Month One, Problem One (Eleven)

        Siang ini Eden telah diijinkan pulang oleh dokter setelah menjalani perawatan intensif selama lima hari di rumah sakit. Sejak pagi Eden terlihat sudah tidak sabar untuk meninggalkan ruangan pesakitan itu karena selama lima hari ia benar-benar tidak bisa pergi kemanapun. Ia bosan terus berdiam diri di sana dengan berbagai penjagaan ketat yang sengaja di tempatkan Aciel di sekitar kamar rawatnya.Dan untungnya Aciel sama sekali tidak pernah menampakan batang hidungnya sejak perdebatan mereka malam itu, sehingga ia bisa sedikit menghemat tenaganya untuk tidak bertengkar dengan pria itu.

            “Eden, aku masih tidak percaya jika kau hamil.” ucap Tiffany yang saat itu tengah membantu Eden membereskan pakaiannya. Eden tampak acuh tak acuh sambil mengendikan bahunya sebagai respon atas pertanyaan wanita itu.

            “Ini bukan sandiwaramu untuk menjebak Aciel bukan?” Tanya Tiffany lagi. Eden berdecak sebal pada Tiffany, dan memutuskan untuk turun dari ranjang pesakitannya.

            “Apa kau pikir aku semurahan itu? Ini kenyataan Tiffany, aku benar-benar hamil anak pria brengsek itu. Aku bahkan juga syok saat mendengarnya, dan dia justru menamparku saat aku hampir bunuh diri.” cerita Eden berapi-api. Ia masih merasa tidak terima dengan perlakuan Aciel padanya yang masih kasar, padahal pria itu juga mengajukan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatan bejatnya. Bagaimana mungkin ia akan menerima

lamarannya jika pria itu masih bersikap kasar seperti itu.

            “Mungkin saja ia geram dengan sikap nekatmu itu. Jika aku berada di posisi Aciel, aku pasti juga akan melakukannya.”

            “Tapi aku masih tidak mengerti, kenapa ia ingin menikahiku. Bukankah kau tahu bagaimana sikap Aciel selama ini?“ Tanya Eden tak habis pikir. Kata-kata Aciel semalam memang sedikit aneh karena Aciel tidak pernah sepeduli itu pada orang lain. Bertahun-tahun ia hidup di bawah tanggungjawab pria itu, hanya sekali ia pernah melihat Aciel peduli padanya. Saat pria itu ingin menguasai tubuhnya. Tapi sekarang, ia yakin Aciel sedang tidak memiliki maksud terselubung padanya karena ia sudah tidak memiliki apapun untuk dikuasai oleh pria itu.

            “Entahlah, terkadang pria memang akan menjadi seseorang yang misterius dan sulit untuk dipahami. Lebih baik kau ikuti saja alur permainannya, dan buat dia bertekuk lutut di kakimu.”

            “Ahh... Kurasa aku tahu apa yang harus kulakukan dengan kehamilanku ini.”

            Tiffany menatap Eden dengan dahi berkerut sambil mengamati ekspresi wajah Eden yang tampak berkilat kilat. Ia tahu, Eden pasti saat ini sedang memiliki rencana baru di dalam kepalanya.

            “Apa? Kau ingin membaginya denganku?”

            “Mungkin nanti, ini belum saatnya kau tahu. Ucap Eden dengan senyuman. Setelah itu mereka berdua tak lagi berbicara dan memilih untuk menyibukan diri dengan ponselnya. Eden harus mulai mengatur jadwalnya dengan Jimin karena ia telah meliburkan diri dari pekerjaanya pasca insiden pingsan yang sangat merepotkan. Siang ini juga ia harus bertemu dengan fotografer dan juga pihak sponsor untuk meminta maaf atas penundaan jadwal pemotretan yang terjadi beberapa hari yang lalu.

            “Kau sudah siap?”

            Dua orang wanita itu refleks menoleh kearah pintu sambil memincingkan matanya aneh kearah Aciel. Tanpa diduga pagi ini pria itu muncul dengan kemeja hitam yang digulung sebatas siku dan celana jeans biru gelap yang tampak begitu pas dengan tampilannya yang maskulin. Namun meskipun begitu, Eden justru tampak tidak senang dan hanya melirik pria itu sekilas tanpa minat.

            “Apa yang kau lakukan di sini?” Tanya Eden dingin. Ia malas melihat wajah Aciel yang selalu menguarkan aura mendominasi dan juga wajah pias yang selalu menjadi ciri khasnya setiap hari. Bahkan meskipun sedang berada di rumah sakitpun, pria itu juga tidak merubah ekspresi wajahnya agar lebih menarik untuk dilihat.

