Hari ini adalah hari yang membosankan bagi seorang Divano Alka Ferangga. Berada di mall hanya untuk menemani seorang gadis berbelanja. Siapa lagi kalu bukan menemani kayla?...
Karena kemarin syarat agar kayla memaafkannya adalah untuk membelanjaknnya, sekarang itu terjadi. Vano menempati janjinya.
"Kay, lo borong aja deh semuanya. Lama amat si! Milih dress doang" kata Vano dengan wajah sebalnya.
Kayla melirik sinis vano. "Lo nggak pernah pacaran ya?" tanya Kayla sambil memilih dress yang akan ia coba nanti.
"Iya. Emang gue nggak pernah pacaran. Kenapa? Masalah buat lo!" jawab Vano yang membuat kayla terkejut.
'Gue kira vano tipikal playboy juga, sama kaya temennya. Ternyata nggak.'
Beberapa menit kemudian...
Kayla sudah selesai memilih dress. Vano yang baik hati malah memebelikannya tiga dress berbagai warna, dan model, dengan panjang selutut.
Jangan lupakan dua pasang sepatu yang mahal juga Vano belikan untuk kayla. Hmm enak benget ya jadi kayla...
"Makasih vano" kata kayla sambil tersenyum ke arah Vano.
Vano membalas senyum ke kayla. "Sama-sama"
Setelah itu mereka makan karena lapar. Dan pulang kembali ke rumah kayla.
Di dalam mobil...
"Gue nyontek pr dong" pinta Vano sambil menyetir, dan melirik sekilas ke arah Kayla.
Kayla menoleh ke arah Vano."Pr apa?" tanya Kayla.
"Matematika" jawab Vano.
"Ooh itu. Oke, gue juga udah selesai. Entar dirumah." balas Kayla yang diangguki Vano.
"Gue ada tebak tebakan nih, lo harus jawab" kata Vano.
"Okeh" balas Kayla.
"Siapakah aku? Aku ada enam wajah dan dua puluh satu mata" kata Vano.
Kayla menoleh ke arah Vano. "Muka lo kan cuma satu, no. Mata lo juga cuma dua" kata Kayla.
"Itu cuma perumpamaan Kayla" balas Vano.
"Oh. Emm apa ya?.. gue nggak tau jawabannya. Nyerah" jawab kayla.
Vano tersenyum. "Yee, baru juga sebentar, udah nyerah aja"
"Emang gue nggak tau. Eh yang lebih tepatnya males mikir, hehe" kata kayla dengan di akhiri kekehan.
"Dasar warga ples enam dua" balas Vano.
"Emang apa jawabannya?" tanya Kayla.
"Dadu" jawab Vano.
Kayla mengangguk ngangguk."Oh dadu toh"
•••
Dengan langkah yang ogah ogahan, Alvan masuk ke dalam rumahnya. Lebih tepatnya rumah milik kedua orang tuanya.
Alvan Wijaya, atau kerap di sapa Alvan. Si cowok tampan yang selalu bersifat kekanakan.
Jangan heran kenapa sifatnya kekanakan dan biasanya bersikap konyol seperti orang bodoh. Itu semua untuk menarik perhatian saja. Salahkan saja kedua orang tuanya. Papanya yang bernama Bayu Wijaya, sibuk dengan dunia bisnisnya.
Dan mamanya yang bernama Rani Wijaya, sibuk dengan arisan, liburan, dan kumpul bersama teman teman sosialitanya. Tanpa memikirkan nasib Alvan yang kesepian.
Harusnya Bayu bisa menyempatkan waktu untuk keluarganya walau hanya sebentar. Juga seharusnya Rani hanya kadang kadang saja berkumpul dengan teman temannya. Percuma menjadi orang kaya, jika tidak ada kebahagiaan di dalam keluarga. Itulah pemikiran Alvan selama ini.
Kesepian, dan sendirian. Itu juga alasan yang membuat sahabatnya, Vano, Naqa, dan Rafa selalu berkumpul di rumah Alvan.
•••
Pagi hari yang cerah...
Seperti biasa, kayla bangun pukul 04.30, mandi dan melaksanakan ibadah wajib sholat. Begitu juga yang sedang di lakukan Vano di dalam kamar tamu rumah kayla.
Setelah siap dengan pakaian seragam dan tas di punggungnya, Kayla keluar dan berjalan menuju meja makan. Di sana sudah ada Vano yang tengah duduk dan menatapnya.
Pandangan mata Kayla pun teralihkan ke arah meja makan. 'Kok kosong?'
Kayla berhenti, dan berdiri di hadapan Vano. "Kok kosong? Nggak ada makanan?" tanya Kayla.
Vano menatap Kayla malas. "Bukannya nggak ada makanan, tapi nggak ada yang masak. Semalem kan bibi ijin pulang" kata Vano memberitahu.
"Yaah, terus kita nggak sarapan dong" eluh Kayla.
Vano mengangguk. "Ya begitu. Ya udah sarapan di sekolah aja" saran Vano.
"Iya deh. Gue berangkat ya" pamit Kayla.
"Gue juga mau berangkat kalik, kay" balas Vano.
"Yaudah yuk bareng" ajak Kayla.
"Skuy lah" jawab Vano dengan semangat.
Vano dan Kayla berjalan beriringan menuju keluar rumah.
Sampai di luar rumah, mereka berpisah. Karena Vano berangkat menggunakan motor, dan Kayla menghunakan mobil, yang di kemudi oleh pak Jajang sang supir.
•••
09.35
"Si Rafa mana, Van?" tanya Vano kepada Alvan.
Alvan menggidikkan bahunya. "Lagi pacaran mungkin" jawabnya.
Saat ini, Vano, Alvan, dan Naqa sedang makan di kantin sekolah. Kerena memang ini sudah waktunya istirahat.
Sedangkan Kayla pun sama sedang makan di kantin sekolah dwngan kedua sahabatnya Lili, dan Karin. Tentu dengan meja yang berbeda.
"Tuh dia anaknya!" seru Alvan sambil menatap Rafa yang baru saja datang dengan seorang perempuan di sampingnya.
Vano, dan Naqa kompak menoleh ke arah pandang Alvan. Benar, itu Rafa.
"Ish, ish, ish. Dasar playboy! Kemarin sama si angel, sekarang sama si sapa si namanya?" tanya Vano.
"Mila" jawab Alvan.
Vano mengangguk. "Oh iya, Mila. Lupa gue. Heran deh, mau mau aja ya dia di deketin sama Rafa" kata Vano.
"Tau tuh. Rafanya juga sih, dia itu kan seringnya negegembel. Jadi kecantol deh" sahut Alvan.
"Gombal" ralat Naqa.
"Iya itu maksud gue. Hehe" kata Alvan dengan kekehan di akhir.
Mereka bertiga melanjutkan memakan makanan masing masing, sambil terus menatap ke arah Rafa yang sedang tertawa dan tersenyum genit ke Mila.
• Jangan lupa Like ya readers semua...
• Gampang kok, klik aja di bawah :)
• Terimakasih😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Spring
lanjut thor
2020-09-18
1