hati tuan Aciel yang keras.”

            “Hmm.. Terimakasih tuan Kim, kau pria yang sangat baik. Maafkan aku jika selama ini aku sering membuatmu dalam masalah.” Eden tersenyum tulus kearah tuan Kim dan mengijinkan pria paruh baya itu kembali melakukan pekerjaanya.

                Senja ini rasanya begitu menentramkan setelah ia sedikit berbicara dengan tuan Kim. Setidaknya pria itu mampu memberikan pemahaman jika apa yang dilakukan Aciel tidak sepenuhnya buruk untuknya. Masih ada setitik kebaikan yang dimiliki oleh pria itu untuknya. Hanya saja setitik kebaikan itu rasanya memang tidak sepadan dengan berbagai kesalahan yang dilakukan pria itu padanya selama ini.

-00-

            “Kemana kita akan pergi hari ini?”

            Eden mengerutkan alisnya bingung kearah Aciel sambil mengamati pria itu menyetir dengan tenang. Ini adalah hari minggu, dan tiba-tiba saja Aciel mengajaknya untuk pergi ke suatu tempat. Rasanya aneh melihat Aciel yang terus menunjukan sikap perhatiannya seperti ini. Ia terlalu terbiasa dengan sikap semena-mena Aciel yang galak dan juga menyebalkan.

            “Kau akan tahu nanti.” Jawab Aciel misterius sambil tetap menatap jalanan yang sedikit ramai di depannya.

            Perlahan-lahan mobil yang membawa mereka masuk ke area tol yang mengarah ke luar Vegas. Hal itu membuat tanda tanya besar di kepala Eden hingga ia tidak bisa menahan diri untuk bertanya lagi.

            “Kita akan pergi kemana? Kau tidak bermaksud membuangku kan?” Tanya Eden sakarstik. Aciel lantas menggeram kesal sambil menambah laju kecepatan mobilnya agar ia tidak bersikap emosi di depan Eden.

            “Kau selalu berburuk sangka padaku. Bisakah kau diam dan nikmati perjalanan ini. Bukankah kau ingin pergi menghirup udara segar di luar rumah? Aku sedang mewujudkan keinginanmu sekarang.”

            “Tapi kau terlalu misterius. Dan sikap burukmu selama ini membuatku tidak bisa tidak berpikiran buruk padamu.” Balas Eden terlihat emosi. Ia lalu memutuskan untuk diam sambil mengamati lalu lalang mobil di depannya yang terlihat melaju lebih kencang dari mobil yang dikendarai Aciel. Namun ia sedikit merasa aneh sekarang, tumben sekali Aciel tidak menggunakan supirnya untuk mengantar mereka pergi. Bukankah Aciel selalu terbiasa dengan sikap bossynya?

            “Kenapa kau tidak meminta tuan Alfonso untuk menyetir?”

            “Kau tidak suka jika aku yang menyetir?” Tanya Aciel terlihat kesal.

            “Tidak juga, hanya merasa aneh dengan sikapmu yang tiba-tiba berubah baik. Ini mengingatkanku pada dirimu yang dulu, saat kau dengan brengseknya membohongiku dan mengambil banyak hal dariku.”

            “Hmm.. lupakan saja hal itu. Ini berbeda dari sikapku tiga tahun yang lalu.”

            “Apa jaminanya jika ini memang berbeda? Sejak kau merusak kepercayaanku padamu, aku menjadi sulit untuk mempercayaimu. Bisa saja semua ini hanya tipuanmu untuk mengambil sesuatu dariku? Sayangnya aku sendiri tidak tahu apa lagi yang akan kau ambil dariku setelah kau mengambil semua hal yang kumiliki. Apa kau menginginkan harta warisan ayahku?”

            Aciel menggeram kesal dari kursi kemudinya sambil mencengkeram setir kemudinya kuat-kuat. Menunjukan sikap baik di depan Eden ternyata tidak semudah bayangannya. Wanita itu terlalu banyak memiliki imajinasi liar di dalam kepalanya hingga setiap tindakan yang ia lakukan selalu berujung dengan prasangka buruk.