            “Menjemputmu. Kita pulang sekarang, Jimin yang akan mengurus semua barang-barangmu.”

            “Tapi aku harus pergi menemui pihak sponsor dan fotografer. Siang ini ada jadwal pemotretan pengganti dan beberapa kontrak iklan yang harus kutandatangani bersama Jimin.”

            “Aku sudah mengurus semuanya. Kau tidak boleh melakukan kegiatan apapun selama kehamilanmu masih rentan.”

            “Apa? Kau memaksaku untuk menjadi seorang pengangguran?” Teriak Eden kesal. Dua orang itu lantas sibuk berdebat di dalam ruangan itu dengan Tiffany yang terus menonton aksi perdebatan mereka di ujung ruangan sambil terbengong-bengong. Ini adalah sebuah peristiwa yang sangat langka dimana Eden dan Aciel tidak hanya saling melemparkan tatapan sinis, namun juga saling berteriak satu sama lain.

            “Aku melakukannya untuk kebaikanmu. Jangan pernah membuatku cemas dengan sikapmu yang pembangkang. Kali ini aku sudah berusaha untuk berkompromi denganmu.”

            “Cih, aku tahu kau hanya berpura-pura. Kita lihat saja, dalam satu minggu ke depan kau pasti akan kembali menjadi Aciel yang egois dan brengsek.” Ucap Eden mencemooh. Wanita itu lantas pergi meninggalkan Aciel sambil berdecak kesal disepanjang perjalanan menuju loby. Ia yakin Aciel tidak akan bisa berubah secepat itu. Meskipun ia sedikit tersentuh saat pria itu mengatakan jika ia mencemaskannya, namun hal itu bukan jaminan jika suatu saat Aciel tidak akan menyakitinya lagi. Ia sudah hafal bagaimana sifat Aciel selama ini. Paling-paling pria itu hanya akan bertahan dengan sikap manisnya dalam waktu tiga hari, setelah itu, ia pasti akan kembali pada sikap aslinya yang brengsek.

            “Jangan berjalan terlalu cepat, kandunganmu masih sangat rentan. Sedikit saja guncangan akan membuatmu keguguran.”

            Eden menghempaskan tangan Aciel kasar dari pergelangan tangannya sambil melirik pria itu sinis. Ini bukan jenis perhatian yang ingin ia dapatkan dari Aciel. Ia justru merasa jijik dengan sikap sok over protektif Aciel yang membuatnya terlihat sebagai wanita lemah.

            “Aku tidak selemah itu, dan aku sangat tahu jika kandunganku lebih dari kuat untuk menahan banyaknya goncangan yang kulakukan.”

            “Terserah, sekarang masuk.”

            Tanpa menanggapi penolakan keras yang dilayangkan oleh Eden, Aciel memaksa Eden masuk dan memutuskan untuk menjadi pria pendiam. Ia sudah berjanji pada dokter kandungan Eden untuk memberikan perawatan yang terbaik pada Eden karena wanita itu akan lebih rentan di kehamilan ke dua. Apalagi Eden sudah pernah keguguran sekali, hal itu akan membuat kandungan Eden lebih lemah dari kehamilan sebelumnya. Tapi sikap keras kepala Eden membuat semuanya menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Bahkan hari ini ia rela menunda seluruh pekerjaanya untuk menjemput Eden pulang dan memastikan wanita itu tidak melakukan tugas-tugas berat. Bisa dikatakan ia ingin menebus kesalahannya di masa lalu karena pernah membuat Eden keguguran. Meskipun ia

bukan pria baik-baik yang menyukai komitmen, tapi ia tidak akan menjadi pria brengsek seperti Sian yang akan lari begitu saja dari tanggungjawabnya sebagai seorang pria yang telah menghamili seorang wanita. Apalagi wanita yang dihamilinya adalah Eden, putri dari sahabatnya sendiri. Ia jelas tidak akan membiarkan wanita itu berjuang sendiri untuk sesuatu yang mereka lakukan bersama.

            “Kenapa kau harus repot-repot melakukan hal ini?” tanya Eden di sela-sela keheningan mereka. Suara hembusan angin dari pendingin mobil menjadi satu-satunya suara yang menemani kebisuan mereka. Namun pada akhirnya Eden memilih untuk mencairkan suasana kaku diantara mereka dengan sebuah pertanyaan klise yang menurutnya pasti akan dijawab Aciel dengan jawaban yang tidak jelas.

