Happy Reading💙
Pagi hari yang cerah...
Vano terbangun dari tidurnya karena mendengar suara alarm yang sangat keras dan berisik. Vano duduk, mengambil alarm itu dan mematikannya, setelah beberapa detik untuk mengumpulkan nyawanya, Vano beranjak berdiri dan masuk ke dalam kamar mandi.
Beberapa menit kemudian...
Vano sudah selesai dengan seragam juga tas di punggungnya. Ia pun keluar dari kamar.
Vano berjalan malas menuju ruang makan. Setelah sampai ia duduk dan memakan sarapannya.
"Pagi" sapa Kayla yang baru saja sampai, dan langsung duduk di atas bangku di hadapan Vano.
Vano melirik Kayla. "Ngancem biar gue tetep tinggal di sini, tapi sendirinya pergi nginep di rumah temen" sindir Vano.
Kayla menatap Vano. "Cuma semalam"
"Iyain" balas Vano.
Kayla menatap tak suka ke arah Vano. "Lo itu bukan siapa siapanya gue ya, no. Kalo lo mau pergi, keluar dari rumah gue, juga silahkan, nggak-papa! Gue bisa bilang ke mama papa kalo gue bisa sendiri. Terserah lo!"
'Padahal gue cuma mau basa basi. Kenapa Kayla malah emosi? Emang gue salah?'
'Mending langsung berangkat aja, daripada di sini malah tambah panas suasananya'
"Gue berangkat"
Vano beranjak berdiri. melangkah, dan berjalan keluar rumah Kayla. Meninggalkan Kayla yang sedang memakan sarapannya.
Kayla itu termasuk orang yang cuek dengan sekitarnya. Jadi ya gitu...
Vano mengambil helm yang tadinya berada di atas motornya, kemudian memakai helm itu. Tanpa menunggu lama, Vano menaiki motor kesayangannya, dan langsung menjalankannya menuju SMA Trisakti.
•••
"Woy! tumben lo mukanya kusut kayak baju belum di setrika" ujar Alvan kepada Vano.
Alvan dan Vano tengah berada di kantin, Naqa, dan Rafa belum berangkat.
"Menurut lo gue gimana?" tanya Vano.
Alvan mengerutkan dahinya bingung. "Kenapa tiba tiba lo nanya gitu?"
Vano menggeleng."Nggak, nggak jadi. Lupain" Alvan menggidikkan bahunya acuh. Ia lebih memilih melanjutkan memakan sarapannya yang tadi sempat terhenti.
"Lo lagi deket sama siapa, van?" tanya Vano.
Seketika senyum Alvan terpancar. "Sama Riska, anak ips" jawab Alvan.
Vano mengangguk paham."Ooh"
"Heem"
•••
Kayla memasuki kelasnya. Sudah ada Lili sahabatnya di dalam. "Hai, li" sapa Kayla dengan senyum manisnya.
"Hai juga Kayla" jawab Lili.
Kemudian Kayla melangkah, dan berjalan duduk di samping Lili. Karena memang itu tempat Kayla.
"Ada PR nggak?" tanya Kayla.
Lili menoleh. "Ada" jawab Lili.
Kayla menepuk jidatnya. "Gue lupa, li. Sumpah, gue boleh nyontek punya lo nggak?"
Kayla menunjukan puppy eyesnya ke arah Lili. Lili menghembuskan nafasnya kasar. "Yaudah, tuh ambil di dalem tas!" kata Lili terpaksa.
Kayla tersenyum senang. "Yeey makasih Lili yang cantik" kata Kayla.
"Sama sama" balas Lili.
Lalu Kayla mengambil buku PR yang ada di dalam tas Lili. Setelah dapat, Kayla menyalin tugas yang belum ia kerjakan.
Beberpa menit kemudian...
Bel masuk berbunyi, semua siswa maupun siswi yang masih berada di luar kelas bergegas masuk kelas. Termasuk Vano dkk.
Vano melirik Kayla sebentar, setelah itu, ia duduk di bangkunya yaitu di depan Kayla.
Pak Bambang masuk ke dalam kelas.
"Selamat pagi anak-anak" sapa pak Bambang.
"PAGI PAK" jawab semua murid dengan kompak.
"Pagi ini, kelas kalian kedatangan murid baru" ujar pak bambang memberitahu.
Seketika semua berbisik, membuat suara ribut di dalam kelas. "Diam semua!!"
"Bagus. Kamu yang di luar, masuk dan perkenalkan diri!"
Seorang cowok tampan, perawakan tinggi tegap, kulit putih, rahang tegas, alis tebal, dengan bibir tipisnya masuk ke dalam kelas.
Cowok itu berhenti berjalan, ia menatap seluruh murid yang ada di kelas. "Hai. Nama gue Kenan Narendra. Panggil aja Kenan. Pindahan dari luar kota. Salam kenal" Kenan tersenyum manis.
Bisik bisik siswi siswi yang ada di dalam kelas pun sedikit terdengar di pendengaran Kenan.
'Ganteng banget'
'Senyumnya manis'
'Daftar gebetan gue nambah'
'Tapi masih gantengan Vano'
'Gantengan Kenan kali'
'Tetap Vano yang paling ganteng di sini'
Begitulah sekiranya bisikan beberapa siswi yang Kenan dengar.
'Emang yang namanya Vano yang mana sih?'
"Oke, Bapak rasa itu cukup. Dan Kenan, silahkan kamu duduk di kursi kosong sebelah Dimas. Dimas, angkat tangan kamu!" Dimas mengangkan tangan kanannya.
Kenan langsung berjalan mendekat, dan duduk di samping Dimas.
Jangan lupa LIKE...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments