EPS 13

Happy Reading💙

.

.

"Kayla" panggil Vano.

Kayla menoleh, "Apa?"

"Mau coklat nggak?" tawar Vano sambil menyodorkan sebuah coklat ke arah Kayla.

Mata Kayla berbinar. "Mau" jawab Kayla.

"Nih, di makan ya!" Kayla mengambil coklat yang di sodorkan oleh Vano.

"Terimakasih" kata Kayla sambil tersenyum manis.

Vano ikut tersenyum."Sama sama"

Setelah itu Vano kembali duduk ke tempat di mana ke tiga temannya berada. Saat ini sedang jam istirahat...

Tanpa di sadari, ada sepasang mata yang melihatnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Gaes, bolos kuy" ajak Alvan.

"Kuy" jawab Rafa cepat.

Rafa menoleh ke arah Vano, dan menyenggol tangan Vano. "Lo ikut 'kan?"tanya Rafa kepada Vano.

"Ikutlah udah jarang lho kita bolos" ujar Vano.

"Lo, Naq. Ikut kagak?" tanya Alvan.

Naqa menganggukkan kepalanya, pertanda setuju.

"Wih tumben lo mau di ajak bolos. Biasanya kebanyakan alasan" ujar Rafa.

"Karena habis istirahat jamnya bu Nisa." balas Naqa.

Vano, Rafa, Alvan terkekkeh mendengarnya.

Bu Nisa, bu guru yang cantik, tapi kalau mengajar, suaranya pelan, sangat pelan. Sehingga membuat murid murid mengantuk. Naqa sangat tidak suka dengan bu Nisa.

"Pantesan. Ternyata ada udang di balik bakwan" Rafa menjitak kepala Alvan membuat Alvan meringis.

"Di balik batu dodol" ralat Rafa.

Alvan menatap Rafa dengan pandangan tak suka. "Itu bagi lo. Realitanya.. udang di balik bakwan, jadinya bakwan udang" ujar Alvan.

"Serah lo deh, Van" balas Rafa.

•••

Bel berbunyi, pertanda berakhirnya jam istirahat. Saatnya Vano, Alvan, Rafa, dan Naqa menjalankan aksinya.

Mereka tidak membawa tas, karena nanti, teman sekelas mereka yang bernama Kenzo akan membawakannya.

Vano jalan mengendap endap, di sampingnya Naqa. Dan di belakang Alvan dan Rafa.

Sesekali Alvan dan Rafa menoleh ke belakang, untuk berjaga jika ada guru lewat.

"Bssst" bisik Alvan.

"Ada pak samsul tuh, di depan" lanjut Alvan.

Seketika Vano, Rafa, dan Naqa menatap ke depan. Vano berhenti berjalan, di ikuti oleh ke tiga sahabatnya. Vano berbalik.

"Pilihannya cuma dua. Lanjutin niat bolos tapi entar di hukum, atau balik ke kelas tapi entar dengerin dongeng tiga jam pelajaran?" tanya Vano, berbisik.

Rafa menggeleng pelan. "Pilihan yang menakutkan" kata Rafa.

"Serem" sambar Alvan.

"Balik aja deh" usul Naqa.

Alvan menatap Naqa. "Enggak mau gue. Lo aja sana! Tapi... ah au lah, pusing gue mikir"

"Gimana kalo kita ke perpus, tidur atau main ML" saran Vano.

"Kalo itu gue juga nggak setuju. Gue laper pengen makan. Tapi entar kalo ke kantin pasti ketauan." ujar Alvan.

Naqa melirik Alvan sinis. 'Si Alvan maunya apa seh!? Suruh balik kelas nggak mau, ke perpus nggak mau, ke kantin juga nggak. Pengen gue tampol nih anak!!'

"Yaudahlah terserah, gue balik ke kelas aja" kata Naqa.

"Yaudah sana! Gue mau ke perpus" ujar Vano.

"Gue ikut lo, no" sahut Rafa.

'Lah, terus gue ikut siapa?'

