***
Yona yang sedang merasa kesal pergi berlari ke taman yang memang dekat dengan perusahaan milik suaminya.
“Apa maksudnya melakukan itu padaku? Kenapa harus sekarang?” ucap Yona sudah tidak bisa menahan air matanya lagi.
Jika dalam hubungan suami istri yang normal seharusnya hal yang dilakukan Daniel tadi adalah sesuatu yang mendebarkan dan biasa, namun bagi Yona, hal itu adalah sebuah pelecehan dan cara Daniel untuk menjatuhkan harga dirinya.
Tring … Tring … Tring
Lamunan Yona dibuyarkan oleh deringan ponselnya, dan segeralah dia bisa melihat jika ibunya sedang menelepon dirinya.
“Halo Ibu,” sahut Yona sembari menenangkan dirinya dan mengusap air matanya.
“Halo Yona, Ibu dengar kamu sekarang sudah bekerja di prusahaan suamimu ya?” tanya Siska antusia pada putrinya.
Siska merasa hubungan antara Daniel dan Yona sudah semakin baik, makanya Yona bisa bekerja di perusahaan Daniel.
“Emm, i … iya Ibu, maaf aku tidak memberitahukan ini pada ayah dan Ibu sebelumnya,” jawab Yona sedikit gugup.
Walaupun selama tiga tahun Yona telah sering berbohong perihal hubungan nya dengan Daniel namun tetap saja Yona belum terbiasa akan hal itu.
“Aduh tidak masalah lah itu, Ibu dan ayah sangat senang mengetahuinya Yon, nanti malam ada makan malam di rumah, Daniel sudah mengatakan nya padamu kan Yon,” tanya Siska dengan nada yang menunjukkan betapa bahagianya dia.
Memang Siska dan Herman, nama ayah Yona, sudahlah berumur tua. Mereka sangat menantikan kehadiran cucu di masa tua mereka. Dan maksud dari makan malam kali ini adalah ingin membicarakan perihal itu.
“Sudah Ibu, nanti malam aku dan Daniel akan datang kerumah,” sahut Yona sudah lebih tenang.
Akibat berbincang dengan Ibunya sejenak Yona melupakan masalah yang baru saja ia hadapi.
“Baiklah, baiklah Yon, Ibu akan memasak makanan kesukaan menantu Ibu, sampai jumpa nanti malam ya Yon, maaf ya Ibu menelepon di jam kerja seperti ini,” sahut Siska ingin hendak mengakhiri panggilan telepon nya dengan putri nya.
“Iya Ibu tidak apa-apa, jangan terlalu memaksakan diri. Ibu kan sudah tua. Baiklah Ibu, kalau begitu Yona melanjutkan aktifitas Yona lagi ya,” jawab Yona sembari mematikan ponsel yang sedang ia genggam.
Yona yang sudah mengakhiri panggilan itu kembali menghela nafas yang panjang. Ia tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan.
“Anggap saja kau sedang bermimpi Yona. Kau itu sangat kuat!” ucap Yona kembali mengepalkan tangannya seperti tadi pagi. Seolah mengumpulkan energi dan semangatnya lagi untuk bisa kembali ke kantor Daniel.
Sesampainya dikantor, segera Yona masuk ke ruangan Daniel. Namun saat masuk ruangan, Yona bisa melihat dua sekretaris Daniel yang tepat berada di luar ruangan Daniel melihatnya seperti melihat musuh atau saingan cinta mereka.
Ya, memang Daniel adalah seorang lelaki yang sangat tampan, dia disukai banyak karyawan wanita di perusahaan. Bahkan tidak jarang beberapa orang ada yang rela tidur dengan Daniel, ada faktor karena suka ada juga faktor ingin dinaikkan jabatan.
“Siapa sih dia? Pelet apa yang dia gunakan sampai bisa satu ruangan dengan pak Daniel,” sahut salah seorang sekretaris yang bernama Lala pada rekannya.
“Iya nih tidak tahu, sepertinya dia sangat hebat di ranjang makanya Pak Daniel sampai mau satu ruangan dengan dia,” balas Sani yang juga merupakan sekretaris Daniel.
Yona yang memang sedikit mendengarkan pembicaraan Lala dan Sani saat memasuki ruangan Daniel merasa geram akan hal itu.
“Jago diranjang? Kenapa pembahasan kalian sangat dewasa seperti itu? Jika kalian tahu aku bekerja disini hanyalah sebagai metode penyiksaan, aku rasa kalian akan iba padaku, huh” gumam Yona sudah berada di ruangan kerja Daniel yang sangat besar.
Namun, Yona tidak menemukan Daniel disitu. Karena saat ini Daniel sedang melakukan meeting dengan rekan bisnis nya Lohan.
“Baguslah dia tidak ada, jadi aku bisa bernafas lega sebentar,” gumam Yona yang merasa lega saat tidak menemukan Daniel di ruangannya.
Yona yang memang sama sekali tidak memiliki pekerjaan hanya duduk di kursi nya yang dekat dengan kursi duduk Daniel. Karena merasa bosan dan mengantuk akhirnya Yona tertidur pulas di mejanya.
