Part Of Us (Ten)

Flashback

            Eden merosot, tubuhnya terasa melemah setelah ia mendapatkan satu fakta, bahwa ia tengah mengandung. Dua garis merah terlihat jelas di tiga tes pack yang ia gunakan malam ini. Hasilnya ia positif hamil. Ia mengandung anak dari Aciel. Dengan tangan bergetar Eden mencoba mengambil semua tes pack itu dan langsung membuangnya kedalam tempat sampah. Ia tidak ingin orang-orang tahu jika ia sedang hamil karena mereka pasti akan membencinya. Ia wanita murahan yang telah tidur dengan ayah angkatnya sendiri. Ia seorang jalang, dan pria itu jelas tidak akan menerima bayi yang sedang dikandungnya karena pria itu tidak pernah mau terikat dengan wanita manapun.

            “Ayah, maafkan aku.”

            Eden menangis terisak sendirian di dalam kamar mandi sambil meratapi nasibnya yang malang. Akhir-akhir ini Aciel terus membawa teman-teman kencannya ke rumah. Pria itu sudah melupakannya dan sering bersikap kasar padanya. Ia sekarang benar-benar bingung. Seseorang yang seharusnya menjadi walinya dan melindunginya, justru terus menyakitinya seperti ini. Ia menyesal telah memiliki harapan yang besar pada Aciel. Ia pikir semua ini akan berakhir bahagia hingga ke altar pernikahan. Tapi nyatanya, semua itu hanya angan-angan semunya yang tidak mungkin akan menjadi kenyataan.

Tok tok tok

            “Nona, saatnya makan malam.”

            Suara tuan Kim yang mengetuk pintu kamar mandinya membuat Eden tersadar dari lamunannya dan ia segera menghapus sisa-sisa air mata yang masih membekas di pipinya.  Ia harus tetap bersikap biasa dan seolah-olah tidak ada apapun yang terjadi.

            “Yyya tunggu sebentar, aku akan segera ke bawah.”

            Eden bergegas berdiri sambil merapikan pakaiannya agar tuan Kim atau pelayan yang lain tidak menaruh curiga padanya. Setelah itu ia segera berjalan keluar dari kamarnya dengan sedikit mengintip terlebihdahulu di ambang pintu karena ia takut untuk bertemu Aciel saat ini.

            “Apa yang kau lakukan di sana?”

            “Hahhh..”

            Eden terperanjat kaget dan langsung menemukan Aciel di belakangnya. Pria itu terlihat sedang menatap aneh kearahnya, namun kemudian memilih untuk bersikap acuh tak acuh sambil berjalan mendahuluinya untuk turun ke bawah.

            “Apa yang baru saja kau lakukan?”

            Eden sedikit menggigit bibir bawahnya gugup sambil mengikuti langkah lebar Aciel yang tampak cepat di

depannya. Ia ingin sekali mengatakan padanya jika saat ini ia sedang hamil. Tapi ia takut. Banyak bayangan buruk yang menari-nari di dalam kepalanya. Termasuk penolakan Aciel yang tidak pernah mau terikat dengan wanita manapun.

            “Hanya memastikan sesuatu.” Jawab Eden pelan.

            “Memastikan apa?”

            “Memastikan.... bukan apa-apa, lupakan saja.” Jawab Eden masam. Hatinya sakit saat ini. Dan ia sebenarnya sangat berharap agar tidak bertemu Aciel, karena setiap melihat pria itu ia selalu teringat malam-malam percintaan panas mereka dan semua sikap manisnya dulu.

            “Apa kau masih berhubungan dengan Tranz?”

            Eden tanpa sadar berdecak kesal saat Aciel menanyakan hal itu. Tentu saja saat ini ia masih berhubungan dengan Tranz karena hanya pria itulah satu-satunya teman yang ia miliki. Meskipun Tranz tidak bisa dikatakan sebagai teman yang baik atau senior yang baik, tapi pria itu selalu ada untuknya. Disaat ia sedang terpuruk atau disaat ia sedang bahagia, Tranz selalu ada untuknya. Tidak seperti pria brengsek di depannya, yang hanya muncul disaat ia sedang menginginkan tubuhnya.

            “Aku hanya memiliki Tranz sebagai satu-satunya teman, jadi aku masih berhubungan dengannya.”

            “Kau boleh berteman dengannya, hanya  teman.” Tekan Aciel sambil menolehkan kepalanya sedikit ke belakang. Eden tampak diam tanpa menggerakan sedikitpun kepalanya untuk menanggapi doktrin menyebalkan pria itu. Lagipula pria itu sama sekali tidak berhak untuk mengatur dengan siapa ia boleh berteman karena ini adalah hidupnya. Miliknya!

           “Siapa dia?”