"Gue.. Gue ikut Naqa aja deh" kata Alvan pada akhirnya.

Kemudian mereka ber empat berpisah. Pergi ke tempat tujuan masing masing.

•••

"Kenapa bolos?" tanya Kayla dingin.

'Baru pulang langsung di tanyain'

"Cuma tiga jam pelajaran doang. Lagi-pula gue masuk kelas lagi setelah pelajarannya bu Nisa" jawab Vano.

"Gue nanyanya kenapa, bukan berapa lama" kata Kayla.

Saat ini, Kayla dan Vano tengah beraa di ruang tamu rumah keluarga Kayla. Kayla duduk di sofa, sedangkan Vano masih berdiri. Mereka beru saja pulang sekolah.

"Males. Udahlah, gue cape. Bye" ujar Vano, kemudian Vano langsung berlenggang pergi, dengan senyum tipisnya.

'Cieee Kayla perhatian sama Vanoo'

Kayla menatap tak suka kepergian Vano. 'Vano nggak mikir ya!? Bokapnya kerja banting tulang demi nyekolahin dia, eh Vanonya malah jadi bad boy. Hanya pelajar bodoh yang berperilaku nakal'

Kayla beranjak dari duduknya, melangkah dan berjalan pergi menuju kamarnya untuk berganti baju.

Setelah selesai, Kayla keluar dari kamarnya. Ia bersenandung pelan sambil tersenyum. Vano menatap Kayla heran.

"Kenapa lo senyum senyum?" tanya Vano.

Kayla menggeleng. "Enggak. Gak kenapa-napa" jawab Kayla.

Kayla duduk di hadapan Vano. Mereka berdua sedang berada di meja makan.

Vano menggidikkan bahunya acuh.

Kemudian mereka berdua makan dengan diam.

Beberapa menit, Kayla selesai makan. Ia beranjak berdiri.

Sedangkan Vano masih makan sambil bermain ponsel.

Beberapa menit kemudian, masih dengan keadaan Vano bermain ponsel di meja makan, tapi sudah tidak makan karena makanannya habis.

Vano menatap Kayla tanpa kedip. 'Kayla cantik banget'

Tiga detik berikutnya Vano tersadar dan menggeleng pelan. "Mau kemana lo?" tanya Vano ketika Kayla hendak melewatinya.

Kayla berhenti berjalan, dan menatap Vano. "Mau pergi dong" jawab Kayla.

"Pergi kemana? Mau apa?" tanya Vano.

"Ke rumah temen, mau main kerumah temen SMP yang waktu itu pindah. Sekarang dia udah balik" jawab Kayla dengan wajah ceria.

"Seneng banget keliatannya" sindir Vano.

"Yaiyalah seneng. Yaudah gue pergi dulu bye" pamit Kayla, kemudian kayla melangkah dan berjalan menjauhi Vano.

"MAU GUE ANTERIN NGGAK?" tanya Vano berteriak.

"NGGAK USAH NGGAK-PAPA!" jawab Kayla ikut berteriak.

'Sepi... Ke rumah Alvan ajalah. Mungkin di sana lebih bersuara'

Akhirnya Vano memutuskan pergi ke rumah Alvan.

Vano beranjak dari duduknya, melangkah, dan berjalan pergi. Kemudian Vano pergi ke rumah Alvan menggunakan motornya.

Sesampainya di rumah Alvan.

"HELOO EVERYBADIII I'M COMEBAAACK" teriak Vano sambil memasuki rumah Alvan.

"Heh curut! Ngagetin aja lu" ujar Rafa.

Alvan terkekeh. "Hehehe sorry"

Alvan duduk di samping Alvan, di ruang keluarga rumah Alvan.

"Si Alvan mana?" tanya Vano.

"Di kamarnya. eh, kayaknya kita harus sering sering main ke sini deh" kata Rafa.

"Naon?" balas Vano.

"Ya biar nemenin Alvan. Udah enam bulanan bokap nyokapnya Alvan nggak pernah pulang" ujar Rafa, membuat Vano ikut sedih.

