Bab 4 Membuang Gaun Pengantin

Brittany masih termenung diam didepan meja riasnya yang ada di dalam kamar tidurnya.

Seusai dia pulang dari acara pernikahannya sendiri yang batal karena Ralph mengurungkannya.

Brittany menekuk dalam-dalam wajahnya sembari menarik kuat rambutnya.

"Apa masalahnya dengan Clara ? Kukira dia tidak akan merealisasikan perkataannya yang berniat membuat pernikahan kami gagal...", ucap Brittany.

Brittany menarik tudung kain pengantin dari atas kepalanya lalu membuangnya ke lantai.

"Dan kukira semua itu adalah gurauan dari Clara, sewaktu kami bertemu di kantin, sehari sebelum aku dan Ralph akan menggelar pesta pernikahan kami hari ini", ucap Brittany.

Brittany menghapus riasan wajahnya dengan asal.

"Ternyata Clara tidak main-main dengan ucapannya dan hari ini semua terbukti nyata jika Clara memang menginginkan pernikahanku dengan Ralph Smith batal", kata Brittany.

Brittany melempar kotak berisi cincin pernikahan ke arah lantai.

"Apa maumu, Ralph ? Kenapa kamu tega mempermalukanku seperti ini ?" ucap Brittany.

Brittany menangkupkan kedua tangannya ke arah wajahnya, terdiam sesaat ditempat duduknya.

"Apa salahku sehingga kau berbuat sejahat ini padaku, Ralph ?" kata Brittany.

Brittany berdiri lalu menarik paksa gaun pengantin yang masih dia kenakan kemudian memasukkannya ke dalam kantung plastik besar.

"Demi Clara, kau tega membuangku dihari pernikahan kita, seharusnya aku memasukkanmu ke penjara atas tindak penipuan, Ralph", ucap Brittany.

Brittany mengenakan piyama merah mudanya lalu menyeret cepat kantung plastik berisi gaun pengantinnya ke arah luar kamar.

Gadis malang itu hendak berniat membuang gaun pengantin miliknya, untuk melupakan semua kejadian hari ini.

Langkah kaki Brittany terdengar cepat saat dia berjalan ke arah halaman rumahnya.

"Brittany sayang, apa yang kau lakukan itu ?" sapa seseorang saat melihat Brittany menyeret kantung plastik berukuran besar ke arah halaman rumah.

Brittany menghentikan langkah kakinya sembari menoleh.

"Aku hendak membuang sampah ini, ibu", ucap Brittany.

"Tapi..., bukankah itu bungkus plastik gaun pengantinmu...", sahut ibu seraya melirik ke arah kantung plastik berukuran besar ditangan Brittany.

"Yah..., aku berencana membuangnya ke tong sampah lalu membakarnya habis", ucap Brittany.

"Oh, Tuhan ! Apa yang kau bicarakan itu, sayang ?" sahut ibu sambil menatap cemas ke arah putri tercintanya.

"Yah, aku memang berniat membuang semua kenanganku dengan Ralph, dan aku akan melupakannya, ibu", sambung Brittany.

"Sepantasnya memang itu yang harus kau lakukan, sayangku... !" ucap ibu terlihat menyesali apa yang terjadi pada Brittany di hari pernikahannya yang batal.

Brittany menghela nafas panjang lalu mendongak ke atas.

"Demi Tuhan, ibu ! Aku akan membalasnya, dan kupastikan Ralph menyesali apa yang telah dia lakukan padaku hari ini, ibu !" ucap Brittany.

"Oh, Tuhanku ! Jangan katakan kau akan membalas dendam, sayang !" sahut ibu lalu berjalan menghampiri Brittany yang berdiri diluar rumah.

"Sepantasnya bukan kalau aku membalasnya, dia mempermalukanku didepan semua orang, dan siapapun juga, tidak akan menerimanya", ucap Brittany.

Ibu berjalan mendekati Brittany lalu memeluk putri tercintanya itu dengan penuh perasaan haru.

"Ibu tahu yang kau rasakan sekarang ini, tapi biarkan semua berlalu dari hidupmu, lupakan Ralph, dan bangun masa depanmu lagi, ibu bersamamu, nak", bisik ibu lembut.

"Entahlah ibu, aku masih belum bisa melupakan kejadian ini, karena ini adalah hari pernikahan kami bukan sekedar sebuah pesta biasa", ucap Brittany.

"Sayang...", bisik ibu dengan kedua mata berkaca-kaca sedih.

