Bab 8 Tak Kuasa Menerimanya

Brittany berlari cepat keluar gedung rumah sakit.

Hatinya teriris sembilu ketika melihat kenyataan bahwa Ralph bersama dengan Clara disatu ruangan kamar pasien.

Dan dia melihatnya dengan kedua matanya sendiri kebersamaan Ralph dan Clara.

Brittany terus melajukan langkah kakinya, dan berlari tanpa henti.

Air matanya tumpah berderai-derai, membasahi wajahnya saat dia berlari.

Pikirannya kalut, tidak fokus ketika harus menerima kenyataan bahwa Ralph memang dekat dengan Clara.

Brittany harus menelan pil pahit kehidupan ini dan berlapang dada untuk melepaskan Ralph Smith dengan sikap tegasnya.

Tidak mungkin baginya, untuk mempertahankan hubungan mereka lagi seperti dulu, setelah Ralph dengan sengaja membatalkan pernikahan mereka.

...***...

Dirumah...

Brittany menangis tersedu-sedu sembari menelungkupkan badannya ke atas tempat tidurnya.

Air matanya jatuh berderai-derai, tangisannya pecah tiada henti-hentinya.

Brittany masih tak percaya akan melihat Ralph bersama Clara didalam kamar rumah sakit yang sepi, meski dia belum mendapatkan bukti perselingkuhan Ralph tapi sikap mantan tunangannya itu yang membatalkan pernikahan mereka, memperjelas bahwa Ralph tidak setia pada Brittany.

Kling..., suara pesan terkirim ke ponsel pribadinya.

Brittany melirik sekilas ke arah layar ponsel lalu duduk sembari mengusap kedua matanya.

"Dari Adam Bennet...", ucapnya.

Pesan dibaca oleh Brittany, dan dia segera terkejut seusai membaca isi pesan yang terkirim.

"Kapan kamu mengirimkan undangan gala dinner itu ? Sejak tadi aku menunggunya...", tulisan pesan dari Adam lewat pesan singkat yang terbaca oleh Brittany.

Brittany langsung melompat turun dari atas tempat tidurnya, berjalan cepat ke arah meja riasnya, diambilnya tas miliknya lalu dikeluarkannya undangan gala dinner yang urung terkirim kepada Adam Bennet.

"Tuhan, aku melupakannya..., besok saja aku akan mengirimkan kartu undangan gala dinner ini sebelum berangkat kerja...", kata Brittany.

Brittany segera membalas pesan dari Adam Bennet dan memberitahukan pada laki-laki itu bahwa undangan gala dinner akan dikirim besok pagi.

Adam Bennet membalas pesan dari Brittany yang mengejutkan Brittany sendiri.

"Apa dia akan datang ke rumah ? Bagaimana dia tahu alamat rumahku ?" tanya Brittany terpana tak percaya.

Brittany segera bersiap-siap menyambut kedatangan Adam Bennet ke rumahnya, tak lupa membalas pesan dari Adam dengan menanyakan darimana mendapatkan alamat rumah Brittany.

Namun, Adam tidak membalas pesan dari Brittany, hampir sepuluh menit, Brittany menunggu lama balasan pesan Adam.

...***...

Sejam kemudian...

Terdengar suara bel rumah berbunyi keras dari arah lantai bawah.

Brittany segera berlari menuruni tangga rumahnya ke arah ruangan tamu.

"Ya, sebentar...", ucap Brittany sembari berjalan cepat.

"Siapa ?" tanya ibu yang muncul dari arah ruangan tengah rumah ketika Brittany melewati ruangan itu menuju ke pintu utama.

"Teman...", sahut Brittany sembari berlalu cepat.

"Teman !?" tanya ibu sedikit heran.

Ibu terus mengawasi Brittany dari arah dia berdiri disisi luar ruangan tengah rumah.

Tampak Brittany membuka pintu utama dengan tergesa-gesa.

"Selamat malam, tuan Bennet...", sapa Brittany ketika dia membukakan pintu untuk laki-laki itu.

"Selamat malam, nona Brittany Moon, apa kabarmu ?" sahut Adam sembari mengangguk hormat.

"Silahkan masuk !" ucap Brittany.

"Terimakasih...", sahut Adam dengan wajah ramah.

Adam melangkah masuk ke dalam rumah Brittany sembari mengedarkan pandangannya ke arah sekitar mereka.