'Untung bonyok gue nggak gila kerja. Hm iya sih, lebih baik gue sering sering main ke sini'

"Iya, itu mah wajib" balas Vano.

1 menit kemudian....

"Weh dah pada di sini aja. Sorry tadi gue lagi chatingan" Alvan baru saja datang, dan duduk di sofa, di haapan Rafa.

"Chatingan sama siapa tuh? cewek apa cowok?" tanya Vano.

Alvan tersenyum. "Cewek dong" jawab Alvan.

"Ciee udah gede. dah tau cinta cintaan" ledek Rafa.

"Cie cie bang Alvaaan" sahut Vano.

Alvan tersenyum menanggapinya.

"Eh bentar ya, gue mau nelfon nyokap dulu" ujar Vano.

"Iya" balas Rafa dan Alvan kompak.

Vano beranjak dari duduknya, melangkah, dan berjalan pergi menjauhi ke dua sahabatnya.

Vano mengangkat ponselnya dan di taruh di samping telinga. Ia sedang mencoba menghubungi mamanya.

"Halo mah. Mamaaa Vano kengeen"

"............"

"Mama kok gitu sih sama anak sendiri?"

"............"

"Mama udah nggak sayang sama Alka lagi yah?"

Alka, panggilan Vano waktu masih kecil.

"............."

"Jahat banget sih. Masa Alka nggak boleh pulang. Kalo Alka mati mama nyesel lho"

"............."

"Mama mah gitu. Udahlah, Alka matiin."

Pip

Vano langsung mematikan sambungan telepon secara sepihak. Ia sebal. Sebal karena mamanya yang malah bilang, 'Yaudah sana mati aja, nggak inget sama dosa kamu yang udah banyak, nanti kalo masuk neraka tanggung sendiri yah'.

'Maksudnya apa? Mama nyumpahin gue biar cepet mati gitu?!! Semua ini gara gara Kayla! Nyusahin aja tu anak!'

I like your eyes you look away when you ~~

Suara panggilan masuk. Vano menggeser tombol hijau ponselnya. Ia menempelkan kembali ponselnya di dekat telinganya.

Kayla yang menelfon Vano.

"Halo"

"............."

"Apaan?"

"............"

"APA?!! TIGA HARI LAGI"

"............"

"Cuma tiga hari lagi pala lu. Gue enek tinggal sama lo"

"............."

"Gue nggak di bolehin pulang ke rumah, karena di suruh buat jagain lo"

"............."

"An -"

Belum sempat menyelesaikan umpatannya, sambungan telepon sudah di putus secara sepihak oleh Kayla.

"Anjim" umpat Vano.

Jangan lupa Follow, Like, Vote, dan Komen yang banyak, biar author semangat up okh😉.

