Siang ini Gu Ana tengah asyik berjalan-jalan di pasar, hari ini iya memilih tak menggunakan tandu melainkan berjalan kaki, sebenarnya tujuan awalnya iyalah menuju Rumah Seni yang setiap tiga hari sekali ia kunjungi, baik itu hanya sekedar melihat jalannya pertunjukan sampai memeriksa keuangan Rumah Seninya. Gu Ana terlihat bahagia seolah tanpa beban terus melangkah dengan rian sambil sesekali melompat-lompat kecil, tak lupa menyapa beberapa pedagang yang Ia kenal.
Tanpa Gu Ana sadari beberapa pasang mata tanpa sengaja melihat ke arahnya, dan memperhatikannya dengan seksama, taka da yang tahu apa yang ada di pikiran mereka masing-masing, hanya saja pandangan merka saja yang ta dapat lepas dari Gu Ana.
Tuan Gu terlihat tengah berbicara dengan beberapa pelanggan mereka, sambil sesekali tertawa. Melihat hal itu Gu Ana segera berlari ke arah Tuan Gu dan memanggilnya.
“Ayah…” teriak Gu Ana sambil berlari dan memeluk Tuan Gu, beberapa orang menghentikan aktifitasnya dan memandang tingkah Gu Ana yang terlihat seperti seorang anak kecil. Namun beberapa orang berfikir itu adalah suatu bentuk keluarga harmonis.
“An’er… sedang apa? Ayah kira kau akan pergi ke Rumah Senimu?” tanya Tuan Gu dengan lembut sambil mengusap kepala Gu Ana dengan penuh kasih sayang.
“Ayah aku akan ke sana, tapi tadi tampa sengaja aku melihatmu, jadi aku mampir dulu untuk memelukmu.” kata Gu Ana dengan nada manja tanpa melepas pelukannya.
“Ah… An’er, apa kau tidak malu? Kau telah dewasa, kenapa tingkahmu masih saja seperti anak kecil?” tanya Tuan Gu melepas pelukan Gu Ana sambil memperhatikan sekitar, karna Tuan Gu sadar mereka berdua tengah menjadi sorotan publik.
“Ayah… aku tidak malu, aku memeluk ayahku sendiri.” ucap Gu Ana dengan nada merajuk, sambil mengerbikkan bibirnya.
“Baiklah… jangan marah, bahkan kau sekarang benar-benar seperti anak kecil.” kata tuan Gu terkekeh kecil dengan tingkah anak perempuannya.
“Baiklah aku tak akan marah, tapi aku ingin membeli makanan itu untukku.” kata Gu Ana sambil menarik tangan Tuan Gu menuju ke salah satu penjual makanan.
Setelah mendapatakan apa yang Gu Ana inginkan, akhirnya Gu Ana kelanjutkan perjalanannya menuju Rumah Seninya. Sesampainya di rumah seni, Ia disibukkan dengan pemeriksaan dokumen. Karna keasyikan memeriksa semua dokumen, Gu Ana melewatkan makan siangnya.
“Salam Nona Gu, apakah nona ingin di siapkan makan siang? Karna ini sudah lewat jam makan siang.” kata pelayan Gu Ana memperingatkan tentang jam makan siang yang telah terlewatkan olehnya.
“Ah, benarkah? Kenapa cepat sekali rasanya?” guman Gu Ana kepada dirinya sendiri. “Ayo pergi makan.” sahut Gu Ana, lalu melangkah keluar ruangannya menuju lantai dua untuk pergi makan.
Sesampainya di kedai makan
“Selamat siang nona, apa yang ingin anda makan?” tanya seorang pelayan pria dengan tersenyum ramah, sambil membawa kertas untuk mencatat pesanan pelanggan.
“Aku ingin memesan semua yang enak disini.” kata Gu Ana tersenyum manis sambil mengedipkan matanya. Yang sontak membuat pelayan lelaki itu tersipu malu.
“Baik nona, silahkan menunggu pesanan anda.” kata pelayan tersebut sambil tersenyum menutupi kegugupannya.
“Iya, kau tak usah risau, aku akan menunggumu dan hanya memikirkanmu, kau tahu aku orang yang setia.” kata Gu Ana dengan senyuman semanis mungkin.
“No..na.” kata pelayan itu meninggalkan Gu Ana sambil setengah berlari.
Gu Ana yang melihat hal tersebut merasa lucu, ia teringat akan film AADC yang pernah ia tonton. Sin saat itu yang Gu Ana ingat adalah, ketika Cinta berlari meninggalkan Rangga seolah-olah ingin dikejar. Kemudian Cinta menoleh ke belakang Rangga pun mengejar Cinta. Saat Gu Ana masih memperhatikan tingkah pelayan tersebut, tiba-tiba pelayan tersebut menoleh kea rah Gu Ana yang sontak saja membuat Gu Ana terkikik geli dengan tingkah pelayan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 355 Episodes
Comments
Abdul Fatah
ajarkan aku untuk bisa berbicara jahil seperti itu/ mbaperi anak e wong hhhhh(Gu Ana)
2022-05-01
1
Taz
haha.....
2021-02-02
0
maya
cuma disini seorang raja dan pangeran makn ubigoreng 😂
2020-09-12
66