            Eden berhenti di ambang pintu dan tampak enggan untuk masuk kedalam ruang makan ketika ia melihat seorang wanita cantik berambut pirang keemasan sedang duduk manis di sana sambil membaca sebuah majalah fashion dengan tenang. Mendengar suara sedikit berisik yang berasal dari ujung pintu membuat wanita itu refleks mendongakan kepalanya sambil tersenyum manis kearah Aciel. Hanya pada Aciel.

           “Kenapa lama sekali?”

            “Hai Sica, Eden sepertinya sedikit gugup untuk bertemu denganmu.”

            Dengan penuh paksaan Aciel mendorong bahu Eden ke depan dan menuntun wanita itu untuk duduk di sebelah Jessica. Ia tahu jika Eden hendak kabur beberapa saat yang lalu, oleh karena itu ia sengaja mendorong bahu Eden kuat-kuat agar wanita itu tidak bisa pergi kemanapun.

            “Oooo jadi ini putri Brexton? Hmm... ia sudah lebih dewasa dari yang kulihat terakhir kali.” Komentar Jessica sambil memperhatikan postur tubuh Eden yang memang lebih tinggi darinya.

            “Kau mengenal ayahku?” Tanya Eden begitu saja di depan Jessica.

            “Sangat mengenalnya, kami dulu adalah teman dekat.” Jawab Jessica ringan. Eden mengangguk kecil menanggapi jawaban Jessica, dan setelah itu ia hanya fokus pada makanannya yang sama sekali tidak terlihat menggiurkan di matanya. Ia hanya mencoba menyibukan diri di tengah-tengah dua orang manusia dewasa yang sedang asik mengobrol tanpa menghiraukan keberadaanya di sana.

            “Aku tidak menyangka kau akan memenuhi permintaan terakhir Brexton untul merawat putrinya.”

            “Aku juga tidak. Tapi aku tidak memiliki pilihan lain.”

            Eden menghentikan gerakan tangannya untuk mengiris daging ketika dirasa hatinya terasa berdenyut. Sejak awal perasaan bodoh itu hanya ia yang memilikinya, sedangkan Aciel, pria itu hanya menganggapnya sebagai wanita penghibur sama seperti yang lainnya. Jadi pantas saja jika pria itu bisa dengan mudah memperlakukannya semena-mena tanpa memikirkan bagaimana hatinya saat ini yang sedang terluka.

            “Aku sudah selesai.”

            Eden tiba-tiba berdiri dan pergi begitu saja dari ruang makan. Ia tidak mau lagi mendengarkan apapun cerita dari Aciel atau Jessica. Keduanya saat ini justru saling menurunkan kondisi psikisnya dengan cerita-cerita mereka yang terdengar asik, namun tanpa sedikitpun melibatkannya di dalamnya.

            “Kau belum menghabiskan makananmu.”

            “Aku kenyang. Besok akan ada ujian, jadi aku harus belajar malam ini.” Jawab Eden beralasan sambil menyentak tangan Aciel dari pergelangan tangannya. Dengan lunglai Eden mulai menaiki satu persatu anak tangga menuju ke kamarnya. Memang mencintai seseorang di saat orang lain tidak akan membalas perasaanmu itu sangat berat.

            Sesampainya di kamar, Eden langsung berbaring di atas ranjangnya sambil memikirkan banyak hal yang memusingkan pikirannya akhir-akhir ini. Tiba-tiba air matanya menetes dan ia mulai menangis lagi untuk yang ke sekian kalinya. Semua ini terasa berat untuknya. Ia menyesal pernah bahagia dengan perubahan sikap Aciel dan meminta pria itu untuk menjadi keluarga yang sesungguhnya untuknya.

            “Halo... Tranz?”

            Eden menyapa Tranz dengan suara serak yang terdengar megkhawatirkan. Berkali-kali ia mencoba menghapus lelehan air matanya yang mengaburkan mata, namun semua itu rasanya hanya sia-sia. Apalagi dengan keadaan hatinya yang teramat menyedihkan seperti ini.

            “Eden, apa yang terjadi? Hey.. kau menangis?”

            “Tranz, apa penawaranmu masih berlaku? Aku ingin menjadi model.”

            “Penawaran? Tentu, penawaran itu akan terus berlaku untukmu Eden. Tapi ada apa, kenapa kau tiba-tiba ingin menjadi model?”

            “Aku...”

            Eden menghembuskan napasnya berat sambil mencoba merangkai kata-kata di dalam kepalanya. Masalah ini jelas bukan masalah sederhana yang bisa ia umbar pada siapapun. Namun ia harus menceritakannya sekarang pada Tranz.

            “Tranz, aku membutuhkan pekerjaan agar aku bisa segera lepas dari ayah angkatku.”

