EPS 15

Happy Reading💙

Vano menatap tak suka ke arah Kenan. Entah kenapa, tapi Vano merasa Kenan bukan orang yang baik.

'Duh, kenapa gue malah jadi negatif thinking gini sih?! Apa karena ada cogan baru di kelas ini...? Tapi nggak lah, Divano tetap paling, teramat, amat, sangat, ganteng di sini, haha'

•••

"Kantin yok" ajak Alvan kepada Vano.

"Ayo lah" jawab Vano.

Vano dkk keluar kelas, mereka berjalan di koridor, dan menjadi pusat perhatian.

"Duh, pusing nih gue" ujar Rafa.

"Pusing kenapa?" tanya Vano, Alvan, dan Naqa kompak.

"Muka gue tambah ganteng setiap harinya" jawab Rafa sambil tersenyum.

Vano, Alvan, dan Naqa yang mendengar langsung berlagak ingin muntah.

"Iuuuuh" kata Alvan sambil bergidik.

"Sirik aja lu" Rafa memeletkan lidahnya ke arah Alvan, yang di balas acungan jari tengah 🖕 oleh Alvan.

Tak lama, mereka sampai, mereka ber empat duduk di meja yang biasa mereka tempati.

"Mau pesen apa nih?" tanya Rafa.

"Baso sama es teh manis" jawab Vano.

"Gue samain aja sama Vano" sahut Naqa, dan di angguki Rafa.

Alvan dan Rafa pergi memesankan makanan dan minuman.

Vano menatap seluruh isi kantin, dan berhenti saat melihat Kayla sedang tertawa bersama Lili dan Karin.

'Punya senyum manis, tapi jarang di tunjukin kalo lagi sama gue, dasar Kayla. Baru kali ini gue lihat tawa lo, hm padahal hobi gue pengen buat semua orang tertawa, walaupun itu konyol, tapi gue senang kalo semua orang bahagia karena gue. Entah kenapa lo nggak pernah ketawa karena gue, nggak pernah ketawa saat lo lagi sama gue'

"Vano, ngelamun aja lo dari tadi" Vano kembali tersadar.

Naqa menatap Vano. "Lo suka ya sama Kayla?" tanya Naqa sambil menatap menyelidik ke arah Vano.

Vano mengerjapkan matanya. "Eng --enggak kok. Siapa bilang?"

Naqa tersenyum simpul. "Keliatan sih" Vano menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

'Emang keliatan banget ya... Sampe sampe Naqa tau?'

"Sans kali, no. Gue lebih berpengalaman tentang percintaan dari-pada lo" kata Naqa.

Vano tersenyum menanggapi.

Walaupun Naqa orangnya dingin, tapi Naqa juga punya mantan lho, walau hanya 5 mantan. Seenggaknya pernah, nggak seperti Vano yang malah sekalipun tidak pernah berpacaran. Seenggaknya juga nggak kayak Rafa yang mempunyai puluhan mantan.

Rafa, dan Alvan datang dengan nampan di kedua tangan masing masing.

"Makanan datang~" kata Alvan.

Alvan dan Rafa memindahkan makanan yang tadinya di atas nampan ke atas meja. Setelah itu ibu kantin datang, mengambil dua nampan, dan sekalian mereka ber empat membayar makanan yang di beli.

Vano, Alvan, Rafa, dan Naqa mulai makan. Rafa berdehem, "Ehem ada yang lagi pdkt tapi nggak jadian jadian nih"

Alvan menaikan satu alisnya, dan menatap ke arah Rafa. "Apa urusan lo?" tanya Alvan.

"Hm gitu, iya gitu, sama sahabat gitu.. Kalo lagi sama si Riska aja ngomongnya lembut banget kayak pantat bayi" jawab Rafa.

"Rasanya, seperti anda di gigit bagong, hahahaha" sahut Vano diakhiri dengan tawa.

Naqa hanya tersenyum.

Tiba tiba ada suara seperti hantu kuntilanak tertawa, suasanya berubah. Alvan merinding juga Vano ikut merinding.

"Kok ada suara mbah kunti ketawa di sini? Jangan jangan -"

"Itu suara hp gue bunyi" Rafa memotong perkataan Alvan.

"Ooh" balas Alvan.

"Heem" Rafa menagangkat telfon itu.

"Halo"

".............."

"Lagi di kantin sayang"

'Geli banget gue denger Rafa ngomong sayang' -batin Vano, dan Alvan.

"............."

"Nanti ketemuannya sore aja, hari inikan pulangnya cepet"

"............."

"Nanti aku kabarin lagi ya. Aku mau lanjut makan nih"

".............."

"Love you too sayang, muach"

Vano dan Rafa berlagak ingin muntah mendengar nya.

Rafa selesai bertelfonan, ia memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.

"Jyjyk aku dengernya" kata Alvan dramatis.

"Gue lebih lebih jijik, Van" sahut Vano.

Rafa menatap Vano dan Alvan secara bergantian. "Buodo amuat!"

•••

Saat ini, Vano, Alvan, dan Naqa tengah berada di rumah Alvan.

Di temani dengan banyak snack, dan minuman di depannya, mereka ber tiga asik menonton kartun upin ipin.

"GAEEES" Tiba tiba suara keras terdengar, memebuat ke tiganya terlonjak kaget.

Rafa datang, dan langsung duduk di samping Naqa.

"Pipi lo kenapa merah sebelah, Raf?" tanya Alvan.

"Pasti habis di tampar" tebak Vano yang diangguki oleh Rafa. "Iya, gue kena tampar sama bella"

Seketika, Vano, Alvan, dan Naqa pun tertawa terbahak. "HAHAHAHA"

Rafa menunduk.

