EPS 14

Happy Reading💙

Pagi hari yang cerah...

Vano terbangun dari tidurnya karena mendengar suara alarm yang sangat keras dan berisik. Vano duduk, mengambil alarm itu dan mematikannya, setelah beberapa detik untuk mengumpulkan nyawanya, Vano beranjak berdiri dan masuk ke dalam kamar mandi.

Beberapa menit kemudian...

Vano sudah selesai dengan seragam juga tas di punggungnya. Ia pun keluar dari kamar.

Vano berjalan malas menuju ruang makan. Setelah sampai ia duduk dan memakan sarapannya.

"Pagi" sapa Kayla yang baru saja sampai, dan langsung duduk di atas bangku di hadapan Vano.

Vano melirik Kayla. "Ngancem biar gue tetep tinggal di sini, tapi sendirinya pergi nginep di rumah temen" sindir Vano.

Kayla menatap Vano. "Cuma semalam"

"Iyain" balas Vano.

Kayla menatap tak suka ke arah Vano. "Lo itu bukan siapa siapanya gue ya, no. Kalo lo mau pergi, keluar dari rumah gue, juga silahkan, nggak-papa! Gue bisa bilang ke mama papa kalo gue bisa sendiri. Terserah lo!"

'Padahal gue cuma mau basa basi. Kenapa Kayla malah emosi? Emang gue salah?'

'Mending langsung berangkat aja, daripada di sini malah tambah panas suasananya'

"Gue berangkat"

Vano beranjak berdiri. melangkah, dan berjalan keluar rumah Kayla. Meninggalkan Kayla yang sedang memakan sarapannya.

Kayla itu termasuk orang yang cuek dengan sekitarnya. Jadi ya gitu...

Vano mengambil helm yang tadinya berada di atas motornya, kemudian memakai helm itu. Tanpa menunggu lama, Vano menaiki motor kesayangannya, dan langsung menjalankannya menuju SMA Trisakti.

•••

"Woy! tumben lo mukanya kusut kayak baju belum di setrika" ujar Alvan kepada Vano.

Alvan dan Vano tengah berada di kantin, Naqa, dan Rafa belum berangkat.

"Menurut lo gue gimana?" tanya Vano.

Alvan mengerutkan dahinya bingung. "Kenapa tiba tiba lo nanya gitu?"

Vano menggeleng."Nggak, nggak jadi. Lupain" Alvan menggidikkan bahunya acuh. Ia lebih memilih melanjutkan memakan sarapannya yang tadi sempat terhenti.

"Lo lagi deket sama siapa, van?" tanya Vano.

Seketika senyum Alvan terpancar. "Sama Riska, anak ips" jawab Alvan.

Vano mengangguk paham."Ooh"

"Heem"

•••

Kayla memasuki kelasnya. Sudah ada Lili sahabatnya di dalam. "Hai, li" sapa Kayla dengan senyum manisnya.

"Hai juga Kayla" jawab Lili.

Kemudian Kayla melangkah, dan berjalan duduk di samping Lili. Karena memang itu tempat Kayla.

"Ada PR nggak?" tanya Kayla.

Lili menoleh. "Ada" jawab Lili.

Kayla menepuk jidatnya. "Gue lupa, li. Sumpah, gue boleh nyontek punya lo nggak?"

Kayla menunjukan puppy eyesnya ke arah Lili. Lili menghembuskan nafasnya kasar. "Yaudah, tuh ambil di dalem tas!" kata Lili terpaksa.

Kayla tersenyum senang. "Yeey makasih Lili yang cantik" kata Kayla.

"Sama sama" balas Lili.

Lalu Kayla mengambil buku PR yang ada di dalam tas Lili. Setelah dapat, Kayla menyalin tugas yang belum ia kerjakan.

Beberpa menit kemudian...

Bel masuk berbunyi, semua siswa maupun siswi yang masih berada di luar kelas bergegas masuk kelas. Termasuk Vano dkk.

Vano melirik Kayla sebentar, setelah itu, ia duduk di bangkunya yaitu di depan Kayla.

Pak Bambang masuk ke dalam kelas.

"Selamat pagi anak-anak" sapa pak Bambang.

"PAGI PAK" jawab semua murid dengan kompak.

"Pagi ini, kelas kalian kedatangan murid baru" ujar pak bambang memberitahu.

Seketika semua berbisik, membuat suara ribut di dalam kelas. "Diam semua!!"

"Bagus. Kamu yang di luar, masuk dan perkenalkan diri!"

Seorang cowok tampan, perawakan tinggi tegap, kulit putih, rahang tegas, alis tebal, dengan bibir tipisnya masuk ke dalam kelas.

Cowok itu berhenti berjalan, ia menatap seluruh murid yang ada di kelas. "Hai. Nama gue Kenan Narendra. Panggil aja Kenan. Pindahan dari luar kota. Salam kenal" Kenan tersenyum manis.

Bisik bisik siswi siswi yang ada di dalam kelas pun sedikit terdengar di pendengaran Kenan.

'Ganteng banget'

'Senyumnya manis'

'Daftar gebetan gue nambah'

'Tapi masih gantengan Vano'

'Gantengan Kenan kali'

'Tetap Vano yang paling ganteng di sini'

Begitulah sekiranya bisikan beberapa siswi yang Kenan dengar.

'Emang yang namanya Vano yang mana sih?'

