Part Of Us (Nine)

        “Eden, kau hari ini terlihat pucat.”

            “Ya, aku tahu.” Jawab Eden pendek. Wanita itu terus menyeka keringat dingin yang mulai bercucuran di dahinya sambil tetap membaca naskah iklan yang tergletak di atas pahanya. Sejak pagi tadi ia memang merasa tubuhnya sangat sakit. Kepalanya juga pusing, dan semua itu karena pola hidupnya yang akhir-akhir ini tidak sehat. Semenjak pertengkarannya dengan Aciel malam itu, ia menjadi malas untuk melakukan apapun. Bahkan untuk makan saja ia malas. Padahal ia memiliki riwayat penyakit maagh. Ia sendiri tidak habis pikir mengapa Aciel masih memiliki efek yang begitu besar pada tubuhnya. Setelah ia bertekad untuk mengabaikan pria itu dan mengikuti ritmenya yang bebas, ia masih saja merasa tidak enak tiap kali mereka bertengkar. Selalu saja moodnya akan benar-benar buruk saat Aciel mulai mengekangnya lagi atau bertindak kasar untuk mengatur hidupnya. Memang saat ini hatinya belum sepenuhnya beralih dari Aciel, tapi cepat atau lambat ia akan segera menemukan pria yang tepat untuk hidup bersamanya kelak.

            “Eden....”

            “Zyan!”

            Eden berseru girang pada Zyan sambil memeluk pria itu erat. Semenjak malam itu, ia belum berani menghubungi Zyan karena ia takut pria itu akan mendapatkan masalah dari Aciel, mengingat Aciel adalah bosnya di kantor. Bisa saja Aciel bertindak nekat dengan memecat Zyan secara tidak terhormat karena nekad mencari gara-gara dengannya. Tapi syukurlah, ternyata Zyan masih baik-baik saja, dan pria itu sepertinya juga belum mendapatkan tindak kekerasan apapun dari Aciel.

            “Bagaimana kabarmu, maaf soal malam itu. Aku tidak tahu jika Aciel ada di sana.” Ucap Eden pelan penuh penyesalan. Zyan menggeleng kecil di depan Eden dan meremas bahu Eden lembut. Beberapa hari yang lalu ia telah bertemu Tranz dan memaksa pria itu untuk menceritakan semua yang terjadi padanya selama ia pergi ke California. Sekarang ia telah mengerti apa yang sedang terjadi pada Eden dan ayah angkatnya. Jadi sekarang ia cukup memahami Eden dan mengerti bagaimana posisi wanita itu yang serba salah di bawah kendali Aciel Lutherford.

            “Tidak masalah, jangan terlalu dipikirkan. Aku justru merasa khawatir padamu. Apa kau baik-baik saja. Ayah angkatmu... eemm... ia tidak melakukan hal-hal buruk padamu bukan?”

            “Tidak, aku baik-baik saja.”

            Eden lantas menarik Zyan untuk duduk di sebelahnya dan mereka larut dalam percakapan yang cukup asik hingga melupakan suasana di sekitar mereka yang cukup gaduh.

            “Apa pekerjaanmu baik-baik saja? Maksudku, kau tidak mendapatkan masalah di kantor bukan?”

            “Tidak, sama sekali tidak. Kau takut

ayah angkatmu memecatku? Tenang saja Ed, aku bisa mencari perusahaan lain yang lebih bagus jika ayah angkatmu memecatku.”

            Eden tersenyum kecil menanggapi celotehan Zyan. Dan setelah itu mereka berdua hanya diam dalam kebisuan tanpa ada satupun yang memulai untuk bicara. Eden sendiri sepertinya mulai merasa semakin pusing dan juga mual. Sementara itu, Zyan tampak kebingungan untuk memulai berbicara dengan Eden karena hal yang ingin ditanyakannya berkaitan dengan kehidupan Eden dan juga ayah angkatnya yang rumit.

            “Jadi, ayah angkatmu sangat posesif padamu?”

            Zyan memulai dengan perlahan tanpa berani menatap wajah Eden untuk melihat reaksi wanita itu. Namun ketika suara pertama mulai terdengar dari bibir Eden, ia mulai berani untuk menatap mata Eden yang saat ini juga sedang menatapnya.