            “Kau pikir aku menginginkan harta ayahmu? Huh maafkan aku Eden, tapi aku sama sekali tidak tertarik. Jika aku menginginkannya, aku pasti sudah mengambilnya sejak dulu. Bukankah mudah mengambil semua itu darimu setelah kau kuadopsi dari panti asuhan. Bahkan sampai detik inipun aku tidak pernah menggunakan sepeserpun uang milik ayahmu untuk merawatmu di rumahku. Jadi kau salah besar jika aku menginginkan harta ayahmu.”

            “Lalu apa yang sebenarnya kau inginkan dariku? Kau tidak mungkin berbuat baik jika kau tidak ingin sesuatu dariku.” tantang Eden dengan gaya angkuh. Ia mulai menunjukan sisi berkuasanya dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan mengangkat tinggi-tinggi dagunya di samping Aciel. Semua yang dilakukan oleh Eden itu tak luput dari tatapan tajam Aciel yang sekilas melirik kearahnya. Namun pria itu memilih untuk tidak terpancing emosi dan hanya menanggapi pertanyaan itu dengan nada dingin yang terkesan tak peduli.

            “Aku hanya ingin kau dan anakku sehat.”

            Eden terpaku di tempat sambil merasakan degup jantungnya yang bergemuruh. Ia baru saja mendengarkan sesuatu yang sangat tidak mungkin diucapkan oleh seorang Aciel yang brengsek. Tapi sayangnya hal itu benar-benar terjadi dan pendengarannya tidak mungkin salah karena di dalam mobil ini mereka hanya berdua tanpa suara bising apapun. Kata-kata itu seketika membuat hati Eden menghangat dan juga takut di saat bersamaan karena bisa saja Aciel kembali menjatuhkannya setelah pria itu membuatnya terbang dengan semua perhatiannya selama ini.

-00-

            Eden menatap tak percaya hamparan pasir putih di depannya sambil menatap Aciel penuh tanda tanya. Rasanya ini seperti mimpi dan ia belum mempercayainya hingga detik ini.

            “Kau tidak ingin turun?” Tanya Aciel sambil mengetuk kaca mobil di sebelah Eden. Dari dalam mobil Eden dapat melihat Aciel sedikit memejamkan mata saat semilir angin pantai menerpa kulit wajahnya.

            “Kenapa kau tiba-tiba mengajakku ke sini?”

            “Anggap saja hari ini aku sedang baik, dan ngomong-ngomong kau sangat berisik!”

            “Aaakkhh...”

            Tiba-tiba Eden berteriak kencang saat Aciel menggendong tubuhnya dan membawanya hingga ke bibir pantai. Kedua tangannya refleks langsung memeluk leher Aciel sambil berteriak-teriak kesal pada pria itu agar menurunkannya. Ia takut pada air dan ia sama sekali tidak bisa berenang.

            “Turunkan aku Aciel! Aku tidak bisa berenang!”

            “Bisakah kau diam?”

            “Turunkan aku sekarang juga, aku....”

            Aciel membungkam bibir Eden paksa dengan satu ciuman basahnya dan membuat Eden langsung meronta-ronta histeris di dalam gendongan Aciel.

            “Brengsek! Aku ingin turun!”

Byuurr

            Aciel menjatuhkan tubuh Eden begitu saja ke dalam air dan membuat wanita itu langsung panik seketika. Ia refleks mengangkat kedua tangannya ke atas sambil berteriak-teriak meminta tolong dengan suaranya yang telah bercampur dengan air.

            “Sepanjang hari ini kau terus berpikiran buruk tentangku. Jika aku memang ingin membunuhmu, aku tidak mungkin akan memegangmu seperti ini dan memelukmu di tengah air laut yang hendak menenggelamkanmu.”