            “Kenapa? Kau ada masalah dengannya?”

            “Masalah? Selalu ada masalah di setiap hidupku.” Jawab Eden dengan suara lemah. Air matanya telah mengering, namun perih di hatinya masih belum usai, dan justru semakin sakit menggerogoti hatinya.

            “Ceritakan padaku, mungkin aku bisa membantumu.”

            “Bantu aku untuk menjadi model dan menjadi terkenal.”

            “Aku pasti akan membantumu. Tapi ada apa sebenarnya?”

            “Kau akan tahu nanti. Kalau begitu terimakasih.”

            Tanpa menunggu jawaban dari Tranz, Eden langsung mematikan sambungan teleponnya dan melempar asal ponselnya entah kemana. Malam ini ia terlalu lelah dengan hatinya hingga ia merasa tak memiliki tenaga sedikitpun untuk melakukan aktivitas. Tapi kerongkongannya terasa kering sekarang karena ia terlalu banyak menangis untuk seorang pria tak penting seperti Aciel.

            “Ck, aku benci harus kembali ke bawah.”

            Eden sedikit merapatkan mantel tidurnya sambil berjalan lunglai ke bawah. Suasana hening yang begitu kental di mansion itu terasa sudah tak asing lagi untuknya. Ini adalah potret nyata kehidupan Aciel yang suram dan tanpa warna.

            “Apa kau yakin tidak melibatkan perasaanmu?”

            “Kau masih menanyakan hal itu? Sudah berapa tahun kita menjadi partner Sica?”

            Eden berhenti di ujung tangga dan memilih untuk mencuri dengar pembicaraan antara Aciel dan Jessica. Rasanya apa yang mereka bicarakan sangat menarik, dan mungkin saja ia bisa mendapatkan informasi baru yang belum pernah ia dengar.

            “Setelah aku bertemu sendiri dengannya, kurasa sedikit mustahil jika kau tidak memiliki perasaan untuk Eden.”

Deg

            Eden semakin menajamkan pendengarannya untuk mencuri dengar seluruh percakapan Aciel dan Jessica. Sejak awal ia sudah menduga jika kedua orang itu memang aneh dan mencurigakan.

            “Huh, omong kosong macam apa itu? Menggelikan, aku hanya memanfaatkan tubuhnya.”

            Eden menggigit bibir bawahya kuat sambil menahan isak tangis yang hampir lolos dari bibirnya. Tanpa sadar ia mengelus perut ratanya sendiri, dan setelah itu ia meremasnya dengan perasaan benci yang telah bercampur dengan tangis yang tak bisa ia bendung lebih lama lagi.

            “Kupikir kau akan memperlakukan putri Brexton dengan berbeda. Ia bukan wanita liar seperti teman-teman kencanmu Ace.”

            “Kau juga bukan, tapi kita sering menghabiskan malam bersama.”

            “Aku dan Eden berbeda. Kita hanya sebatas memenuhi nafsu kita tanpa pernah melibatkan perasaan di dalamnya. Tapi Eden, ia mencintaimu.”

            “Aku tidak mau berkomitmen Sica, aku tidak butuh cinta. Aku hanya butuh tubuh mereka untuk memuaskanku.”

            “Brexton pasti akan marah jika ia masih hidup.”

            “Dan aku juga tidak mungkin akan menyentuh putrinya jika si brengsek itu tidak menitipkan putrinya padaku.” Balas Aciel kasar.

            Eden memejamkan matanya dalam dan semakin menggigit bibirnya untuk menghalau setiap denyutan nyeri yang ia rasakan. Ini semua bukanlah jalan hidup yang ia inginkan selama ini. Ia mungkin terlalu polos untuk memaknai kehidupan yang ia kira akan selalu lurus dan dipenuhi kebahagiaan, padahal nyatanya kehidupan itu sangatlah kejam. Bahkan sewaktu-waktu kehidupan ini bisa saja membunuhnya dengan keji.

            “Aaakkhh... kita tidak bisa melakukannya di sini Ace. Eden bisa terbangun karena suara kita.”

            “Aku tidak peduli. Kita selesaikan ini secepatnya, dan aku akan segera terbang ke Australi malam ini.”

            Eden memalingkan wajahnya cepat dari dua manusia yang sedang bergumul intim di atas sofa dengan suara desahan yang membuatnya mual. Sorot jijik dan juga terluka tampak jelas di kedua mata Eden yang saat ini tampak kosong tanpa cahaya. Dengan wajah datar, Eden berjalan naik ke kamarnya sambil mencengkeram perut ratanya erat. Sepertinya ia sudah tahu apa yang akan ia lakukan saat ini. Melanjutkan hidup rasanya terlalu berat

untuk dilakukan. Jadi ia memang lebih baik mati dan menjadi santapan hewan-hewan menjijikan di dalam tanah daripada ia harus hidup, namun terus menjadi santapan monster jahat seperti Aciel Lutherford.

