Bab 15 Menunggu Itu Tidak Mudah

Brittany berdiri didepan beranda rumahnya, menunggu Adam datang menjemputnya.

Sesekali diliriknya jam di tangan Brittany seraya memandang ke arah jalan diluar sana.

"Apa dia terlambat datang ? Katanya jam sepuluh kurang sudah sampai ?" ucap Brittany.

Brittany mengamati jalan diluar rumahnya yang tampak sepi, tak satupun kendaraan yang melintas didepan sana.

"Jika aku menelponnya, rasanya terlalu mengharapnya, tapi jam sudah jam sepuluh lebih sepuluh menit, terlambat sepuluh menit dari jam janjian", ucap Brittany.

Brittany mendesah pelan.

Tak lama berselang, sebuah mobil melaju kencang dari arah jalan menuju rumah.

Mobil berwarna silver memasuki halaman rumah lalu berhenti tepat didepan beranda.

Kaca mobil bergerak turun, tampak seorang pria tampan melongok keluar dari dalam mobil sembari menyapa Brittany.

"Selamat pagi, nona Brittany !" sapanya ramah.

Brittany mengalihkan pandangannya ke arah pria tersebut lalu tersenyum kepadanya.

"Hai, Adam ! Selamat pagi !" sahutnya ramah sembari melambaikan tangan.

"Masuklah !" kata Adam.

Brittany mengangguk cepat seraya berlari mengitari mobil, untuk masuk ke dalam mobil.

"Maaf, aku terlambat datang, ternyata jalanan menuju kesini sangat macet, aku baru tahu itu, jika aku tahu maka aku datang lebih awal dari jam janjian", kata Adam.

Adam memundurkan mobilnya lambat saat dia hendak meninggalkan halaman rumah.

"Aku pikir kau urung kemari, sebenarnya aku ingin menelponmu tapi kurasa aku akan mengganggumu", kata Brittany.

"Tidak, aku tidak mengurungkan niatku mengajakmu jalan-jalan, hanya saja aku lupa memberitahumu kalau jalanan macet jadi terlambat datang", ucap Adam.

Adam memutar setir mobil lalu melajukan mobil dengan sangat cepatnya ketika pergi.

"Kita akan kemana ?" tanya Brittany.

"Aku ingin mengajakmu berkunjung ke rumahku", sahut Adam.

"Ke rumahmu ?" ucap Brittany terkejut.

"Ya, aku ingin mengenalkanmu pada suasana rumah tinggalku, karena kau akan tinggal bersamaku nantinya", kata Adam.

"Kau sungguh baik sekali, tuan Bennet", ucap Brittany lalu tersenyum.

Adam tertawa pelan lalu menjawab.

"Ya, begitulah...", kata Adam.

"Boleh aku mengajukan pertanyaan padamu ?" ucap Brittany.

"Ya, silahkan...", sahut Adam sembari mengangguk sedangkan mobil terus bergerak cepat.

Brittany terdiam sesaat kemudian berkata.

"Kenapa kau menerima ajakanku untuk menikah denganku ?" tanya Brittany.

"Semua orang punya pilihan mereka masing-masing, begitu denganku yang juga mempunyai sebuah pilihan untuk masa depanku, Brittany", sahut Adam.

"Tapi kurasa itu bukan suatu jawaban yang tepat dari pertanyaan yang aku ajukan padamu", kata Brittany.

Adam tersenyum simpul saat mendengar ucapan Brittany, dia sangat senang, dapat menemukan seorang gadis yang berotak cerdas daripada mantan tunangannya dulu, Amanda yang hanya bisa memikirkan penampilan saja.

"Aku akan menjelaskan semuanya ketika kita sampai dirumah, terlalu memaksa jika aku mengatakannya didalam mobil, suasananya tidak santai", kata Adam.

"Hmm, baiklah...", sahut Brittany terlihat hati-hati.

"Apa kau sudah sarapan ?" tanya Adam.

"Ya, sudah, sebelum kamu menjemputku, aku sudah sarapan pagi dengan ibuku", sahut Brittany.

"Kemana ayahmu ?" tanya Adam.

"Ayah ada dirumah tapi dia tidak ingin sarapan tadi karena ayah masih ingin membaca berita", sahut Brittany.

"Kurasa aku telah mengusik waktu pagimu, nona Brittany", kata Adam.

"Tidak juga...", sahut Brittany sembari mengerling cepat.

"Apa kau telah memutuskan resign dari agensi Alfa milik tunanganmu itu ?" tanya Adam.

Adam menginjak pedal gas saat meningkatkan kecepatan laju mobilnya.

"Tepatnya mantan tunangan", sanggah Brittany cepat.