            “Hmm... begitulah. Aku terjebak di

dalam sangkar emas yang ia buat. Kehidupanku sangat rumit Zy, aku tidak ingin

melibatkanmu terlalu jauh kedalamnya. Jadi soal pernyataan cintamu waktu itu,

lebih baik kau mencari wanita lain yang lebih pantas untukmu.”

            Setelah mengucapkan hal itu Eden langsung menundukan kepalanya sambil memejamkan matanya untuk menghalau rasa sakit yang perlahan-lahan mulai menyusup kedalam hatinya. Sebenarnya ia sudah lama menyimpan rasa sakit itu. Hanya saja ia selalu tidak memiliki kesempatan untuk mengeluarkannya. Dan untuk sekarang, ia tidak bisa lagi menahannya. Bersama Zyan di sampingnya entah kenapa membuat seluruh pertahanannya selama ini runtuh. Mungkin karena Zyan adalah satu-satunya orang yang tidak pernah

melihatnya menggunakan topeng, sehingga ia sekarang menjadi lebih sensitif ketika bersama pria itu.

            “Tapi aku hanya menginginkanmu Eden, hanya dirimu.” Ulang Zyan dengan suara mantap. Eden seketika langsung mendongakan kepalanya sambil menatap Zyan getir. Rasanya Tuhan memang kejam karena membiarkan pria sebaik Zyan memiliki cinta untuk dirinya.

            “Kenapa kau mencintaiku? Aku... bukan wanita baik-baik Zy, dan aku masih terikat dengan Aciel.” Ucap Eden pelan. Sebutir air mata tiba-tiba lolos begitu saja dari mata bulatnya ketika ia melihat bagaimana kesungguhna Zyan terhadap dirinya. Pria itu benar-benar memiliki cinta yang begitu besar untuk dirinya. Hanya saja, hatinya belum siap untuk menerima Zyan. Selain ia takut akan melukai Zyan dengan keberadaan Aciel

di sekitarnya, ia juga takut akan mengecewakan Zyan karena ia sudah pernah disentuh oleh Aciel.

            “Jangan menangis, aku akan berusaha mengeluarkanmu dari belenggu ayah angkatmu, jadi kau tenang saja. Percayakan semuanya padaku.”

            “Semuanya bersiap di tempat masing-masing!”

            Suara sutradara yang begitu nyaring tiba-tiba mengusik percakapan mereka berdua dan membuat Eden mau tidak mau segera berdiri untuk mulai melakukan shooting produk skin carenya yang baru. Sambil menyeka air matanya, Eden tersenyum tipis pada Zyan sambil melambaikan tangannya beberapa kali. Namun di tengah jalan ia tiba-tiba merasa limbung dan pusing. Seluruh dunianya terasa berputar dan ia merasa sudah tidak sanggup lagi untuk berjalan. Akhirnya ia hanya berjongkok di tempat sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing. Sementara itu, beberapa crew yang melihat keadaanya langsung berlari menghampirinya dan mulai mengangkat tubuhnya untuk di bawa ke rumah sakit.

            “Aku pusing...” Gumam Eden pelan dengan keringat dingin yang mulai bercucuran lebih banyak di keningnya. Zyan yang melihat itu langsung berinisiatif untuk membawa Eden ke rumah sakit bersama Jimin.

            “Bawa masuk ke mobilku, aku akan mengantarnya ke rumah sakit.”

            Kedua pria itu lantas bergegas masuk ke dalam mobil, dengan Jimin yang duduk di belakang untuk menemani Eden yang mulai kehilangan kesadarannya perlahan-lahan.

            “Tolong cepatlah sedikit, nona Eden mulai pingsan.”

            Jimin menatap prihatin pada Eden sambil terus menyeka keringat dingin yang terus bercucuran di kening Eden. Wajah pria itu seketika ikut pucat ketika Eden mulai tak sadarkan diri di pangkuannya karena sebentar lagi ia pasti akan mendapatkan amukan dari Aciel seperti dulu. Pria kejam itu jelas akan menghujaninya dengan berbagai sumpah serapah karena ia tidak bisa menjaga Eden dengan baik. Dan sekarang bahkan ia mengijinkan Zyan untuk membawa Eden ke rumah sakit. Hari ini ia pasti tidak akan selamat dari amukan Aciel.

