EPS 18

Happy Reading💙

Rafa menyenggol lengan Naqa yang kebetulan duduk di sampingnya. Naqa pun menoleh. Ia menaikan satu alisnya seperti bertanya 'apa?'

"Vano kok diem bae dari tadi. Lo tau dia kenapa?" Bisik Rafa kepada Naqa.

Naqa nampak berfikir sebelum menjawab. "Tanya aja sama orangnya langsung"

'Udah gue tebak pasti Naqa jawabnya gitu, selalu seperti itu, hmm pengen gue jait deh mulutnya biar Naqa sekalian nggak bisa ngomong'

"Nggak usah bgebatin lo" Kata Naqa.

Rafa menggeleng pelan, kemudian beralih menatap Vano di hadapannya yang tengah makan dengan sedikit menunduk. "No" panggil Rafa.

Vano menoleh. "Hm"

"Lo sehat?" tanya Rafa.

Alis Vano tertaut. "Alhamdulillah sehat" jawab Vano.

"Terus kenapa lo diem aja dari tadi? Tumben bener"

"Lagi bad mood mode on, jangan banyak tanya" Vano melanjutkan makan.

Rafa menatap heran Vano. 'Bomat deh, nanti juga Vano cerita sendiri'

Kemudian tidak ada percakapan lagi, mereka makan dalam diam.

Beberapa menit kemudian...

Alvan bersendawa keras, pertanda kenyang.

Rafa menatap tak suka ke arah Alvan. "Menjijikan" kata Rafa.

"Itu tanda kenyang. Nggak usah sok jadi orang yang bersih dan paling bener di sini. Elo kuku di panjangin gitu kayak setan aja, harusnya yang bilang jijik itu gue" balas Alvan.

"Kuku kuku gue, yang makan gue, kenapa lo yang repot?"

"Diiiih, yang sendawa gue, yang kenyang gue, kenapa lo juga yang repot?"

"Tapi kan lo sendawanya keras, mana duduknya di depan gue lagi"

"Itu ju -"

"Diem deh! Berisik banget sih" sambar Vano sambil berekspresi kesal menatap Alvan dan Rafa.

"LO YANG DIEM" kata Alvan dan Rafa kompak.

Naqa geleng geleng kepala. 'Kapan ya mereka bertiga waras?'

"Galak banget sih lo ber dua. Ciee tumben kompak, biasanya berantem" Alvan dan Rafa saling tatap dua detik.

Kemudian kembali menatap ke arah Vano secara kompak. "CUMA KEBETULAN"

Vano terkekeh. "Iya iya, cimi kibitilin"

"Vanooo" kata Alvan.

"Ganteng" jawa Vano.

"Narsis sekali anda" balas Rafa

"Bukan narsis, bukan sombong, hanya kenyataan yang memang benar adanya. Cuma sekedar memberi tau loh ya" Vano menyugar rambutnya kebelakang.

"Gue nggak nanya dan nggak mau tau" kata Rafa.

Vano menaikan satu alisnya. "Tapi gue yang mau ngasih tau" balasnya.

Naqa beranjak berdiri, ia sudah malas mungkin mendengar perdebatan ke tiga sahabatnya itu. Kemudian Naqa berjalan menuju kelas. 'Mendingan gue langsung ke kelas aja deh, daripada ngedengerin mereka debat. Pusing!'

'Bahkan mereka nggak engeh kalo gue pergi?... Dasar sahabat gaada akhlak'

•••

Vano mengendarai motor ninjanya dengan santai, ia baru saja keluar gerbang sekolah menuju rumah Kayla untuk pulang.

Beberapa menit kemudian...

Vano sampai, ia turun dari motor, dan lamgsung berjalan masuk ke dalam rumah Kayla.

"Assalamualaukum" kata Vano sambil memasuki rumah.

"Waalaikumsalam" jawab bibi yang kebetulan sedang membersihkan meja menggunakan kemonceng.

Vano berhenti berjalan, menoleh ke bibi, lalu tersenyum. "Vano masuk ke kamar dulu ya, bi" pamit Vano, sopan.

Bibi balas tersenyum. "Iya, den"

Vano melanjutkan berjalan menuju kamarnya.

•••

"Makasih, ken. Emm mau mampir dulu nggak?" tawar Kayla kepada Kenan.

Kayla dan Kenan berada di dalam mobil milik Kenan, di depan rumah Kayla. Kenan menggeleng.

"Enggak deh, nggak usah. Gue mau langsung pulang aja"

"Ouh yaudah, gue turun ya" Kenan mengangguk. Kayla turun dari mobil Kenan, tak lupa menutup pintunya kembali.