-00-

            Dengan air mata yang meleleh di kedua pipinya, Eden terus berjalan menyusuri jalanan sekitar kampusnya yang sepi. Siang ini ia begitu sedih ketika ingatannya memutar seluruh kejadian semalam yang sangat menyakitkan. Hingga pukul satu pagi ia belum bisa memejamkan mata, dan saat ia keluar dari kamarnya untuk mengambil minum di bawah, ia bertemu Jessica di ruang tamu yang saat itu sedang menatapnya dengan penuh senyuman. Sayang senyuman itu hanyalah sebuah senyuman palsu yang sarat akan pengasihanan. Ia sama sekali tidak butuh sikap munafik seperti itu. Ia hanya butuh kebahagiaan dan ketenangan untuk hidupnya.

Tiiiinnnnn!!!

            Eden terduduk kaku di pinggir jalan dengan seluruh mata yang menghujam kearahnya. Ia baru saja ingin

mengakhiri hidupnya. Tapi sayang semua itu gagal karena ulah seseorang yang berhasil menarik tubuhnya menjauh dari tengah jalan.

            “Apa yang kau lakukan? Kau ingin mati!” Bentak pria itu geram. Eden masih menangis tersengguk-sengguk di atas aspal dan tampak tak peduli dengan bentakan yang sedang dilayangkan kearahnya. Saat ini di pikirannya hanya ada kata mati, mati, dan mati. Ia sama sekali tidak ingin hidup. Apalagi dengan aib besar yang saat ini sedang membayang-bayangi hidupnya.

            “Aku ingin mati….”

            “Astaga, kau berdarah!”

            Sian langsung menyeret tubuh Eden untuk berdiri dan mulai memeriksa kondisi tubuh Eden satu persatu. Tak sengaja siang ini ia melihat Eden yang sedang berjalan lunglai di pinggir jalan. Niat hati ia ingin menyapa, namun ia justru dikejutkan dengan sikap Eden yang tiba-tiba menyebrang begitu saja ketika lampu untuk pejalan kakimasih menunjukan tanda merah.

            “Sian… sakit…”

            Eden meremas kuat perut bawahnya sambil menangis di dalam dekapan Sian. Kedua kakinya terasa lemas dan ia merasa tidak bisa menopang berat tubuhnya lagi. Ia hampir saja ambruk di atas tanah jika Sian tidak sigap untuk menopangnya dan langsung mengangkatnya untuk di bawa ke dalam mobil.

            “Kita ke rumah sakit sekarang, ada sesuatu yang tidak beres denganmu.” Putus Sian panik. Di tengah

ketidaksadarannya Eden terus mencengkeram bahu Sian untuk menyalurkan seluruh rasa sakitnya. Ini sungguh rasa sakit yang sama mengerikannya dengan rasa sakit yang ia rasakan semalam. Dan kemudian ia baru sadar jika saat ini darah sedang merembes turun membasahi pahanya.

            “Sian, aku hamil…” Ucap Eden lirih sebelum ia kehilangan seluruh kesadarannya dan membuat Sian menjadi panik.

            “Eden! Eden! Sadarlah…. Eden!!”

Flashback end

            Eden membuka matanya pelan sambil mencoba menyesuaikan diri dengan cahaya terang yang menusuk

matanya. Kedua matanya yang belum sepenuhnya menemukan fokus membuatnya harus mengernyit berkali-kali sebelum akhirnya ia benar-benar bisa melihat seluruh isi dari kamarnya yang sunyi.

            “Kau tidur sangat lama.”

            Suara itu… Eden rasanya tidak ingin mendengar suara itu lagi untuk selamanya. Ia terlalu muak untuk melihat mata coklat pria itu.

            “Aku tidak ingin melihatmu lagi, sebaiknya kau pergi dari hidupku selama-lamanya.”

            “Kau menginginkanku pergi dan kau akan menggugurkan anak itu? Jangan harap kau bisa melakukannya Eden karena aku akan selalu mengawasimu agar kautidak bertindak bodoh seperti tadi.”

            “Tapi aku tidak mau mengandung anakmu! Kau yang telah membuatku seperti ini.”

            Aciel menggeram kesal dari tempat duduknya dan ia memutuskan untuk bangkit menghampiri Eden. Kali ini ia perlu berbicara empat mata dengan wanita itu agar permasalahan diantara mereka segera menemukan titik terang.

            “Aku akan menikahimu.”

            Eden menatap tajam Aciel sambil memberikan tatapan mencemooh pada pria itu.