            “Aku sudah pernah mengatakannya padamu, apa kau lupa?” Jawab Aciel dengan suara datar. Mendengar itu Eden tampak kesal dan langsung memalingkan wajahnya kearah jendela. Ia merasa bodoh dan tolol karena telah melayangakan pertanyaan itu pada Aciel. Seharusnya mereka berdua memang hanya diam dan tidak perlu berkata apapun.

            “Aku tidak tahu jika kau pernah hamil sebelumnya, dan keguguran.” Ucap Aciel tiba-tiba, yang membuat Eden langsung kaku. Ia tidak tahu jika Aciel ternyata sudah mengetahui hal itu. Dan sudah dapat dipastikan jika dalang dari semua ini adalah Sian, karena hanya pria itulah yang tahu tentang masa lalunya. Selama ini ia mampu menjaga rahasia itu rapat-rapat dan meminta Sian untuk merahasiakan semuanya dari Aciel. Bodoh, ia memang tidak seharusnya berurusan dengan Sian untuk masalah-masalah yang krusial, karena pada akhirnya pria itu yang justru membeberkannya pada Aciel.

            “Kau tidak pernah bertanya. Huh, memangnya kau peduli padaku?” Balas Eden sengit. Tanpa menoleh, Aciel membalas ucapan sinis Eden sambil tetap mengemudikan mobilnya dengan tenang. Pria itu sepertinya sedang dalam suasana hati yang bagus, sehingga apapun sikap Eden hari ini, ia tidak mudah tersulut emosi seperti biasanya. Justru Eden yang terus merasa emosi dan merasa ingin meledak saat ini juga karena sikap Aciel yang dinilainya aneh juga berlebihan.

            “Aku sebenarnya cukup peduli jika saat itu kau mengatakannya padaku. Salah satu alasanku mengapa aku tidak ingin terikat dengan siapapun karena aku tidak ingin keturunanku akan menjadi sepertiku. Liar, bebas, tak terkendali, kurang kasih sayang. Tapi jika itu sudah terlanjur, aku ingin membuatnya dapat merasakan kehidupan yang lebih baik daripada kehidupanku.”

            “Tapi kau merusakku. Kenapa kau tidak memperlakukanku dengan baik?” Seloroh Eden sengit. Terkadang ia merasa Aciel terlalu jauh memikirkan sesuatu, namun ia tidak peduli pada hal-hal kecil di sekitarnya. Ia tidak ingin keturunannya menderita, tapi selama ini ia selalu merusak hidup orang lain. Tak bisa dibayangkan berapa banyak wanita yang telah dikencani oleh Aciel selama ini, dan mereka semua mungkin telah menyerahkan harta berharga milik mereka pada pria brengsek seperti Aciel.

            “Semua itu terjadi atas dasar suka sama suka Eden. Aku tidak pernah memaksa wanita manapun untuk menjadi teman tidurku, tapi mereka sendiri yang memintanya. Dan kurasa hal itu juga berlaku padamu.”

            “Sialan! Kau telah menipuku selama ini. Kau memperlakukanku dengan baik di awal, menganggapku seperti kekasihmu dan selalu memberikan perhatian padaku. Tapi setelah kau mendapatkan semuanya, kau langsung membuangku begitu saja tanpa belas kasihan.”

            “Aku hanya tidak ingin kau terlalu berharap padaku, hanya itu. Meskipun kau telah hidup denganku bertahun-tahun Eden, kuyakin kau tidak pernah tahu apapun tentangku.” Ucap Aciel dingin dengan rahang mengetat yang tampak mengerikan. Topik obrolan mereka kali ini telah membuat emosinya tersulut, dan ia begitu kesal karena tidak bisa melampiaskan semua itu dengan mudah. Jika Eden tidak sedang hamil, mungkin ia akan bersikap seperti biasa, kasar dan brengsek. Tapi untuk kali ini ia akan berusaha untuk berkompromi dengan bayi yang sedang dikandung Eden, karena sepertinya ia mulai menginginkan bayi itu.

            “Kita sudah sampai.”

            “Lalu?”

            “Turunlah.”

            “Aku tidak ingin jalan. Kau yang harus menggendongku.” Ucap Eden datar penuh arogansi. Aciel semakin menipiskan kedua bibirnya dan tampak mencoba bersabar dengan semua sikap menyebalkan Eden. Ia kemudian memutari sisi mobilnya dan menggendong Eden seperti keinginan wanita itu. Mereka perlahan-lahan masuk kedalam rumah dengan Eden yang terlihat terayun-ayun di dalam dekapan Aciel. Namun dengan gaya angkuhnya Eden memilih untuk memalingkan wajahnya kearah lain, meskipun kedua tangannya saling bertaut erat di balik lerh Aciel.

            “Tuan, anda sudah kembali.”

