Bab 16 Acara Jalan-jalan Yang Unik

Sebuah rumah mewah berdiri diatas lahan luas berhektar-hektar dengan kokohnya.

Mobil silver bergerak cepat menuju rumah saat melewati area halaman luas disekitar rumah mewah.

Tampak beberapa penjaga berpakaian rapi tengah berlarian ke arah mobil silver itu.

Mobil berhenti tepat didepan beranda rumah mewah, lalu dua orang berjas hitam berdiri didekat mobil seraya membukakan pintu.

Keluar Brittany dari dalam mobil saat pintu terbuka oleh laki-laki berpakaian rapi itu kemudian disusul oleh Adam Bennet yang turun dari dalam mobil.

Adam berjalan mengitari mobil, menghampiri Brittany yang telah menunggunya.

"Ayo, kita masuk, Brittany !" ucap Adam.

Adam menawarkan lengannya kepada Brittany agar gadis itu menggandengnya saat masuk ke rumah.

"Maaf, jika keadaan rumahku tidak terlalu nyaman buatmu, tapi kuharap kau dapat beradaptasi segera dengan tempat ini", kata Adam.

"Rumahmu sangat nyaman bahkan sangat luas buat seukuran tempat tinggal, tuan Bennet", ucap Brittany.

"Panggil saja Adam, tidak perlu sungkan", kata Adam seraya tersenyum simpul.

"Apa kau tinggal sendirian dirumah ini ?" tanya Brittany.

Brittany mengedarkan pandangannya ke arah sekitar rumah mewah milik Adam Bennet yang luas.

"Ya, aku tinggal sendirian disini tapi ada banyak orang yang bekerja dirumah ini, menemaniku setiap harinya", kata Adam.

"Oh...", gumam Brittany.

"Kenapa ?" tanya Adam sambil menoleh ke arah Brittany.

"Tidak apa-apa, aku hanya sekedar bertanya saja", sahut Brittany seraya menggelengkan kepalanya.

"Apa kau ingin menemaniku, nona Brittany ? Dan kuharap demikian adanya...", sambung Adam.

"Ha... Ha... Ha... ?!" tawa Brittany gugup.

Adam hanya tersenyum sekilas lalu mengalihkan pandangannya ke arah depan.

Terlihat beberapa pelayan wanita berjalan tergesa-gesa ke arah mereka berdua saat menyambut kedatangan Brittany dan Adam disana.

Adam lalu berkata tegas.

"Tolong siapkan hidangan kue manis buat nona Brittany, karena dia akan menjadi tamu dirumah ini", kata Adam kepada seorang wanita berseragam pelayan warna ungu tua.

"Siap, pak Adam, apa perlu diantarkan ke ruangan biasanya atau ke ruangan makan ?" tanya pelayan wanita itu dengan memberi hormat.

"Aku ingin suasana yang lebih santai, sebaiknya kau antarkan saja ke ruangan yang ada didekat ruang baca", kata Adam.

Adam menunjuk ke lantai atas rumahnya seraya menatap serius.

"Oh, baik, akan saya antarkan pesanan anda kesana, dan minumannya, apa anda ingin dingin atau panas ?" ucap pelayan perempuan itu.

"Jika melihat suasana hari ini yang agak panas, kurasa lebih baik menikmati minuman yang segar-segar saja, kalau bisa yang bersoda ringan karena lebih nikmat", sahut Adam.

"Baik, pak Adam, akan kami kerjakan tugas anda", kata pelayan perempuan itu sambil mengangguk pelan.

"Aku tunggu diruangan atas, jangan lama-lama, karena aku tidak ingin acaraku bersama nona Brittany tertunda oleh sesuatu yang lambat", kata Adam.

"Siap, pak Adam", sahut pelayan itu sembari mengangguk kembali.

Pelayan perempuan itu lalu berlalu pergi bersama rekannya ke arah tempat masak dibelakang rumah. Sedangkan Adam mengajak Brittany naik ke lantai atas menuju ke salah satu ruangan favorit Adam.

Mereka harus melewati tangga besar yang luas saat naik ke lantai atas, butuh waktu kurang lebih lima belas menit, untuk sampai ke atas sana.

Brittany yang sejak tadi mengagumi kemegahan rumah milik Adam Bennet hanya bisa tercengang diam sembari terus melangkahkan kakinya bersama-sama dengan Adam yang ada disebelahnya.