"Biarkan aku memutuskan sendiri, mana yang terbaik buatku, dan aku akan bertanggung jawab pada semua keputusanku nanti", kata Brittany.

"Aku tahu..., aku tahu..., aku tahu..., semua itu tidaklah mudah kau lupakan..., dan sangat menyakitkan untukmu...", ucap ibu yang mencoba menghibur hati Brittany.

"Tapi semua telah berlalu, mungkin aku akan memutuskan hubungan kami, aku tidak berniat lagi menjalin hubungan dengan Ralph", ucap Brittany.

Ibu tertegun diam sembari memandangi Brittany yang berdiri didekatnya.

"Apa kau akan berpisah dengan Ralph ?" tanya ibu.

"Yah, mungkin...", jawab Brittany seraya memalingkan muka.

Tampak sorot matanya sedih ketika dia menatap ke arah halaman rumah yang terhampar luas dihadapannya.

"Jujur ibu tidak dapat berbuat banyak dengan hubungan kalian berdua, bahkan aku tidak mengharapkanmu bersama Ralph lagi", ucap ibu.

Ibu memandangi kantung plastik besar ditangan Brittany.

"Meski akhirnya kau menyerah dengan hubunganmu dan Ralph, tapi ibu sarankan, jangan kau juga membuang gaun pengantinmu ini, sayangku", ucap ibu.

"Kenapa ? Kenapa aku tidak boleh membuangnya ? Tidak mungkin aku akan memakai gaun pengantin yang sama di hari pernikahanku suatu hari nanti, ibu ?" sahut Brittany.

"Yah, aku tahu itu...", ucap ibu sambil menganggukkan kepalanya.

"Dan kenapa ibu menghalangi aku membuang sampah ini ?" kata Brittany agak kesal.

"Karena kau bisa menjualnya lagi ke butik yang dulu kamu memesan gaun pengantin ini", ucap ibu.

"Itu sangat memalukan, ibu", sahut Brittany.

"Setidaknya kau mendapatkan keuntungan dari gaun pengantinmu ini daripada kamu membuangnya percuma, sayangku", kata ibu.

Brittany terus melangkah ke arah tong sampah yang ada dihalaman rumah, masih berniat kuat untuk membuang gaun pengantin miliknya itu ke tempat sampah.

Tiba-tiba langkah kakinya terhenti cepat.

Brittany berdiri diam didepan tong sampah seraya memandangi kantung plastik berukuran besar yang berisi gaun pengantinnya.

"Hufh...", hela nafas Brittany dengan kepala tertunduk.

Brittany membalikkan badannya lalu memandang lurus ke arah wanita yang menjadi ibu kandungnya itu dengan tatapan serius.

"Baiklah, aku akan mengikuti saranmu, ibu, aku akan menjual gaun pengantin ini", kata Brittany.

"Kenapa tidak ? Aku mendukungmu, sayangku !" ucap ibu seraya tersenyum sumringah.

Brittany membalas senyuman ibunya dengan tersenyum simpul lalu berkata padanya.

"Aku akan menghubungi agen penjualan gaun pengantin lalu memberitahukan kepada mereka kalau aku akan menjual gaun pengantinku ini", kata Brittany.

"Baiklah, aku mengerti, apa kau ingin aku mengantarkanmu kesana ? Mungkin saja aku dapat membantumu diagen tersebut", kata ibu.

"Tidak, aku akan pergi kesana sendirian", sahut Brittany.

"Yah, baiklah, jika itu yang kau inginkan, sayangku", ucap ibu.

Brittany menyeret kembali kantung besar berisi gaun pengantinnya ke arah rumah. Sedangkan ibu berjalan mengikutinya masuk.

Tampak Brittany berjalan ke arah meja konsul lalu menyandarkan kantung plastik berukuran besar itu ke dekat meja.

"Aku akan menelpon agen penjualan gaun pengantin itu lalu membuat janji dengan mereka", kata Brittany.

"Lebih cepat lebih baik, sayang", ucap ibu.

Ibu menengok sebentar ke arah Brittany, memastikan gadis tercintanya itu sedang baik-baik saja saat ini.

"Bagaimana kalau aku yang menelpon mereka ?" tanya ibu.

"Tidak, biarkan aku saja yang menelpon mereka, biar lebih pasti jika aku membuat janji dengan mereka", sahut Brittany sambil menggeleng pelan.

