Bab 13 Bersitegang

Brittany memandang Adam lama saat dia turun dari atas panggung gala dinner.

Sorot matanya teduh ketika berdiri dihadapan laki-laki penuh karismatik itu, kekaguman mulai memasuki hati Brittany terhadap Adam Bennet.

"Kita pergi dari tempat ini, aku akan mengantarkanmu pulang ke rumahmu", kata Adam dengan tatapan teduh.

"Terimakasih atas kemurahan hatimu, tuan Bennet", ucap Brittany.

Adam Bennet masih menggenggam erat-erat tangan Brittany ketika mereka masih berdiri didekat panggung lalu mengajaknya pergi dari tempat itu.

"Brittany...", panggil seseorang saat Brittany dan Adam hendak berlalu pergi.

Brittany menghentikan langkah kakinya lalu memutar badannya ke arah suara tersebut.

Tampak Ralph Smith menghalangi jalannya.

Brittany tidak menjawab panggilan Ralph, hanya berdiri diam sembari menatap laki-laki yang pernah membuatnya kecewa.

"Apa kalian saling kenal ?" tanya Ralph.

Ralph melirik pelan ke arah Adam Bennet yang berdiri disamping Brittany.

"Ya, kami saling kenal", sahut Brittany seraya menoleh ke arah Adam lalu tersenyum manis.

"Dimana kalian saling mengenal ?" tanya Ralph sembari menautkan alisnya.

Brittany masih menatap ke arah Adam kemudian menoleh ke arah Ralph.

"Di gedung pernikahan...", sahut Brittany.

"Oh... ?!" sahut Ralph dengan mulut membentuk huruf O sedang.

"Maaf, kami harus segera pergi, tidak ada lagi keperluan disini untuk kami", kata Adam.

Ralph kembali melirik ke arah Adam Bennet, kali ini sorot matanya sangat tajam.

"Pergi ?" ucap Ralph dingin.

Adam membalas tatapan Ralph yang mengarah ke arah dirinya.

"Ya, aku dan nona Moon akan pulang ke rumah kami masing-masing, kebetulan aku satu arah dengannya", lanjut Adam.

"Tidak semudah itu, pergi begitu saja tanpa berpamitan, sedangkan Brittany masih ada urusan penting denganku", kata Ralph.

Adam menghela nafas panjang lalu berkata dengan sikap tegas.

"Bisa dibicarakan besok pada jam kerja, karena Brittany harus pulang malam ini, tidak terlalu baik bagi seorang gadis berlama-lama diluar tanpa pengawasan", ucap Adam.

"Dia bukan gadismu, tuan Bennet", sahut Ralph.

Tampak wajah Ralph menunjukkan ekspresi kurang senang terhadap sikap Adam.

"Memang nona Moon bukan putri kandungku, meski begitu aku sangat peduli terhadap apa yang telah terjadi padanya", ucap Adam.

"Oh, iya ?!" sahut Ralph sambil mengangkat kedua alisnya ke atas.

"Yah, benar, lantas apa masalahmu sekarang jika aku memperdulikan nona Moon", kata Adam.

Ralph menoleh ke arah Brittany dengan wajah masam.

"Kalian terlihat sangat dekat, kuharap tidak ada prasangka lain terhadap kedekatan kalian ini, Brittany", kata Ralph.

Brittany tersenyum sinis dengan wajah tertunduk lalu dia berkata.

"Apapun yang kau pikirkan itu, semuanya tidak ada hubungannya dengan tuan Bennet, kami dekat itu suatu kebetulan", kata Brittany sembari mengangkat wajahnya.

"Brittany ! Kita masih bertunangan dan kita akan menikah !" ucap Ralph.

"Oh, iya ?" sahut Brittany emosi.

Brittany menahan nafasnya, berusaha tetap tenang, tidak terpancing amarah.

Ralph tertegun diam, tahu bahwa dia telah berbuat kesalahan terhadap Brittany, memilih lebih menjaga sikapnya dan berhati-hati melanjutkan perkataannya.

"Kami harus pergi, karena urusanku sudah selesai, aku juga sudah melakukan semua perintahmu, untuk menggantikan Clara bernyanyi diatas panggung tadi bahkan kau suruh aku Lipsync, aku juga mematuhinya", kata Brittany.

Adam melihat ke arah Brittany yang tampak menahan air matanya karena kekecewaannya yang begitu dalam terhadap Ralph.

"Mari kita pergi dari sini, nona Brittany !" ajak Adam.

Adam menggandeng tangan milik Brittany seraya mengajaknya pergi.

