Bab 18 Pesan Singkat Dari Jade

Brittany menerima pesan singkat dari Jade salah satu karyawati perusahaan perhiasan.

Jade memberitahukan padanya bahwa ada sesi acara wawancara untuk Brittany hari ini.

Tiba-tiba terdengar suara panggilan telepon dari ponsel miliknya yang dia letakkan diatas tempat tidur, Brittany segera meraih ponsel miliknya lalu mengangkat telpon.

Sekitar empat puluh lima menit, Brittany menerima telepon dari Jade, tak lama kemudian dia bergegas bersiap-siap untuk menghadiri sesi acara wawancara yang diadakan oleh pihak perusahaan perhiasan untuknya.

Brittany turun dari lantai atas rumahnya menuju ke ruangan keluarga lalu berjalan pelan, terlihat ibunya, Laura sedang duduk disana sambil menonton televisi.

"Selamat pagi, ibu..., aku ada sesi acara wawancara hari ini, dan aku harus segera berangkat sekarang", kata Brittany.

Ibu menoleh ke arah Brittany, seraya berkata.

"Ibu belum menyiapkan sarapan hari ini sebab ayahmu menginginkan makan pagi bersama diluar dengan temannya, jadi ibu tidak memasak untuk sarapan", sahut ibu.

"Tidak masalah buatku, karena aku bisa makan setelah wawancara selesai", sahut Brittany.

"Makanlah roti panggang selai dan ada susu kemasan dingin yang aku taruh dilemari es, kau tinggal memanaskan roti untukmu", kata ibu.

"Baiklah...", sahut Brittany seraya mengangguk pelan.

Brittany melangkah keluar ruangan keluarga, hendak menuju ke arah ruang makan untuk sarapan pagi ini.

"Brittany !" panggil ibu.

"Ya... ?" sahut Brittany seraya menoleh.

"Kau akan pergi dengannya ?" tanya ibu dengan tatapan sendu.

"Yah, mungkin saja, sebab aku memberitahu padanya lewat pesan singkat bahwa ada sesi wawancara hari ini, kemungkinan Adam akan menjemputku sekarang", sahut Brittany.

"Apa kau yakin dengannya ?" tanya ibu seraya menatap serius.

"Ibu..., jangan terlalu memikirkannya, aku dengannya akan baik-baik saja, tidak perlu cemas, kumohon padamu...", sahut Brittany.

"Tapi ibu sangat mengkhawatirkan dirimu dengannya, bagaimana kelanjutan hubunganmu nanti setelah kalian menikah, nak", kata ibu masih menatap serius ke arah Brittany.

"Aku tahu apa yang semestinya harus aku lakukan untukku sendiri, ibu", sahut Brittany.

Ibu menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan-lahan.

"Baiklah, aku serahkan semua keputusan ditanganmu, kuharap kau dan dia akan langgeng ke depannya", kata ibu.

"Doakan saja yang terbaik untukku, ibu", sahut Brittany.

Ibu mengangguk pelan, tanda dia menyetujuinya.

Brittany melangkah pergi dari ruangan keluarga menuju ke ruang makan untuk sarapan pagi.

Selang waktu satu jam, Brittany telah berada diluar rumahnya dan berjalan pergi, tidak ada balasan pesan dari Adam Bennet ketika Brittany memberitahukan bahwa hari ini dia akan melakukan sesi acara wawancara.

Brittany melangkah keluar dari rumahnya.

Tin... Tin... Tin... !

Terdengar suara klakson mobil dari arah belakang.

Brittany menoleh ke arah suara tersebut, tampak sebuah mobil silver sedang bergerak pelan.

"Itu mobil milik Adam...", gumamnya saat menolehkan kepalanya.

Brittany terkejut kaget ketika melihat mobil silver milik Adam Bennet telah datang menjemputnya, dia segera menghentikan langkah kakinya lalu berdiri diam, menunggu mobil itu mendekat.

Mobil silver bergerak melambat lalu berhenti didepan Brittany.

Seorang laki-laki tampan berpenampilan elegan sedang melongok keluar dari dalam mobil tersebut.

Tampak Adam Bennet sedang menurunkan kaca mobilnya lalu menyapa Brittany ramah.

"Selamat pagi, Brittany...", sapanya.

Brittany melirik cepat ke arah jam yang melingkar ditangannya seraya menjawab.