            “Kamar untuk Eden sudah siap?”

            “Sudah tuan.”

            Tuan Kim tampak menunduk hormat dan mempersilahkan Aciel untuk mengantar Eden ke kamarnya. Pria tua itu tampak terkekeh geli melihat tuannya yang tampak tak berkutik dengan kehamilan Eden. Dan ia sangat menanti kelanjutan hubungan tuannya dan juga nonanya setelah ini. Bisa jadi rumah akan semakin ramai dengan suara teriakan Eden ataupun suara rengekan Eden yang memiliki banyak keinginan selama kehamilannya.

            “Kau tidak ke kantor?”

            “Tidak. Hari ini aku akan di rumah?”

            “Kau tidak pergi ke klub?”

            “Tidak, tidak ada apapun yang harus kulakukan di sana?”

            “Lalu apa yang akan kau lakukan di rumah?”

            “Menjagamu agar kau tidak melakukan hal-hal bodoh seperti kemarin. Sekarang tidurlah.”

            Dengan hati-hati Aciel meletakan Eden di atas ranjangnya dan menyelimuti wanita itu hingga sebatas dada. Melihat bagaimana perlakuan Aciel yang lembut membuat Eden merasa aneh sekaligus jijik dengan dirinya sendiri karena ia merasa seperti seorang wanita sakit yang sama sekali tidak berguna.

            “Aku bisa menjaga diriku sendiri, kau bisa pergi.” Usir Eden kasar sambil berbalik memunggungi Aciel. Di

kepalanya ia sudah merencanakan banyak hal untuk dikerjakan besok. Hari ini ia memilih untuk menurut pada Aciel karena ia sedang malas berdebat dengan pria itu. Lagipula ia juga belum merasa benar-benar baik sekarang. Kondisinya seperti mengalami fluktuasi yang sangat menyebalkan dan tidak bisa diprediksi. Beberapa menit yang lalu ia merasa baik-baik saja dan sangat bersemangat untuk melakukan banyak hal, tapi sekarang ia justru merasa lemas dan hanya ingin tidur seharian di atas ranjangnya yang hangat.

            Tak berapa lama ia mendengar suara pintu ditutup perlahan yang diikuti dengan suara sol sepatu yang berbunyi nyaring menjauhi kamarnya. Eden lantas memejamkan matanya sambil merasakan berbagai perasaan

aneh yang mulai melingkupi hatinya. Batinnya masih tidak percaya jika saat ini ia sedang mengandung anak dari pria yang sangat dibencinya. Jika seperti ini ia hanya akan semakin terikat pada Aciel dan ia akan semakin sulit untuk lepas dari cengkeraman pria itu. Kecuali, jika ia bisa memanfaatkan keadaan ini untuk menghancurkan Aciel dan membuat pria itu merasakan karma dari seluruh sikap buruknya selama ini.

-00-

                “Apa ia sedang tidur?”

            Aciel menghentikan langkahnya di ujung tangga ketika melihat Sian sedang menatapnya dengan penuh tanda tanya. Pria bergusi pink itu mengangkat alisnya sekilas kearah Aciel ketika pertanyaanya tak kunjung mendapatkan jawaban dari sang lawan bicara.

            “Mungkin, tapi mungkin juga tidak. Apa yang kau lakukan di sini?”

            “Aku ingin menjenguknya.”

            Sian mengikuti langkah Aciel yang membawanya menuju ruang kerja sambil terus berceloteh dengan berisik.

            “Kemarin aku ingin menjenguknya di rumah sakit tapi kau bilang ia harus istirahat total, jadi aku memutuskan untuk menjenguknya saat ia sudah kembali dari rumah sakit.”

            Sembari berceloteh, ia berjalan menuju lemari pendingin di sudut ruangan Aciel, lalu mengambil dua kaleng bir dingin untuk dirinya dan juga Aciel.

            “Kau tidak pergi ke kantor?”

            “Tidak.”

            “Kenapa?”

            “Aku hanya ingin memastikan keadaanya hari ini sebelum aku meninggalkannya ke kantor. Ia bisa saja melakukan tindakan bodoh untuk bunuh diri lagi.” Ucap Aciel datar. Hari ini wajahnya terlihat lebih muram dari biasannya. Kehamilan Eden yang tidak pernah terduga membuatnya cukup kebingungan untuk bersikap pada wanita itu. Ia ingin bersikap tegas, namun kondisi Eden sedang tidak memungkinkan. Tapi jika ia terlalu lunak, wanita itu pasti akan jadi wanita pembangkang yang yang merepotkan. Jadi sekarang ia benar-benar dibuat bingung dengan hidupnya yang bertambah rumit.