"Wow, rumahmu sangat luas sekali, bahkan untuk ukuran tempat tinggal, ini benar-benar terlalu besar", kata Brittany terkagum-kagum.

"Terimakasih atas pujiannya", sahut Adam sembari menganggukkan kepalanya.

"Aku tidak menyangka kau sangat sekaya ini, menurutku, kekasihmu yang bernama Amanda mungkin salah memilih pergi darimu", kata Brittany.

Adam terdiam, namun raut wajahnya terlihat kaku saat Brittany menyebutkan nama Amanda.

"Kenapa kekasihmu meninggalkanmu dihari pernikahan kalian ?" tanya Brittany.

Adam hanya menggertakkan kedua gerahamnya kuat-kuat tanpa membuka suara.

Pria tampan nan mempesona dengan penampilannya yang terlihat selalu elegan dalam balutan busana apapun itu lantas mengajak Brittany masuk ke salah satu ruangan terkunci, yang tak jauh dari mereka berjalan saat ini.

"Masuklah, kurasa ruangan ini sangat privasi, akan lebih terasa nyaman jika kita berbicara berdua saja", kata Adam.

Adam mendorong pintu didepan mereka lalu mempersilahkan Brittany untuk masuk ke dalam sana.

Brittany yang penurut hanya mengikuti permintaan dari Adam yang menyuruhnya masuk ke dalam ruangan itu.

Tampak sebuah ruangan luas terhampar mewah dihadapan mereka berdua.

"Ternyata kau punya ruangan sekeren ini, Adam", kata Brittany tercengang.

"Ruangan favoritku, karena itu aku membuatnya lebih menarik dan nyaman dari ruangan lainnya dirumah ini", ucap Adam.

Adam berjalan mendekat ke sebuah kursi berbantal empuk lalu berdiri disana sembari menatap ke arah Brittany Moon.

"Duduklah, agar lebih santai", kata Adam.

"Terimakasih", sahut Brittany seraya melangkah ke arah sebuah kursi kayu berbantalan busa yang nyaman berwarna hijau tua.

Brittany lalu duduk dikursi itu sembari merapatkan kedua kakinya dengan sopan.

"Sudah berapa lama kamu bertunangan dengan Ralph Smith ?" tanya Adam lalu ikut duduk.

"Kira-kira sudah lima tahun lebih aku mengenalnya, tapi aku bertunangan dengan Ralph mungkin baru sekitar dua tahunan lebih", sahut Brittany.

"Dua tahun bukan waktu yang pendek buat suatu hubungan serius, lalu kenapa kau tidak mempertahankannya padahal hubungan kalian sudah sangat lama dan serius", kata Adam.

"Kurasa sudah tidak ada yang perlu lagi dipertahankan dari hubungan kami berdua, Ralph sendiri tidak pernah menjaga hubungan kami dengan baik dan hormat", ucap Brittany.

"Sangat disayangkan sekali, kalau hubunganmu harus kandas dan putus begitu saja, hanya karena pihak ketiga yang tidak jelas", kata Adam.

"Aku tahu itu...", sahut Brittany dengan kepala tertunduk.

"Apa keputusanmu sudah bulat ?" tanya Adam.

"Yah, aku sudah memutuskannya bulat-bulat, untuk melanjutkan rencana ini, aku memang berniat mempermalukan Ralph Smith dengan melihatku menikah denganmu", kata Brittany.

Brittany menatap ke arah Adam Bennet seraya tersenyum samar.

"Kau yakin itu ?" kata Adam.

"Yah, tentu saja, aku sangat yakin sekali", sahut Brittany.

"Mmm, baiklah, kalau begitu !" ucap Adam. "Mari kita buat suatu kesepakatan diantara kita, tapi jika kamu tidak menyukainya maka kau boleh mengurungkannya, Brittany", sambungnya.

"Tidak, aku tidak akan pernah mengurungkan niatku ini atau mundur dari rencana untuk membalas dendam", kata Brittany.

"Apa kau tidak ingin memikirkannya lagi, mungkin dengan lebih matang lagi ?" tanya Adam.

Brittany menggeleng pelan, namun, pandangannya terlihat sedih.

Adam yang menyadari kemurungan dari tatapan Brittany hanya bisa menarik nafas dalam-dalam.

"Aku sangat menyesal dengan apa yang kau alami ini, mungkin aku tidak akan merasa kasihan lagi jika perempuan lain yang mengalaminya tapi kau sangat berbeda dari wanita lainnya", kata Adam.