            “Sejak tadi Eden terlihat pucat, apa ia memang sedang sakit?”

            Sambil tetap berkonsentrasi pada jalanan di depannya, Zyan mencoba mengorek sedikit informasi dari Jimin. Ia takut jika semua ini terjadi karena Eden masih memikirkan keributannya dengan Aciel beberapa hari yang lalu.

            “Nona Eden memang sudah mengeluh tidak enak badan, tapi ia terus memaksa untuk tetap shooting karena kami tidak bisa membatalkan jadwal shooting yang telah ditentukan oleh pihak sponsor.”

            “Apa Eden selama ini makan dengan teratur?”

            “Tidak. Akhir-akhir ini nona Eden jarang makan karen ia mengeluh mual. Mungkin penyakit lambungnya sedang kambuh.”

            Zyan tampak mendesah berat sambil menatap prihatin Eden yang terlihat tak berdaya di kursi penumpang.

            “Eden pasti sangat tertekan dengan banyaknya masalah yang menghimpitnya. Apa ia mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari ayah angkatnya?”

            Jimin tampak bingung untuk menjawabnya. Sejujurnya selama ini Aciel bisa saja dinilai jahat dan juga dinilai baik di saat bersamaan. Hampir semua hal yang dilakukan Aciel untuk Eden adalah untuk kebaikan wanita itu. Namun perlakuan kasar Aciel pada Eden dan sikap otoriter yang dilakukan pria itu jelas sangat menyakiti Eden hingga wanita itu menjadi wanita yang menyedihkan seperti ini. Jadi apa yang harus ia katakan pada Zyan terkait masalah nonanya dan juga tuannya?

            “Kita sudah sampai, terimakasih karena telah mengantarkan nona Eden.”

            Jimin cepat-cepat membuka pintu mobil di sebelahnya sambil bernapas lega karena setidaknya ia tidak perlu menjawab pertanyaan Zyan yang jawabannya sangat rumit. Dan tak berapa lama sekumpulan perawat langsung membawa Eden untuk diperiksa di ruang IGD.

            Sementara itu, Jimin langsung mengusir Zyan pergi karena ia takut Aciel akan marah besar saat tahu jika Zyan berada di sana.

            “Lebih baik kau pergi, tuan Aciel akan datang sebentar lagi. Ia tidak akan suka jika melihatmu di sini.”

            “Baiklah, tapi tolong beritahu aku jika Eden sudah sadar. Ini kartu namaku.”

            Jimin mengangguk pelan kearah Zyan sambil menerima selembar kartu nama yang berisi nomor telepon Zyan. Dan setelah Zyan pergi, Jimin langsung masuk ke dalam ruang IGD untuk mendampingi Eden selama pemeriksaan.

            “Nona Eden harus dirawat untuk beberapa hari karena kondisinya sangat lemah. Ia kekurangan gizi dan tekanan darahnya cukup rendah.”

            “Tidak apa-apa jika nona Eden harus dirawat, saya akan menghubungi keluarganya.”

            “Oh kupikir kau suaminya, kalau begitu beritahu pada suaminya juga jika saat ini isterinya sedang hamil.”

            Jimin langsung mematung di tempat sambil menatap wajah Eden tak percaya. Nona mudanya saat ini sedang hamil. Dan kemungkinan besar ayah dari janin itu adalah tuan besarnya. Ini benar-benar gawat. Ia yakin, nona mudanya nanti pasti akan semakin membenci Aciel jika ia tahu jika ia sedang mengandung.

-00-

            “Keluar kalian semua! Aku tidak mau bayi ini, aku ingin menggugurkannya!”

            Eden berteriak histeris di dalam ruang perawatan dengan lima orang suster yang tampak kewalaha untuk

menenangkannya yang sedang mengamuk. Di luar kamar, Jimin tampak panik sambil menghubungi Aciel agar segera datang karena Eden benar-benar tidak bisa lagi dikendalikan oleh suster-suster yang mulai kewalahan itu.