            Tubuh Eden tampak bergetar ketika Aciel mendekapnya dan mencoba menenangkannya dari ketakutannya pada air. Dan tanpa diduga Eden langsung memeluk tubuh itu erat hingga seluruh tubuh Aciel kini juga sepenuhnya basah oleh air yang menetes dari tubuh Eden.

            “Jja jangan lakukan itu lagi. Aaa aku takut.” Racau Eden terbata-bata. Degup jantungnya saat ini masih menggila dan bibirnya juga tampak bergetar. Ia ingin sekali menangis, namun ia terlalu malu melakukannya di depan Aciel.

            “Ssshhh tenanglah, aku sudah memegangmu.” bisik Aciel pelan sambil menepuk-nepuk punggung Eden berkali-kali. Ia lalu menggendong tubuh bergetar itu dari dalam air dan meletakannya dengan perlahan di atas hamparan pasir putih yang lembut.

            “Menangislah jika kau ingin menangis, wajahmu terlihat pucat.”

            “Ii ini semua karena ulahmu.” balas Eden dengan emosi. Ia merasa benar-benar akan mati ketika Aciel menjatuhkan tubuhnya tiba-tiba kedalam air. Pria itu tidak tahu jika dulu ia pernah memiliki pengalaman buruk dengan air yang membuatnya hampir mati.

            “Itu adalah hukuman untuk semua pikiran burukmu tentangku. Ingat Eden, sikap lunakku selama ini bukan berarti aku lemah, tapi karena aku peduli pada kalian. Jangan membuatku marah lagi karena aku bisa saja melakukan hal yang lebih buruk daripada ini.” ancam Aciel serius dengan wajah mengeras menahan emosi. Eden seketika membuang wajahnya ke samping sambil mengepalkan tangannya kesal di belakang tubuhnya. Ia bersumpah akan membuat pria itu menyesal karena telah mengancamnya hari ini.

-00-

            Malam semakin larut dan Eden masih terjaga di dalam kamarnya sambil memeluk lututnya di atas ranjang. Sejak tadi ia ingin sekali memejamkan matanya dan melupakan semua hal buruk yang terjadi hari ini, sayangnya pikirannya justru terus memikirkan Aciel yang tak kunjung kembali setelah mengantarkannya ke kamar hotel. Pria itu memilih pergi tanpa kata pasca insiden di pantai yang membuat hubungan mereka kembali merenggang. Pikirannya saat ini Aciel mungkin sedang bersenang-senang dengan wanita pantai yang cantik dan juga seksi, sehingga pria itu melupakannya yang saat ini sedang menunggu dengan gusar di dalam kamar.

            “Ck, kemana perginya pria kejam itu? Ini sudah lebih dari tiga jam sejak ia pergi meninggalkanku sendirian. Dan ahh... sial! ponselku jusru tertinggal di dalam mobilnya.”

            Eden terus menggerutu tak jelas sambil memukul-mukul bantal di depannya. Saat ini ia membayangkan jika bantal itu adalah wajah Aciel yang bisa ia pukuli sesuka hatinya hingga ia puas. Sayangnya semakin lama ia justru mengkhawatirkan keadaan Aciel hingga akhirnya ia memilih untuk pergi mencari Aciel di sekitar hotel. Lagipula ia juga ingin sedikit mencari udara segar agar emosinya tidak terus berubah-ubah seperti ini.

            “Permisi, apa kau tahu dimana bar hotel berada?” tanya Eden pada petugas resepsionis.

            “Bar hotel ada di lantai tiga nona.”

            “Ah baiklah, terimakasih.”

            Setelah mendapatkan informasi dari petugas resepsionis Eden langsung masuk ke dalam lift yang kebetulan baru saja terbuka saat seorang pria baru saja masuk ke dalam kotak listrik itu.

            “Lantai tiga.”

            “Lantai tiga? Kebetulan yang sungguh luar biasa. Kemana kau akan pergi di lantai tiga?”