"Rumahmu sangat nyaman, dan aku suka berada disini, kau tinggal sendirian, nona Moon", kata Adam yang berdiri sembari memperhatikan ruangan utama.

Pandangannya terhenti saat melihat ibu yang berdiri sedang memperhatikannya.

"Siapa ?" tanya Adam.

Brittany segera mengalihkan pandangannya ke arah ibunya lalu menjawab ucapan Adam padanya.

"Itu ibuku ! Mari aku perkenalkan kalian berdua agar lebih dekat !" ucap Brittany seraya menutup pintu rumah lalu berjalan ke arah ibunya.

Adam mengikuti langkah kaki Brittany dari arah belakang, sikapnya sangat hormat saat berada dirumah keluarga Brittany meski dia seorang laki-laki super kaya raya, tetapi dia memiliki sikap sopan santun yang luar biasa.

"Ibu, perkenalkan ini teman baruku, namanya tuan Adam Bennet, dia mampir kemari untuk mengambil kartu undangan gala dinner besok malam", kata Brittany.

Brittany mendekat ke arah ibunya lalu memperkenalkan Adam kepada wanita itu.

"Selamat malam, saya Adam Bennet", sapa Adam seraya mengulurkan tangannya ke arah ibu.

"Selamat malam, saya Laura, ibu dari Brittany Moon", sahut ibu dengan membalas uluran tangan Adam kepadanya.

"Maaf, saya datang malam-malam kesini, ada hal penting yang hendak saya ambil karena itu saya datang ke rumah ini", kata Adam.

"Tidak apa-apa, aku mengerti, anak muda akan selalu bersikap demikian tanpa memikirkan baik-buruknya penilaian orang lain, tidak masalah, nak", sahut ibu seraya tersenyum.

Brittany tampak canggung ketika ibunya berbicara aneh terhadap Adam, diam-diam dia melirik ke arah Adam Bennet untuk memastikan pria itu tidak tersinggung oleh ucapan ibunya yang kedengaran protektif.

Adam tertawa renyah lalu mengangguk mengerti seraya membalas ucapan ibu dengan bijak.

"Penilaian orang lain cenderung menjatuhkan tanpa tahu alasan yang sebenarnya tapi bukan masalah penting selama kita masih bisa menjaga hubungan baik", ucapnya.

Ibu tertegun diam saat Adam menjawab sindirannya.

"Maaf, aku tidak bermaksud menyindirmu tapi kau tahu bahwa seorang laki-laki tidak diijinkan bertandang ke rumah seorang gadis selama mereka tidak menjalin hubungan resmi, seperti pertunangan misalnya karena akan mempengaruhi nama baik gadis itu sendiri dimasa depan", kata ibu berterus terang.

Ibu mencoba membela diri seraya menoleh ke arah Brittany, putri tercintanya.

Laura tidak ingin putrinya menaruh sebuah harapan semu terhadap Adam Bennet setelah kandasnya hubungan Brittany dengan Ralph Smith yang membatalkan pernikahan mereka dan mempermalukan Brittany dihadapan semua orang.

Untungnya Brittany dapat bersikap tegar saat menerima ketidakadilan ini atas sikap Ralph Smith.

Ibu menatap kembali ke arah Adam Bennet lalu tersenyum padanya.

"Kau tahu bahwa putriku ini baru saja gagal menikah karena tunangannya membatalkan pernikahan mereka karena berhalangan hadir", ucap ibu.

Brittany berusaha mencegah ibu berbicara lagi, namun, ibunya sepertinya tidak terima dengan semua kejadian yang menimpa putrinya, di hari pernikahan Brittany.

"Mungkin itu hal sepele tapi bagi kami sangat memalukan dan bagaikan tamparan yang menyakitkan", lanjut ibu dengan kedua mata berkaca-kaca.

Adam terdiam tanpa mampu berkata-kata apapun.

"Ibu..., sudahlah, jangan diteruskan lagi, tuan Bennet tidak ada hubungannya dengan Ralph, bahkan dia tidak tahu apa-apa masalah itu, ibu...", ucap Brittany.

Brittany mendekati ibunya, berusaha menenangkan hati ibunya itu.

Ibu malah menangis sedih, kepalanya tertunduk dalam sedangkan tubuhnya berguncang keras karena menangis.

"Tolong tenangkan dirimu, nyonya Laura !" pinta Adam sopan.