            “Nona... tenanglah nona, jangan berkata seperti itu.”

            “Pergi kalian dari sini, aku tidak ingin bayi ini. Gugurkan saja bayiku sekarang juga.” Teriak Eden lagi dengan seluruh air mata yang telah membanjiri pipi tirusnya. Wanita itu terlihat begitu kacau dengan kabar kehamilannya yang baru saja diberitahukan oleh dokter yang menanganinya. Ini semua sungguh di luar dugaanya karena ia tak pernah mengira jika ia akan hamil anak dari pria yang paling dibencinya. Sudah cukup ia pernah merasakan hal itu satu kali, sekarang ia tidak ingin merasakannya lagi karena ia ingin balas dendam pada pria itu. Ia sudah menyusun banyak rencana di dalam kepalanya, dan jika ia mengandung, ia tidak akan pernah bisa membalaskan seluruh rasa bencinya pada pria keparat itu.

            “Jangan! Jangan suntik aku, lepas!”

            Eden menyentak tangan seorang perawat yang sedang menyuntikan obat penenang kedalam jarum infusnya hingga suster itu jatuh tersungkur di atas lantai. Melihat ruang geraknya sedikit bebas, ia secepat kilat langsung mengambil pisau buah di samping ranjangnya dan mulai mendekatkan pisau itu ke perutnya sambil mengancam siapapun yang hendak mencekal tangannya lagi.

            “Jika kalian mendekat, aku akan bunuh diri sekarang juga di depan kalian.”

            “Nona, letakan pisau itu sekarang juga. Jangan menyakiti diri anda sendiri.”

            “Diam kau Jimin, kau sama saja dengan si keparat itu. Kau selama ini diam-diam selalu melaporkan seluruh aktivitasku padanya bukan? Kau memang pengkhianat.”

            Jimin langsung bungkam di tempat tanpa berani menjawab kata-kata Eden karena semua yang dikatakan oleh nona mudanya memang benar. Ia selama ini selalu menjadi mata-mata untuk Aciel karena pria itu selama ini selalu mengancamnya dengan ancaman yang sangat mengerikan.

            “Aku tidak mau hidup dengan bayi ini Jimin, aku tidak mau. Aku lebih baik mati daripada harus membesarkan benih si brengsek itu di rahimku.”

            “Nona!”

            Jimin memekik heboh ketika Eden tiba-tiba saja sudah mengayunkan pisau itu pada perutnya. Dan seluruh suster yang berada di sana juga ikut menambah kehebohan suasana mencekam di kamar vvip itu dengan suara teriakan mereka yang nyaring. Namun sebelum pisau itu berhasil menggores permukaan kulit perut Eden, sebuah suara keras tiba-tiba mengagetkan mereka semua dari keterkejutan yang belum usai mereka rasakan.

Plakk

            Satu tamparan lolos dari tangan Aciel begitu saja disusul dengan suara nyaring dari pisau buah yang berhasil dijatuhkan oleh Aciel dari tangan Eden. Pria itu tanpa belas kasihan sedikitpun langsung menghujani Eden dengan serentetan kalimat bernada kemarahan yang membuat Eden semakin menangis dengan histeris di depannya.

            “Dasar bodoh! Apa menurutmu mati dapat menyelesaikan segalanya? Jangan menyakitinya hanya karena kau membenciku. Kau boleh membenciku, tapi kau tidak boleh membencinya yang tidak pernah memiliki kesalahan apapun.”

            “Ini semua salahmu, kau yang selalu memperkosaku hingga semua ini terjadi. Aku tidak sudi mengandung darah dagingmu, aku ingin dia mati!”

            “Eden, lihat aku!”

            Aciel mengguncang pundak Eden keras dan memaksa manik madu itu menatap manik coklatnya yang telah diselimuti oleh kabut hitam kemarahan. Ia tidak suka melihat Eden menyakiti dirinya sendiri hanya karena sebuah kesalahan yang mereka perbuat. Meskipun ia brengsek, tapi ia tidak suka menjadi pembunuh untuk sesuatu yang tidak berdosa.