"Ya, tuan Bennet", sahut Brittany sambil mengangguk pelan.

Brittany mengikuti langkah Adam yang menuntunnya berjalan pergi dari arah panggung gala dinner yang masih berlangsung meriah malam ini.

Sorot lampu berwarna-warni dari lampu laser yang menyinari panggung gala dinner terlihat semarak, menghiasi suasana didalam gedung megah yang menjadi tempat agensi Alfa melangsungkan acara pestanya untuk perayaan tahunan.

Ralph tidak berkutik ketika Brittany berlalu pergi bersama Adam, berjalan melewatinya tanpa menoleh ke arah laki-laki itu.

Tampak Brittany melangkah bersama-sama dengan Adam meninggalkan ruangan acara gala dinner yang masih berlangsung.

Namun raut wajah Brittany terlihat murung ketika bertemu Ralph pada malam gala dinner.

Seolah-olah mereka telah saling menjauh satu sama lainnya dan seperti orang asing kembali.

Adam yang menyadari kesedihan hati Brittany mencoba menghiburnya dengan menepuk lembut pundak gadis itu.

"Apa kau baik-baik saja ?" tanya Adam.

"Oh, ya, aku baik-baik saja, jangan dipikirkan kejadian barusan", sahut Brittany seraya menoleh ke arah Adam yang berjalan disampingnya.

"Apa tidak ada barang milikmu yang harus kau ambil, mungkin ?" kata Adam.

"Tasku, aku masih meninggalkannya diruangan ganti", ucap Brittany.

"Baiklah, kita ambil sekarang sebelum pulang", kata Adam.

"Ya...", sahut Brittany seraya mengangguk.

Keduanya berjalan ke arah ruangan ganti, untuk mengambil tas milik Brittany disana.

Pada saat mereka sampai ke ruangan ganti, terdengar suara menyapa Brittany.

"Selamat malam, nona Brittany", sapa seorang perempuan berbusana blouse panjang warna merah muda.

"Ya, selamat malam", sahut Brittany seraya menoleh.

"Perkenalkan saya utusan dari agen perhiasan yang mendanai acara gala dinner ini, namaku Jane", ucap perempuan cantik dengan potongan rambut sebahu.

Jane mengulurkan tangannya ke arah Brittany lalu menyalaminya erat-erat.

"Salam kenal dariku, nona Brittany", kata Jane ramah.

"Salam kenal juga dariku, nona Jane", sahut Brittany.

"Aku ingin bicara empat mata denganmu, bisa ?" kata Jade seraya melirik ke arah Adam.

"Eh, tentu saja, aku tidak terburu-buru pulang, apa yang perlu kita bicarakan sekarang, kalau boleh tahu ?" ucap Brittany.

"Sebaiknya kita bicara didalam ruangan ganti, rasanya lebih santai daripada harus berdiri lama diluar sini", kata Jade seraya tersenyum ramah.

"Boleh, lebih baik jika berbicara sambil duduk", ucap Brittany.

Brittany membuka pintu ruangan ganti lalu mempersilahkan pada Jade untuk masuk ke dalam ruangan tersebut.

Adam turut melangkah masuk ke dalam ruangan ganti, sikapnya tentu saja mengejutkan Jade.

"Anda juga ikut masuk ? Bukankah anda seorang pria ?" tanya Jade tertegun.

"Dia hanya mengambil tas miliknya yang tertinggal diruangan ganti, tidak ada yang perlu dicemaskan dari kami berdua", sahut Adam.

'Oh ?!" gumam Jade tercengang.

Adam menyelonong masuk dengan sikap acuh tak acuhnya ke dalam ruangan ganti, tanpa memperdulikan Jade yang berdiri menatapnya heran.

Tampak Brittany mengambil tas yang berisi barang-barang miliknya dari atas meja.

"Kalau boleh tahu, hal apa yang perlu kita bicarakan secara empat mata ?" tanya Brittany lalu menghadap ke arah Jade.

Jade mengalihkan pandangannya dari Adam kepada Brittany sambil berkata.

"Pertama-tama, kita akan membahas tentang kontrak kerja diantara kita", kata Jade.

"Kontrak kerja ?" tanya Brittany tercengang.

"Yah, perusahaan perhiasan kami tertarik pada pesonamu saat kau tampil membawakan lagu tadi diatas panggung", kata Jade menyahut pertanyaan Brittany padanya.

"Oh, begitu, ya..., wow ! Aku benar-benar terkejut, mendengar hal ini..." sahut Brittany terkesima dengan pujian dari Jade.

