***
Di kafe X
Pesta perpisahan yang dilakukan para guru terlaksana dengan baik. Suara ricuh yang mereka timbulkan sangatlah kuat karena mereka sedang bersenang-senang sekarang.
Di kafe itu juga terdapat ruangan karaoke, jadi beberapa guru ada yang sedang bernyanyi dan sebagian lagi ada yang sudah sedikit mabuk. Mereka memang sedang meminum minuman beralkohol sekarang.
"Yona, jika kau sudah berhenti bekerja tolong jangan lupakan aku ya, huhu," sahut Lina yang sedang berada dibawah pengaruh alkohol.
"Aih, tentu saja aku tidak akan melupakanmu, kau kan teman ku nge julid," decak Yona menjauhkan dirinya dari Lina. Karena Lina memang sedang sangat mabuk sekarang.
Para guru-guru yang sedang berkumpul seolah-olah fokus menyenangkan dirinya masing-masing setelah stress yang mereka alami selama bekerja. Pesta perpisahan yang mereka iming2 i ternyata hanyalah jalan agar mereka semua bisa berkumpul bersama mengeluarkan unek-unek masing-masing.
"Yona, disini sangatlah berisik. Apakah kau mau keluar bersama ku sebentar?" sahut Chiko yang sedari tadi memang sedang mencuri pandang pada Yona.
Tanpa memikirkan hal-hal yang aneh, Yona menyetujui permintaan Chiko. Dia juga sudah sangat pusing berada di ruangan karena sangat ricuh keadaannya.
Chiko dengan sangat senang membawa Yona keluar gedung Kafe menuju taman yang luas. Di sana ada beberapa bangku panjang yang disediakan oleh pemilik kafe jikalau para pelanggan nya ingin menikmati udara segar yang berada diluar.
***
"Ahh, kau sangat nakal. mengajakku kesini untuk melakukan itu," sahut seorang gadis yang masih lengkap memakai pakaian kantor.
"Bukankah kau yang menggodaku sedari tadi di kantor, kau sengaja membuka kancing bajumu lebih rendah agar aku memperhatikan kamu bukan?" sahut Daniel menggoda karyawannya.
Memang saat ini, dia sedang berduaan dan bermesraan dengan karyawatinya dari bagian marketing.
Saat ini kebetulan sekali satu kantor Daniel sedang melaksanakan perayaan proyek yang telah berhasil mereka selesaikan.
"Ahh, tapi aku ingin melakukan nya di dalam ruangan, tidak ditempat umum seperti ini," keluh gadis itu saat Daniel sudah menggerayangi tubuhnya.
"Kau masih saja sok jual mahal padaku, padahal yang tadi mengajakku keluar adalah dirimu. Tenanglah tidak ada orang disini,aku juga ingin mencobanya di tempat terbuka seperti ini," ucap Daniel dengan senyum sinis yang tergambar di wajahnya.
"Haha, kau sangat nakal Pak Daniel, jika kau memang sangat menginginkan nya akan aku turuti, tapi bisakah kau menaikkan jabatan ku?" goda gadis itu sembari mendekap Daniel dengan erat.
"Haha, memang beginilah seharusnya seorang perempuan, bersikap manja dan memohon untuk apa yang dia inginkan! aku akan mengabulkan permintaan mu jika kau bisa memuaskan aku!" bisik Daniel bersandar ke bangku dan melepaskan gadis yang sedang menggodanya.
Seolah memberikan kode bahwa yang harus melakukan segalanya haruslah dia.
***
Yona seperti mendengar suara Daniel saat Chiko membawanya keluar kafe, tepatnya di taman yang berada diluar kafe.
"Ahhhh!" teriak gadis itu setelah menyadari ada dua orang yang datang sembari langsung menutupi dirinya dengan baju yang sudah ia tanggalkan tadi.
Yona bisa melihat dengan sangat jelas bahwa sedari tadi gadis itu berada di pangkuan Daniel yang menjadi suami sahnya.
"Duh Yona, sepertinya kita salah tempat nih, kita ketempat lain saja yuk," sahut Chiko merasa malu saat memergoki kedua orang yang sedang mencumbu.
Tapi, sebelum pergi ...
"Yona!" sahut Daniel dengan nada yang datar namun mencekam sembari memantik sebuah mancis dan menghidupkan rokok ditangannya.
Dengan sangat angkuh Daniel bersilang kaki dan menghisap rokok dengan santai.
"Kau pergilah, aku punya urusan yang lain!" sahut Daniel pada gadis yang masih berada di pangkuannya.