"Kau cepat juga menjemputku, kukira kau tidak akan datang kemari, Adam", kata Brittany.

"Yah, aku terpaksa meluncur cepat kemari setelah membaca pesan singkatmu, untungnya jalanan tidak macet sehingga aku datang tepat waktu", sahut Adam.

"Yah, baguslah kalau begitu, jadi aku bisa menghemat biaya untuk transportasi", kata Brittany sembari menghela nafas pelan.

"Masuklah !" sahut Adam sembari menggerakkan kepalanya cepat.

Brittany tersenyum manis seraya mengangguk pelan.

"Ya, baiklah...", ucapnya riang.

Adam Bennet tersenyum ringan saat melihat balasan tanggapan dari Brittany.

Brittany berjalan ke arah samping mobil lalu masuk dan duduk didalam mobil.

"Terimakasih sudah menjemputku, jauh-jauh datang kemari hanya untuk mengantarkanku wawancara", kata Brittany saat berada didalam mobil.

"Bukan masalah bagiku, kurasa ini hanya sesuatu yang ringan untukku", kata Adam.

"Terimakasih sudah meluangkan waktumu untuk datang menjemput", ucap Brittany.

"Ya...", sahut Adam sembari melajukan mobil miliknya ke jalan.

Mobil silver melaju pelan, melewati jalanan sepanjang area perumahan, dimana rumah tinggal milik keluarga Brittany berada disana.

Perjalanan cukup jauh ditempuh ke lokasi wawancara sekitar dua jam lebih untuk sampai kesana karena tempat perusahaan perhiasan yang ingin bekerjasama dengan Brittany terletak sangat jauh dari tempat tinggal Brittany dan keluarganya sekarang.

Mobil silver membawa Brittany dan Adam Bennet dengan sangat cepat, mobil melaju kencang menuju jalanan raya kota.

Hari ini, suasana dijalan raya sangat padat oleh lalu lalang kendaraan mobil dijalan, meski bukan hari kerja biasanya, keadaan dijalan raya cukup macet.

Namun, Adam Bennet berhasil melewati kemacetan yang terjadi dijalan raya hari ini, bahkan dia mampu menempuh perjalanan dengan cepat serta tepat waktu untuk sampai dilokasi wawancara.

Adam memutar setir kemudinya saat melajukan mobil miliknya, memasuki area halaman perusahaan perhiasan.

Tampak area luas serta deretan bangunan berdiri kokoh terhampar didepan mereka saat mobil bergerak masuk.

Brittany menatap kagum dengan kemegahan yang ada diarea perusahaan perhiasan ketika mobil bergerak ke area jalan yang ada disana.

"Woah... ! Besar sekali tempatnya ! Apa kau tahu tempat ini ?" kata Brittany.

"Yah, ini adalah tempat perusahaan perhiasan terbesar dikota ini bahkan kabarnya paling megah didunia", kata Adam.

"Mereka menjual perhiasan apa saja, apa kau tahu itu ?" tanya Brittany dengan tatapan terkagum-kagum saat melihat ke arah gedung-gedung tinggi yang ada di lokasi ini.

"Banyak yang mereka produksi terutama perhiasan mewah berskala internasional, sampai jam tangan mewah juga mereka produksi disini", sahut Adam menerangkan.

"Bukankah kau juga menjual jam-jam mewah, apa disini kau memproduksinya ?" tanya Brittany.

"Ya, benar, aku juga mengambil beberapa koleksi jam-jam mewah dari tempat ini tapi aku lebih suka dipesan dari luar negeri khusus", sahut Adam.

"Apa kau pemilik perusahaan ini ?" tanya Brittany mulai curiga.

Adam tertawa ringan lalu membelokkan mobilnya ke arah tempat parkiran.

"Benar, ini perusahaan perhiasan milikmu ???" tanya Brittany terkaget-kaget.

Adam hanya tertawa saat mendengar ucapan Brittany seraya melajukan mobil miliknya pelan.

"Tapi kenapa Jade tidak mengenalimu sebagai pemilik perusahaan ini, semestinya deretan staff atas akan mengenal siapa pemilik perusahaan tempat mereka bekerja, bukan !?" kata Brittany.

"Apa harus begitu ?" sahut Adam.

"Oh, astaga !? Ya, ampun ! Ternyata benar bahwa kau adalah pemilik perusahaan perhiasaan ini, Adam ???" kata Brittany dengan mimik wajah tak percaya.