            “Bar.” Jawab Eden pendek. Ia mulai

merasa risih dengan pria asing itu karena sejak tadi ia terus menatapnya dengan tatapan kelaparan. Mungkin jika saat ini ia tidak sedang mengandung dan sedang berada di Vegas, ia akan mencoba bermain-main dengan pria itu. Sayangnya kali ini ia tidak sedang berniat untuk bermain dengan pria manapun karena ia sedang malas. Kali ini ia hanya ingin menemukan Aciel dan setelah itu tidur dengan nyaman di kamarnya yang hangat.

            “Kau sendirian?”

            “Ya, seperti yang kau lihat.”

Ting!

            Lift berdenting nyaring dan langsung terbuka lebar ketika mereka tiba di lantai tiga. Secepat kilat Eden keluar dari kotak listrik itu dan masuk ke dalam bar yang cukup ramai. Ketika masuk, ia langsung disambut dengan hembusan asap rokok dari beberapa pengunjung bar dan teriakan-teriakan nyaring dari para pria-pria hidung belang yang sedang menonton pertunjukan rope dance. Eden rasanya benar-benar ingin muntah saat masuk kedalam ruangan sesak itu. Sayangnya ia tidak bisa keluar begitu saja tanpa mencari keberadaan Aciel terlebih dahulu. Entah mengapa saat ini ia hanya ingin melihat pria itu dan memastikan jika pria itu tidak melakukan hal-hal buruk di belakangnya.

            “Hai manis, ingin menari denganku?”

            Sebuah tangan nakal tiba-tiba mencolek dagu Eden dan membuat Eden menggeram marah. Diabaikannya godaan menjijikan itu sambil terus berjalan menyusuri arena rope dance yang cukup ramai.

            “Astaga... huekk..”

            Eden mulai merasakan gejolak mual yang begitu kuat di perutnya. Cepat-cepat ia berlari kearah toilet sambil membungkam bibirnya rapat-rapat agar ia tidak sampai memuntahkan isi perutnya di lantai bar.

            “Hueekkk hueekk hueekk...”

            Eden benar-benar langsung memuntahkan seluruh isi perutnya ketika ia sampai di toilet hingga membuat

kakinya lemas. Sekuat tenaga ia berpegangan pada pinggiran wastafel agar ia tidak jatuh terduduk di lantai toilet yang dingin dan juga kotor.

Tap tap tap

            Samar-samar Eden mendengar suara langkah kaki mulai mendekat kearahnya. Dengan keadaan yang cukup lemas, Eden lalu berjalan menuju ke sudut ruangan sambil mencoba mencari apapun yang bisa ia gunakan untuk pertahanan diri.

Tap tap tap

            Semakin lama suara langkah kaki itu semakin nyaring dan membuat jantung Eden semakin bergemuruh hebat. Ia lalu semakin kuat mencengkeram pipa bekas yang berhasil ditemukannya di sudut toilet sambil memandang awas kearah pintu.

Bughh Bughh

Bughh!

            “Brengsek!”

            Eden berjengit kaget ketika suara debuman terdengar begitu jelas di depan pintu toilet, disusul dengan suara umpatan nyaring dari seseorang. Iapun semakin mengeratkan pegangannya pada pipa pralon sambil bersiap untuk memukul siapapun yang hendak masuk kedalam toilet.

Brakk

Klontang

            “Apa yang kau lakukan di sini?”

Grepp

            Aciel menggeram tertahan di tempatnya sambil merasakan tubuh Eden yang langsung menempel di tubuhnya. Hampir saja wanita itu memukul kepalanya ketika ia mendobrak paksa pintu toilet yang tertutup rapat itu. Tapi syukurlah ia berhasil merebut paksa pipa pralon itu dan membuangnya asal di bawah kakinya hingga menimbulkan suara nyaring yang cukup berisik.

            “Aku mencarimu.” racau Eden di atas pundak Aciel. Hampir saja tubuh Eden meluruh di lantai jika Aciel tidak sigap menahan pinggangnya agar wanita itu tidak merosot jatuh ke bawah.

            “Siapa yang mengijinkanmu berkeliaran di bar? Kau hampir saja menjadi santapan pria keparat itu.”