Brittany membuka lembar demi lembar halaman buku alamat ditangannya, dia bermaksud mencari alamat agen penjualan gaun pengantin serta nomer telepon yang bisa dihubungi.

"Baiklah, kalau tidak ada lagi yang kau bicarakan dengan ibu, aku akan pergi ke dapur karena ayahmu memintaku memasakannya daging steak sebagai hari perayaan", kata ibu sembari menunjuk ke arah samping.

"Hari perayaan ? Memangnya hari perayaan apa sekarang ?" tanya Brittany terkejut.

"Yah, ayahmu ingin merayakan hari membuang kesialan dari keluarga kita, dan dia juga ingin mengundang tetangga dekat untuk merayakannya", sahut ibu.

"Kedengarannya seperti sebuah sindiran akan sesuatu, apa itu berkenaan dengan batalnya pernikahanku dan Ralph !?" ucap Brittany.

"Entahlah, ibu kurang paham dengan jalan pikiran ayahmu, tapi bisa diartikan seperti itu, kalau ayahmu ingin membuang kesialan dari hidup kita dan bersyukur karena kau tidak jadi menikah dengan pria seperti Ralph", sahut ibu.

Terpopuler

Comments

Zieya🖤

Zieya🖤

move on

2024-10-03

1

bulvagari

bulvagari

kenapa ga dilelang saja, kan harganya tinggi nanti, kalau aku pribadi, cukup aku pakaikan ke tuh laki, sekalian malu tuh cowok

