EPS 10

Happy Reading💙

Vano, Alvan, dan Rafa mengintip di balik tembok. Kedua pasang mata mereka menatap lekat Naqa yang tengah berbicara dengan dua gadis.

"Nggak nyangka gue" bisik Rafa.

"Nggak nyangka kenapa?" tanya Alvan ikut berbisik.

"Si Naqa, manusia kulkas, bisa jadi ramah gitu ke cewek?! Langsung sama dua cewek lagih" jawab Rafa.

"Samperin kuy! Gangguin aja mereka" kata Vano yang membuat Alvan dan Rafa memgangguk.

"Hayuk atuh" kata Alvan dan Rafa kompak.

Kemudian Vano, Rafa, dan Alvan berjalan menuju ruang tamu rumah Naqa.

"Hai cewek cewek" sapa Rafa sambil tersenyum, dan dengan diakhiri kedipan mata genit. Kedua cewek itu menatap Rafa dan ikut tersenyum.

Sedangkan Naqa menepuk jidatnya. 'Dasar trio rusuh! Sukanya gangguin orang. Mirip kayak setan. Sejenis deh kayaknya'

"H - hai juga" balas salah satu cewek itu.

"Hai" balas cewek satunya lagi.

"Lagi ngapain nij?" tanya Vano alay.

"Yang ada gue yang nanya, ngapain kalian di sini?" tanya Naqa dengan wajah datarnya.

Vano, Alvan, dan Rafa saling lirik satu sama lain. Kemudian tersenyum secara bersamaan.

Vano berdehem, "Ehem, kayaknya ada yang keganggu. Yaudah kita di sini aja" kata Vano.

Membuat Naqa langsung menoleh. "Setan" umpat Naqa.

"Abang Naqa, jaga omongannya" kata Alvan meniru perkataan Naila, adik Naqa yang sekarang tengah berada di pesantren.

"Najis" kata Naqa.

"Em ya udah kak Naqa, itu aja yang kita tanyain. Kita mau pamit pulang" pamit cewek berambut sebahu.

"Wish, kakak Naqa" goda Rafa.

Naqa melirik sini Rafa. Kemudian menatap kedua gadis di hadapannya.

"Iya. Hati hati" kata Naqa.

"Kok cepet banget sih pulangnya?" tanya Rafa dengan nada suara yang menggelikan bagi ketiga sahabatnya.

"Iya kak. Udah malem soalnya"

"Oh yaudah deh. Hati hati di jalan" balas Rafa.

Setelah itu kedua gadis tsb pulang. Vano, Alvan, Rafa, dan Naqa masuk kembali ke dalam rumah.

"Ciee abang Naqa udah besar" goda Vano.

"Apaan sih!" balas Naqa.

"Jangan galak galak dong. Dedek kan jadi takut.." kata Alvan dengan nada suara seperti anak kecil.

"Udah deh, nggak usah banyak drama! Mereka itu temennya Naila. Mereka kesini ngira kalo Naila belum berangkat ke pesantren, terus malah nanya-nanya jadinya. Gitu aja." jelas Naqa.

Rafa menatap kesal Naqa. "Kok lo nggak ngasih tau gue kalo bebeb Naila pindah ke pesantren?!"

"Emang gue sengaja, biar lo jauh jauh dari adek gue" kata Naqa.

Rafa itu suka sama Naila, adiknya Naqa. Naila sih biasa aja. Di gombalin sama si Rafa juga nggak mempan. Dan Naqa nggak setuju kalo Naila deket sama Rafa, karena Rafa playboy.

"Tapi kan lo -"

"Gaes, gue cabut duluan" Vano memotong perkataan Rafa.

"Tumben. Masih jam segini lho, no. Emang kenapa? Ada apa?" tanya Alvan.

"Kepo lo kayak monyetnya dora. Udahlah bye" pamit Vano.

Vano langsung berlenggang pergi, tanpa menyahut panggilan dari Alvan, dan Rafa.

•••

Vano turun dari motornya ketika sampai di depan rumah Kayla. Ia pulang karena ingat, bahwa bibi hari ini tidak bisa menginap. Dan juga karena di chat Kayla.

Vano langsung membuka pintu, dan masuk ke dalam.

"KAYLAA" teriak Vano.

Tidak ada sahutan.

Tidak ada tanda tanda keberadaan Kayla.

Vano berdecak. "Nyuruh pulang, tapi orangnya nggak ada" gerutu vano.

'Apa gue langsung ke kamarnya aja ya?... Iya deh. Gue samperin lo sekarang'

Akhirnya Vano pergi menuju kamar Kayla.

Tok.. tok.. tok..

Suara pintu kamar Kayla yang Vano ketok.