            “Aku mencarimu. Kau terlalu sibuk mencari gadis-gadis pantai hingga melupakanku.” Seloroh Eden geram. Sikap aslinya yang pemarah mulai kembali dan ia juga langsung melepaskan pelukannya dari Aciel begitu saja. Ia sepertinya malu dengan sikapnya dan mencoba menutupinya dengan bersikap sinis di depan Aciel.

            “Kita pergi ke kamar sekarang, di sini terlalu berbahaya untukmu.”

            Tanpa mempedulikan sikap kasar Eden, Aciel langsung menarik tangan Eden keluar dari toilet untuk kembali ke kamar mereka di lantai lima. Dan malam ini Eden dapat sedikit bernapas lega karena nyawanya terselamatkan oleh Aciel. Namun itu bukan berarti ia telah melupakan semua kesalahan yang telah Aciel lakukan. Saat ini ia justru sedang mempelajari sifat Aciel untuk melakukan sesuatu yang lebih dahsyat pada pria itu.

Episodes
1 The Brown Eyes (One)
2 Fake Love (Two)
3 Fake Love (Three)
4 Fake Love (Four)
5 Strangers (Five)
6 Strangers (Six)
7 Let The River Run (Seven)
8 Part Of Us (Eight)
9 Part Of Us (Nine)
10 Part Of Us (Ten)
11 Month One, Problem One (Eleven)
12 Month One Problem One (Twelve)
13 Month Two How Dare You (Thirteen)
14 Month Two How Dare You (Fourteen)
15 Month Three, Everyday Sickness (Fifteen)
16 Month Three, Everyday Sickness (Sixteen)
17 Month Four, Tears (Seventeen)
18 Month Four, Tears (Eighteen)
19 Month Five, Lil Bit Of Happiness (Nineteen)
20 Month Five, Lil Bit Of Happiness (Twenty)
21 Month Five, A Lil Bit Of Happiness (Twenty One)
22 Month Six, Smile On Your Anger (Twenty Two)
23 Month Seven, The Black Swan (Twenty Three)
24 Month Seven, The Black Swan (Twenty Four)
25 Month Eight, One Last Time (Twenty Five)
26 Month Eight, One Last Time (Twenty Six)
27 The Truth Untold (Twenty Seven)
28 The New Of Aciel (Twenty Eight)
29 The New Aciel (Twenty Nine)
30 Come Back Home (Thirty)
31 Come Back Home (Thirty One)
32 Come Back Home (Thirty Two)
33 I Got You Back (Thirty Three)
34 I Got You Back (Thirty Four)
35 First Meet (Thirty Five)
36 First Meet (Thirty Six)
37 Lies and Truth (Thirty Seven)
38 Lies and Truth (Thirty Eight)
39 Daddy Aciel (Thirty Nine)
40 Daddy Aciel (Fourty)
41 Diary of Eden
42 Tears (Fourty Two)
43 Tears (Fourty Three)
44 Engagement (Fourty Four)
45 Engagement (Fourty Five)
46 Engagement (Fourty Six)
47 After Marriage (Fourty Nine)
48 I Love You From My Deepest Heart (Fourty Eight)
49 I Love You From My Deepest Heart (Fourty Nine)
50 I Love You From My Deepest Heart (Fifthy)
51 I Love You From My Deepest Heart (Fifthy One)
52 Maybe I Love You (Fifty Two)
53 Maybe I Love You (Fifthy Three)
54 Maybe I Love You (Fifthy Four)
55 Maybe I Love You (Fifthy Five)
56 Yes I Love You (Fifthy Six)
57 Yes I Love You (Fifthy Seven)
58 Yes I Love You (Fifthy Eight)
59 Love You To Death (Fifthy Nine)
60 Love You To Death (Sixty)
61 Perhaps Love (Sixty One)
62 Perhaps Love (Sixty Two)
63 Perhaps Love (Sixty Three)
64 Start From Zero (Sixty Four)
65 Start From Zero (Sixty Five)
66 Start From Zero (Sixty Six)
67 Special Chapter Epilog : Morning Sickness! (Louise Pregnancy) (Sixty Seven)