"Makanya punya pacar satu aja" kata Naqa yang sudah berhasil memberhentikan tawanya.

"Hahaha ngakak gue liat muka lo kusut sama pipi lo yang warnanya merah gitu. Harusnya tadi gue ikutin aja, kan lumayan, bisa liat tontonan gratis, ya nggak?" tanya Alvan.

"Ya betul" jawab Vano.

Rafa menggerucutkan bibirnya sambil menatap ke tiga sahabatnya itu. "Sahabat lagi susah malah di gituin, dasar sahabat laknat"

Jangan lupa LIKE...

Episodes
1 EPS 1
2 EPS 2
3 EPS 3
4 EPS 4
5 EPS 5
6 EPS 6
7 EPS 7
8 EPS 8
9 EPS 9
10 EPS 10
11 EPS 11
12 EPS 12
13 EPS 13
14 EPS 14
15 EPS 15
16 EPS 16
17 EPS 17
18 EPS 18
19 EPS 19
20 EPS 20
21 EPS 21
22 EPS 22
23 EPS 23
24 EPS 24
25 EPS 25
26 EPS 26
27 EPS 27
28 EPS 28
29 EPS 29
30 EPS 30
31 EPS 31
32 32. Jawaban | DIVANO
33 33. Mal | DIVANO
34 34. Memilih Dress | DIVANO
35 35. Alvan & Riska | DIVANO
36 36. Kayla Pingsan | DIVANO
37 37. Kepulangan Naila | DIVANO
38 38. Dasar Perusak Keluarga Orang | DIVANO
39 39. Modus | DIVANO
40 40. Kayla Berbeda | DIVANO
41 41. Kotak Misterius | DIVANO
42 42. Surat Ancaman | DIVANO
43 43. Putus | DIVANO
44 44. Galau | DIVANO
45 45. Alasan | DIVANO
46 46. Alasan Yang Sesungguhnya | DIVANO
47 47. Jadi Cowo Pemaksa | DIVANO
48 48. Kejujuran Kayla | DIVANO
49 49. Cemburu? | DIVANO
50 50. Rencana Vano | DIVANO
51 51. Kecurigaan | DIVANO
52 52. Kelakuan Alvan dan Rafa | DIVANO
53 53. Tentang Lili | DIVANO
54 54. Kejadian Tak Terduga | DIVANO
55 55. Rencana Yang Gagal | DIVANO
56 56. Vano Galaknya Kumat | DIVANO
57 57. Demi Kayla | DIVANO
58 58. Topi Dan Surat Cinta Dari Susan | DIVANO
59 59. Tidak Sebaik Kelihatannya | DIVANO
60 60. Siapa Alka? | DIVANO
61 61. Drama Rafa | DIVANO
62 62. Ada Apa Dengan Vano? | DIVANO
63 63. Bentakan Vano | DIVANO
64 64. Menjauh | DIVANO
65 65. Pergi Sulit Bertahan Sakit | DIVANO
66 66. Berakhir? | DIVANO
67 67. Hai, Queennya Alka! | DIVANO
68 68. Alvan Patah Hati | DIVANO
69 69. Ending | DIVANO
Episodes

Updated 69 Episodes

1
EPS 1
2
EPS 2
3
EPS 3
4
EPS 4
5
EPS 5
6
EPS 6
7
EPS 7
8
EPS 8
9
EPS 9
10
EPS 10
11
EPS 11
12
EPS 12
13
EPS 13
14
EPS 14
15
EPS 15
16
EPS 16
17
EPS 17
18
EPS 18
19
EPS 19
20
EPS 20
21
EPS 21
22
EPS 22
23
EPS 23
24
EPS 24
25
EPS 25
26
EPS 26
27
EPS 27
28
EPS 28
29
EPS 29
30
EPS 30
31
EPS 31
32
32. Jawaban | DIVANO
33
33. Mal | DIVANO
34
34. Memilih Dress | DIVANO
35
35. Alvan & Riska | DIVANO
36
36. Kayla Pingsan | DIVANO
37
37. Kepulangan Naila | DIVANO
38
38. Dasar Perusak Keluarga Orang | DIVANO
39
39. Modus | DIVANO
40
40. Kayla Berbeda | DIVANO
41
41. Kotak Misterius | DIVANO
42
42. Surat Ancaman | DIVANO
43
43. Putus | DIVANO
44
44. Galau | DIVANO
45
45. Alasan | DIVANO
46
46. Alasan Yang Sesungguhnya | DIVANO
47
47. Jadi Cowo Pemaksa | DIVANO
48
48. Kejujuran Kayla | DIVANO
49
49. Cemburu? | DIVANO
50
50. Rencana Vano | DIVANO
51
51. Kecurigaan | DIVANO
52
52. Kelakuan Alvan dan Rafa | DIVANO
53
53. Tentang Lili | DIVANO
54
54. Kejadian Tak Terduga | DIVANO
55
55. Rencana Yang Gagal | DIVANO
56
56. Vano Galaknya Kumat | DIVANO
57
57. Demi Kayla | DIVANO
58
58. Topi Dan Surat Cinta Dari Susan | DIVANO
59
59. Tidak Sebaik Kelihatannya | DIVANO
60
60. Siapa Alka? | DIVANO
61
61. Drama Rafa | DIVANO
62
62. Ada Apa Dengan Vano? | DIVANO
63
63. Bentakan Vano | DIVANO
64
64. Menjauh | DIVANO
65
65. Pergi Sulit Bertahan Sakit | DIVANO
66
66. Berakhir? | DIVANO
67
67. Hai, Queennya Alka! | DIVANO
68
68. Alvan Patah Hati | DIVANO
69
69. Ending | DIVANO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!