Adam menghampiri ibu lalu menuntunnya berjalan ke arah sofa yang ada diruangan tengah rumah.

"Duduklah lalu tenangkan dirimu, nyonya !" kata Adam yang membantu ibu duduk disofa.

"Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi dengan semua ini, sedangkan tetangga rumah mulai bergunjing, membicarakan masalah keluarga kami, aku tidak sanggup...", keluh ibu disela-sela isakan tangisannya.

Adam menepuk lembut pundak ibu, mencoba memahami isi hati ibu dan bersikap bijak sebagai penenang.

"Tenangkan dirimu, karena aku dan Brittany akan segera menikah dalam waktu dekat, nyonya Laura", kata Adam.

Ibu sontak terkejut lalu menatap tajam ke arah Adam Bennet dengan sorot mata tegang.

"Apa ? Menikah ? Kalian serius akan menikah ?" tanya ibu terperanjat kaget dan tak percaya dengan perkataan Adam Bennet kepadanya lalu menoleh dingin ke arah Brittany yang berdiri diam sedari tadi.

Terpopuler

Comments

Zhen

Zhen

membacanya saja saya tidak jemu-jemu thor, anda memang keren 🌹

2024-10-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Batalnya Pernikahan
2 Bab 2 Adam Bennet
3 Bab 3 Kesepakatan Yang Mutlak
4 Bab 4 Membuang Gaun Pengantin
5 Bab 5 Masuk Kerja
6 Bab 6 Berubahnya Rencana
7 Bab 7 Rahasia Tersembunyi
8 Bab 8 Tak Kuasa Menerimanya
9 Bab 9 Luka Hati Seorang Ibu
10 Bab 10 Tamparan Yang Mengena
11 Bab 11 Acara Gala Dinner Yang Kacau
12 Bab 12 Malam Yang Mengesankan
13 Bab 13 Bersitegang
14 Bab 14 Sebuah Janji
15 Bab 15 Menunggu Itu Tidak Mudah
16 Bab 16 Acara Jalan-jalan Yang Unik
17 Bab 17 Terjadinya Kesepakatan
18 Bab 18 Pesan Singkat Dari Jade
19 Bab 19 Jalannya Sesi Wawancara
20 Bab 20 Pemotretan Paling Romantis
21 Bab 21 Menghabiskan Waktu Sore
22 Bab 22 Cukup Buatku Atau Buatmu
23 Bab 23 Dihadapkan Pada Suatu Pilihan, Itu Memang Sulit.
24 Bab 24 Ralph Smith
25 Bab 25 Kedatangan Morgan
26 Bab 26 Memikirkan Morgan
27 Bab 27 Nenek Tetangga Yang Ramah
28 Bab 28 Tidak Jadi Libur
29 Bab 29 Kantor Kerja Luxury
30 Bab 30 Suasana Kerja
31 Bab 31 Ke Rumah Sakit
32 Bab 32 Pertemuan Yang Tak Terduga
33 Bab 23 Rekan Bisnis Lama
34 Bab 34 Clara William
35 Bab 35 Suasana Pagi
36 Bab 36 Menjenguk Morgan
37 Bab 37 Suatu Waktu Di Sore Hari
38 Bab 38 Alasan Clara
39 Bab 39 Rumit
40 Bab 40 Berhasil Lolos
41 Bab 41 Rasa Canggung Yang Ada
42 Bab 42 Rencana Kepindahan Brittany
43 Bab 43 Morgan
44 Bab 44 Tragedi Terjadi
45 Bab 45 Melarikan Diri
46 Bab 46 Berita Dari Rumah Sakit
47 Bab 47 Kritisnya Morgan
48 Bab 48 Kembali Bekerja
49 Bab 49 Rencana Yang Tertunda
50 Bab 50 Selamat Datang Di Rumah Tudor
51 Bab 51 Canggungnya Brittany Moon
52 Bab 52 Dia Terlihat Tampan
53 Bab 53 Dinner
54 Bab 54 Dimana Kusembunyikan Mukaku
55 Bab 55 Aku Merasakan nya