68 Special Chapter Epilog : Morning Sickness! (Louise Pregnancy) (Sixty Eight)
69 "Voice" Sian Story (Sixty Nine)
70 "Voice" Sian Story (Seventy)
71 "Voice" Sian Story (Seventy One)
72 "Voice" Sian Story (Seventy Two)
73 "Voice" Sian Story (Seventy Three)
74 Sian Wedlock (Seventy Four)
75 Sian Wdlock (Seventy Five)
76 Sian Wedlock (Seventy Six)
77 Sian Wedlock (Seventy Seven)
78 Photo Album, Between Past and Future (Seventy Eight)
79 Reunion (Seventy Nine)
80 Reuion (Eighty)
81 Reunion (Eighty One)
82 Reunion (Eighty Two)
83 Reunion (Eighty Three)
84 Reunion (Eighty Four)
85 Reunion (Eighty Five)
86 Reunion (Eighty Six)
87 Reunion (Eighty Seven)
88 Reunion (Eighty Eight)
89 Reunion (Eighty Nine)
90 Reunion (Ninety)
91 Reunion (Ninety One)
92 Reunion (Ninety Two)
93 Reunion (Ninety Three)
94 Olivia Pregnant Story (Ninety Four)
95 Olivia Pregnant Story (Ninety Five)
96 Olivia Pregnant Story (Ninety Six)
97 Olivia Giving Birth Story (Ninety Seven)
98 Olivia Giving Birth Story (Ninety Eight)
99 Lutherford Family (Ninety Nine)
100 Lying and Divorce (One Hundred)
101 Lying and Divorce (One Hundred One)
102 Lying and Divorce (One Hundred Two)
103 Lying and Divorce (One Hundred Three)
104 Lying and Divorce (One Hundred Four)
105 Lying and Divorce (One Hundred Five)
106 Hand Shake (One Hundred Six)
107 Rescue Me (One Hundred Seven)
108 Rescue Me (One Hundred Eight)
109 Rescue Me (One Hundred Nine)
110 Don't Leave Me (One Hundred Ten)
111 Don't Leave Me (One Hundred Eleven)
112 Don't Leave Me (One Hundred Twelve)
113 Don't Leave Me (One Hundred Thirteen)
114 (One Hundred Fourteen)
115 Another Story Of Us (One Hundred Fifteen)
116 Another Story Of Us (One Hundred Sixteen)
117 Another Story Of Us (One Hundred Seventeen)
118 Romantic Story Of Them (One Hundred Eighteen)
119 Romantic Story Of Us (One Hundred Nineteen)
120 Another Story Of Us (One Hundred Twenty)
121 Beautiful Day (One Hundred Twenty One)
122 Beautiful Day (One Hundred Twenty Two)
123 Beautiful Day (One Hundred Twenty Three)
124 What Happen With Olivia? (One Hundred Twenty Four)
125 Olivia's Bad Storm (One Hundred Twenty Five)
126 Olivia Pregnant (One Hundred Twenty Six)
127 Olivia Pregnant (One Hundred Twenty Seven)
128 Storm (One Hundred Twenty Eight)
129 Storm (One Hundred Twenty Nine)
130 Affair (One Hundred Thirty)
131 Affair (One Hundred Thirty One)
132 Twins (One Hundred Thirty Two)
133 Leticia Crowford (One Hundred Thirty Three)
134 Mad Man (One Hundred Thirty Four)
135 Kidnapped (One Hundred Thirty Five)
136 Eden's Family (One Hundred Thirty Six)
137 Plan (One Hundred Thirty Seven)
138 Unexpected Feeling (One Hundred Thirty Eight)
139 Unexpected Feeling (One Hundred Thirty Nine)
140 Silent Man (One Hundred Fourty)
141 New Life (One Hundred Fourty One)
142 New Life (One Hundred Fourty Two)
143 Painful Reality (One Hundred Fourty Three)
144 Epic Ending (One Hundred Fourty Four)
145 Epic Ending (One Hundred Fourty Five)
146 EVERYTHING GONNA BE ALRIGHT
147 KUNJUNGAN EDEN
148 PESTA ULANGTAHUN SI KEMBAR
149 MEMBUJUK SIAN
150 HAPPY FAMILY
151 PERCERAIAN SIAN DAN OLIVIA
152 BERBAIKAN
Episodes