            “Berhenti bertindak bodoh dengan mencoba melakukan bunuh diri. Janin itu tidak salah, kau yang salah karena ceroboh tidak menggunakan kontrasepsi.”

            “Jadi kau menyalahkanku? Kau menyalahkanku setelah apa yang kau lakukan selama ini? Hahahaha brengsek! Kau memang brengsek Aciel!”

            Eden kembali mengamuk brutal sambil memukul-mukul dada Aciel. Wanita itu kali ini terlihat lebih emosi dan juga tak terkendali. Namun dengan seluruh tenaganya Aciel berhasil menekan tubuh Eden

dengan kedua tangannya, dan setelah itu ia langsung memberikan kode pada para suster untuk memberikan obat bius pada Eden. Untuk saat ini memang membius Eden adalah satu-satunya jalan agar wanita itu dapat tenang untuk sementara waktu.

            “Jangan! Jangan suntik aku.”

            “Diam! Kau lebih baik tidur dan jernihkan pikiranmu.” Bentak Aciel keras sambil tetap menekan tubuh Eden. Dan perlahan-lahan Eden merasa kesadarannya mulai menghilang. Matanya terasa semakin lama semakin berat dan juga meredup. Samar-samar ia hanya  mampu menatap wajah Aciel yang sedang menatapnya dengan tatapan khawatir, dan setelah itu semuanya gelap. Benar-benar gelap hingga ia tidak bisa melihat wajah pria brengsek itu lagi di depan matanya.