            “Cih, menikah hanya untuk status? Aku tidak mau.” Balas Eden sengit. Ia telah bersiap untuk berbalik dan memunggungi Aciel, namun hal itu gagal karena Aciel langsung menahan pundaknya kuat.

            “Anak itu tidak bersalah. Meskipun aku brengsek dan tidak pernah mau terikat dengan wanita manapun, tapi dia tetap anakku. Aku akan mempertanggungjawabkan semua perbuatanku selama ini.”

            “Aku tidak mau. Pernikahan bukan sesuatu yang mudah seperti yang kau ucapkan. Jika aku menikah

denganmu, aku hanya akan menjadi sampah di hidupmu seperti dulu. Kau hanya akan mencampakanku dan membuatku menjadi penonton dalam setiap malam-malam panasmu dengan seluruh jalangmu di luar sana.” Ucap Eden sengit. Mungkin jika Aciel menawarkan hal itu tiga tahun yang lalu, ia pasti akan langsung menerimanya dengan senang hati. Tapi sekarang ia bukan lagi gadis polos bodoh yang bisa dimanfaatkan dengan mudah. Semua hal yang ia lakukan selama ini bersama Aciel semata-mata hanyalah untuk membalaskan rasa sakitnya karena pernah disakiti oleh pria itu berkali-kali. Ia ingin membuat Aciel bertekuk lutut di kakinya, dan setelah itu ia akan menghempaskan pria itu dengan kejam, sama seperti apa yang pria itu lakukan padanya selama ini.

            “Aku bukan satu-satunya pihak yang bersalah dalam hal ini Eden, kau yang terlalu ceroboh karena tidak meminum pil pencegah kehamilanmu.”

            “Aku sibuk, dan aku lelah dengan seluruh pekerjaanku. Apa aku masih bisa memikirkan pil kontrasepsi bodoh yang semua itu hanya untuk kesenanganmu semata. Ingat, aku bersedia mengikuti kemauanmu untuk menjadi partner sex, tapi bukan berarti aku mencintamu. Semua perasaan itu telah mati tiga tahun yang lalu bersama darah dagingmu yang menjijikan itu.”

            Aciel hampir saja melayangkan tangannya untuk menampar mulut Eden yang sangat kasar. Beruntung

akal sehatnya mampu mencegah hal itu, hinggasaat ini tangannya hanya berhenti di udara tanpa benar-benar menyentuh pipi mulus Eden yang kini tampak biru karena tamparannya siang tadi.

            “Kau tidak pernah mengatakannya padaku Eden.”

            “Mengatakan kau bilang? Kuyakin kau juga tidak akan mempedulikannya.” Balas Eden acuh tak acuh. Wanita itu akhirnya memutuskan untuk memunggungi Aciel sambil menaikan seluruh selimutnya hingga sebatas dada. Ia lelah untuk melanjutkan perdebatan itu lebih lama dengan Aciel. Semua masalah ini membuatnya semakin pusing dan tidak bisa berpikir jernih. Tanpa sadar ia mengelus perut ratanya sendiri sambil menghitung usia kandungannya dalam hati. Anak itu tidak mungkin terjadi karena percintaanya beberapa hari yang lalu. Itu pasti karena kejadian satu bulan yang lalu saat ia tengah lelah dan Aciel langsung menyusup begitu saja kedalam kamarnya. Ia memang tidak pernah melarang Aciel untuk menyentuhnya, karena ia pikir hal itu akan lebih mudah untuk membuat Aciel bertekuk lutut di bawah kakinya. Dan setelah dua tahun berjalan, ia merasa rencananya sudah sedikit berhasil karena Aciel mulai kehilangan minat dengan teman-teman kencannya dan pria itu juga semakin posesif padanya. Namun ia lupa jika rencananya itu juga akan memberikan risiko yang sangat besar seperti ini.

            “Apapun yang terjadi aku akan tetap bertanggungjawab.”

            “Aku bersedia untuk menikah denganmu, tapi…”

            Eden sengaja menjeda kalimatnya sambil menyeringai licik dengan rencana yang baru saja dipikirkannya.

            “Tapi apa?”

            “Buktikan padaku jika kau memang pantas menjadi ayah untuknya.”