***
Daniel yang sudah menyelesaikan meetingnya pun kembali ke ruangannya bersama Henry assistennya. Saat kembali masuk ke ruangan Daniel dan Henry dibuat kaget karena menemui jika Yona sedang tertidur pulas di mejanya.
“Aduh, Nyonya Yona kenapa harus tidur di kantor? gawat! Pak Daniel pasti marah besar!” gumam Henry sangat mengetahui tabiat Daniel atasannya.
Daniel sangat tidak suka jika ada orang yang bermain-main saat jam kerja, apalagi sampai tidur. Dan dalam posisi ini Henry sangat tahu jika Daniel tidak menyukai istrinya.
Segera henry ingin bergegas membangunkan Yona, agar Yona tidak di amuk oleh Daniel.
“Mohon maaf Pak, saya akan membangunkan Nyonya Yona,” sahut Henry hendak bergegas pergi menuju kursi Yona.
“Kau keluar, nanti kita lanjutkan pembahasan meeting tadi,” sahut Daniel dengan ekspresi yang biasa tidak menunjukkan ekspresi kemarahan ataupun merasa terganggu.
Hal itu membuat Henry sangat kaget dan heran, tetapi saat melihat Daniel sedang berjalan menuju kursi Yona membuat Henry mengalah dan memutuskan untuk pergi dari ruangan.
“Baik Pak, kalau begitu aku akan meng-emailkan hasil meeting tadi dan akan mengatur jam diskusi esok hari,” jawab Henry pergi berlalu dari ruangan atasannya.
***
Daniel yang memang sudah berada di dekat Yona yang sedang tertidur pulas mengambil satu kursi dan duduk menghadap Yona. Dipandanginya wajah Yona yang sedang tertidur.
“Semakin aku melihatmu semakin aku merasakan perasaan aneh namun familiar di dalam diriku, apakah ini biasa? Apakah aku hanya terkejut saat kau ingin bercerai? Atau apakah ini hanya karena harga diriku? Karena yang meminta cerai duluan adalah dirimu?” ucap Daniel pelan dan sedang menatap Yona dari jarak yang sangat dekat.
Dia masih sangat bingung dengan perasaan yang ada di dalam dirinya, setiap melihat dan memperhatikan Yona, Daniel akan merasakan sesuatu yang aneh di hatinya, sesuatu yang sangat familiar namun membuat Daniel bingung.
“Jika saja keluargamu tidak mengajak ayahku jalan-jalan hari itu, mungkin aku tidak akan memperlakukan mu dengan buruk. Mungkin ceritanya akan berbeda,” ucap Daniel sembari menggendong Yona yang sedang terlelap ke ruangan istirahat nya yang ada di ruangan pribadinya.
“Wajahmu yang tertidur seperti ini terlihat seperti bayi yang sedang tidur, sangat lucu,” ucap Daniel sudah membaringkan Yona di kasur yang berada di ruangan istritrahat nya.
Tring … Tring … Tring
Suara deringan telepon menggangu Daniel yang sedang memandangi wajah sendu Yona yang sedang tertidur pulas.
“Halo Melly,” sahut Daniel saat melihat jika Melly sedang menelepon dirinya.
“Halo Sayang, kenapa akhir-akhir ini tidak datang padaku? Aku sangat merindukan mu!” jawab Melly dengan suara yang manja dan menggoda pada Daniel.
“Aku sedang banyak pekerjaan Melly, nanti saja jika punya waktu aku pasti akan mengunjungimu,” jawab Daniel langsung mematikan telepon nya.
Daniel langsung kembali menoleh kearah Yona yang sedang tertidur,
“Apa yang sudah terjadi padaku, aku seperti tersihir oleh tampilan mu yang seperti ini,” gumam Daniel masih memandangi dengan lekat wajah istrinya.
Telepon dari Melly barusan bahkan tidak bisa mengganggu Daniel yang sedang fokus pada Yona, padahal biasanya jika Melly mengatakan kangen padanya. Daniel pasti akan menyuruh Melly datang ke kantor nya ataupun Daniel akan datang ke apartemen yang dia belikan untuk Melly.
Tapi kali ini berbeda, Daniel sama sekali tidak kepikiran pada ucapan kekasihnya Melly.
***
“Apa di matikan?” decak Melly saat melihat jika telepon nya dimatikan oleh Daniel.
“Sialan! Wanita yang mana lagi yang sedang menarik perhatianmu sekarang Daniel. Kita lihat saja berapa lama itu bertahan,” decak Melly merasa kesal.
Melly tidak tahu jika sekarang Daniel sedang menaruh perhatian pada istrinya sendiri bukan gadis yang lain.
Yang Melly tahu adalah bahwa Daniel sedang dalam masa tertarik dengan gadis lain, namun Melly yakin, sama seperti sebelumnya Daniel akan bosan dengan cepat dan akan segera kembali padanya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Nurliana Saragih
Tampan apanya,wong visualnya aja menurut aku menyeramkan?!
😅😅😅
Masih gantengan Lohan, padahal dari ceritanya yang lebih ganteng itu Daniel tapi di lihat dari visualnya sangat tidak tepat!!!
😤😤😤
2023-01-24
0
Vevy Dyana
ada berp sih sikertarisnya danil nih
2022-11-04
0
Fay
lanjut thor 😶
2022-07-17
0