            “Menurutku kau harus bersabar dalam

menghadapi sikap Eden. Wanita hamil akan cenderung merepotkan dengan perubahan

sikapnya yang tiba-tiba.”

           Aciel menghembuskan asap tipis dari mulutnya sambil merasakan efek nikotin yang mulai mengalir di otaknya. Sejenak ia merasa tenang setelah menghisap sebatang rokok yang nikmat. Namun ia tahu jika ketenangan itu hanya akan bertahan sementara dan sangat singkat.

            “Aku sudah merasakan sendiri bagaimana perubahan moodnya, dan itu cukup menyebalkan. Ini masih dalam tahap awal Sian, entah bagaimana sikapnya nanti setelah kandungannya semakin bertambah besar.”

            “Kalau begitu selamat dude, kau sekarang resmi menjadi calon ayah siaga.” Ejek Sian sambil terkekeh. Aciel hanya menatap datar pria bergusi pink itu tanpa berminat sedikitpun untuk menanggapinya. Ia memilih untuk memejamkan matanya sejenak sambil memikirkan hal-hal yang harus ia pikirkan. Dalam waktu dekat ini ia mungkin harus membasmi satu persatu hama-hama yang sering mengaku-ngaku sebagai kekasih Eden. Kemudian ia juga perlu memikirkan Zyan karena pria itu berpotensi untuk mengacaukan hubungannya dengan Eden. Pria itu adalah satu-satunya pria yang mendapatkan hati Eden setelah Tranz dan juga Sian. Tapi kedua pria itu tidak perlu diwaspadai karena Eden jelas tidak mungkin memiliki perasaan cinta untuk mereka, tapi untuk Zyan, Eden mungkin saja memilikinya karena hingga saat ini ia masih belum bisa menyimpulkannya dengan jelas dari Eden.

            “Kau sudah mencaritahu mengenai Zyan?”

            Tiba-tiba Aciel bersuara dan membuat Sian sedikit kaget karena ia tidak siap.

            “Apa? Zyan Clinton? Ohh... pegawai baru dari California. Hmm... bagaimana ya, sebenarnya belum banyak yang aku dapat dari pria itu. Tapi sejauh ini ia adalah pegawai yang baik. Hasil kerjanya juga bagus, jadi ia sekarang menjadi pegawai kesayangan di divisi keuangan. Jika kinerjanya terus seperti itu, bisa saja ia direkomendasikan menjadi pemimpin divisi dan ia akan bekerja langsung di bawahku. Kenapa? Tentang Eden?”

            “Pria itu mencintai Eden, dan aku tidak suka karena ia bukan pria yang tepat untuk Eden.”

            “Memangnya pria seperti apa yang tepat untuk Eden?” Tanya Sian menyeringai. Ia sengaja memberikan pertanyaan jebakan itu untuk menguji Aciel yang terlalu rumit dengan perasaanya. Pria itu selalu mengekang Eden dengan pria manapun, namun ia juga tidak mau mengikatnya. Sungguh itu adalah jenis sikap pria plin plan yang terlalu naif dengan perasaanya.

            “Pria yang benar-benar bisa mendidik Eden menjadi wanita tangguh. Seperti apa yang diinginkan Brexton selama ini.”

            “Maksudmu?”

            Aciel menyeringai tipis kearah Sian sambil menekuni pekerjaanya yang tertunda. Pria itu, ia salah jika ingin menguji Aciel karena Aciel akan selalu memiliki seribu satu jawaban yang masuk akal untuk seluruh tindakannya.