Adam tersenyum simpul sembari mengawasi jalan didepan mobil.

"Tapi dia belum tahu kalau kau berniat meninggalkannya dan akan menikah denganku", kata Adam.

"Ya, seperti itulah kira-kira situasinya, tapi aku memang sengaja ingin dia terkejut saat melihatku berjalan dengan memakai gaun pengantin nanti", ucap Brittany.

"Sebelum melihatmu dalam gaun pengantinmu, Ralph telah terkejut ketika melihat kita bersama dimalam gala dinner kemarin", sahut Adam.

"Bukankah itu adalah awal yang bagus untuknya, agar dia tahu bahwa aku juga bisa membalasnya", kata Brittany.

"Kejadian diacara gala dinner sepertinya telah direncanakan, apa mereka memintamu bernyanyi Lipsync dan kau menolaknya, Brittany", ucap Adam.

"Ya, begitulah kira-kira situasinya malam itu", sahut Brittany lalu menundukkan pandangannya.

"Jahat sekali rencana mereka, memanfaatkanmu untuk keuntungan mereka", kata Adam.

Tiba-tiba Adam menghentikan laju mobilnya ke arah tepi jalan.

Adam memutar badannya, menghadap ke arah Brittany dengan sorot mata serius.

"Ceritakan padaku yang sebenarnya !" kata Adam.

Brittany menoleh ke arah Adam yang memandanginya.

"Sebenarnya hal ini tidak pantas untuk diceritakan, karena aku ingin menyimpan semua kisahku ini untukku sendiri", kata Brittany kembali menundukkan pandangannya.

"Bukankah kau ingin kita terlihat akrab satu sama lainnya, kurasa ini adalah waktu bagi kita untuk saling berbagi kisah cerita", ucap Adam.

"Yah, aku hanya mengikuti semua perintah Ralph agar agensinya berjalan sukses dengan mengesampingkan harga diriku sebagai pasangannya meski itu sangat berat untukku pribadi", kata Brittany.

"Tapi kalian adalah sepasang kekasih, bagaimana dia tega memperlakukanmu seperti orang lain", sahut Adam.

"Awalnya aku baik-baik saja, menerimanya, semua keinginan Ralph bahkan seringkali aku berperan ganda, untuk menggantikan peran Clara diatas panggung jika dia tidak bisa hadir", kata Brittany.

Brittany menghela nafas panjangnya sebelum melanjutkan ucapannya.

"Kerapkali aku menyayikan lagu-lagu dengan cara Lipsync ketika menggantikan Clara padahal rata-rata lagu-lagu itu aku yang menuliskan liriknya", ucap Brittany dengan tatapan sendu.

"Kau mencipta lagu sendiri ? Mengapa tidak kau publikasikan saja lagu-lagu ciptaanmu itu secara umum, maka semua orang akan melihatnya sebagai karya ciptamu sendiri, bukan unggahan milik orang lain ?" tanya Adam.

"Aku tidak pernah terpikirkan ke arah situ, kupikir hal itu tidaklah penting buatku karena aku hanya menulis lagu", kata Brittany.

"Dan akhirnya karya-karya ciptaanmu dimiliki orang lain, bukan diakui sebagai karya ciptaanmu", sahut Adam.

Adam menghela nafas pelan seraya menatap ke arah luar mobil.

"Dan apakah yang aku lakukan keliru ?" tanya Brittany.

"Tentu saja, karena kau membiarkan orang lain mengakui karya-karya ciptaanmu seperti Clara contohnya", sahut Adam.

Adam melirik sekilas ke arah Brittany.

"Clara yang tenar menjadi penyanyinya dari lagu-lagu yang kau tulis sedangkan kau sendiri hanya menjadi artis figuran dibelakang panggung bagi agensi Alfa", kata Adam.

"Aku tidak tahu alasan Ralph yang lebih memilih Clara sebagai penyanyinya padahal dia tahu lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Clara adalah ciptaanku tapi dia justru memilih Clara untuk menyanyikannya", ucap Brittany dengan tatapan sedih.

"Mungkin Clara telah berhasil meyakinkan Ralph bahwa dia akan sukses daripada artis lainnya", kata Adam.

"Mungkin...", ucap Brittany.

"Dan kemarin malam pada acara gala dinner, kamu diminta menyanyi Lipsync oleh Ralph untuk menggantikan peran Clara karena dia ada dirumah sakit", kata Adam.

"Yah...", sahut Brittany dengan kedua mata berkaca-kaca, menahan air matanya.

"Dan kamu berpikir cerdas dengan menghentikan rencana mereka untuk melakukan penindasan terhadapmu lebih lama lagi, dengan membiarkan lagu Lipsync berjalan sendiri agar semua orang mengetahui siasat licik dibalik panggung gala dinner kemarin malam", kata Adam.

