Sesampainya di kediaman Tuan Gu, mereka segra duduk dan membicarakan tentang keadaan Gu Ana, baik itu kesehatan mental maupun pisiknya. Tuan Gu sungguh tak ingin anaknya turun kemedan perang, jujur jika perlu iya sangat tak ingin terjadi sesuatu yang buruk kepada anak perempuannya itu. Namun ia juga faham dengan sikap keras kepala anak perempuannya itu.
Ditempat lain di dalam kereta Raja Zang Zuan, kereta para Pangaran, maupun kereta kedua nona Xu dan jendral Li Zong tidak ada percakan yang terjadi. Semua diam dan tenggelam dalam lamunannya masing-masing hingga sampai di kediaman masing-masing. Entah apa yang membuat mereka diam seribu bahasa, bahkan Ratu Xu Yian pun bingun dengan keadaan suami dan anak-anaknya. Mereka bak tersihir saat kembali dari kediaman keluarga Gu, para pengawal tak berani bergeming karna takut tuan mereka akan sangat marah.
“Ada apa sebenarnya? Kenapa kalian semua diam saat kembali dari kediaman keluarga Gu?” tanya Ratu Xu Yian memecahkan keheningan diantara mereka.
Namun Raja Zang Zuan memilih diam, Ia bingung bagaimana mengutarakannya, belum lagi tentang pemecahan masalah penyusup, dan ditambah lagi tentang Gu Ana yang entah kenapa selalu terngiang dikepalanya, yang ridak mau pergi meski di paksa.
“Yang Mulia… Ada apa? Apa yang mengganggu pikiranmu?” tanya Ratu Xu Yian
“Ah tidak...” keta Raja Zang Zuan dengan sedikit ragu-ragu.
“Yang Mulia berceritalah.” bujuk Ratu Xu Yian
“Menurutmu bagaimana sebenarnya nona muda dari keluarga Gu?” tanya Raja Zang Zuan, sedangkan Ratu Xu Yian yang mendapat pertanyaan tersebut langsung bingung, ia tidak mengerti maksud Raja Zang Zuan
“Maksud Yang Mulia?” tanya Ratu Xu Yian tak mengerti sama-sekali
“Ah tidak…” kata Raja Zang Zuan menggantungkan kata-katanya, “bagaimana menurutmu jika dia menjadi salah satu permaisuri para pangeran?” tanya Raja Zang Zuan
“Nona Gu memiliki reputasi yang baik, juga periang, hamba kira cocok untuk salah satu pangeran.” kata Ratu Xu Yian mendukung pendapat raja.
Kediaman Gu
Gu Ana keluar dari pafiliumnya dengan senyum manis yang selalu menggantung di wajahnya, seolah-olah kemarin tidak terjadi apa-apa padanya. Kemudian menghampiri pafilium Gu Jun, dilihatnya Gu Jun masih terlelap di alam mimpinya. Tiba-tiba sebuah ide cemerlang keluar dari kepalanya untuk menjahili Gu Jun.
“Lia, cepat ambilkan aku tepung, segenggam saja.” titah Gu Ana kepada pelayan peribadinya tanpa mengalihkan pandangannya dari Gu Jun.
“Baik nona.” kata pelayan Gu Ana, kemudian bergegas menuju dapur.
Tak butuh waktu lama Yu Lia kembali membawa tepung yang diminta Gu Ana, Gu Ana terlihat senang dan puas atas kerja dari pelayannya, namun sang pelayan hanya bisa menggelengkan kepalanya, sungguh iya tidak dapat menebak apa yang akan dilakukan oleh nonanya, namun yang pasti akan terjadi kehebohan setelah ini.
Gu Ana mengendap-endap masuk kekamar Gu Jun yang masih terlelap dengan posisi menghadap kanan, Gu Ana lalu mendekati meja yang beberapa buku dan alat tulis Gu Jun, Gu Ana kemudian mengambil kuas dan melumurinya dengan tinta, lalu beralih ke tampat tidur Gu Jun, menyingkap kelambu, kemudian mencoret wajah Gu
Jun dengan berbagai bentuk, mulai dari berbentuk bulat hingga yang tidak berbentuk. Tak lupa mengambil lepung yang telah ia minta dari pelayannya tadi, kemudian meletakkan di atas tangan Gu Jun yang berada di samping kepalanya. Gu Ana menambil bulu yang telah ia bawa dari pafiliumnya, kemuadian mengusapkannya di wajah dan hidung Gu Jun. Gu Jun yang merasa sesuatu menyentuh wajahnya mulai membuka matanya dan mengusap wajahnya dengan tangan yang penuh dengan tepung. Belum terkumpul kesadaran Gu Jun ia kemudian dikejutkan dengan suara keras dari tawa Gu Ana.
“Oh God… what are you doing in my room?” teriak Gu Jun kepada Gu Ana yang kini masih tertawa sambil memegangi perutnya yang sakit akibat tertawa.
“Hahahaha… look at your face (lihat wajahmu), hahahaha.” kata Gu Ana sambil memegangi perutnya. “Now you look like a ghost (sekarang kau terlihat seperti hantu).” kata Gu Ana disela-sela tawanya. Karna penasaran Gu Jun beranjak dari kamar tidurnya lalu menuju kamar mandi hendak melihat wajahnya. Sesaat setelah Gu Jun masuk ke kamar mandi Gu Ana bergegas keluar dari kamar Gu Jun, Gu Ana tahu jelas apa yang akan di perbuat Gu Jun setelah melihat hasil karyanya yang tidak ada indah-indahnya samasekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 355 Episodes
Comments
azka aldric Pratama
bunga 🌹🌹🌹 untukmu Thor
2022-03-01
1
Oi Min
Dasar captein jahil
2021-04-27
1
Dian Lukas
sya ska crtx thor,ttp smngt yac.
2020-12-16
0