Terpopuler

Comments

Betti Julianti Situmorang

Betti Julianti Situmorang

kbanyakan flasback

2020-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 The Brown Eyes (One)
2 Fake Love (Two)
3 Fake Love (Three)
4 Fake Love (Four)
5 Strangers (Five)
6 Strangers (Six)
7 Let The River Run (Seven)
8 Part Of Us (Eight)
9 Part Of Us (Nine)
10 Part Of Us (Ten)
11 Month One, Problem One (Eleven)
12 Month One Problem One (Twelve)
13 Month Two How Dare You (Thirteen)
14 Month Two How Dare You (Fourteen)
15 Month Three, Everyday Sickness (Fifteen)
16 Month Three, Everyday Sickness (Sixteen)
17 Month Four, Tears (Seventeen)
18 Month Four, Tears (Eighteen)
19 Month Five, Lil Bit Of Happiness (Nineteen)
20 Month Five, Lil Bit Of Happiness (Twenty)
21 Month Five, A Lil Bit Of Happiness (Twenty One)
22 Month Six, Smile On Your Anger (Twenty Two)
23 Month Seven, The Black Swan (Twenty Three)
24 Month Seven, The Black Swan (Twenty Four)
25 Month Eight, One Last Time (Twenty Five)
26 Month Eight, One Last Time (Twenty Six)
27 The Truth Untold (Twenty Seven)
28 The New Of Aciel (Twenty Eight)
29 The New Aciel (Twenty Nine)
30 Come Back Home (Thirty)
31 Come Back Home (Thirty One)
32 Come Back Home (Thirty Two)
33 I Got You Back (Thirty Three)
34 I Got You Back (Thirty Four)
35 First Meet (Thirty Five)
36 First Meet (Thirty Six)
37 Lies and Truth (Thirty Seven)
38 Lies and Truth (Thirty Eight)
39 Daddy Aciel (Thirty Nine)
40 Daddy Aciel (Fourty)
41 Diary of Eden
42 Tears (Fourty Two)
43 Tears (Fourty Three)
44 Engagement (Fourty Four)
45 Engagement (Fourty Five)
46 Engagement (Fourty Six)
47 After Marriage (Fourty Nine)
48 I Love You From My Deepest Heart (Fourty Eight)
49 I Love You From My Deepest Heart (Fourty Nine)
50 I Love You From My Deepest Heart (Fifthy)
51 I Love You From My Deepest Heart (Fifthy One)
52 Maybe I Love You (Fifty Two)
53 Maybe I Love You (Fifthy Three)
54 Maybe I Love You (Fifthy Four)
55 Maybe I Love You (Fifthy Five)
56 Yes I Love You (Fifthy Six)
57 Yes I Love You (Fifthy Seven)
58 Yes I Love You (Fifthy Eight)
59 Love You To Death (Fifthy Nine)
60 Love You To Death (Sixty)
61 Perhaps Love (Sixty One)
62 Perhaps Love (Sixty Two)
63 Perhaps Love (Sixty Three)
64 Start From Zero (Sixty Four)
65 Start From Zero (Sixty Five)
66 Start From Zero (Sixty Six)
67 Special Chapter Epilog : Morning Sickness! (Louise Pregnancy) (Sixty Seven)
68 Special Chapter Epilog : Morning Sickness! (Louise Pregnancy) (Sixty Eight)
69 "Voice" Sian Story (Sixty Nine)
70 "Voice" Sian Story (Seventy)
71 "Voice" Sian Story (Seventy One)
72 "Voice" Sian Story (Seventy Two)
73 "Voice" Sian Story (Seventy Three)
74 Sian Wedlock (Seventy Four)
75 Sian Wdlock (Seventy Five)
76 Sian Wedlock (Seventy Six)