"Oke, Bapak rasa itu cukup. Dan Kenan, silahkan kamu duduk di kursi kosong sebelah Dimas. Dimas, angkat tangan kamu!" Dimas mengangkan tangan kanannya.

Kenan langsung berjalan mendekat, dan duduk di samping Dimas.

Jangan lupa LIKE...

Episodes
1 EPS 1
2 EPS 2
3 EPS 3
4 EPS 4
5 EPS 5
6 EPS 6
7 EPS 7
8 EPS 8
9 EPS 9
10 EPS 10
11 EPS 11
12 EPS 12
13 EPS 13
14 EPS 14
15 EPS 15
16 EPS 16
17 EPS 17
18 EPS 18
19 EPS 19
20 EPS 20
21 EPS 21
22 EPS 22
23 EPS 23
24 EPS 24
25 EPS 25
26 EPS 26
27 EPS 27
28 EPS 28
29 EPS 29
30 EPS 30
31 EPS 31
32 32. Jawaban | DIVANO
33 33. Mal | DIVANO
34 34. Memilih Dress | DIVANO
35 35. Alvan & Riska | DIVANO
36 36. Kayla Pingsan | DIVANO
37 37. Kepulangan Naila | DIVANO
38 38. Dasar Perusak Keluarga Orang | DIVANO
39 39. Modus | DIVANO
40 40. Kayla Berbeda | DIVANO
41 41. Kotak Misterius | DIVANO
42 42. Surat Ancaman | DIVANO
43 43. Putus | DIVANO
44 44. Galau | DIVANO
45 45. Alasan | DIVANO
46 46. Alasan Yang Sesungguhnya | DIVANO
47 47. Jadi Cowo Pemaksa | DIVANO
48 48. Kejujuran Kayla | DIVANO
49 49. Cemburu? | DIVANO
50 50. Rencana Vano | DIVANO
51 51. Kecurigaan | DIVANO
52 52. Kelakuan Alvan dan Rafa | DIVANO
53 53. Tentang Lili | DIVANO
54 54. Kejadian Tak Terduga | DIVANO
55 55. Rencana Yang Gagal | DIVANO
56 56. Vano Galaknya Kumat | DIVANO
57 57. Demi Kayla | DIVANO
58 58. Topi Dan Surat Cinta Dari Susan | DIVANO
59 59. Tidak Sebaik Kelihatannya | DIVANO
60 60. Siapa Alka? | DIVANO
61 61. Drama Rafa | DIVANO
62 62. Ada Apa Dengan Vano? | DIVANO
63 63. Bentakan Vano | DIVANO
64 64. Menjauh | DIVANO
65 65. Pergi Sulit Bertahan Sakit | DIVANO
66 66. Berakhir? | DIVANO
67 67. Hai, Queennya Alka! | DIVANO
68 68. Alvan Patah Hati | DIVANO
69 69. Ending | DIVANO
Episodes

Updated 69 Episodes

1
EPS 1
2
EPS 2
3
EPS 3
4
EPS 4
5
EPS 5
6
EPS 6
7
EPS 7
8
EPS 8
9
EPS 9
10
EPS 10
11
EPS 11
12
EPS 12
13
EPS 13
14
EPS 14
15
EPS 15
16
EPS 16
17
EPS 17
18
EPS 18
19
EPS 19
20
EPS 20
21
EPS 21
22
EPS 22
23
EPS 23
24
EPS 24
25
EPS 25
26
EPS 26
27
EPS 27
28
EPS 28
29
EPS 29
30
EPS 30
31
EPS 31
32
32. Jawaban | DIVANO
33
33. Mal | DIVANO
34
34. Memilih Dress | DIVANO
35
35. Alvan & Riska | DIVANO
36
36. Kayla Pingsan | DIVANO
37
37. Kepulangan Naila | DIVANO
38
38. Dasar Perusak Keluarga Orang | DIVANO
39
39. Modus | DIVANO
40
40. Kayla Berbeda | DIVANO
41
41. Kotak Misterius | DIVANO
42
42. Surat Ancaman | DIVANO
43
43. Putus | DIVANO
44
44. Galau | DIVANO
45
45. Alasan | DIVANO
46
46. Alasan Yang Sesungguhnya | DIVANO
47
47. Jadi Cowo Pemaksa | DIVANO
48
48. Kejujuran Kayla | DIVANO
49
49. Cemburu? | DIVANO
50
50. Rencana Vano | DIVANO
51
51. Kecurigaan | DIVANO
52
52. Kelakuan Alvan dan Rafa | DIVANO
53
53. Tentang Lili | DIVANO
54
54. Kejadian Tak Terduga | DIVANO
55
55. Rencana Yang Gagal | DIVANO
56
56. Vano Galaknya Kumat | DIVANO
57
57. Demi Kayla | DIVANO
58
58. Topi Dan Surat Cinta Dari Susan | DIVANO
59
59. Tidak Sebaik Kelihatannya | DIVANO
60
60. Siapa Alka? | DIVANO
61
61. Drama Rafa | DIVANO
62
62. Ada Apa Dengan Vano? | DIVANO
63
63. Bentakan Vano | DIVANO
64
64. Menjauh | DIVANO
65
65. Pergi Sulit Bertahan Sakit | DIVANO
66
66. Berakhir? | DIVANO
67
67. Hai, Queennya Alka! | DIVANO
68
68. Alvan Patah Hati | DIVANO
69
69. Ending | DIVANO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!