Brittany hanya menganggukkan kepalanya tanpa berkata apa-apa.

"Untungnya rencanamu berhasil sehingga semua orang akhirnya tahu apa yang agensi Alfa lakukan padamu selama ini", kata Adam.

"Yah...", sahut Brittany menunduk dalam.

"Kau juga membuktikan bahwa dirimu berhasil gemilang dengan bernyanyi secara Live tanpa suara dekingan dibelakangmu, dan kau mampu menarik simpati semua tamu undangan malam itu", kata Adam.

"Yah...", sahut Brittany seraya mengangguk pelan.

"Akhirnya kau juga berhasil mendapatkan kontrak kerja dengan perusahaan perhiasan yang mendanai acara gala dinner milik agensi Alfa padahal sebelumnya perusahaan itu merupakan sponsor terbesar untuk agensi Alfa", kata Adam.

"Yah...", ucap Brittany.

"Menarik...", kata Adam.

Adam tertawa kecil saat memahami semua isi cerita dari Brittany bahkan dia tidak mengira kalau Brittany akan menjadi sukses dan populer dalam kurun waktu hanya satu malam.

"Ternyata kau hebat juga, Brittany ! Dan aku kagum pada cara berpikirmu itu, nona muda !" kata Adam seraya tertawa renyah, saat dia menyadari kecerdasan otak milik Brittany.

Terpopuler

Comments

Skyweer Skyweer

Skyweer Skyweer

lanjut thor, semangat 💪

2024-10-16

1

Yuniar Farah

Yuniar Farah

tapi masalahnya kenapa tidak langsung saja nikahannya kan biar tuh muklis raplol pel kapok dan nyesel