"Perusahaan kami menginginkan kamu sebagai model mereka dan juga memintamu untuk tampil membawakan lagu-lagu pilihan pada setiap event pameran perhiasan yang kami selenggarakan nanti", kata Jade.

"Ini kabar luar biasa yang tidak pernah aku sangka-sangka akan terwujud, aku menerimanya, nona Jade, tawaran anda tanpa keraguan sedikitpun", sahut Brittany.

Brittany berjalan menghampiri Jade lalu menjabat erat tangan perempuan itu.

"Kapan kita akan bekerjasama, karena aku sudah tidak sabar lagi, untuk menunggu kesempatan langka ini, nona Jade ?" tanya Brittany.

"Setelah aku kembali ke kantor dan mencetak surat kontrak kerja kita, aku akan menelponmu dalam waktu kurang lebih tiga hari kedepan", sahut Jade seraya tersenyum.

"Baik, baik, aku akan dengan senang hati menunggu kabar darimu, kutunggu telponmu, nona Jade", kata Brittany.

"Baik, aku akan segera mengabarimu lagi, dan membahas tentang kesepakatan kerja diantara kita, kalau boleh tahu, ada nomer yang bisa aku hubungi", ucap Jade.

"Oh, ada, aku akan memberimu nomer telponku, kau bisa menghubungiku dari nomer ini", kata Brittany.

Brittany segera memberikan kartu nama miliknya yang berisi nama, keterangan lengkap tentang alamat serta nomer telepon miliknya kepada Jade lalu tersenyum manis.

Terpopuler

Comments

horse win

horse win

semangat thor 👯

2024-10-15

1

Jossy Jeanette

Jossy Jeanette

ternyata pesona brittany yang sesungguhnya mulai bersinar setelah lepas melawan ralph..