Episodes
1 The Brown Eyes (One)
2 Fake Love (Two)
3 Fake Love (Three)
4 Fake Love (Four)
5 Strangers (Five)
6 Strangers (Six)
7 Let The River Run (Seven)
8 Part Of Us (Eight)
9 Part Of Us (Nine)
10 Part Of Us (Ten)
11 Month One, Problem One (Eleven)
12 Month One Problem One (Twelve)
13 Month Two How Dare You (Thirteen)
14 Month Two How Dare You (Fourteen)
15 Month Three, Everyday Sickness (Fifteen)
16 Month Three, Everyday Sickness (Sixteen)
17 Month Four, Tears (Seventeen)
18 Month Four, Tears (Eighteen)
19 Month Five, Lil Bit Of Happiness (Nineteen)
20 Month Five, Lil Bit Of Happiness (Twenty)
21 Month Five, A Lil Bit Of Happiness (Twenty One)
22 Month Six, Smile On Your Anger (Twenty Two)
23 Month Seven, The Black Swan (Twenty Three)
24 Month Seven, The Black Swan (Twenty Four)
25 Month Eight, One Last Time (Twenty Five)
26 Month Eight, One Last Time (Twenty Six)
27 The Truth Untold (Twenty Seven)
28 The New Of Aciel (Twenty Eight)
29 The New Aciel (Twenty Nine)
30 Come Back Home (Thirty)
31 Come Back Home (Thirty One)
32 Come Back Home (Thirty Two)
33 I Got You Back (Thirty Three)
34 I Got You Back (Thirty Four)
35 First Meet (Thirty Five)
36 First Meet (Thirty Six)
37 Lies and Truth (Thirty Seven)
38 Lies and Truth (Thirty Eight)
39 Daddy Aciel (Thirty Nine)
40 Daddy Aciel (Fourty)
41 Diary of Eden
42 Tears (Fourty Two)
43 Tears (Fourty Three)
44 Engagement (Fourty Four)
45 Engagement (Fourty Five)
46 Engagement (Fourty Six)
47 After Marriage (Fourty Nine)
48 I Love You From My Deepest Heart (Fourty Eight)
49 I Love You From My Deepest Heart (Fourty Nine)
50 I Love You From My Deepest Heart (Fifthy)
51 I Love You From My Deepest Heart (Fifthy One)
52 Maybe I Love You (Fifty Two)
53 Maybe I Love You (Fifthy Three)
54 Maybe I Love You (Fifthy Four)
55 Maybe I Love You (Fifthy Five)
56 Yes I Love You (Fifthy Six)
57 Yes I Love You (Fifthy Seven)
58 Yes I Love You (Fifthy Eight)
59 Love You To Death (Fifthy Nine)
60 Love You To Death (Sixty)
61 Perhaps Love (Sixty One)
62 Perhaps Love (Sixty Two)
63 Perhaps Love (Sixty Three)
64 Start From Zero (Sixty Four)
65 Start From Zero (Sixty Five)
66 Start From Zero (Sixty Six)
67 Special Chapter Epilog : Morning Sickness! (Louise Pregnancy) (Sixty Seven)
68 Special Chapter Epilog : Morning Sickness! (Louise Pregnancy) (Sixty Eight)
69 "Voice" Sian Story (Sixty Nine)
70 "Voice" Sian Story (Seventy)
71 "Voice" Sian Story (Seventy One)
72 "Voice" Sian Story (Seventy Two)
73 "Voice" Sian Story (Seventy Three)
74 Sian Wedlock (Seventy Four)
75 Sian Wdlock (Seventy Five)
76 Sian Wedlock (Seventy Six)
77 Sian Wedlock (Seventy Seven)
78 Photo Album, Between Past and Future (Seventy Eight)
79 Reunion (Seventy Nine)
80 Reuion (Eighty)
81 Reunion (Eighty One)
82 Reunion (Eighty Two)
83 Reunion (Eighty Three)
84 Reunion (Eighty Four)
85 Reunion (Eighty Five)
86 Reunion (Eighty Six)
87 Reunion (Eighty Seven)
88 Reunion (Eighty Eight)
89 Reunion (Eighty Nine)
90 Reunion (Ninety)
91 Reunion (Ninety One)
92 Reunion (Ninety Two)
93 Reunion (Ninety Three)
94 Olivia Pregnant Story (Ninety Four)
95 Olivia Pregnant Story (Ninety Five)
96 Olivia Pregnant Story (Ninety Six)
97 Olivia Giving Birth Story (Ninety Seven)
98 Olivia Giving Birth Story (Ninety Eight)
99 Lutherford Family (Ninety Nine)
100 Lying and Divorce (One Hundred)
101 Lying and Divorce (One Hundred One)
102 Lying and Divorce (One Hundred Two)
103 Lying and Divorce (One Hundred Three)
104 Lying and Divorce (One Hundred Four)
105 Lying and Divorce (One Hundred Five)
106 Hand Shake (One Hundred Six)
107 Rescue Me (One Hundred Seven)
108 Rescue Me (One Hundred Eight)
109 Rescue Me (One Hundred Nine)
110 Don't Leave Me (One Hundred Ten)
111 Don't Leave Me (One Hundred Eleven)
112 Don't Leave Me (One Hundred Twelve)
113 Don't Leave Me (One Hundred Thirteen)
114 (One Hundred Fourteen)
115 Another Story Of Us (One Hundred Fifteen)
116 Another Story Of Us (One Hundred Sixteen)
117 Another Story Of Us (One Hundred Seventeen)
118 Romantic Story Of Them (One Hundred Eighteen)
119 Romantic Story Of Us (One Hundred Nineteen)
120 Another Story Of Us (One Hundred Twenty)
121 Beautiful Day (One Hundred Twenty One)
122 Beautiful Day (One Hundred Twenty Two)
123 Beautiful Day (One Hundred Twenty Three)
124 What Happen With Olivia? (One Hundred Twenty Four)
125 Olivia's Bad Storm (One Hundred Twenty Five)
126 Olivia Pregnant (One Hundred Twenty Six)
127 Olivia Pregnant (One Hundred Twenty Seven)
128 Storm (One Hundred Twenty Eight)
129 Storm (One Hundred Twenty Nine)
130 Affair (One Hundred Thirty)
131 Affair (One Hundred Thirty One)
132 Twins (One Hundred Thirty Two)
133 Leticia Crowford (One Hundred Thirty Three)
134 Mad Man (One Hundred Thirty Four)
135 Kidnapped (One Hundred Thirty Five)
136 Eden's Family (One Hundred Thirty Six)
137 Plan (One Hundred Thirty Seven)
138 Unexpected Feeling (One Hundred Thirty Eight)
139 Unexpected Feeling (One Hundred Thirty Nine)
140 Silent Man (One Hundred Fourty)
141 New Life (One Hundred Fourty One)
142 New Life (One Hundred Fourty Two)
143 Painful Reality (One Hundred Fourty Three)
144 Epic Ending (One Hundred Fourty Four)
145 Epic Ending (One Hundred Fourty Five)
146 EVERYTHING GONNA BE ALRIGHT
147 KUNJUNGAN EDEN
148 PESTA ULANGTAHUN SI KEMBAR
149 MEMBUJUK SIAN
150 HAPPY FAMILY
151 PERCERAIAN SIAN DAN OLIVIA
152 BERBAIKAN
Episodes