2024-10-02

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Batalnya Pernikahan
2 Bab 2 Adam Bennet
3 Bab 3 Kesepakatan Yang Mutlak
4 Bab 4 Membuang Gaun Pengantin
5 Bab 5 Masuk Kerja
6 Bab 6 Berubahnya Rencana
7 Bab 7 Rahasia Tersembunyi
8 Bab 8 Tak Kuasa Menerimanya
9 Bab 9 Luka Hati Seorang Ibu
10 Bab 10 Tamparan Yang Mengena
11 Bab 11 Acara Gala Dinner Yang Kacau
12 Bab 12 Malam Yang Mengesankan
13 Bab 13 Bersitegang
14 Bab 14 Sebuah Janji
15 Bab 15 Menunggu Itu Tidak Mudah
16 Bab 16 Acara Jalan-jalan Yang Unik
17 Bab 17 Terjadinya Kesepakatan
18 Bab 18 Pesan Singkat Dari Jade
19 Bab 19 Jalannya Sesi Wawancara
20 Bab 20 Pemotretan Paling Romantis
21 Bab 21 Menghabiskan Waktu Sore
22 Bab 22 Cukup Buatku Atau Buatmu
23 Bab 23 Dihadapkan Pada Suatu Pilihan, Itu Memang Sulit.
24 Bab 24 Ralph Smith
25 Bab 25 Kedatangan Morgan
26 Bab 26 Memikirkan Morgan
27 Bab 27 Nenek Tetangga Yang Ramah
28 Bab 28 Tidak Jadi Libur
29 Bab 29 Kantor Kerja Luxury
30 Bab 30 Suasana Kerja
31 Bab 31 Ke Rumah Sakit
32 Bab 32 Pertemuan Yang Tak Terduga
33 Bab 23 Rekan Bisnis Lama
34 Bab 34 Clara William
35 Bab 35 Suasana Pagi
36 Bab 36 Menjenguk Morgan
37 Bab 37 Suatu Waktu Di Sore Hari
38 Bab 38 Alasan Clara
39 Bab 39 Rumit
40 Bab 40 Berhasil Lolos
41 Bab 41 Rasa Canggung Yang Ada
42 Bab 42 Rencana Kepindahan Brittany
43 Bab 43 Morgan
44 Bab 44 Tragedi Terjadi
45 Bab 45 Melarikan Diri
46 Bab 46 Berita Dari Rumah Sakit
47 Bab 47 Kritisnya Morgan
48 Bab 48 Kembali Bekerja
49 Bab 49 Rencana Yang Tertunda
50 Bab 50 Selamat Datang Di Rumah Tudor
51 Bab 51 Canggungnya Brittany Moon
52 Bab 52 Dia Terlihat Tampan
53 Bab 53 Dinner
54 Bab 54 Dimana Kusembunyikan Mukaku
55 Bab 55 Aku Merasakan nya
56 Bab 56 Perkenalan Singkat
57 Bab 57 Gladi Bersih Syuting Iklan
58 Bab 58 Kemesraan Ini
59 Bab 59 Terbiasa
60 Bab 60 Tujuan Yang Tercapai
61 Bab 61 Ungkapan Hati
62 Bab 62 Hadiah Lima Ratus Juta
63 Bab 63 Berkunjung Ke Rumah Kakek
64 Bab 64 Waktu Berharga
65 Bab 65 Awal Pagi
66 Bab 66 Pesta Kebun Dimulai
67 Bab 67 Menyampaikan Kabar Bahagia
68 Bab 68 Meriahnya Pesta
69 Bab 69 Kabar Yang Menyesakkan
70 Bab 70 Lancarnya Pesta
71 Bab 71 Ralph Smith
72 Bab 72 Kenekatan Ralph Smith
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 Batalnya Pernikahan
2
Bab 2 Adam Bennet
3
Bab 3 Kesepakatan Yang Mutlak
4
Bab 4 Membuang Gaun Pengantin
5
Bab 5 Masuk Kerja
6
Bab 6 Berubahnya Rencana
7
Bab 7 Rahasia Tersembunyi
8
Bab 8 Tak Kuasa Menerimanya
9
Bab 9 Luka Hati Seorang Ibu
10
Bab 10 Tamparan Yang Mengena
11
Bab 11 Acara Gala Dinner Yang Kacau
12
Bab 12 Malam Yang Mengesankan
13
Bab 13 Bersitegang
14
Bab 14 Sebuah Janji
15
Bab 15 Menunggu Itu Tidak Mudah
16
Bab 16 Acara Jalan-jalan Yang Unik
17
Bab 17 Terjadinya Kesepakatan
18
Bab 18 Pesan Singkat Dari Jade
19
Bab 19 Jalannya Sesi Wawancara
20
Bab 20 Pemotretan Paling Romantis
21
Bab 21 Menghabiskan Waktu Sore
22
Bab 22 Cukup Buatku Atau Buatmu
23
Bab 23 Dihadapkan Pada Suatu Pilihan, Itu Memang Sulit.
24
Bab 24 Ralph Smith
25
Bab 25 Kedatangan Morgan
26
Bab 26 Memikirkan Morgan
27
Bab 27 Nenek Tetangga Yang Ramah
28
Bab 28 Tidak Jadi Libur
29
Bab 29 Kantor Kerja Luxury
30
Bab 30 Suasana Kerja
31
Bab 31 Ke Rumah Sakit
32
Bab 32 Pertemuan Yang Tak Terduga
33
Bab 23 Rekan Bisnis Lama
34
Bab 34 Clara William
35
Bab 35 Suasana Pagi
36
Bab 36 Menjenguk Morgan
37
Bab 37 Suatu Waktu Di Sore Hari
38
Bab 38 Alasan Clara
39
Bab 39 Rumit
40
Bab 40 Berhasil Lolos
41
Bab 41 Rasa Canggung Yang Ada
42
Bab 42 Rencana Kepindahan Brittany
43
Bab 43 Morgan
44
Bab 44 Tragedi Terjadi
45
Bab 45 Melarikan Diri
46
Bab 46 Berita Dari Rumah Sakit
47
Bab 47 Kritisnya Morgan
48
Bab 48 Kembali Bekerja
49
Bab 49 Rencana Yang Tertunda
50
Bab 50 Selamat Datang Di Rumah Tudor
51
Bab 51 Canggungnya Brittany Moon
52
Bab 52 Dia Terlihat Tampan
53
Bab 53 Dinner
54
Bab 54 Dimana Kusembunyikan Mukaku
55
Bab 55 Aku Merasakan nya
56
Bab 56 Perkenalan Singkat
57
Bab 57 Gladi Bersih Syuting Iklan
58
Bab 58 Kemesraan Ini
59
Bab 59 Terbiasa
60
Bab 60 Tujuan Yang Tercapai
61
Bab 61 Ungkapan Hati
62
Bab 62 Hadiah Lima Ratus Juta
63
Bab 63 Berkunjung Ke Rumah Kakek
64
Bab 64 Waktu Berharga
65
Bab 65 Awal Pagi
66
Bab 66 Pesta Kebun Dimulai
67
Bab 67 Menyampaikan Kabar Bahagia
68
Bab 68 Meriahnya Pesta
69
Bab 69 Kabar Yang Menyesakkan
70
Bab 70 Lancarnya Pesta
71
Bab 71 Ralph Smith
72
Bab 72 Kenekatan Ralph Smith

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!