Terpopuler

Comments

Evi Novianti

Evi Novianti

nyesek thor😭😭

2020-06-30

0

Dewi Ratnawati

Dewi Ratnawati

😭😭😭😭😭😭😭

2020-03-13

0

lihat semua
Episodes
1 The Brown Eyes (One)
2 Fake Love (Two)
3 Fake Love (Three)
4 Fake Love (Four)
5 Strangers (Five)
6 Strangers (Six)
7 Let The River Run (Seven)
8 Part Of Us (Eight)
9 Part Of Us (Nine)
10 Part Of Us (Ten)
11 Month One, Problem One (Eleven)
12 Month One Problem One (Twelve)
13 Month Two How Dare You (Thirteen)
14 Month Two How Dare You (Fourteen)
15 Month Three, Everyday Sickness (Fifteen)
16 Month Three, Everyday Sickness (Sixteen)
17 Month Four, Tears (Seventeen)
18 Month Four, Tears (Eighteen)
19 Month Five, Lil Bit Of Happiness (Nineteen)
20 Month Five, Lil Bit Of Happiness (Twenty)
21 Month Five, A Lil Bit Of Happiness (Twenty One)
22 Month Six, Smile On Your Anger (Twenty Two)
23 Month Seven, The Black Swan (Twenty Three)
24 Month Seven, The Black Swan (Twenty Four)
25 Month Eight, One Last Time (Twenty Five)
26 Month Eight, One Last Time (Twenty Six)
27 The Truth Untold (Twenty Seven)
28 The New Of Aciel (Twenty Eight)
29 The New Aciel (Twenty Nine)
30 Come Back Home (Thirty)
31 Come Back Home (Thirty One)
32 Come Back Home (Thirty Two)
33 I Got You Back (Thirty Three)
34 I Got You Back (Thirty Four)
35 First Meet (Thirty Five)
36 First Meet (Thirty Six)
37 Lies and Truth (Thirty Seven)
38 Lies and Truth (Thirty Eight)
39 Daddy Aciel (Thirty Nine)
40 Daddy Aciel (Fourty)
41 Diary of Eden
42 Tears (Fourty Two)
43 Tears (Fourty Three)
44 Engagement (Fourty Four)
45 Engagement (Fourty Five)
46 Engagement (Fourty Six)
47 After Marriage (Fourty Nine)
48 I Love You From My Deepest Heart (Fourty Eight)
49 I Love You From My Deepest Heart (Fourty Nine)
50 I Love You From My Deepest Heart (Fifthy)
51 I Love You From My Deepest Heart (Fifthy One)
52 Maybe I Love You (Fifty Two)
53 Maybe I Love You (Fifthy Three)
54 Maybe I Love You (Fifthy Four)
55 Maybe I Love You (Fifthy Five)
56 Yes I Love You (Fifthy Six)
57 Yes I Love You (Fifthy Seven)
58 Yes I Love You (Fifthy Eight)
59 Love You To Death (Fifthy Nine)
60 Love You To Death (Sixty)
61 Perhaps Love (Sixty One)
62 Perhaps Love (Sixty Two)
63 Perhaps Love (Sixty Three)
64 Start From Zero (Sixty Four)
65 Start From Zero (Sixty Five)
66 Start From Zero (Sixty Six)
67 Special Chapter Epilog : Morning Sickness! (Louise Pregnancy) (Sixty Seven)
68 Special Chapter Epilog : Morning Sickness! (Louise Pregnancy) (Sixty Eight)
69 "Voice" Sian Story (Sixty Nine)
70 "Voice" Sian Story (Seventy)
71 "Voice" Sian Story (Seventy One)
72 "Voice" Sian Story (Seventy Two)
73 "Voice" Sian Story (Seventy Three)
74 Sian Wedlock (Seventy Four)
75 Sian Wdlock (Seventy Five)
76 Sian Wedlock (Seventy Six)