Kayla melambai kan tangannya seiring dengan mobil Kenan berjalan.

Setelah mobil Kenan menjauh, Kayla menurunkan tangannya, ia tersenyum. Kemudian berbalik, berjalan masuk ke dalam rumahnya.

Beberapa menit kemudian..

Masih dengan senyum yang mengembang, Kayla keluar kamar, Vano yang kebetulan sedang duduk di sofa, di ruang keluarga rumah Kayla pun bingung melihat Kayla senyum senyum sendiri seperti itu.

Kayla menuju dapur, ia mengambil sebuah gelas, dan mengisi gelas itu dengan air. Setelah hausnya hilang, Kayla berjalan hendak menuju kamarnya. Tapi...

"Kayla" Kayla berhenti berjalan, dan menoleh ke arah Vano yang tadi memanggilnya.

Dengan isyarat tangan, Vano menyuruh Kayla untuk mendekat. Kayla yang mengerti pun langsung berjalan mendekat.

"Lo kenapa senyum senyum sendiri nggak jelas gitu? Udah gila?" Kayla menatap Vano kesal.

"Gue. Masih. Waras" Jawab Kayla dengan menekan setiap kata yang ia katakan.

"Terus kenapa lo senyum sendiri gitu? Apa obat lo abis? Mau gue beliin? Atau lo mau narik perhatian gue? Biar gue suka sama lo gitu? At -"

"Ge-er banget sih lo jadi orang. Denger ya Vano, gue sehat, gue baik-baik aja. Dan gue nggak suka sama lo"

'Aelah tinggal ngaku aja, tinggal bilang aja suka sama gue. Pasti gue bilang juga kalau gue suka sama lo, terus kita jadian deh.. Eh? Kenapa gue jadi ge-er ya?'

"No, Vano jangan bengong" ujar Kayla.

"Eh hah, i - iya kenapa, Kay?" kata Vano, tergagap.

"Hah heh hoh. Udahlah gue mau nonton drakor dulu, bye" Kayla berlenggang pergi.

'Kira-kira Kayla kenapa ya? Mungkin karena habis nonton drakor kali ya? Hmm iya kali'

Tiba-tiba Vano merasa ponselnya bergetar, pertanda ada pesan yang masuk. Vano mengambil ponselnya yang tadinya berada di saku celananya, kemudian Vano membuka pesan itu.

GRUP COGAN

Alvan

Ada apa ni ribut ribut?

Alvan

Nggak ada apa apa sayang

Alvan

Masa si sayang?

Alvan

Iya sayang

Alvan

Ya udah deh. Aku sayang kamu

Alvan

Aku juga sayang kamu

Rafa

Atas gue begonya natural. Tanpa penyedap buatan

Alvan

Netijen memang suka syirik

Naqa

Kelamaan ngejomblo lo, Van?

Alvan

Makanya cariin dong. Biar Abang Alvan nggak jomblo

Naqa

Makannya muka di gantengin

Alvan

Heh, muka gue udah ganteng banget kayak babang chanyeol gini kok

Naqa

Iyain biar seneng

Vano

^2

Rafa

^3

Alvan

🖕

Naqa

Berani lo!

Alvan

Itu tadi salah pencet👉👈

(Vano, dan Rafa tertawa membacanya)

Rafa telah mengubah unsername grup ini dari GRUP COGAN menjadi RAFA GANTENG.

RAFA GANTENG

Naqa

@Rafa, ganti nggak! Nggak gue restuin lo sama Naila

Rafa telah mengubah unsername grup ini dati RAFA GANTENG menjadi GRUP COGAN.

Alvan

Ngakak, nj*r😂

Vano

😂😆 Giliran tentang Naila aja cepet

Rafa

Harus dong😏

Alvan

Eh bentar ya, kayaknya ada yang pencet bel deh di depan. Semoga aja nyokap atau bokap gue balik. Bye~

Vano

Amiiiin

Rafa

Semoga iya

Naqa

Amiiin, semoga aja

Jangan lupa LIKE...