Updated 152 Episodes

1
The Brown Eyes (One)
2
Fake Love (Two)
3
Fake Love (Three)
4
Fake Love (Four)
5
Strangers (Five)
6
Strangers (Six)
7
Let The River Run (Seven)
8
Part Of Us (Eight)
9
Part Of Us (Nine)
10
Part Of Us (Ten)
11
Month One, Problem One (Eleven)
12
Month One Problem One (Twelve)
13
Month Two How Dare You (Thirteen)
14
Month Two How Dare You (Fourteen)
15
Month Three, Everyday Sickness (Fifteen)
16
Month Three, Everyday Sickness (Sixteen)
17
Month Four, Tears (Seventeen)
18
Month Four, Tears (Eighteen)
19
Month Five, Lil Bit Of Happiness (Nineteen)
20
Month Five, Lil Bit Of Happiness (Twenty)
21
Month Five, A Lil Bit Of Happiness (Twenty One)
22
Month Six, Smile On Your Anger (Twenty Two)
23
Month Seven, The Black Swan (Twenty Three)
24
Month Seven, The Black Swan (Twenty Four)
25
Month Eight, One Last Time (Twenty Five)
26
Month Eight, One Last Time (Twenty Six)
27
The Truth Untold (Twenty Seven)
28
The New Of Aciel (Twenty Eight)
29
The New Aciel (Twenty Nine)
30
Come Back Home (Thirty)
31
Come Back Home (Thirty One)
32
Come Back Home (Thirty Two)
33
I Got You Back (Thirty Three)
34
I Got You Back (Thirty Four)
35
First Meet (Thirty Five)
36
First Meet (Thirty Six)
37
Lies and Truth (Thirty Seven)
38
Lies and Truth (Thirty Eight)
39
Daddy Aciel (Thirty Nine)
40
Daddy Aciel (Fourty)
41
Diary of Eden
42
Tears (Fourty Two)
43
Tears (Fourty Three)
44
Engagement (Fourty Four)
45
Engagement (Fourty Five)
46
Engagement (Fourty Six)
47
After Marriage (Fourty Nine)
48
I Love You From My Deepest Heart (Fourty Eight)
49
I Love You From My Deepest Heart (Fourty Nine)
50
I Love You From My Deepest Heart (Fifthy)
51
I Love You From My Deepest Heart (Fifthy One)
52
Maybe I Love You (Fifty Two)
53
Maybe I Love You (Fifthy Three)
54
Maybe I Love You (Fifthy Four)
55
Maybe I Love You (Fifthy Five)
56
Yes I Love You (Fifthy Six)
57
Yes I Love You (Fifthy Seven)
58
Yes I Love You (Fifthy Eight)
59
Love You To Death (Fifthy Nine)
60
Love You To Death (Sixty)
61
Perhaps Love (Sixty One)
62
Perhaps Love (Sixty Two)
63
Perhaps Love (Sixty Three)
64
Start From Zero (Sixty Four)
65
Start From Zero (Sixty Five)
66
Start From Zero (Sixty Six)
67
Special Chapter Epilog : Morning Sickness! (Louise Pregnancy) (Sixty Seven)
68
Special Chapter Epilog : Morning Sickness! (Louise Pregnancy) (Sixty Eight)
69
"Voice" Sian Story (Sixty Nine)
70
"Voice" Sian Story (Seventy)
71
"Voice" Sian Story (Seventy One)
72
"Voice" Sian Story (Seventy Two)
73
"Voice" Sian Story (Seventy Three)
74
Sian Wedlock (Seventy Four)
75
Sian Wdlock (Seventy Five)
76
Sian Wedlock (Seventy Six)
77
Sian Wedlock (Seventy Seven)
78
Photo Album, Between Past and Future (Seventy Eight)
79