77 Sian Wedlock (Seventy Seven)
78 Photo Album, Between Past and Future (Seventy Eight)
79 Reunion (Seventy Nine)
80 Reuion (Eighty)
81 Reunion (Eighty One)
82 Reunion (Eighty Two)
83 Reunion (Eighty Three)
84 Reunion (Eighty Four)
85 Reunion (Eighty Five)
86 Reunion (Eighty Six)
87 Reunion (Eighty Seven)
88 Reunion (Eighty Eight)
89 Reunion (Eighty Nine)
90 Reunion (Ninety)
91 Reunion (Ninety One)
92 Reunion (Ninety Two)
93 Reunion (Ninety Three)
94 Olivia Pregnant Story (Ninety Four)
95 Olivia Pregnant Story (Ninety Five)
96 Olivia Pregnant Story (Ninety Six)
97 Olivia Giving Birth Story (Ninety Seven)
98 Olivia Giving Birth Story (Ninety Eight)
99 Lutherford Family (Ninety Nine)
100 Lying and Divorce (One Hundred)
101 Lying and Divorce (One Hundred One)
102 Lying and Divorce (One Hundred Two)
103 Lying and Divorce (One Hundred Three)
104 Lying and Divorce (One Hundred Four)
105 Lying and Divorce (One Hundred Five)
106 Hand Shake (One Hundred Six)
107 Rescue Me (One Hundred Seven)
108 Rescue Me (One Hundred Eight)
109 Rescue Me (One Hundred Nine)
110 Don't Leave Me (One Hundred Ten)
111 Don't Leave Me (One Hundred Eleven)
112 Don't Leave Me (One Hundred Twelve)
113 Don't Leave Me (One Hundred Thirteen)
114 (One Hundred Fourteen)
115 Another Story Of Us (One Hundred Fifteen)
116 Another Story Of Us (One Hundred Sixteen)
117 Another Story Of Us (One Hundred Seventeen)
118 Romantic Story Of Them (One Hundred Eighteen)
119 Romantic Story Of Us (One Hundred Nineteen)
120 Another Story Of Us (One Hundred Twenty)
121 Beautiful Day (One Hundred Twenty One)
122 Beautiful Day (One Hundred Twenty Two)
123 Beautiful Day (One Hundred Twenty Three)
124 What Happen With Olivia? (One Hundred Twenty Four)
125 Olivia's Bad Storm (One Hundred Twenty Five)
126 Olivia Pregnant (One Hundred Twenty Six)
127 Olivia Pregnant (One Hundred Twenty Seven)
128 Storm (One Hundred Twenty Eight)
129 Storm (One Hundred Twenty Nine)
130 Affair (One Hundred Thirty)
131 Affair (One Hundred Thirty One)
132 Twins (One Hundred Thirty Two)
133 Leticia Crowford (One Hundred Thirty Three)
134 Mad Man (One Hundred Thirty Four)
135 Kidnapped (One Hundred Thirty Five)
136 Eden's Family (One Hundred Thirty Six)
137 Plan (One Hundred Thirty Seven)
138 Unexpected Feeling (One Hundred Thirty Eight)
139 Unexpected Feeling (One Hundred Thirty Nine)
140 Silent Man (One Hundred Fourty)
141 New Life (One Hundred Fourty One)
142 New Life (One Hundred Fourty Two)
143 Painful Reality (One Hundred Fourty Three)
144 Epic Ending (One Hundred Fourty Four)
145 Epic Ending (One Hundred Fourty Five)
146 EVERYTHING GONNA BE ALRIGHT
147 KUNJUNGAN EDEN
148 PESTA ULANGTAHUN SI KEMBAR
149 MEMBUJUK SIAN
150 HAPPY FAMILY
151 PERCERAIAN SIAN DAN OLIVIA
152 BERBAIKAN
Episodes