77 Sian Wedlock (Seventy Seven)
78 Photo Album, Between Past and Future (Seventy Eight)
79 Reunion (Seventy Nine)
80 Reuion (Eighty)
81 Reunion (Eighty One)
82 Reunion (Eighty Two)
83 Reunion (Eighty Three)
84 Reunion (Eighty Four)
85 Reunion (Eighty Five)
86 Reunion (Eighty Six)
87 Reunion (Eighty Seven)
88 Reunion (Eighty Eight)
89 Reunion (Eighty Nine)
90 Reunion (Ninety)
91 Reunion (Ninety One)
92 Reunion (Ninety Two)
93 Reunion (Ninety Three)
94 Olivia Pregnant Story (Ninety Four)
95 Olivia Pregnant Story (Ninety Five)
96 Olivia Pregnant Story (Ninety Six)
97 Olivia Giving Birth Story (Ninety Seven)
98 Olivia Giving Birth Story (Ninety Eight)
99 Lutherford Family (Ninety Nine)
100 Lying and Divorce (One Hundred)
101 Lying and Divorce (One Hundred One)
102 Lying and Divorce (One Hundred Two)
103 Lying and Divorce (One Hundred Three)
104 Lying and Divorce (One Hundred Four)
105 Lying and Divorce (One Hundred Five)
106 Hand Shake (One Hundred Six)
107 Rescue Me (One Hundred Seven)
108 Rescue Me (One Hundred Eight)
109 Rescue Me (One Hundred Nine)
110 Don't Leave Me (One Hundred Ten)
111 Don't Leave Me (One Hundred Eleven)
112 Don't Leave Me (One Hundred Twelve)
113 Don't Leave Me (One Hundred Thirteen)
114 (One Hundred Fourteen)
115 Another Story Of Us (One Hundred Fifteen)
116 Another Story Of Us (One Hundred Sixteen)
117 Another Story Of Us (One Hundred Seventeen)
118 Romantic Story Of Them (One Hundred Eighteen)
119 Romantic Story Of Us (One Hundred Nineteen)
120 Another Story Of Us (One Hundred Twenty)
121 Beautiful Day (One Hundred Twenty One)
122 Beautiful Day (One Hundred Twenty Two)
123 Beautiful Day (One Hundred Twenty Three)
124 What Happen With Olivia? (One Hundred Twenty Four)
125 Olivia's Bad Storm (One Hundred Twenty Five)
126 Olivia Pregnant (One Hundred Twenty Six)
127 Olivia Pregnant (One Hundred Twenty Seven)
128 Storm (One Hundred Twenty Eight)
129 Storm (One Hundred Twenty Nine)
130 Affair (One Hundred Thirty)
131 Affair (One Hundred Thirty One)
132 Twins (One Hundred Thirty Two)
133 Leticia Crowford (One Hundred Thirty Three)
134 Mad Man (One Hundred Thirty Four)
135 Kidnapped (One Hundred Thirty Five)
136 Eden's Family (One Hundred Thirty Six)
137 Plan (One Hundred Thirty Seven)
138 Unexpected Feeling (One Hundred Thirty Eight)
139 Unexpected Feeling (One Hundred Thirty Nine)
140 Silent Man (One Hundred Fourty)
141 New Life (One Hundred Fourty One)
142 New Life (One Hundred Fourty Two)
143 Painful Reality (One Hundred Fourty Three)
144 Epic Ending (One Hundred Fourty Four)
145 Epic Ending (One Hundred Fourty Five)
146 EVERYTHING GONNA BE ALRIGHT
147 KUNJUNGAN EDEN
148 PESTA ULANGTAHUN SI KEMBAR
149 MEMBUJUK SIAN
150 HAPPY FAMILY
151 PERCERAIAN SIAN DAN OLIVIA
152 BERBAIKAN
Episodes