Updated 152 Episodes

1
The Brown Eyes (One)
2
Fake Love (Two)
3
Fake Love (Three)
4
Fake Love (Four)
5
Strangers (Five)
6
Strangers (Six)
7
Let The River Run (Seven)
8
Part Of Us (Eight)
9
Part Of Us (Nine)
10
Part Of Us (Ten)
11
Month One, Problem One (Eleven)
12
Month One Problem One (Twelve)
13
Month Two How Dare You (Thirteen)
14
Month Two How Dare You (Fourteen)
15
Month Three, Everyday Sickness (Fifteen)
16
Month Three, Everyday Sickness (Sixteen)
17
Month Four, Tears (Seventeen)
18
Month Four, Tears (Eighteen)
19
Month Five, Lil Bit Of Happiness (Nineteen)
20
Month Five, Lil Bit Of Happiness (Twenty)
21
Month Five, A Lil Bit Of Happiness (Twenty One)
22
Month Six, Smile On Your Anger (Twenty Two)
23
Month Seven, The Black Swan (Twenty Three)
24
Month Seven, The Black Swan (Twenty Four)
25
Month Eight, One Last Time (Twenty Five)
26
Month Eight, One Last Time (Twenty Six)
27
The Truth Untold (Twenty Seven)
28
The New Of Aciel (Twenty Eight)
29
The New Aciel (Twenty Nine)
30
Come Back Home (Thirty)
31
Come Back Home (Thirty One)
32
Come Back Home (Thirty Two)
33
I Got You Back (Thirty Three)
34
I Got You Back (Thirty Four)
35
First Meet (Thirty Five)
36
First Meet (Thirty Six)
37
Lies and Truth (Thirty Seven)
38
Lies and Truth (Thirty Eight)
39
Daddy Aciel (Thirty Nine)
40
Daddy Aciel (Fourty)
41
Diary of Eden
42
Tears (Fourty Two)
43
Tears (Fourty Three)
44
Engagement (Fourty Four)
45
Engagement (Fourty Five)
46
Engagement (Fourty Six)
47
After Marriage (Fourty Nine)
48
I Love You From My Deepest Heart (Fourty Eight)
49
I Love You From My Deepest Heart (Fourty Nine)
50
I Love You From My Deepest Heart (Fifthy)
51
I Love You From My Deepest Heart (Fifthy One)
52
Maybe I Love You (Fifty Two)
53
Maybe I Love You (Fifthy Three)
54
Maybe I Love You (Fifthy Four)
55
Maybe I Love You (Fifthy Five)
56
Yes I Love You (Fifthy Six)
57
Yes I Love You (Fifthy Seven)
58
Yes I Love You (Fifthy Eight)
59
Love You To Death (Fifthy Nine)
60
Love You To Death (Sixty)
61
Perhaps Love (Sixty One)
62
Perhaps Love (Sixty Two)
63
Perhaps Love (Sixty Three)
64
Start From Zero (Sixty Four)
65
Start From Zero (Sixty Five)
66
Start From Zero (Sixty Six)
67
Special Chapter Epilog : Morning Sickness! (Louise Pregnancy) (Sixty Seven)
68
Special Chapter Epilog : Morning Sickness! (Louise Pregnancy) (Sixty Eight)
69
"Voice" Sian Story (Sixty Nine)
70
"Voice" Sian Story (Seventy)
71
"Voice" Sian Story (Seventy One)
72
"Voice" Sian Story (Seventy Two)
73
"Voice" Sian Story (Seventy Three)
74
Sian Wedlock (Seventy Four)
75
Sian Wdlock (Seventy Five)
76
Sian Wedlock (Seventy Six)
77
Sian Wedlock (Seventy Seven)
78
Photo Album, Between Past and Future (Seventy Eight)
79
