HARI UNTUK SALSA

Kyai Nawawi berusaha membujuk hati Nyai Latifah yang sedang cemburu oleh madunya, dengan lemah lembut Kyai Nawawi bertutut kata dan bisa saja membuat luluh setiap hati yang mendengarnya. Nyai Latifah dengan tangan terbuka menerima nasihat dari sang suami bahkan beliau terus mendengarkan lembutnya untaian kata dari sang pecintanya.

"Umi sabar ya? Cepat keluar dari kamar dan langsung ajak saudara saudaramu juga hadam dari mereka membantumu, akan ada tamu terhormat datang," ucap Kyai Nawawi dengan lembut pada Nyai Latifah.

Nyai Latifah hanya menganggukkan wajahnya dan tersenyum manis sembari mencium telapak tangan milik suaminya itu. Kyai Nawawi menarik tangan Nyai Latifah dan keluar secara bergandengan bak film hollywood, semua hadam keluarga ndalem yang melihatnya ikut tersipu malu melihat perlakuan Kyainya pada Bunyai. Nyai Latifah berjalan dengan malu malu atas perlakuan romantis Kyai Nawawi padanya yang seperti seorang remaja di mabuk cinta, semua istri Kyai Nawawi telah berada di dapur sebelum beliau berdua datang, setiap pasang mata yang melihatnya ikut di mabuk asmara.

"Umi Latifah masih saja sweet dengan Kyai ya," ucap Nyai Fatma pada istri pertama suaminya.

"Cinta itu di landasi ikhlas, ridha dan budi pekerti," jawab Nyai Latifah dengan senyum lebar yang menunjukkan hari ini adalah miliknya. Tak ada yang berani merebut Kyai Nawawi saat Nyai Latifah berada di sampingnya terkecuali Salsa, semua santri putra maupun putri dan juga bahkan keluarga ndalem pun tau akan hal itu.

Sabar Sabinna kmu harus bisa menahannya, pikir Sabinna dalam hati. Kyai Nawawi memotong seledri dan bahan bahan lainnya untuk membuat sayur sup kesukaan Salsa, karena tak lupa bahwa hari ini adalah harinya Sang anak tercinta. Begitupun Salsa yang tak mengerti apa yang di maksud sang abah padanya, Salsa hanya bisa mengikuti kebahagiaan keluarga besarnya tanpa tau apa yang akan terjadi padanya.

...***...

Acara masak memasak sudah selesai, kini Nyai Latifah, Nyai Iffah, Nyai Fatma dan juga Sabinna lekan membersihkan diri dan tak lupa juga merias layaknya perempuan biasa. Kyai Nawawi yang menunggu para istrinya berdandan kini ikut melihat penata rias mendandani anaknya.

"Yang natural mbak, Salsa ndak bisa pake make up tebal," ucap Kyai Nawawi dengan sedikit terkekeh.

"Biar ndak kaya badut ya bah?." Tanya Salsa dengan menjawab lelucon dari sang abah. Salsa dan Kyai Nawawi terus beradu tawa sampai sampai mereka tak sadar bahwa beban hidup mereka terlalu banyak bagi keluarga ndalem.

"Assalamu 'alaikum Kyai, tamunya sudah datang," ucap seorang hadam sang Kyai yang berjaga di ruang tamu.

"Baik habis ini saya dan Salsa turun, tolong kasih tau istri istri saya semua," pinta Kyai Nawawi pada tangan kanannya itu. Akhirnya semua keluarga besar ndalem turun juga dan menyambut tamu spesial dari pondok pesantren syalafiyah syafi'iyah Baitussalam.

"Monggo masuk Kyai," ucap semua hadam yang sudah ada di depan rung tamu mempersilahkan masuk keluarga besar dari sang tamu. Para tamu datang dengan membawa seserahan untuk Salsa, Kyai Nawawi dan keluarga menyambut dengan baik maksud dari Kyai Syamsul.

"Langsung saja Kyai, saya disini mau melamarkan anak saya Albab," kata Kyai Syamsul dengan menepuk lutut anak lelaki yang memakai sarung hitam, to the point pada pembahasannya.

"Assalamu 'alaikum Kyai. Saya Muhammad Ulil Albab ingin meminta restu dari njenengan untuk mrminang dek Salsa. Apakah njenengan bersama sanak keluarga bersedia?." Tanya gus Albab dengan terus terang.