Updated 152 Episodes

1
The Brown Eyes (One)
2
Fake Love (Two)
3
Fake Love (Three)
4
Fake Love (Four)
5
Strangers (Five)
6
Strangers (Six)
7
Let The River Run (Seven)
8
Part Of Us (Eight)
9
Part Of Us (Nine)
10
Part Of Us (Ten)
11
Month One, Problem One (Eleven)
12
Month One Problem One (Twelve)
13
Month Two How Dare You (Thirteen)
14
Month Two How Dare You (Fourteen)
15
Month Three, Everyday Sickness (Fifteen)
16
Month Three, Everyday Sickness (Sixteen)
17
Month Four, Tears (Seventeen)
18
Month Four, Tears (Eighteen)
19
Month Five, Lil Bit Of Happiness (Nineteen)
20
Month Five, Lil Bit Of Happiness (Twenty)
21
Month Five, A Lil Bit Of Happiness (Twenty One)
22
Month Six, Smile On Your Anger (Twenty Two)
23
Month Seven, The Black Swan (Twenty Three)
24
Month Seven, The Black Swan (Twenty Four)
25
Month Eight, One Last Time (Twenty Five)
26
Month Eight, One Last Time (Twenty Six)
27
The Truth Untold (Twenty Seven)
28
The New Of Aciel (Twenty Eight)
29
The New Aciel (Twenty Nine)
30
Come Back Home (Thirty)
31
Come Back Home (Thirty One)
32
Come Back Home (Thirty Two)
33
I Got You Back (Thirty Three)
34
I Got You Back (Thirty Four)
35
First Meet (Thirty Five)
36
First Meet (Thirty Six)
37
Lies and Truth (Thirty Seven)
38
Lies and Truth (Thirty Eight)
39
Daddy Aciel (Thirty Nine)
40
Daddy Aciel (Fourty)
41
Diary of Eden
42
Tears (Fourty Two)
43
Tears (Fourty Three)
44
Engagement (Fourty Four)
45
Engagement (Fourty Five)
46
Engagement (Fourty Six)
47
After Marriage (Fourty Nine)
48
I Love You From My Deepest Heart (Fourty Eight)
49
I Love You From My Deepest Heart (Fourty Nine)
50
I Love You From My Deepest Heart (Fifthy)
51
I Love You From My Deepest Heart (Fifthy One)
52
Maybe I Love You (Fifty Two)
53
Maybe I Love You (Fifthy Three)
54
Maybe I Love You (Fifthy Four)
55
Maybe I Love You (Fifthy Five)
56
Yes I Love You (Fifthy Six)
57
Yes I Love You (Fifthy Seven)
58
Yes I Love You (Fifthy Eight)
59
Love You To Death (Fifthy Nine)
60
Love You To Death (Sixty)
61
Perhaps Love (Sixty One)
62
Perhaps Love (Sixty Two)
63
Perhaps Love (Sixty Three)
64
Start From Zero (Sixty Four)
65
Start From Zero (Sixty Five)
66
Start From Zero (Sixty Six)
67
Special Chapter Epilog : Morning Sickness! (Louise Pregnancy) (Sixty Seven)
68
Special Chapter Epilog : Morning Sickness! (Louise Pregnancy) (Sixty Eight)
69
"Voice" Sian Story (Sixty Nine)
70
"Voice" Sian Story (Seventy)
71
"Voice" Sian Story (Seventy One)
72
"Voice" Sian Story (Seventy Two)
73
"Voice" Sian Story (Seventy Three)
74
Sian Wedlock (Seventy Four)
75
Sian Wdlock (Seventy Five)
76
Sian Wedlock (Seventy Six)
77
Sian Wedlock (Seventy Seven)
78
Photo Album, Between Past and Future (Seventy Eight)
79
Reunion (Seventy Nine)
80
Reuion (Eighty)
81
Reunion (Eighty One)
82
Reunion (Eighty Two)
83
Reunion (Eighty Three)
84
Reunion (Eighty Four)
85
Reunion (Eighty Five)
86
Reunion (Eighty Six)
87
Reunion (Eighty Seven)
88
Reunion (Eighty Eight)
89
Reunion (Eighty Nine)
90
Reunion (Ninety)
91
Reunion (Ninety One)
92
Reunion (Ninety Two)
93
Reunion (Ninety Three)
94
Olivia Pregnant Story (Ninety Four)
95
Olivia Pregnant Story (Ninety Five)
96
Olivia Pregnant Story (Ninety Six)
97
Olivia Giving Birth Story (Ninety Seven)
98
Olivia Giving Birth Story (Ninety Eight)
99
Lutherford Family (Ninety Nine)
100
Lying and Divorce (One Hundred)
101
Lying and Divorce (One Hundred One)
102
Lying and Divorce (One Hundred Two)
103
Lying and Divorce (One Hundred Three)
104
Lying and Divorce (One Hundred Four)
105
Lying and Divorce (One Hundred Five)
106
Hand Shake (One Hundred Six)
107
Rescue Me (One Hundred Seven)
108
Rescue Me (One Hundred Eight)
109
Rescue Me (One Hundred Nine)
110
Don't Leave Me (One Hundred Ten)
111
Don't Leave Me (One Hundred Eleven)
112
Don't Leave Me (One Hundred Twelve)
113
Don't Leave Me (One Hundred Thirteen)
114
(One Hundred Fourteen)
115
Another Story Of Us (One Hundred Fifteen)
116
Another Story Of Us (One Hundred Sixteen)
117
Another Story Of Us (One Hundred Seventeen)
118
Romantic Story Of Them (One Hundred Eighteen)
119
Romantic Story Of Us (One Hundred Nineteen)
120
Another Story Of Us (One Hundred Twenty)
121
Beautiful Day (One Hundred Twenty One)
122
Beautiful Day (One Hundred Twenty Two)
123
Beautiful Day (One Hundred Twenty Three)
124
What Happen With Olivia? (One Hundred Twenty Four)
125
Olivia's Bad Storm (One Hundred Twenty Five)
126
Olivia Pregnant (One Hundred Twenty Six)
127
Olivia Pregnant (One Hundred Twenty Seven)
128
Storm (One Hundred Twenty Eight)
129
Storm (One Hundred Twenty Nine)
130
Affair (One Hundred Thirty)
131
Affair (One Hundred Thirty One)
132
Twins (One Hundred Thirty Two)
133
Leticia Crowford (One Hundred Thirty Three)
134
Mad Man (One Hundred Thirty Four)
135
Kidnapped (One Hundred Thirty Five)
136
Eden's Family (One Hundred Thirty Six)
137
Plan (One Hundred Thirty Seven)
138
Unexpected Feeling (One Hundred Thirty Eight)
139
Unexpected Feeling (One Hundred Thirty Nine)
140
Silent Man (One Hundred Fourty)
141
New Life (One Hundred Fourty One)
142
New Life (One Hundred Fourty Two)
143
Painful Reality (One Hundred Fourty Three)
144
Epic Ending (One Hundred Fourty Four)
145
Epic Ending (One Hundred Fourty Five)
146
EVERYTHING GONNA BE ALRIGHT
147
KUNJUNGAN EDEN
148
PESTA ULANGTAHUN SI KEMBAR
149
MEMBUJUK SIAN
150
HAPPY FAMILY
151
PERCERAIAN SIAN DAN OLIVIA
152
BERBAIKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!