"Yah, aku tahu itu", ucap Brittany sembari tersenyum tipis.

Adam tampak ragu-ragu untuk mengatakan tentang kesepakatan itu dengan Brittany.

Namun Brittany segera tanggap dengan reaksi Adam lalu dia bertanya pada pria pengusaha distributor jam mewah itu.

"Kesepakatan apa yang akan kamu bicarakan denganku ?" tanyanya serius.

Adam terlihat gugup saat Brittany bertanya tentang kesepakatan yang akan mereka bahas sekarang ini.

"Begini, Brittany...", ucap Adam seraya menarik lengan kemejanya.

Adam melirik sekilas ke arah Brittany sebelum melanjutkan kembali ucapannya. Kemudian menarik nafasnya dalam-dalam agar hatinya terasa tenang ketika dia berbicara nanti, saat akan membahas kesepakatan dengan Brittany.

"Mungkin isi kesepakatan ini agak memberatkanmu, tapi, tapi, tapi..., aku bisa memberikan keringanan untukmu, supaya kau bisa mengajukan banding nanti", ucapnya terdengar tegas seraya mengacungkan jari telunjuknya ke arah Brittany.

Episodes
1 Bab 1 Batalnya Pernikahan
2 Bab 2 Adam Bennet
3 Bab 3 Kesepakatan Yang Mutlak
4 Bab 4 Membuang Gaun Pengantin
5 Bab 5 Masuk Kerja
6 Bab 6 Berubahnya Rencana
7 Bab 7 Rahasia Tersembunyi
8 Bab 8 Tak Kuasa Menerimanya
9 Bab 9 Luka Hati Seorang Ibu
10 Bab 10 Tamparan Yang Mengena
11 Bab 11 Acara Gala Dinner Yang Kacau
12 Bab 12 Malam Yang Mengesankan
13 Bab 13 Bersitegang
14 Bab 14 Sebuah Janji
15 Bab 15 Menunggu Itu Tidak Mudah
16 Bab 16 Acara Jalan-jalan Yang Unik
17 Bab 17 Terjadinya Kesepakatan
18 Bab 18 Pesan Singkat Dari Jade
19 Bab 19 Jalannya Sesi Wawancara
20 Bab 20 Pemotretan Paling Romantis
21 Bab 21 Menghabiskan Waktu Sore
22 Bab 22 Cukup Buatku Atau Buatmu
23 Bab 23 Dihadapkan Pada Suatu Pilihan, Itu Memang Sulit.
24 Bab 24 Ralph Smith
25 Bab 25 Kedatangan Morgan
26 Bab 26 Memikirkan Morgan
27 Bab 27 Nenek Tetangga Yang Ramah
28 Bab 28 Tidak Jadi Libur
29 Bab 29 Kantor Kerja Luxury
30 Bab 30 Suasana Kerja
31 Bab 31 Ke Rumah Sakit
32 Bab 32 Pertemuan Yang Tak Terduga
33 Bab 23 Rekan Bisnis Lama
34 Bab 34 Clara William
35 Bab 35 Suasana Pagi
36 Bab 36 Menjenguk Morgan
37 Bab 37 Suatu Waktu Di Sore Hari
38 Bab 38 Alasan Clara
39 Bab 39 Rumit
40 Bab 40 Berhasil Lolos
41 Bab 41 Rasa Canggung Yang Ada
42 Bab 42 Rencana Kepindahan Brittany
43 Bab 43 Morgan
44 Bab 44 Tragedi Terjadi
45 Bab 45 Melarikan Diri
46 Bab 46 Berita Dari Rumah Sakit
47 Bab 47 Kritisnya Morgan
48 Bab 48 Kembali Bekerja
49 Bab 49 Rencana Yang Tertunda
50 Bab 50 Selamat Datang Di Rumah Tudor
51 Bab 51 Canggungnya Brittany Moon
52 Bab 52 Dia Terlihat Tampan
53 Bab 53 Dinner
54 Bab 54 Dimana Kusembunyikan Mukaku
55 Bab 55 Aku Merasakan nya
56 Bab 56 Perkenalan Singkat
57 Bab 57 Gladi Bersih Syuting Iklan