Episodes
1 EPS 1
2 EPS 2
3 EPS 3
4 EPS 4
5 EPS 5
6 EPS 6
7 EPS 7
8 EPS 8
9 EPS 9
10 EPS 10
11 EPS 11
12 EPS 12
13 EPS 13
14 EPS 14
15 EPS 15
16 EPS 16
17 EPS 17
18 EPS 18
19 EPS 19
20 EPS 20
21 EPS 21
22 EPS 22
23 EPS 23
24 EPS 24
25 EPS 25
26 EPS 26
27 EPS 27
28 EPS 28
29 EPS 29
30 EPS 30
31 EPS 31
32 32. Jawaban | DIVANO
33 33. Mal | DIVANO
34 34. Memilih Dress | DIVANO
35 35. Alvan & Riska | DIVANO
36 36. Kayla Pingsan | DIVANO
37 37. Kepulangan Naila | DIVANO
38 38. Dasar Perusak Keluarga Orang | DIVANO
39 39. Modus | DIVANO
40 40. Kayla Berbeda | DIVANO
41 41. Kotak Misterius | DIVANO
42 42. Surat Ancaman | DIVANO
43 43. Putus | DIVANO
44 44. Galau | DIVANO
45 45. Alasan | DIVANO
46 46. Alasan Yang Sesungguhnya | DIVANO
47 47. Jadi Cowo Pemaksa | DIVANO
48 48. Kejujuran Kayla | DIVANO
49 49. Cemburu? | DIVANO
50 50. Rencana Vano | DIVANO
51 51. Kecurigaan | DIVANO
52 52. Kelakuan Alvan dan Rafa | DIVANO
53 53. Tentang Lili | DIVANO
54 54. Kejadian Tak Terduga | DIVANO
55 55. Rencana Yang Gagal | DIVANO
56 56. Vano Galaknya Kumat | DIVANO
57 57. Demi Kayla | DIVANO
58 58. Topi Dan Surat Cinta Dari Susan | DIVANO
59 59. Tidak Sebaik Kelihatannya | DIVANO
60 60. Siapa Alka? | DIVANO
61 61. Drama Rafa | DIVANO
62 62. Ada Apa Dengan Vano? | DIVANO
63 63. Bentakan Vano | DIVANO
64 64. Menjauh | DIVANO
65 65. Pergi Sulit Bertahan Sakit | DIVANO
66 66. Berakhir? | DIVANO
67 67. Hai, Queennya Alka! | DIVANO
68 68. Alvan Patah Hati | DIVANO
69 69. Ending | DIVANO
Episodes

Updated 69 Episodes

1
EPS 1
2
EPS 2
3
EPS 3
4
EPS 4
5
EPS 5
6
EPS 6
7
EPS 7
8
EPS 8
9
EPS 9
10
EPS 10
11
EPS 11
12
EPS 12
13
EPS 13
14
EPS 14
15
EPS 15
16
EPS 16
17
EPS 17
18
EPS 18
19
EPS 19
20
EPS 20
21
EPS 21
22
EPS 22
23
EPS 23
24
EPS 24
25
EPS 25
26
EPS 26
27
EPS 27
28
EPS 28
29
EPS 29
30
EPS 30
31
EPS 31
32
32. Jawaban | DIVANO
33
33. Mal | DIVANO
34
34. Memilih Dress | DIVANO
35
35. Alvan & Riska | DIVANO
36
36. Kayla Pingsan | DIVANO
37
37. Kepulangan Naila | DIVANO
38
38. Dasar Perusak Keluarga Orang | DIVANO
39
39. Modus | DIVANO
40
40. Kayla Berbeda | DIVANO
41
41. Kotak Misterius | DIVANO
42
42. Surat Ancaman | DIVANO
43
43. Putus | DIVANO
44
44. Galau | DIVANO
45
45. Alasan | DIVANO
46
46. Alasan Yang Sesungguhnya | DIVANO
47
47. Jadi Cowo Pemaksa | DIVANO
48
48. Kejujuran Kayla | DIVANO
49
49. Cemburu? | DIVANO
50
50. Rencana Vano | DIVANO
51
51. Kecurigaan | DIVANO
52
52. Kelakuan Alvan dan Rafa | DIVANO
53
53. Tentang Lili | DIVANO
54
54. Kejadian Tak Terduga | DIVANO
55
55. Rencana Yang Gagal | DIVANO
56
56. Vano Galaknya Kumat | DIVANO
57
57. Demi Kayla | DIVANO
58
58. Topi Dan Surat Cinta Dari Susan | DIVANO
59
59. Tidak Sebaik Kelihatannya | DIVANO
60
60. Siapa Alka? | DIVANO
61
61. Drama Rafa | DIVANO
62
62. Ada Apa Dengan Vano? | DIVANO
63
63. Bentakan Vano | DIVANO
64
64. Menjauh | DIVANO
65
65. Pergi Sulit Bertahan Sakit | DIVANO
66
66. Berakhir? | DIVANO
67
67. Hai, Queennya Alka! | DIVANO
68
68. Alvan Patah Hati | DIVANO
69
69. Ending | DIVANO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!