2024-10-14

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Batalnya Pernikahan
2 Bab 2 Adam Bennet
3 Bab 3 Kesepakatan Yang Mutlak
4 Bab 4 Membuang Gaun Pengantin
5 Bab 5 Masuk Kerja
6 Bab 6 Berubahnya Rencana
7 Bab 7 Rahasia Tersembunyi
8 Bab 8 Tak Kuasa Menerimanya
9 Bab 9 Luka Hati Seorang Ibu
10 Bab 10 Tamparan Yang Mengena
11 Bab 11 Acara Gala Dinner Yang Kacau
12 Bab 12 Malam Yang Mengesankan
13 Bab 13 Bersitegang
14 Bab 14 Sebuah Janji
15 Bab 15 Menunggu Itu Tidak Mudah
16 Bab 16 Acara Jalan-jalan Yang Unik
17 Bab 17 Terjadinya Kesepakatan
18 Bab 18 Pesan Singkat Dari Jade
19 Bab 19 Jalannya Sesi Wawancara
20 Bab 20 Pemotretan Paling Romantis
21 Bab 21 Menghabiskan Waktu Sore
22 Bab 22 Cukup Buatku Atau Buatmu
23 Bab 23 Dihadapkan Pada Suatu Pilihan, Itu Memang Sulit.
24 Bab 24 Ralph Smith
25 Bab 25 Kedatangan Morgan
26 Bab 26 Memikirkan Morgan
27 Bab 27 Nenek Tetangga Yang Ramah
28 Bab 28 Tidak Jadi Libur
29 Bab 29 Kantor Kerja Luxury
30 Bab 30 Suasana Kerja
31 Bab 31 Ke Rumah Sakit
32 Bab 32 Pertemuan Yang Tak Terduga
33 Bab 23 Rekan Bisnis Lama
34 Bab 34 Clara William
35 Bab 35 Suasana Pagi
36 Bab 36 Menjenguk Morgan
37 Bab 37 Suatu Waktu Di Sore Hari
38 Bab 38 Alasan Clara
39 Bab 39 Rumit
40 Bab 40 Berhasil Lolos
41 Bab 41 Rasa Canggung Yang Ada
42 Bab 42 Rencana Kepindahan Brittany
43 Bab 43 Morgan
44 Bab 44 Tragedi Terjadi
45 Bab 45 Melarikan Diri
46 Bab 46 Berita Dari Rumah Sakit
47 Bab 47 Kritisnya Morgan
48 Bab 48 Kembali Bekerja
49 Bab 49 Rencana Yang Tertunda
50 Bab 50 Selamat Datang Di Rumah Tudor
51 Bab 51 Canggungnya Brittany Moon
52 Bab 52 Dia Terlihat Tampan
53 Bab 53 Dinner
54 Bab 54 Dimana Kusembunyikan Mukaku
55 Bab 55 Aku Merasakan nya
56 Bab 56 Perkenalan Singkat
57 Bab 57 Gladi Bersih Syuting Iklan
58 Bab 58 Kemesraan Ini
59 Bab 59 Terbiasa
60 Bab 60 Tujuan Yang Tercapai
61 Bab 61 Ungkapan Hati
62 Bab 62 Hadiah Lima Ratus Juta
63 Bab 63 Berkunjung Ke Rumah Kakek
64 Bab 64 Waktu Berharga
65 Bab 65 Awal Pagi
66 Bab 66 Pesta Kebun Dimulai
67 Bab 67 Menyampaikan Kabar Bahagia
68 Bab 68 Meriahnya Pesta
69 Bab 69 Kabar Yang Menyesakkan
70 Bab 70 Lancarnya Pesta
71 Bab 71 Ralph Smith
72 Bab 72 Kenekatan Ralph Smith
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 Batalnya Pernikahan
2
Bab 2 Adam Bennet
3
Bab 3 Kesepakatan Yang Mutlak
4
Bab 4 Membuang Gaun Pengantin
5
Bab 5 Masuk Kerja
6
Bab 6 Berubahnya Rencana
7
Bab 7 Rahasia Tersembunyi
8
Bab 8 Tak Kuasa Menerimanya
9
Bab 9 Luka Hati Seorang Ibu
10
Bab 10 Tamparan Yang Mengena
11
Bab 11 Acara Gala Dinner Yang Kacau
12
Bab 12 Malam Yang Mengesankan
13
Bab 13 Bersitegang
14
Bab 14 Sebuah Janji
15
Bab 15 Menunggu Itu Tidak Mudah
16
Bab 16 Acara Jalan-jalan Yang Unik
17
Bab 17 Terjadinya Kesepakatan
18
Bab 18 Pesan Singkat Dari Jade
19
Bab 19 Jalannya Sesi Wawancara
20
Bab 20 Pemotretan Paling Romantis
21
Bab 21 Menghabiskan Waktu Sore
22
Bab 22 Cukup Buatku Atau Buatmu
23
Bab 23 Dihadapkan Pada Suatu Pilihan, Itu Memang Sulit.
24
Bab 24 Ralph Smith
25
Bab 25 Kedatangan Morgan
26
Bab 26 Memikirkan Morgan
27
Bab 27 Nenek Tetangga Yang Ramah
28
Bab 28 Tidak Jadi Libur
29
Bab 29 Kantor Kerja Luxury
30
Bab 30 Suasana Kerja
31
Bab 31 Ke Rumah Sakit
32
Bab 32 Pertemuan Yang Tak Terduga
33
Bab 23 Rekan Bisnis Lama
34
Bab 34 Clara William
35
Bab 35 Suasana Pagi
36
Bab 36 Menjenguk Morgan
37
Bab 37 Suatu Waktu Di Sore Hari
38
Bab 38 Alasan Clara
39
Bab 39 Rumit
40
Bab 40 Berhasil Lolos
41
Bab 41 Rasa Canggung Yang Ada
42
Bab 42 Rencana Kepindahan Brittany
43
Bab 43 Morgan
44
Bab 44 Tragedi Terjadi
45
Bab 45 Melarikan Diri
46
Bab 46 Berita Dari Rumah Sakit
47
Bab 47 Kritisnya Morgan
48
Bab 48 Kembali Bekerja
49
Bab 49 Rencana Yang Tertunda
50
Bab 50 Selamat Datang Di Rumah Tudor
51
Bab 51 Canggungnya Brittany Moon
52
Bab 52 Dia Terlihat Tampan
53
Bab 53 Dinner
54
Bab 54 Dimana Kusembunyikan Mukaku
55
Bab 55 Aku Merasakan nya
56
Bab 56 Perkenalan Singkat
57
Bab 57 Gladi Bersih Syuting Iklan
58
Bab 58 Kemesraan Ini
59
Bab 59 Terbiasa
60
Bab 60 Tujuan Yang Tercapai
61
Bab 61 Ungkapan Hati
62
Bab 62 Hadiah Lima Ratus Juta
63
Bab 63 Berkunjung Ke Rumah Kakek
64
Bab 64 Waktu Berharga
65
Bab 65 Awal Pagi
66
Bab 66 Pesta Kebun Dimulai
67
Bab 67 Menyampaikan Kabar Bahagia
68
Bab 68 Meriahnya Pesta
69
Bab 69 Kabar Yang Menyesakkan
70
Bab 70 Lancarnya Pesta
71
Bab 71 Ralph Smith
72
Bab 72 Kenekatan Ralph Smith

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!