Adam semakin tertawa lalu menghentikan mobilnya tepat disisi kanan tempat parkiran.

"Kenapa harus disembuyikan ? Kenapa tidak mengaku saja ?" kata Brittany sambil memukul pelan lengan Adam.

"Aduh... Aduh... !? Sakit tahu ! Pukulanmu keras juga !" sahut Adam sembari mengusap pelan lengannya lalu meringis.

"Kau bisa-bisanya menyembunyikan identitasmu sebagai pemilik perusahaan ini", kata Brittany seraya tertawa.

"Tidak, tidak, aku tidak menyembunyikannya", ucap Adam.

"Tidak..., kau menyembunyikannya...", sahut Brittany masih memukuli lengan milik Adam Bennet berulang-ulangkali seraya tertawa keras.

Mereka berdua terlihat saling bercanda ria didalam mobil dengan penuh ceria.

Tak lama kemudian...

Terlihat Brittany telah berjalan menuju ke gedung didepan sana, tempat wawancara akan berlangsung hari ini, sedangkan Adam masih sibuk menelpon didalam mobilnya ketika Brittany pergi.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

wow...

2024-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Batalnya Pernikahan
2 Bab 2 Adam Bennet
3 Bab 3 Kesepakatan Yang Mutlak
4 Bab 4 Membuang Gaun Pengantin
5 Bab 5 Masuk Kerja
6 Bab 6 Berubahnya Rencana
7 Bab 7 Rahasia Tersembunyi
8 Bab 8 Tak Kuasa Menerimanya
9 Bab 9 Luka Hati Seorang Ibu
10 Bab 10 Tamparan Yang Mengena
11 Bab 11 Acara Gala Dinner Yang Kacau
12 Bab 12 Malam Yang Mengesankan
13 Bab 13 Bersitegang
14 Bab 14 Sebuah Janji
15 Bab 15 Menunggu Itu Tidak Mudah
16 Bab 16 Acara Jalan-jalan Yang Unik
17 Bab 17 Terjadinya Kesepakatan
18 Bab 18 Pesan Singkat Dari Jade
19 Bab 19 Jalannya Sesi Wawancara
20 Bab 20 Pemotretan Paling Romantis
21 Bab 21 Menghabiskan Waktu Sore
22 Bab 22 Cukup Buatku Atau Buatmu
23 Bab 23 Dihadapkan Pada Suatu Pilihan, Itu Memang Sulit.
24 Bab 24 Ralph Smith
25 Bab 25 Kedatangan Morgan
26 Bab 26 Memikirkan Morgan
27 Bab 27 Nenek Tetangga Yang Ramah
28 Bab 28 Tidak Jadi Libur
29 Bab 29 Kantor Kerja Luxury
30 Bab 30 Suasana Kerja
31 Bab 31 Ke Rumah Sakit
32 Bab 32 Pertemuan Yang Tak Terduga
33 Bab 23 Rekan Bisnis Lama
34 Bab 34 Clara William
35 Bab 35 Suasana Pagi
36 Bab 36 Menjenguk Morgan
37 Bab 37 Suatu Waktu Di Sore Hari
38 Bab 38 Alasan Clara
39 Bab 39 Rumit
40 Bab 40 Berhasil Lolos
41 Bab 41 Rasa Canggung Yang Ada
42 Bab 42 Rencana Kepindahan Brittany
43 Bab 43 Morgan
44 Bab 44 Tragedi Terjadi
45 Bab 45 Melarikan Diri
46 Bab 46 Berita Dari Rumah Sakit
47 Bab 47 Kritisnya Morgan
48 Bab 48 Kembali Bekerja
49 Bab 49 Rencana Yang Tertunda
50 Bab 50 Selamat Datang Di Rumah Tudor
51 Bab 51 Canggungnya Brittany Moon
52 Bab 52 Dia Terlihat Tampan
53 Bab 53 Dinner
54 Bab 54 Dimana Kusembunyikan Mukaku
55 Bab 55 Aku Merasakan nya
56 Bab 56 Perkenalan Singkat