Melihat lelaki itu mengenal Yona membuat Chiko terheran-heran.
"Kenapa pria ini mengenal Yona?" gumam Chiko masih keheranan.
"Yona! kesini sayang!" ucap Daniel lagi untuk yang kedua kalinya.
Daniel ingin menunjukkan kepemilikan dihadapan pria yang lagi-lagi bersama Yona, istrinya.
"Kau gila! beraninya kau memanggilku sayang! berhenti lah menyiksaku seperti ini dan ceraikan aku!" ucap Yona dengan nada yang bergetar dan air mata yang mengalir.
Karena merasa malu dihadapan Chiko, karena hubungannya yang tidak baik antara dirinya dan suaminya terbongkar, Yona hendak lari dan pergi dari tempat itu.
Tapi sebelum lari,
"Yona, aku sangat tidak suka menunggu! jika kau belum datang kesini dan duduk disini, kau akan tahu akibatnya! kau tahu kan hidup ayah dan ibumu ada ditanganku!" decak Daniel tidak berperasaan pada Yona. Sembari menepuk-nepuk pahanya memberikan kode agar Yona duduk disitu.
Yona yang mendengar ancaman kemudian terhenti. Yona merasa sangat menderita sekarang, bagaimana dia tidak memiliki kebebasan untuk menyampaikan apa yang dia inginkan.
Yona dengan pasrah berjalan dengan pelan dan tertunduk ke arah Daniel, Yona sudah sangat malu di hadapan Chiko. Dia sudah tidak berani memandang Chiko sekarang.
Yona sungguh tidak bisa menolak permintaan Daniel, karena Daniel memiliki kuasa yang tidak ia miliki. Daniel pun bisa sewaktu-waktu memfitnah dirinya dihadapan orang tuanya yang nantinya akan mengakibatkan orang tuanya yang sudah tua akan jatuh sakit.
Dengan pilu dan air mata Yona berjalan ke arah Daniel, tapi saat melewati Chiko. Chiko langsung menarik tangan Yona.
Chiko yang sedari tadi terdiam sekarang sudah memahami situasinya. Dia bisa melihat jika Yona sangatlah tertekan dan menderita bersama pria yang tidak lain adalah suami Yona sendiri.
"Yona, apakah kau baik-baik saja? jika kau tidak ingin pergi ke pria itu, kau bisa bersandar padaku, aku aku akan menolong mu," ucap Chiko dengan wajah yang begitu khawatir.
Bagaimana tidak, dia sungguh tidak tega melihat Yona yang lembut dan baik sedang menangis tertekan sekarang. Menurut Chiko, Yona sungguhlah tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti itu.
"Yona!!" decak Daniel lagi dengan nada yang sudah menekan dan rokok yang tadi masih di hisapnya sudah dibuang karena emosi nya yang meledak-ledak.
Daniel merasa api gemuruh yang merajalela di dadanya saat melihat Yona dan Chiko berduaan datang ke taman.
Daniel berpikir jika Yona dan Chiko akan melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan bersama gadis yang tadi.
Mendengar suara Daniel yang sudah menekan membuat Yona diam pasrah dan menurut.
"Chiko, kau pergilah. Ini urusan rumah tangga ku, biarkan ku selesaikan sendiri," ucap Yona melepaskan genggaman Chiko di tangannya.
"Yona, aku akan menunggu mu, datanglah padaku. Kali ini aku tidak akan mencampuri urusan rumah tanggamu, tapi lain kali datanglah padaku!" ucap Chiko melihat kearah Yona dengan pandangan kelembutan dan penuh arti.
Dari pandangan Chiko bisa terlihat dengan sangat jelas bahwa dia sangat menyayangi Yona.
Melihat keadaan itu tentu saja membuat Daniel semakin marah. Dia tidak suka akan sikap pria itu pada istrinya.
"Srekk!" Daniel langsung menarik Yona sampai jatuh ke pangkuannya. Karena Yona sudahlah Sampai di hadapan Daniel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Sergiy Karasyuk Lucy S.K.L.
Biasanya karya othor keren, cowonya mafia tp mnghargai cw... lah ini mni bragajul parah anjayyyyyyy jitak eun c daniel, ta rendos pake ulekan 👹
2023-05-15
0
Dewi Nurmalasari
dihhh najis banget si Daniel ini celup Sana sini,, kasian yon@
2022-11-14
0
Olla Tulandi Jom
semoga daniel.mendaoatkan hukum karmanya yang setimpal perbuatan jahatnya
2022-10-20
0