“Hehehehe, santuy bang… karna memang aku suka menjadi prajurit, dan bergabung menjadi seorang prajurit di umur 13 tahun, hehehe.” jawabnya dengan wajah polos dan cengengesan.
Kini Riky mulai mengerti sikap gadis ini, namun dia juga dibuat bingung bagaimana ia bisa menjadi seorang prajurit dengan sikap begitu? Dan lagi bergabung dari usia 13 tahun? Apa apaan ini iya bahkan diusia yang sebegitu masih sibuk dengan pelajaran dan Pr serta bermain layangan di lapangan.
Di sepanjang jalan mereka berbincang-bincang banyak hal, tau terasa kini mereka telah sampai di kediaman Candrana, mereka disambut dengan 3 pelayan.
“Semalat datang.” kata para pelayan tersebut.
“Maaf atas keterlambatan saya, yang lain sudah berkumpual?” kata Ariana tersenyum ramah.
“Iya mereka diruangan itu.” kata pelayan sambil menunjuk sebuah ruangan, jujur mereka terkejut, karna yang mereka fikirkan yang akan datang bersama Riky merupakan gadis dewasa, buakan seorang gadis kecil, yang baru tamat SMA.
“Permisi, maaf saya terlambat.” ucap Ariana saat memasuki sebuah ruangan besar, terlihat beberapa orang rekan yang akan bekerja sama dengannya.
“Ah, tidak apa-apa, kami juga baru muai kok.” jawab kakek tersebut, yang diangguki oleh orang-orang yang berada di ruangan tersebut.
Terlihat Riky menyusul dari belakang sambil tersenyum kepada seluruh orang yang ada di ruangan tersebut dan langsung memperkenalkan Ariana kepada semua orang.
“Perkenalkan Ia adalah Capten Senior Ariana dia akan bergabung dengan kita dalam misi ini, bisa dipanggil Ana.” ucapa Riky memperkenalkan Ariana.
“Oh ya, perkenalkan nama saya, Farid Candrana, ini Farhat Candrana anak pertama saya dan Aida istrinya, Arkan Candrana anak bungsu saya, Andre Candrana cucu pertama saya dan Ayu istrinya, Gilang Candrana cucu bungsu saya dan Vian istrinya, dan mereka merupakan bodyguard saya.” ujar kakek Farid yang kira-kira umurnya 75 tahun, dan diangguki oleh Ariana.
Kemudian Arian berjalan disamping Riky, dengan berbisik Ariana bertanya.
“Eh anak kakek yang bungsu istrinya mana?” katanya berbisik kepada Riky.
“Belum ada.” jawabnya singkat kerna merasa tidak enak kepada orang-orang sekitar yang memperhatikan mereka.
30 menit mereka berdiskusi, setelah itu mereka memutuskan untuk makan siang di tempat keluarga besar Candrana.
“Kek, makan siang apa kita?” tanya Ariana tiba-tiba sambil menggandeng tangan kanan kakek Farid.
Semua orang melongo dibuatnya, karna di sepanjang rapat tadi ia terkesan tegas meski umurnya masih 18 tahun. Sedangkan Riky hanya tersenyum senyum melihatnya.
“Ih, i..iya Ana.” jawab kakek Fardi menghilangkan keterkejutan. Semua menggelengkan kepala mengikuti kakek Fardi dan Ariana.
“Emang gitu orangnya?” tanya Farhat kepada Riky.
“Iya om.” sambil menahan ketawa, karna melihat cara berjalan Ariana, seperti anak kecil. Sekali lagi semua orang menggelengkan kepala secera serentak.
Makan siang berlangsung hikmat, semua senyap yang terdengar hanya bunyi sendok yang berdenting, saat mereka selesai makan Riky dan Ariana menuju kamar masing-masing untuk istirahat.
Malam tiba mereka semua bertemu di ruang makan untuk makan malam, usai makan malam mereka mulai kembali membicarakan tentang rencana dan kemungkinan-kemungkinan yang akan mereka lakukan, mengingat kemungkinan kurang lebih 3 minggu lagi akan terjadi penyerangan yang diperkirakan pada ulangtahun anak bungsu kakek Fadri yaitu Arka Candrana. Miris memang miris, tapi mereka harus bersiap untuk hal itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 355 Episodes
Comments
Windye Indie Prakoso
Suka😍😍😍
2020-12-08
0
eca ridha
maaf mau tanya thor..kakek Farid,Kakek Fardi ma kakek Fadri 1 orang yg sama ya thor?
2020-09-22
23
Brenda
knp nggak langsung time travel Thor?
2020-09-08
19