57 Bab 57 Gladi Bersih Syuting Iklan
58 Bab 58 Kemesraan Ini
59 Bab 59 Terbiasa
60 Bab 60 Tujuan Yang Tercapai
61 Bab 61 Ungkapan Hati
62 Bab 62 Hadiah Lima Ratus Juta
63 Bab 63 Berkunjung Ke Rumah Kakek
64 Bab 64 Waktu Berharga
65 Bab 65 Awal Pagi
66 Bab 66 Pesta Kebun Dimulai
67 Bab 67 Menyampaikan Kabar Bahagia
68 Bab 68 Meriahnya Pesta
69 Bab 69 Kabar Yang Menyesakkan
70 Bab 70 Lancarnya Pesta
71 Bab 71 Ralph Smith
72 Bab 72 Kenekatan Ralph Smith
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 Batalnya Pernikahan
2
Bab 2 Adam Bennet
3
Bab 3 Kesepakatan Yang Mutlak
4
Bab 4 Membuang Gaun Pengantin
5
Bab 5 Masuk Kerja
6
Bab 6 Berubahnya Rencana
7
Bab 7 Rahasia Tersembunyi
8
Bab 8 Tak Kuasa Menerimanya
9
Bab 9 Luka Hati Seorang Ibu
10
Bab 10 Tamparan Yang Mengena
11
Bab 11 Acara Gala Dinner Yang Kacau
12
Bab 12 Malam Yang Mengesankan
13
Bab 13 Bersitegang
14
Bab 14 Sebuah Janji
15
Bab 15 Menunggu Itu Tidak Mudah
16
Bab 16 Acara Jalan-jalan Yang Unik
17
Bab 17 Terjadinya Kesepakatan
18
Bab 18 Pesan Singkat Dari Jade
19
Bab 19 Jalannya Sesi Wawancara
20
Bab 20 Pemotretan Paling Romantis
21
Bab 21 Menghabiskan Waktu Sore
22
Bab 22 Cukup Buatku Atau Buatmu
23
Bab 23 Dihadapkan Pada Suatu Pilihan, Itu Memang Sulit.
24
Bab 24 Ralph Smith
25
Bab 25 Kedatangan Morgan
26
Bab 26 Memikirkan Morgan
27
Bab 27 Nenek Tetangga Yang Ramah
28
Bab 28 Tidak Jadi Libur
29
Bab 29 Kantor Kerja Luxury
30
Bab 30 Suasana Kerja
31
Bab 31 Ke Rumah Sakit
32
Bab 32 Pertemuan Yang Tak Terduga
33
Bab 23 Rekan Bisnis Lama
34
Bab 34 Clara William
35
Bab 35 Suasana Pagi
36
Bab 36 Menjenguk Morgan
37
Bab 37 Suatu Waktu Di Sore Hari
38
Bab 38 Alasan Clara
39
Bab 39 Rumit
40
Bab 40 Berhasil Lolos
41
Bab 41 Rasa Canggung Yang Ada
42
Bab 42 Rencana Kepindahan Brittany
43
Bab 43 Morgan
44
Bab 44 Tragedi Terjadi
45
Bab 45 Melarikan Diri
46
Bab 46 Berita Dari Rumah Sakit
47
Bab 47 Kritisnya Morgan
48
Bab 48 Kembali Bekerja
49
Bab 49 Rencana Yang Tertunda
50
Bab 50 Selamat Datang Di Rumah Tudor
51
Bab 51 Canggungnya Brittany Moon
52
Bab 52 Dia Terlihat Tampan
53
Bab 53 Dinner
54
Bab 54 Dimana Kusembunyikan Mukaku
55
Bab 55 Aku Merasakan nya
56
Bab 56 Perkenalan Singkat
57
Bab 57 Gladi Bersih Syuting Iklan
58
Bab 58 Kemesraan Ini
59
Bab 59 Terbiasa
60
Bab 60 Tujuan Yang Tercapai
61
Bab 61 Ungkapan Hati
62
Bab 62 Hadiah Lima Ratus Juta
63
Bab 63 Berkunjung Ke Rumah Kakek
64
Bab 64 Waktu Berharga
65
Bab 65 Awal Pagi
66
Bab 66 Pesta Kebun Dimulai
67
Bab 67 Menyampaikan Kabar Bahagia
68
Bab 68 Meriahnya Pesta
69
Bab 69 Kabar Yang Menyesakkan
70
Bab 70 Lancarnya Pesta
71
Bab 71 Ralph Smith
72
Bab 72 Kenekatan Ralph Smith

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!