56 Bab 56 Perkenalan Singkat
57 Bab 57 Gladi Bersih Syuting Iklan
58 Bab 58 Kemesraan Ini
59 Bab 59 Terbiasa
60 Bab 60 Tujuan Yang Tercapai
61 Bab 61 Ungkapan Hati
62 Bab 62 Hadiah Lima Ratus Juta
63 Bab 63 Berkunjung Ke Rumah Kakek
64 Bab 64 Waktu Berharga
65 Bab 65 Awal Pagi
66 Bab 66 Pesta Kebun Dimulai
67 Bab 67 Menyampaikan Kabar Bahagia
68 Bab 68 Meriahnya Pesta
69 Bab 69 Kabar Yang Menyesakkan
70 Bab 70 Lancarnya Pesta
71 Bab 71 Ralph Smith
72 Bab 72 Kenekatan Ralph Smith
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 Batalnya Pernikahan
2
Bab 2 Adam Bennet
3
Bab 3 Kesepakatan Yang Mutlak
4
Bab 4 Membuang Gaun Pengantin
5
Bab 5 Masuk Kerja
6
Bab 6 Berubahnya Rencana
7
Bab 7 Rahasia Tersembunyi
8
Bab 8 Tak Kuasa Menerimanya
9
Bab 9 Luka Hati Seorang Ibu
10
Bab 10 Tamparan Yang Mengena
11
Bab 11 Acara Gala Dinner Yang Kacau
12
Bab 12 Malam Yang Mengesankan
13
Bab 13 Bersitegang
14
Bab 14 Sebuah Janji
15
Bab 15 Menunggu Itu Tidak Mudah
16
Bab 16 Acara Jalan-jalan Yang Unik
17
Bab 17 Terjadinya Kesepakatan
18
Bab 18 Pesan Singkat Dari Jade
19
Bab 19 Jalannya Sesi Wawancara
20
Bab 20 Pemotretan Paling Romantis
21
Bab 21 Menghabiskan Waktu Sore
22
Bab 22 Cukup Buatku Atau Buatmu
23
Bab 23 Dihadapkan Pada Suatu Pilihan, Itu Memang Sulit.
24
Bab 24 Ralph Smith
25
Bab 25 Kedatangan Morgan
26
Bab 26 Memikirkan Morgan
27
Bab 27 Nenek Tetangga Yang Ramah
28
Bab 28 Tidak Jadi Libur
29
Bab 29 Kantor Kerja Luxury
30
Bab 30 Suasana Kerja
31
Bab 31 Ke Rumah Sakit
32
Bab 32 Pertemuan Yang Tak Terduga
33
Bab 23 Rekan Bisnis Lama
34
Bab 34 Clara William
35
Bab 35 Suasana Pagi
36
Bab 36 Menjenguk Morgan
37
Bab 37 Suatu Waktu Di Sore Hari
38
Bab 38 Alasan Clara
39
Bab 39 Rumit
40
Bab 40 Berhasil Lolos
41
Bab 41 Rasa Canggung Yang Ada
42
Bab 42 Rencana Kepindahan Brittany
43
Bab 43 Morgan
44
Bab 44 Tragedi Terjadi
45
Bab 45 Melarikan Diri
46
Bab 46 Berita Dari Rumah Sakit
47
Bab 47 Kritisnya Morgan
48
Bab 48 Kembali Bekerja
49
Bab 49 Rencana Yang Tertunda
50
Bab 50 Selamat Datang Di Rumah Tudor
51
Bab 51 Canggungnya Brittany Moon
52
Bab 52 Dia Terlihat Tampan
53
Bab 53 Dinner
54
Bab 54 Dimana Kusembunyikan Mukaku
55
Bab 55 Aku Merasakan nya
56
Bab 56 Perkenalan Singkat
57
Bab 57 Gladi Bersih Syuting Iklan
58
Bab 58 Kemesraan Ini
59
Bab 59 Terbiasa
60
Bab 60 Tujuan Yang Tercapai
61
Bab 61 Ungkapan Hati
62
Bab 62 Hadiah Lima Ratus Juta
63
Bab 63 Berkunjung Ke Rumah Kakek
64
Bab 64 Waktu Berharga
65
Bab 65 Awal Pagi
66
Bab 66 Pesta Kebun Dimulai
67
Bab 67 Menyampaikan Kabar Bahagia
68
Bab 68 Meriahnya Pesta
69
Bab 69 Kabar Yang Menyesakkan
70
Bab 70 Lancarnya Pesta
71
Bab 71 Ralph Smith
72
Bab 72 Kenekatan Ralph Smith

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!