EPS 12

Vano memandang langit-langit kamar tamu rumah Kayla. Entah kenapa Wajah Kayla yang sedang tersenyum saat mengatakan terimakasih siang tadi ada di sana.

Vano ikut tersenyum. Tersenyum sendiri seperti orang gila. Lima detik kemudian Vano menggeleng nggelengkan kepalanya.

"Apaan si! Kok gue jadi kepikiran Kayla." kata Vano.

Vano beranjak duduk, dan menatap jam di dinding. Jam menunjukan pukul 18.30.

"Pasti Kayla udah nunggu." gumam Vano.

Vano beranjak berdiri, melangkah, dan berjalan menuju meja makan.

Tepat seperti dugaan, Kayla sudah berada di meja makan. Duduk di bangku, sambil bermain ponsel.

Vano berdehem."Ehem"

"Eh" Kayla menoleh, dan langsung menaruh ponselnya di atas meja makan. "Lama amat si lo! Gue nunggu lama tau" kata Kayla.

"Emang gue nyuruh di tungguin?" Kayla menggleng.

"Yaudah, sekarang makan!" lanjut Vano.

Kemudian Vano dan Kayla makan, tanpa bicara.

Setelah selesai, saat Kayla beranjak berdiri, Vano mencekal pergelangan tangan Kayla.

"Kenapa?" tanya Kayla.

"Berapa hari lagi gue harus di sini? Nyokap sama bokap lo pulangnya kapan?" tanya Vano sambil mendongak menatap Kayla.

Kayla kembali duduk. "Emang kenapa? Lo nggak betah di sini?"

Vano menggeleng. "Bukannya gitu. Gue kangen nyokap sama bokap gue, Kay. Lo tau nggak, masa gue nggak boleh pulang sebelum nyokap bokap lo pulang?! Kan nyebelin. Gue juga kangen merekalah, walau sedikit sih." ujar Vano.

Kayla mengangguk. "Harusnya sih besok. Tunggu aja" kata Kayla.

"Kayla" panggil Vano.

"Hm"

"Mau jalan sama gue nggak?" ajak Vano.

Kayla menggeleng. "Nggak ah, males gue. Ajak yang lain aja" jawab Kayla, dan langsung beranjak berdiri.

Kayla melangkah berjalan menuju kamarnya, meninggalkan Vano yang masih terus menatap kepergiannya.

"Cuek banget sih Kayla! Sok nolak ajakan gue, masih untung gue ajak! Nggak tau apa, kalo Divano Alka Ferangga cowok yang paling ganteng ini banyak nolak cewek. Sekalinya yang ngajak, malah di tolak. Apa ini yang namanya karma ya?" kata Vano.

•••

Alvan tengah menatap sudut sudut ruangan di dalam rumahnya. Banyak kenangan di sini. Hanya beberapa tahun Alvan bahagia dengan Mama dan papanya.

Setelah ia berumur 8 tahun, Papa dan mamanya sibuk bekerja.

"Pah, mah. Alvan kangen sama ke bersamaan kita dulu. Alvan pengen jadi anak kecil lagi, biar di sayang, dan di rawat sama kalian. Alvan rindu main basket sama papa." kata Alvan sendu.

Kedua orang tua Alvan pulang tak menentu. Lebih sering pulang ketika Alvan sedang bersekolah. Pernah, suatu saat, Alvan tidak mau berangkat sekolah hanya karena ingin bertemu papa dan mamanya. Tapi setelah itu malah ke dua orang tuanya marah marah ke Alvan.

"ASSALAMUALAIKUM~" suara teriakan Rafa dan Vano menggema. Alvan tersenyum tipis.

'Mungkin kalo nggak ada Vano, Rafa, Naqa, gue lebih milih mati.'

Alvan melangkah berjalan menghampiri sahabat sahabatnya.

"Woy lama amat datengnya?" tanya Alvan sekedar basa basi.

Dan berakhirlah dengan Mereka mabar bareng game ML.

•••

"PAGI KU CERAH KU. MATA HARI BERSINAR. KU GENDONG TAS MERAH KU. DI PUNDAK~🎵" Rafa bernyanyi keras, sangat keras. Membuat Vano, Alvan, dan Naqa menutup ke dua telinga, sambil menatap Rafa seperti ingin memakannya hidup hidup.

Di pagi yang cerah ini, Vano, Alvan, Naqa, dan Rafa sedang duduk di atas motor masing masing, di depan rumah megah milik keluarga Alvan.

"Suara kayak kaleng rombeng aja nyanyi nyanyi" sindir Alvan.

Rafa menoleh dan menatap sinis Alvan. "Siapa lo?"

"Wah, wah, hilang ingatan ni anak. No, ketuk kepalanya pake palu, no." balas Alvan.

"Sebelum lo ketok kepala gue, udah gue tendang lo duluan" kata Rafa.

"Cukup! Berangkat sekarang yuk, dah siang nih" ujar Naqa.

"SIAP!" jawab Vano, Alvan, dan Rafa kompak. Kemiludian mereka ber empat mengendarai motornya menuju sekolah.

Beberapa menit kemudian, Vano, Alvan, Rafa, dan Naqa sampai di SMA Trisakti dengan selamat. Mereka berjalan beriringan di koridor.

Semua siswi menatap kagum kepada mereka.

Cogan SMA Trisakti lewat...

Tiba-tiba ada seorang gadis yang menghampiri mereka.

"Vano," panggil gadis itu kepada Vano. Mereka berempat berhenti berjalan.

Gadis itu menyodorkan sebuah coklat ke arah Vano. "Nih buat lo!" kata gadis itu dengan semangat dan senyum yang mengembang.