2024-10-16

1

Yuniar Farah

Yuniar Farah

Adam rupanya mulai menaruh simpati terhadap Brittany raya nih

2024-10-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Batalnya Pernikahan
2 Bab 2 Adam Bennet
3 Bab 3 Kesepakatan Yang Mutlak
4 Bab 4 Membuang Gaun Pengantin
5 Bab 5 Masuk Kerja
6 Bab 6 Berubahnya Rencana
7 Bab 7 Rahasia Tersembunyi
8 Bab 8 Tak Kuasa Menerimanya
9 Bab 9 Luka Hati Seorang Ibu
10 Bab 10 Tamparan Yang Mengena
11 Bab 11 Acara Gala Dinner Yang Kacau
12 Bab 12 Malam Yang Mengesankan
13 Bab 13 Bersitegang
14 Bab 14 Sebuah Janji
15 Bab 15 Menunggu Itu Tidak Mudah
16 Bab 16 Acara Jalan-jalan Yang Unik
17 Bab 17 Terjadinya Kesepakatan
18 Bab 18 Pesan Singkat Dari Jade
19 Bab 19 Jalannya Sesi Wawancara
20 Bab 20 Pemotretan Paling Romantis
21 Bab 21 Menghabiskan Waktu Sore
22 Bab 22 Cukup Buatku Atau Buatmu
23 Bab 23 Dihadapkan Pada Suatu Pilihan, Itu Memang Sulit.
24 Bab 24 Ralph Smith
25 Bab 25 Kedatangan Morgan
26 Bab 26 Memikirkan Morgan
27 Bab 27 Nenek Tetangga Yang Ramah
28 Bab 28 Tidak Jadi Libur
29 Bab 29 Kantor Kerja Luxury
30 Bab 30 Suasana Kerja
31 Bab 31 Ke Rumah Sakit
32 Bab 32 Pertemuan Yang Tak Terduga
33 Bab 23 Rekan Bisnis Lama
34 Bab 34 Clara William
35 Bab 35 Suasana Pagi
36 Bab 36 Menjenguk Morgan
37 Bab 37 Suatu Waktu Di Sore Hari
38 Bab 38 Alasan Clara
39 Bab 39 Rumit
40 Bab 40 Berhasil Lolos
41 Bab 41 Rasa Canggung Yang Ada
42 Bab 42 Rencana Kepindahan Brittany
43 Bab 43 Morgan
44 Bab 44 Tragedi Terjadi
45 Bab 45 Melarikan Diri
46 Bab 46 Berita Dari Rumah Sakit
47 Bab 47 Kritisnya Morgan
48 Bab 48 Kembali Bekerja
49 Bab 49 Rencana Yang Tertunda
50 Bab 50 Selamat Datang Di Rumah Tudor
51 Bab 51 Canggungnya Brittany Moon
52 Bab 52 Dia Terlihat Tampan
53 Bab 53 Dinner
54 Bab 54 Dimana Kusembunyikan Mukaku
55 Bab 55 Aku Merasakan nya
56 Bab 56 Perkenalan Singkat
57 Bab 57 Gladi Bersih Syuting Iklan
58 Bab 58 Kemesraan Ini
59 Bab 59 Terbiasa
60 Bab 60 Tujuan Yang Tercapai
61 Bab 61 Ungkapan Hati
62 Bab 62 Hadiah Lima Ratus Juta
63 Bab 63 Berkunjung Ke Rumah Kakek
64 Bab 64 Waktu Berharga
65 Bab 65 Awal Pagi
66 Bab 66 Pesta Kebun Dimulai
67 Bab 67 Menyampaikan Kabar Bahagia
68 Bab 68 Meriahnya Pesta
69 Bab 69 Kabar Yang Menyesakkan
70 Bab 70 Lancarnya Pesta
71 Bab 71 Ralph Smith
72 Bab 72 Kenekatan Ralph Smith
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 Batalnya Pernikahan
2
Bab 2 Adam Bennet
3
Bab 3 Kesepakatan Yang Mutlak
4
Bab 4 Membuang Gaun Pengantin
5
Bab 5 Masuk Kerja
6
Bab 6 Berubahnya Rencana
7
Bab 7 Rahasia Tersembunyi
8
Bab 8 Tak Kuasa Menerimanya
9
Bab 9 Luka Hati Seorang Ibu
10
Bab 10 Tamparan Yang Mengena
11
Bab 11 Acara Gala Dinner Yang Kacau
12
Bab 12 Malam Yang Mengesankan
13
Bab 13 Bersitegang
14
Bab 14 Sebuah Janji
15
Bab 15 Menunggu Itu Tidak Mudah
16
Bab 16 Acara Jalan-jalan Yang Unik
17
Bab 17 Terjadinya Kesepakatan
18
Bab 18 Pesan Singkat Dari Jade
19
Bab 19 Jalannya Sesi Wawancara
20
Bab 20 Pemotretan Paling Romantis
21
Bab 21 Menghabiskan Waktu Sore
22
Bab 22 Cukup Buatku Atau Buatmu
23
Bab 23 Dihadapkan Pada Suatu Pilihan, Itu Memang Sulit.
24
Bab 24 Ralph Smith
25
Bab 25 Kedatangan Morgan
26
Bab 26 Memikirkan Morgan
27
Bab 27 Nenek Tetangga Yang Ramah
28
Bab 28 Tidak Jadi Libur
29
Bab 29 Kantor Kerja Luxury
30
Bab 30 Suasana Kerja
31
Bab 31 Ke Rumah Sakit
32
Bab 32 Pertemuan Yang Tak Terduga
33
Bab 23 Rekan Bisnis Lama
34
Bab 34 Clara William
35
Bab 35 Suasana Pagi
36
Bab 36 Menjenguk Morgan
37
Bab 37 Suatu Waktu Di Sore Hari
38
Bab 38 Alasan Clara
39
Bab 39 Rumit
40
Bab 40 Berhasil Lolos
41
Bab 41 Rasa Canggung Yang Ada
42
Bab 42 Rencana Kepindahan Brittany
43
Bab 43 Morgan
44
Bab 44 Tragedi Terjadi
45
Bab 45 Melarikan Diri
46
Bab 46 Berita Dari Rumah Sakit
47
Bab 47 Kritisnya Morgan
48
Bab 48 Kembali Bekerja
49
Bab 49 Rencana Yang Tertunda
50
Bab 50 Selamat Datang Di Rumah Tudor
51
Bab 51 Canggungnya Brittany Moon
52
Bab 52 Dia Terlihat Tampan
53
Bab 53 Dinner
54
Bab 54 Dimana Kusembunyikan Mukaku
55
Bab 55 Aku Merasakan nya
56
Bab 56 Perkenalan Singkat
57
Bab 57 Gladi Bersih Syuting Iklan
58
Bab 58 Kemesraan Ini
59
Bab 59 Terbiasa
60
Bab 60 Tujuan Yang Tercapai
61
Bab 61 Ungkapan Hati
62
Bab 62 Hadiah Lima Ratus Juta
63
Bab 63 Berkunjung Ke Rumah Kakek
64
Bab 64 Waktu Berharga
65
Bab 65 Awal Pagi
66
Bab 66 Pesta Kebun Dimulai
67
Bab 67 Menyampaikan Kabar Bahagia
68
Bab 68 Meriahnya Pesta
69
Bab 69 Kabar Yang Menyesakkan
70
Bab 70 Lancarnya Pesta
71
Bab 71 Ralph Smith
72
Bab 72 Kenekatan Ralph Smith

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!