"MASUK, NO!" teriak Kayla.

Sesuai perintah, Vano langsung masuk ke dalam kamar Kayla. Tapi ia tidak menemukan keberadaan Kayla.

"Vano" panggil Kayla dengan nada yang sedikit di keraskan karena takut Vano tidak bisa mendengar dengan jelas suaranya. Vano menatap pintu kamar mandi yang ada di dalam kamar Kayla.

"Iya" jawab Vano.

"Bisa minta tolong nggak?" tanya Kayla.

"Lo keluar dulu napa sih! Dari tadi di dalem terus" ujar Vano.

"Ya maka dari itu gue minta tolong" balas Kayla.

"Minta tolong apa?" tanya Vano dengan nada malas.

"Tolong beliin pembalut dong" pinta Kayla yang membuat mata Vano langsung terbuka lebar.

"Apaan?! Ogah banget gue beli barang begituan" tolak Vano.

"Pliss, no. Gue minta tolong, kali ini aja ya.. pliss.." mohon Kayla.

Vano menggerucutkan bibirnya.

'Dih, gue di suruh beli roti jepang?! Apa kata orang yang ngeliat gue beli begituan entar. Masa cogan kayak gue di suruh beli pembalut!'

"Nggak ah! Nggak mau" tungkas Vano.

"Ih vanooo, masa gue harus di dalem kamar mandi terus sih! Lo yang bener aja. Sekali ini doang kok" kata Kayla.

'Tapi kasian juga sih. Tapi... ah udahlah, kasian kayla. Gue beliin aja'

"Oke, oke. Karena gue orangnya tampan, baik, dan suka menolong. Gue mau, di minimarket kan belinya?" tanya Vano memastikan.

"Iyaa, cepet sana! Entar gue chat merek apa sama yang ukuran berapa" ujar Kayla.

Vano mengangguk mengerti. "Yaudah gue cabut" pamit Vano

"Iyaa" jawab Kayla.

•••

Dengan langkah malas, Vano masuk ke dalam minimarket. Ia langsung mencari tempat di mana barang yang di pesan Kayla berada.

"Wih, banyak amat mereknya" kata Vano sambil menatap pembalut berbeda merek berjejer di sana.

Vano mengambil ponselnya dari saku, dan membuka Wa. Kayla sudah mengirimkan ciri ciri barang yang ia inginkan.

Vano melihat lihat di sekeliling. 'Kok jadi pusing sendiri? Ini juga ada ukurannya? Gue kira sama semua ukurannya'

Setelah mendapatkan barangnya, tanpa membuang waktu, Vano langsung pergi ke bagian kasir.

Vano memejamkan matanya sebentar. Ia sedang malu sekarang. Ada dua ibu ibu dan penjaga kasir perempuan. Ia pun menyembunyikan pembalut itu di balik punggungnya.

Setelah dua ibu itu pergi, saatnya dirinya.

Vano menaruh barang itu di atas meja. Penjaga kasir itu tersenyum. "Buat pacarnya ya mas?"

"Hm"

"Baik banget ya masnya, jarang lho ada cowok yang mau beliin beginian buat ceweknya"

Vano hanya memgangguk dan tersenyum kikuk.

Setelah membayar, Vano keluar dari minimarket. Ia bernafas lega, dan segera pulang.

•••

"WOY, gue malu banget nj*r beli ginian" ujar Vano ketika sudah berada di dalam kamar Kayla.

"Oh. Taruh di atas kasur! Terus lo langsung pergi aja sana!" perintah Kayla.

"Iya iya. Nggak ngucapin makasih?"

"Sama sama"

"Bukan gitu maksud gue. Lo bilang makasih gue yang bilang sama sama. Ulang! Coba bilang, makasih ya"

"Sama sama. Udah ah sono pergi! Cepet sana! Gue dah nunggu lama nih!"

'Ingin ku mengumpat'

"Iya kayla, yang nggak tau cara berterimakasih"

"Lo nggak iklas nolongin gue ya!"

'Sabar Vano...'

"Iya gue iklas, yaudah gue pergi bhay" Vano berlenggang pergi dengan perasaan sebal.

'Dasar cewek!'

Jangan lupa LIKE....