58 Bab 58 Kemesraan Ini
59 Bab 59 Terbiasa
60 Bab 60 Tujuan Yang Tercapai
61 Bab 61 Ungkapan Hati
62 Bab 62 Hadiah Lima Ratus Juta
63 Bab 63 Berkunjung Ke Rumah Kakek
64 Bab 64 Waktu Berharga
65 Bab 65 Awal Pagi
66 Bab 66 Pesta Kebun Dimulai
67 Bab 67 Menyampaikan Kabar Bahagia
68 Bab 68 Meriahnya Pesta
69 Bab 69 Kabar Yang Menyesakkan
70 Bab 70 Lancarnya Pesta
71 Bab 71 Ralph Smith
72 Bab 72 Kenekatan Ralph Smith
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 Batalnya Pernikahan
2
Bab 2 Adam Bennet
3
Bab 3 Kesepakatan Yang Mutlak
4
Bab 4 Membuang Gaun Pengantin
5
Bab 5 Masuk Kerja
6
Bab 6 Berubahnya Rencana
7
Bab 7 Rahasia Tersembunyi
8
Bab 8 Tak Kuasa Menerimanya
9
Bab 9 Luka Hati Seorang Ibu
10
Bab 10 Tamparan Yang Mengena
11
Bab 11 Acara Gala Dinner Yang Kacau
12
Bab 12 Malam Yang Mengesankan
13
Bab 13 Bersitegang
14
Bab 14 Sebuah Janji
15
Bab 15 Menunggu Itu Tidak Mudah
16
Bab 16 Acara Jalan-jalan Yang Unik
17
Bab 17 Terjadinya Kesepakatan
18
Bab 18 Pesan Singkat Dari Jade
19
Bab 19 Jalannya Sesi Wawancara
20
Bab 20 Pemotretan Paling Romantis
21
Bab 21 Menghabiskan Waktu Sore
22
Bab 22 Cukup Buatku Atau Buatmu
23
Bab 23 Dihadapkan Pada Suatu Pilihan, Itu Memang Sulit.
24
Bab 24 Ralph Smith
25
Bab 25 Kedatangan Morgan
26
Bab 26 Memikirkan Morgan
27
Bab 27 Nenek Tetangga Yang Ramah
28
Bab 28 Tidak Jadi Libur
29
Bab 29 Kantor Kerja Luxury
30
Bab 30 Suasana Kerja
31
Bab 31 Ke Rumah Sakit
32
Bab 32 Pertemuan Yang Tak Terduga
33
Bab 23 Rekan Bisnis Lama
34
Bab 34 Clara William
35
Bab 35 Suasana Pagi
36
Bab 36 Menjenguk Morgan
37
Bab 37 Suatu Waktu Di Sore Hari
38
Bab 38 Alasan Clara
39
Bab 39 Rumit
40
Bab 40 Berhasil Lolos
41
Bab 41 Rasa Canggung Yang Ada
42
Bab 42 Rencana Kepindahan Brittany
43
Bab 43 Morgan
44
Bab 44 Tragedi Terjadi
45
Bab 45 Melarikan Diri
46
Bab 46 Berita Dari Rumah Sakit
47
Bab 47 Kritisnya Morgan
48
Bab 48 Kembali Bekerja
49
Bab 49 Rencana Yang Tertunda
50
Bab 50 Selamat Datang Di Rumah Tudor
51
Bab 51 Canggungnya Brittany Moon
52
Bab 52 Dia Terlihat Tampan
53
Bab 53 Dinner
54
Bab 54 Dimana Kusembunyikan Mukaku
55
Bab 55 Aku Merasakan nya
56
Bab 56 Perkenalan Singkat
57
Bab 57 Gladi Bersih Syuting Iklan
58
Bab 58 Kemesraan Ini
59
Bab 59 Terbiasa
60
Bab 60 Tujuan Yang Tercapai
61
Bab 61 Ungkapan Hati
62
Bab 62 Hadiah Lima Ratus Juta
63
Bab 63 Berkunjung Ke Rumah Kakek
64
Bab 64 Waktu Berharga
65
Bab 65 Awal Pagi
66
Bab 66 Pesta Kebun Dimulai
67
Bab 67 Menyampaikan Kabar Bahagia
68
Bab 68 Meriahnya Pesta
69
Bab 69 Kabar Yang Menyesakkan
70
Bab 70 Lancarnya Pesta
71
Bab 71 Ralph Smith
72
Bab 72 Kenekatan Ralph Smith

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!