Reunion (Seventy Nine)
80
Reuion (Eighty)
81
Reunion (Eighty One)
82
Reunion (Eighty Two)
83
Reunion (Eighty Three)
84
Reunion (Eighty Four)
85
Reunion (Eighty Five)
86
Reunion (Eighty Six)
87
Reunion (Eighty Seven)
88
Reunion (Eighty Eight)
89
Reunion (Eighty Nine)
90
Reunion (Ninety)
91
Reunion (Ninety One)
92
Reunion (Ninety Two)
93
Reunion (Ninety Three)
94
Olivia Pregnant Story (Ninety Four)
95
Olivia Pregnant Story (Ninety Five)
96
Olivia Pregnant Story (Ninety Six)
97
Olivia Giving Birth Story (Ninety Seven)
98
Olivia Giving Birth Story (Ninety Eight)
99
Lutherford Family (Ninety Nine)
100
Lying and Divorce (One Hundred)
101
Lying and Divorce (One Hundred One)
102
Lying and Divorce (One Hundred Two)
103
Lying and Divorce (One Hundred Three)
104
Lying and Divorce (One Hundred Four)
105
Lying and Divorce (One Hundred Five)
106
Hand Shake (One Hundred Six)
107
Rescue Me (One Hundred Seven)
108
Rescue Me (One Hundred Eight)
109
Rescue Me (One Hundred Nine)
110
Don't Leave Me (One Hundred Ten)
111
Don't Leave Me (One Hundred Eleven)
112
Don't Leave Me (One Hundred Twelve)
113
Don't Leave Me (One Hundred Thirteen)
114
(One Hundred Fourteen)
115
Another Story Of Us (One Hundred Fifteen)
116
Another Story Of Us (One Hundred Sixteen)
117
Another Story Of Us (One Hundred Seventeen)
118
Romantic Story Of Them (One Hundred Eighteen)
119
Romantic Story Of Us (One Hundred Nineteen)
120
Another Story Of Us (One Hundred Twenty)
121
Beautiful Day (One Hundred Twenty One)
122
Beautiful Day (One Hundred Twenty Two)
123
Beautiful Day (One Hundred Twenty Three)
124
What Happen With Olivia? (One Hundred Twenty Four)
125
Olivia's Bad Storm (One Hundred Twenty Five)
126
Olivia Pregnant (One Hundred Twenty Six)
127
Olivia Pregnant (One Hundred Twenty Seven)
128
Storm (One Hundred Twenty Eight)
129
Storm (One Hundred Twenty Nine)
130
Affair (One Hundred Thirty)
131
Affair (One Hundred Thirty One)
132
Twins (One Hundred Thirty Two)
133
Leticia Crowford (One Hundred Thirty Three)
134
Mad Man (One Hundred Thirty Four)
135
Kidnapped (One Hundred Thirty Five)
136
Eden's Family (One Hundred Thirty Six)
137
Plan (One Hundred Thirty Seven)
138
Unexpected Feeling (One Hundred Thirty Eight)
139
Unexpected Feeling (One Hundred Thirty Nine)
140
Silent Man (One Hundred Fourty)
141
New Life (One Hundred Fourty One)
142
New Life (One Hundred Fourty Two)
143
Painful Reality (One Hundred Fourty Three)
144
Epic Ending (One Hundred Fourty Four)
145
Epic Ending (One Hundred Fourty Five)
146
EVERYTHING GONNA BE ALRIGHT
147
KUNJUNGAN EDEN
148
PESTA ULANGTAHUN SI KEMBAR
149
MEMBUJUK SIAN
150
HAPPY FAMILY
151
PERCERAIAN SIAN DAN OLIVIA
152
BERBAIKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!