Dan RATE ⭐ 5 okh😉

Episodes
1 EPS 1
2 EPS 2
3 EPS 3
4 EPS 4
5 EPS 5
6 EPS 6
7 EPS 7
8 EPS 8
9 EPS 9
10 EPS 10
11 EPS 11
12 EPS 12
13 EPS 13
14 EPS 14
15 EPS 15
16 EPS 16
17 EPS 17
18 EPS 18
19 EPS 19
20 EPS 20
21 EPS 21
22 EPS 22
23 EPS 23
24 EPS 24
25 EPS 25
26 EPS 26
27 EPS 27
28 EPS 28
29 EPS 29
30 EPS 30
31 EPS 31
32 32. Jawaban | DIVANO
33 33. Mal | DIVANO
34 34. Memilih Dress | DIVANO
35 35. Alvan & Riska | DIVANO
36 36. Kayla Pingsan | DIVANO
37 37. Kepulangan Naila | DIVANO
38 38. Dasar Perusak Keluarga Orang | DIVANO
39 39. Modus | DIVANO
40 40. Kayla Berbeda | DIVANO
41 41. Kotak Misterius | DIVANO
42 42. Surat Ancaman | DIVANO
43 43. Putus | DIVANO
44 44. Galau | DIVANO
45 45. Alasan | DIVANO
46 46. Alasan Yang Sesungguhnya | DIVANO
47 47. Jadi Cowo Pemaksa | DIVANO
48 48. Kejujuran Kayla | DIVANO
49 49. Cemburu? | DIVANO
50 50. Rencana Vano | DIVANO
51 51. Kecurigaan | DIVANO
52 52. Kelakuan Alvan dan Rafa | DIVANO
53 53. Tentang Lili | DIVANO
54 54. Kejadian Tak Terduga | DIVANO
55 55. Rencana Yang Gagal | DIVANO
56 56. Vano Galaknya Kumat | DIVANO
57 57. Demi Kayla | DIVANO
58 58. Topi Dan Surat Cinta Dari Susan | DIVANO
59 59. Tidak Sebaik Kelihatannya | DIVANO
60 60. Siapa Alka? | DIVANO
61 61. Drama Rafa | DIVANO
62 62. Ada Apa Dengan Vano? | DIVANO
63 63. Bentakan Vano | DIVANO
64 64. Menjauh | DIVANO
65 65. Pergi Sulit Bertahan Sakit | DIVANO
66 66. Berakhir? | DIVANO
67 67. Hai, Queennya Alka! | DIVANO
68 68. Alvan Patah Hati | DIVANO
69 69. Ending | DIVANO
Episodes

Updated 69 Episodes

1
EPS 1
2
EPS 2
3
EPS 3
4
EPS 4
5
EPS 5
6
EPS 6
7
EPS 7
8
EPS 8
9
EPS 9
10
EPS 10
11
EPS 11
12
EPS 12
13
EPS 13
14
EPS 14
15
EPS 15
16
EPS 16
17
EPS 17
18
EPS 18
19
EPS 19
20
EPS 20
21
EPS 21
22
EPS 22
23
EPS 23
24
EPS 24
25
EPS 25
26
EPS 26
27
EPS 27
28
EPS 28
29
EPS 29
30
EPS 30
31
EPS 31
32
32. Jawaban | DIVANO
33
33. Mal | DIVANO
34
34. Memilih Dress | DIVANO
35
35. Alvan & Riska | DIVANO
36
36. Kayla Pingsan | DIVANO
37
37. Kepulangan Naila | DIVANO
38
38. Dasar Perusak Keluarga Orang | DIVANO
39
39. Modus | DIVANO
40
40. Kayla Berbeda | DIVANO
41
41. Kotak Misterius | DIVANO
42
42. Surat Ancaman | DIVANO
43
43. Putus | DIVANO
44
44. Galau | DIVANO
45
45. Alasan | DIVANO
46
46. Alasan Yang Sesungguhnya | DIVANO
47
47. Jadi Cowo Pemaksa | DIVANO
48
48. Kejujuran Kayla | DIVANO
49
49. Cemburu? | DIVANO
50
50. Rencana Vano | DIVANO
51
51. Kecurigaan | DIVANO
52
52. Kelakuan Alvan dan Rafa | DIVANO
53
53. Tentang Lili | DIVANO
54
54. Kejadian Tak Terduga | DIVANO
55
55. Rencana Yang Gagal | DIVANO
56
56. Vano Galaknya Kumat | DIVANO
57
57. Demi Kayla | DIVANO
58
58. Topi Dan Surat Cinta Dari Susan | DIVANO
59
59. Tidak Sebaik Kelihatannya | DIVANO
60
60. Siapa Alka? | DIVANO
61
61. Drama Rafa | DIVANO
62
62. Ada Apa Dengan Vano? | DIVANO
63
63. Bentakan Vano | DIVANO
64
64. Menjauh | DIVANO
65
65. Pergi Sulit Bertahan Sakit | DIVANO
66
66. Berakhir? | DIVANO
67
67. Hai, Queennya Alka! | DIVANO
68
68. Alvan Patah Hati | DIVANO
69
69. Ending | DIVANO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!