Reunion (Seventy Nine)
80
Reuion (Eighty)
81
Reunion (Eighty One)
82
Reunion (Eighty Two)
83
Reunion (Eighty Three)
84
Reunion (Eighty Four)
85
Reunion (Eighty Five)
86
Reunion (Eighty Six)
87
Reunion (Eighty Seven)
88
Reunion (Eighty Eight)
89
Reunion (Eighty Nine)
90
Reunion (Ninety)
91
Reunion (Ninety One)
92
Reunion (Ninety Two)
93
Reunion (Ninety Three)
94
Olivia Pregnant Story (Ninety Four)
95
Olivia Pregnant Story (Ninety Five)
96
Olivia Pregnant Story (Ninety Six)
97
Olivia Giving Birth Story (Ninety Seven)
98
Olivia Giving Birth Story (Ninety Eight)
99
Lutherford Family (Ninety Nine)
100
Lying and Divorce (One Hundred)
101
Lying and Divorce (One Hundred One)
102
Lying and Divorce (One Hundred Two)
103
Lying and Divorce (One Hundred Three)
104
Lying and Divorce (One Hundred Four)
105
Lying and Divorce (One Hundred Five)
106
Hand Shake (One Hundred Six)
107
Rescue Me (One Hundred Seven)
108
Rescue Me (One Hundred Eight)
109
Rescue Me (One Hundred Nine)
110
Don't Leave Me (One Hundred Ten)
111
Don't Leave Me (One Hundred Eleven)
112
Don't Leave Me (One Hundred Twelve)
113
Don't Leave Me (One Hundred Thirteen)
114
(One Hundred Fourteen)
115
Another Story Of Us (One Hundred Fifteen)
116
Another Story Of Us (One Hundred Sixteen)
117
Another Story Of Us (One Hundred Seventeen)
118
Romantic Story Of Them (One Hundred Eighteen)
119
Romantic Story Of Us (One Hundred Nineteen)
120
Another Story Of Us (One Hundred Twenty)
121
Beautiful Day (One Hundred Twenty One)
122
Beautiful Day (One Hundred Twenty Two)
123
Beautiful Day (One Hundred Twenty Three)
124
What Happen With Olivia? (One Hundred Twenty Four)
125
Olivia's Bad Storm (One Hundred Twenty Five)
126
Olivia Pregnant (One Hundred Twenty Six)
127
Olivia Pregnant (One Hundred Twenty Seven)
128
Storm (One Hundred Twenty Eight)
129
Storm (One Hundred Twenty Nine)
130
Affair (One Hundred Thirty)
131
Affair (One Hundred Thirty One)
132
Twins (One Hundred Thirty Two)
133
Leticia Crowford (One Hundred Thirty Three)
134
Mad Man (One Hundred Thirty Four)
135
Kidnapped (One Hundred Thirty Five)
136
Eden's Family (One Hundred Thirty Six)
137
Plan (One Hundred Thirty Seven)
138
Unexpected Feeling (One Hundred Thirty Eight)
139
Unexpected Feeling (One Hundred Thirty Nine)
140
Silent Man (One Hundred Fourty)
141
New Life (One Hundred Fourty One)
142
New Life (One Hundred Fourty Two)
143
Painful Reality (One Hundred Fourty Three)
144
Epic Ending (One Hundred Fourty Four)
145
Epic Ending (One Hundred Fourty Five)
146
EVERYTHING GONNA BE ALRIGHT
147
KUNJUNGAN EDEN
148
PESTA ULANGTAHUN SI KEMBAR
149
MEMBUJUK SIAN
150
HAPPY FAMILY
151
PERCERAIAN SIAN DAN OLIVIA
152
BERBAIKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!