Vano tersenyum, dan mengambil coklat itu. "Makasih ya.. -"

"Rara"

"Oh, iya Rara. Gue cabut" pamit Vano. Gadis bernama Rara itu mengangguk anggukan kepalanya.

Vano, Alvan, Naqa, dan Rafa langsung melanjutkan perjalanannya menuju kelas.

Jangan lupa LIKE...

Dan Rate ⭐ Lima okh😉

Episodes
1 EPS 1
2 EPS 2
3 EPS 3
4 EPS 4
5 EPS 5
6 EPS 6
7 EPS 7
8 EPS 8
9 EPS 9
10 EPS 10
11 EPS 11
12 EPS 12
13 EPS 13
14 EPS 14
15 EPS 15
16 EPS 16
17 EPS 17
18 EPS 18
19 EPS 19
20 EPS 20
21 EPS 21
22 EPS 22
23 EPS 23
24 EPS 24
25 EPS 25
26 EPS 26
27 EPS 27
28 EPS 28
29 EPS 29
30 EPS 30
31 EPS 31
32 32. Jawaban | DIVANO
33 33. Mal | DIVANO
34 34. Memilih Dress | DIVANO
35 35. Alvan & Riska | DIVANO
36 36. Kayla Pingsan | DIVANO
37 37. Kepulangan Naila | DIVANO
38 38. Dasar Perusak Keluarga Orang | DIVANO
39 39. Modus | DIVANO
40 40. Kayla Berbeda | DIVANO
41 41. Kotak Misterius | DIVANO
42 42. Surat Ancaman | DIVANO
43 43. Putus | DIVANO
44 44. Galau | DIVANO
45 45. Alasan | DIVANO
46 46. Alasan Yang Sesungguhnya | DIVANO
47 47. Jadi Cowo Pemaksa | DIVANO
48 48. Kejujuran Kayla | DIVANO
49 49. Cemburu? | DIVANO
50 50. Rencana Vano | DIVANO
51 51. Kecurigaan | DIVANO
52 52. Kelakuan Alvan dan Rafa | DIVANO
53 53. Tentang Lili | DIVANO
54 54. Kejadian Tak Terduga | DIVANO
55 55. Rencana Yang Gagal | DIVANO
56 56. Vano Galaknya Kumat | DIVANO
57 57. Demi Kayla | DIVANO
58 58. Topi Dan Surat Cinta Dari Susan | DIVANO
59 59. Tidak Sebaik Kelihatannya | DIVANO
60 60. Siapa Alka? | DIVANO
61 61. Drama Rafa | DIVANO
62 62. Ada Apa Dengan Vano? | DIVANO
63 63. Bentakan Vano | DIVANO
64 64. Menjauh | DIVANO
65 65. Pergi Sulit Bertahan Sakit | DIVANO
66 66. Berakhir? | DIVANO
67 67. Hai, Queennya Alka! | DIVANO
68 68. Alvan Patah Hati | DIVANO
69 69. Ending | DIVANO
Episodes

Updated 69 Episodes

1
EPS 1
2
EPS 2
3
EPS 3
4
EPS 4
5
EPS 5
6
EPS 6
7
EPS 7
8
EPS 8
9
EPS 9
10
EPS 10
11
EPS 11
12
EPS 12
13
EPS 13
14
EPS 14
15
EPS 15
16
EPS 16
17
EPS 17
18
EPS 18
19
EPS 19
20
EPS 20
21
EPS 21
22
EPS 22
23
EPS 23
24
EPS 24
25
EPS 25
26
EPS 26
27
EPS 27
28
EPS 28
29
EPS 29
30
EPS 30
31
EPS 31
32
32. Jawaban | DIVANO
33
33. Mal | DIVANO
34
34. Memilih Dress | DIVANO
35
35. Alvan & Riska | DIVANO
36
36. Kayla Pingsan | DIVANO
37
37. Kepulangan Naila | DIVANO
38
38. Dasar Perusak Keluarga Orang | DIVANO
39
39. Modus | DIVANO
40
40. Kayla Berbeda | DIVANO
41
41. Kotak Misterius | DIVANO
42
42. Surat Ancaman | DIVANO
43
43. Putus | DIVANO
44
44. Galau | DIVANO
45
45. Alasan | DIVANO
46
46. Alasan Yang Sesungguhnya | DIVANO
47
47. Jadi Cowo Pemaksa | DIVANO
48
48. Kejujuran Kayla | DIVANO
49
49. Cemburu? | DIVANO
50
50. Rencana Vano | DIVANO
51
51. Kecurigaan | DIVANO
52
52. Kelakuan Alvan dan Rafa | DIVANO
53
53. Tentang Lili | DIVANO
54
54. Kejadian Tak Terduga | DIVANO
55
55. Rencana Yang Gagal | DIVANO
56
56. Vano Galaknya Kumat | DIVANO
57
57. Demi Kayla | DIVANO
58
58. Topi Dan Surat Cinta Dari Susan | DIVANO
59
59. Tidak Sebaik Kelihatannya | DIVANO
60
60. Siapa Alka? | DIVANO
61
61. Drama Rafa | DIVANO
62
62. Ada Apa Dengan Vano? | DIVANO
63
63. Bentakan Vano | DIVANO
64
64. Menjauh | DIVANO
65
65. Pergi Sulit Bertahan Sakit | DIVANO
66
66. Berakhir? | DIVANO
67
67. Hai, Queennya Alka! | DIVANO
68
68. Alvan Patah Hati | DIVANO
69
69. Ending | DIVANO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!