***
Di kantor Daniel.
Semenjak Daniel sampai di kantornya, tidak sedetik pun dia bisa tenang. Matanya tetap saja tertuju pada layar komputer yang menunjukkan layar kamera pengawas yang langsung terpasang dari kamarnya.
“Kita lihat kau bisa bertahan sampai kapan!” geram Daniel berbicara kearah layar komputer yang berada tepat dihadapannya.
Walaupun tangannya sudah bergetar dan jantungnya tidak tenang, namun ego nya masihlah lebih besar dari itu semua.
Tapi, selama seharian mengawasi dari layar komputer, Daniel sama sekali tidak melihat Yona memanggil pelayan ataupun meminta tolong pada mereka.
Yona hanya terdiam diatas kasur, sambil sekali-sekali memegangi perutnya. Saat Yona memegangi perutnya terlihat ekspresi kesakitan diwajah Yona. Hal itu menandakan bahwa Yona tengah kelaparan dan sedang sangat tersiksa sekarang.
Tangan Daniel bergetar melihat layar saat Yona sedang merintih kesakitan, Daniel ingin sekali melihat Yona menghubungi dirinya dan meminta tolong padanya. Namun sepertinya harapannya harus dibuang jauh-jauh oleh Daniel. Karena bahkan saat dia terlihat sangat kesakitan, Yona sama sekali tidak berkeinginan untuk menghubungi Daniel.
“Brak!” Daniel langsung bergegas berlari pulang, saat melihat Yona sudah tidak bergerak dan memejamkan mata, lalu diperjalanan pulang Daniel langsung menghubungi dokter pribadinya, agar langsung memeriksa Yona.
Setelah beberapa saat berada di perjalanan, Daniel pun sampai dikediamannya. Dia langsung berlari kearah kamarnya dan menemui Yona.
Dia langsung memeriksa keadaan Yona. Sungguh Yona terlihat sangat amat lemah, wajanya begitu pucat pasi, dan di sekitar pipinya terlihat bekas air mata yang mengakibatkan matanya bengkak.
“Dasar keras kepala! kau sungguh memilih mati daripada meminta tolong padaku! sialan!” ketus Daniel dengan tangan yang sangat bergetar.
Dia Kembali merasakan perasaan nyeri dihatinya. Namun, Daniel belum tahu pasti yang dia rasakan perasaan sakit apa.
Setelah beberapa saat dokter pribadinya pun sampai dan memeriksa Yona.
***
“Tuan Daniel, saya sudah menyiapkan obat yang harus Nyonya konsumsi dua kali sehari. Nyonya Yona memiliki tubuh yang sangat lemah, saat ini dia mengalami dehidrasi dan juga kelelahan akut. Beristirahat di rumah dan mengkonsumsi makanan sehat akan menyembuhkannya,” jelas dokter yang memeriksa Yona mengenai keadaan Yona saat ini.
“Baiklah dok, kau sudah boleh kembali,” ucap Daniel menyuruh dokter untuk kembali.
Setelah dokter itu pergi, Daniel datang mendekat kearah Yona yang sedang terbaring lemah.
“Apa bagusnya dirimu sampai harus menarik perhatianku seperti ini! memangnya kau siapa membuatku gusar seperti ini?” ketus Daniel melihat ekspresi lemah yang ditampilkan oleh Yona dalam tidurnya.
Baru kali ini, Daniel sangat gusar akan seorang gadis, sangat ingin menerima kata perminta maafan darinya, juga sangat ingin diminta tolongi olehnya.
“Sepertinya aku sudah gila!” decak Daniel merasa dirinya sangatlah bertingkah aneh.
Semenjak Yona memberikan surat permintaan perceraian, entah mengapa hati Daniel serasa menolak dengan sangat tegas keputusan istrinya. Namun, egonya menginginkan agar Yona terus memohon padanya untuk tidak cerai.
***
Tring … Tring … Tring
Sedari tadi Melly mencoba menghubungi Daniel. Karena seharian Daniel tidak sama sekali mengirimkan pesan ataupun menghubungi dirinya.
“Ada apa dengan Daniel? bukan kah biasanya dia akan datang kepadaku? apakah sekarang dia memiliki gadis yang baru lagi?” decak Melly merasa sangat kesal.
Ya, memang Daniel walaupun berpacaran dengan Melly, dirinya masihlah tetap memiliki gadis yang lain diluaran sana. Daniel serasa tidak akan puas hanya dengan satu gadis saja.
“Sialan, bahkan sampai sekarang dia pun tetap saja mencari gadis diluaran sana!” ketus Melly langsung menghubungi seseorang di ponselnya.
Tring … Tring … Tring
“Halo sayang,” ucap Melly dengan sangat mesra kepada pria yang dia hubungi.
Ya, memang selain Daniel, Melly memiliki pasangan pelepas hasratnya yang lain bernama Lohan.
“Halo sayang, kenapa? apakah kau merindukan aku?” jawab Lohan dengan nada yang menggoda pada Melly.
“Iya sayang, aku sangat merindukan kamu. Bisakah aku datang ke tempatmu sekarang?” tanya Melly dengan begitu manja kepada Lohan.
“Tentu saja, pintu rumahku selalu terbuka untukmu sayang!” jawab Lohan dengan begitu lembut.
Namun, berbeda dengan nada lembut yang diucapkan dirinya, Lohan sekarang sedang menampilkan senyum sinis yang tidak dapat tergambarkan.
“Baiklah sayang, tunggu aku ya,” Melly begitu antusias merespon ucapan Lohan.
Bagaimana tidak, beberapa hari ini Daniel sama sekali tidak menyentuh dirinya, jadi Melly menginginkan agar Lohan memberikan kenikmatan yang tidak bisa diberikan Daniel untuknya.
“Heh, sepertinya Melly bukanlah orang yang sebenarnya di cintai oleh Daniel. Tapi, aku akan tetap melancarkan rencanaku ini. Aku ingin tahu nanti ekspresinya akan seperti apa saat melihat Melly berselingkuh denganku!” decak Lohan dengan senyum sinis tergambar diwajahnya.
Memang, Lohan mendekati Melly bukan karena Lohan tertarik dengan Melly, melainkan hanya untuk membalaskan dendam pada Daniel. Disamping Daniel adalah saingan bisnisnya, Lohan masih memiliki dendam pribadi yang lain pada Daniel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
melly yg hrs kamu blng Daniel, jalang, siapa aja siap mampir, bukan istri kamu . kamu jalang lanang ngk tau diri. 😡😡😡
2023-09-30
0
Sunarti
ikan Lohan
2023-05-10
0
Dewi Nurmalasari
ihhh jijik,, istri sah sndri g disentuh,, Daniel malah celap celup sm cwe lain,, bodoh banget klo bini nya ttp maafin nntiny@
2022-11-14
0