Episodes
1 EPS 1
2 EPS 2
3 EPS 3
4 EPS 4
5 EPS 5
6 EPS 6
7 EPS 7
8 EPS 8
9 EPS 9
10 EPS 10
11 EPS 11
12 EPS 12
13 EPS 13
14 EPS 14
15 EPS 15
16 EPS 16
17 EPS 17
18 EPS 18
19 EPS 19
20 EPS 20
21 EPS 21
22 EPS 22
23 EPS 23
24 EPS 24
25 EPS 25
26 EPS 26
27 EPS 27
28 EPS 28
29 EPS 29
30 EPS 30
31 EPS 31
32 32. Jawaban | DIVANO
33 33. Mal | DIVANO
34 34. Memilih Dress | DIVANO
35 35. Alvan & Riska | DIVANO
36 36. Kayla Pingsan | DIVANO
37 37. Kepulangan Naila | DIVANO
38 38. Dasar Perusak Keluarga Orang | DIVANO
39 39. Modus | DIVANO
40 40. Kayla Berbeda | DIVANO
41 41. Kotak Misterius | DIVANO
42 42. Surat Ancaman | DIVANO
43 43. Putus | DIVANO
44 44. Galau | DIVANO
45 45. Alasan | DIVANO
46 46. Alasan Yang Sesungguhnya | DIVANO
47 47. Jadi Cowo Pemaksa | DIVANO
48 48. Kejujuran Kayla | DIVANO
49 49. Cemburu? | DIVANO
50 50. Rencana Vano | DIVANO
51 51. Kecurigaan | DIVANO
52 52. Kelakuan Alvan dan Rafa | DIVANO
53 53. Tentang Lili | DIVANO
54 54. Kejadian Tak Terduga | DIVANO
55 55. Rencana Yang Gagal | DIVANO
56 56. Vano Galaknya Kumat | DIVANO
57 57. Demi Kayla | DIVANO
58 58. Topi Dan Surat Cinta Dari Susan | DIVANO
59 59. Tidak Sebaik Kelihatannya | DIVANO
60 60. Siapa Alka? | DIVANO
61 61. Drama Rafa | DIVANO
62 62. Ada Apa Dengan Vano? | DIVANO
63 63. Bentakan Vano | DIVANO
64 64. Menjauh | DIVANO
65 65. Pergi Sulit Bertahan Sakit | DIVANO
66 66. Berakhir? | DIVANO
67 67. Hai, Queennya Alka! | DIVANO
68 68. Alvan Patah Hati | DIVANO
69 69. Ending | DIVANO
Episodes

Updated 69 Episodes

1
EPS 1
2
EPS 2
3
EPS 3
4
EPS 4
5
EPS 5
6
EPS 6
7
EPS 7
8
EPS 8
9
EPS 9
10
EPS 10
11
EPS 11
12
EPS 12
13
EPS 13
14
EPS 14
15
EPS 15
16
EPS 16
17
EPS 17
18
EPS 18
19
EPS 19
20
EPS 20
21
EPS 21
22
EPS 22
23
EPS 23
24
EPS 24
25
EPS 25
26
EPS 26
27
EPS 27
28
EPS 28
29
EPS 29
30
EPS 30
31
EPS 31
32
32. Jawaban | DIVANO
33
33. Mal | DIVANO
34
34. Memilih Dress | DIVANO
35
35. Alvan & Riska | DIVANO
36
36. Kayla Pingsan | DIVANO
37
37. Kepulangan Naila | DIVANO
38
38. Dasar Perusak Keluarga Orang | DIVANO
39
39. Modus | DIVANO
40
40. Kayla Berbeda | DIVANO
41
41. Kotak Misterius | DIVANO
42
42. Surat Ancaman | DIVANO
43
43. Putus | DIVANO
44
44. Galau | DIVANO
45
45. Alasan | DIVANO
46
46. Alasan Yang Sesungguhnya | DIVANO
47
47. Jadi Cowo Pemaksa | DIVANO
48
48. Kejujuran Kayla | DIVANO
49
49. Cemburu? | DIVANO
50
50. Rencana Vano | DIVANO
51
51. Kecurigaan | DIVANO
52
52. Kelakuan Alvan dan Rafa | DIVANO
53
53. Tentang Lili | DIVANO
54
54. Kejadian Tak Terduga | DIVANO
55
55. Rencana Yang Gagal | DIVANO
56
56. Vano Galaknya Kumat | DIVANO
57
57. Demi Kayla | DIVANO
58
58. Topi Dan Surat Cinta Dari Susan | DIVANO
59
59. Tidak Sebaik Kelihatannya | DIVANO
60
60. Siapa Alka? | DIVANO
61
61. Drama Rafa | DIVANO
62
62. Ada Apa Dengan Vano? | DIVANO
63
63. Bentakan Vano | DIVANO
64
64. Menjauh | DIVANO
65
65. Pergi Sulit Bertahan Sakit | DIVANO
66
66. Berakhir? | DIVANO
67
67. Hai, Queennya Alka! | DIVANO
68
68. Alvan Patah Hati | DIVANO
69
69. Ending | DIVANO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!