Updated 152 Episodes

1
The Brown Eyes (One)
2
Fake Love (Two)
3
Fake Love (Three)
4
Fake Love (Four)
5
Strangers (Five)
6
Strangers (Six)
7
Let The River Run (Seven)
8
Part Of Us (Eight)
9
Part Of Us (Nine)
10
Part Of Us (Ten)
11
Month One, Problem One (Eleven)
12
Month One Problem One (Twelve)
13
Month Two How Dare You (Thirteen)
14
Month Two How Dare You (Fourteen)
15
Month Three, Everyday Sickness (Fifteen)
16
Month Three, Everyday Sickness (Sixteen)
17
Month Four, Tears (Seventeen)
18
Month Four, Tears (Eighteen)
19
Month Five, Lil Bit Of Happiness (Nineteen)
20
Month Five, Lil Bit Of Happiness (Twenty)
21
Month Five, A Lil Bit Of Happiness (Twenty One)
22
Month Six, Smile On Your Anger (Twenty Two)
23
Month Seven, The Black Swan (Twenty Three)
24
Month Seven, The Black Swan (Twenty Four)
25
Month Eight, One Last Time (Twenty Five)
26
Month Eight, One Last Time (Twenty Six)
27
The Truth Untold (Twenty Seven)
28
The New Of Aciel (Twenty Eight)
29
The New Aciel (Twenty Nine)
30
Come Back Home (Thirty)
31
Come Back Home (Thirty One)
32
Come Back Home (Thirty Two)
33
I Got You Back (Thirty Three)
34
I Got You Back (Thirty Four)
35
First Meet (Thirty Five)
36
First Meet (Thirty Six)
37
Lies and Truth (Thirty Seven)
38
Lies and Truth (Thirty Eight)
39
Daddy Aciel (Thirty Nine)
40
Daddy Aciel (Fourty)
41
Diary of Eden
42
Tears (Fourty Two)
43
Tears (Fourty Three)
44
Engagement (Fourty Four)
45
Engagement (Fourty Five)
46
Engagement (Fourty Six)
47
After Marriage (Fourty Nine)
48
I Love You From My Deepest Heart (Fourty Eight)
49
I Love You From My Deepest Heart (Fourty Nine)
50
I Love You From My Deepest Heart (Fifthy)
51
I Love You From My Deepest Heart (Fifthy One)
52
Maybe I Love You (Fifty Two)
53
Maybe I Love You (Fifthy Three)
54
Maybe I Love You (Fifthy Four)
55
Maybe I Love You (Fifthy Five)
56
Yes I Love You (Fifthy Six)
57
Yes I Love You (Fifthy Seven)
58
Yes I Love You (Fifthy Eight)
59
Love You To Death (Fifthy Nine)
60
Love You To Death (Sixty)
61
Perhaps Love (Sixty One)
62
Perhaps Love (Sixty Two)
63
Perhaps Love (Sixty Three)
64
Start From Zero (Sixty Four)
65
Start From Zero (Sixty Five)
66
Start From Zero (Sixty Six)
67
Special Chapter Epilog : Morning Sickness! (Louise Pregnancy) (Sixty Seven)
68
Special Chapter Epilog : Morning Sickness! (Louise Pregnancy) (Sixty Eight)
69
"Voice" Sian Story (Sixty Nine)
70
"Voice" Sian Story (Seventy)
71
"Voice" Sian Story (Seventy One)
72
"Voice" Sian Story (Seventy Two)
73
"Voice" Sian Story (Seventy Three)
74
Sian Wedlock (Seventy Four)
75
Sian Wdlock (Seventy Five)
76
Sian Wedlock (Seventy Six)
77
Sian Wedlock (Seventy Seven)
78
Photo Album, Between Past and Future (Seventy Eight)
79
Reunion (Seventy Nine)
80
Reuion (Eighty)
81
Reunion (Eighty One)
82
Reunion (Eighty Two)
83
Reunion (Eighty Three)
84
Reunion (Eighty Four)
85
Reunion (Eighty Five)
86
Reunion (Eighty Six)
87
Reunion (Eighty Seven)
88
Reunion (Eighty Eight)
89
Reunion (Eighty Nine)
90
Reunion (Ninety)
91
Reunion (Ninety One)
92
Reunion (Ninety Two)
93
Reunion (Ninety Three)
94
Olivia Pregnant Story (Ninety Four)
95
Olivia Pregnant Story (Ninety Five)
96
Olivia Pregnant Story (Ninety Six)
97
Olivia Giving Birth Story (Ninety Seven)
98
Olivia Giving Birth Story (Ninety Eight)
99
Lutherford Family (Ninety Nine)
100
Lying and Divorce (One Hundred)
101
Lying and Divorce (One Hundred One)
102
Lying and Divorce (One Hundred Two)
103
Lying and Divorce (One Hundred Three)
104
Lying and Divorce (One Hundred Four)
105
Lying and Divorce (One Hundred Five)
106
Hand Shake (One Hundred Six)
107
Rescue Me (One Hundred Seven)
108
Rescue Me (One Hundred Eight)
109
Rescue Me (One Hundred Nine)
110
Don't Leave Me (One Hundred Ten)
111
Don't Leave Me (One Hundred Eleven)
112
Don't Leave Me (One Hundred Twelve)
113
Don't Leave Me (One Hundred Thirteen)
114
(One Hundred Fourteen)
115
Another Story Of Us (One Hundred Fifteen)
116
Another Story Of Us (One Hundred Sixteen)
117
Another Story Of Us (One Hundred Seventeen)
118
Romantic Story Of Them (One Hundred Eighteen)
119
Romantic Story Of Us (One Hundred Nineteen)
120
Another Story Of Us (One Hundred Twenty)
121
Beautiful Day (One Hundred Twenty One)
122
Beautiful Day (One Hundred Twenty Two)
123
Beautiful Day (One Hundred Twenty Three)
124
What Happen With Olivia? (One Hundred Twenty Four)
125
Olivia's Bad Storm (One Hundred Twenty Five)
126
Olivia Pregnant (One Hundred Twenty Six)
127
Olivia Pregnant (One Hundred Twenty Seven)
128
Storm (One Hundred Twenty Eight)
129
Storm (One Hundred Twenty Nine)
130
Affair (One Hundred Thirty)
131
Affair (One Hundred Thirty One)
132
Twins (One Hundred Thirty Two)
133
Leticia Crowford (One Hundred Thirty Three)
134
Mad Man (One Hundred Thirty Four)
135
Kidnapped (One Hundred Thirty Five)
136
Eden's Family (One Hundred Thirty Six)
137
Plan (One Hundred Thirty Seven)
138
Unexpected Feeling (One Hundred Thirty Eight)
139
Unexpected Feeling (One Hundred Thirty Nine)
140
Silent Man (One Hundred Fourty)
141
New Life (One Hundred Fourty One)
142
New Life (One Hundred Fourty Two)
143
Painful Reality (One Hundred Fourty Three)
144
Epic Ending (One Hundred Fourty Four)
145
Epic Ending (One Hundred Fourty Five)
146
EVERYTHING GONNA BE ALRIGHT
147
KUNJUNGAN EDEN
148
PESTA ULANGTAHUN SI KEMBAR
149
MEMBUJUK SIAN
150
HAPPY FAMILY
151
PERCERAIAN SIAN DAN OLIVIA
152
BERBAIKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!