"Itu semua tergantung Salsa le. Jawaban ada di Salsa, Bagaimna nduk?." Tanya Kyai Nawawi dengan Salsa anak perempuannya. Salsa kaget bercampur bahagia karena lelaki yang ada pada setiap do'anya memberanikan diri melamar. Salsa tersipu malu tak karuan, wajahnya mulai memerah dan tak kunjung memberi jawaban.

"Dek Salsa ndak bersedia?." Tanya gus Albab pada neng Salsa. Membuat Salsa kaget dan gelagapan akan pertanyaan gus Albab.

"Ndak gus bukan gitu. Jika umi dan abah meridhai Salsa dengan gus Albab maka Salsa berani menerimanya," jawab Salsa dengan menunduk malu. Mendengar jawaban itu Nyai Latifah langsung memeluk sang anak.

"Umi dan abah meridhai kehendak Salsa, nduk. Benarkan bah?." Tanya Nyai Latifah pada Kyai Nawawi.

"Benar," jawab singkat dari sang Kyai.

"Kalau begitu Salsa mau menerima lamaran dari gus Albab," jawab Salsa tegas.

Kedua belah pihak keluarga besar tersebut langsung mengucapkan hamdallah atas jawaban dari Salsa, kedua belah pihan menentukan kapan hari H pernikahan Salsa dan Albab. Kini para tamu kini sudah berpamitan pulang setelah menentukan tanggal baik dari Salsa dan Albab.

...***...

Sudah menjelang malam hari, sang surya di usir paksa oleh rembulan. Dan Kyai Nawawi berjalan menuju kamar Nyai Latifah untuk menepati janjinya. Terlihat istri pertamanya mengenakan piyama berwarna merah dan juga pita hitam di kuncir rambutnya, membuat Kyai Nawawi mengingat pertama kali beliau bertemu dengan istri pertamanya itu. Seorang gadis kecil yang berlarian mengejar layang layang di tengah sawah, terlepas pita warna hitam pada rambut gadis itu.

"Abah kok melamun?." Nyai Latifah bertanya pada sang suami yang tengah berdiri di depan pintu.

"Ah umi, Abi ingat pertama kali abi melihat umi dan kebiasaan umi memakai pita di rambut umi," jawab Kyai Nawawi dengan membelai wajah istrinya yang lembut.

"Benarkah?." Tanya Nyai Latifah dengan merasa senang.

"Ayo duduk bi, umi sudah membuatkan teh buat abah," ucap Nyai Latifah pada sang suami. Beliau berdua duduk manis di kursi kayu dalam kamar Nyai Latifah.

"Mengingat hati ini Salsa dilamar. Saya hampir kehilangan umi jika umi jadi memilih dia," ucap Kyai Nawawi mengingat laki laki yang melamar Nyai Latifah dengan hanya modal keberanian.

"Dan malah abah menyakiti umi setelah lebih dari dua puluh tahun umi memilih abah" imbuh Kyai Nawawi dengan perasaan sedih.

"Sudah lah abah, umi tidak masalah selagi abah mencintai umi, ridha suamii adalah yang terbaik," jawab Nyai Latifah dengan menuntuk Kyai Nawawi ke atas kasur. Di sisi lain Sabinna merasakan kesendiriannya setelah tau Kyai Nawawi memilih bermalam di kamar Nyai Latifah, memang seharusnya Sabinna harus lebih legowo karena ia adalah istri muda.

Seharusnya aku tak begitu cepat memberikan rasa cintaku pada mas Awi, hatiku sakit sekali. Apakah aku hanya benalu di keluarga ini, tapi jika aku benalu kenapa Nyai Latifah sendiri yang memintakan kedatanganku pada keluarga ini. Pikir Sabinna dalam hati dengan menitikkan air mata, hatinya sakit tak karuan bahkan dua hari kedepan masih saja jatah untuk Nyai Iffah dan Nyai Fatma. Sabinna hanya bisa menahan rasa dingin itu sendiri dalam dua hari ke depan.

Terpopuler

Comments

weny

weny

bina ketagihan tu pak kyai 😂jd g sabar nunggu jatah

2021-06-02

2

Umi Nadia Azza

Umi Nadia Azza

waduh2

2020-09-05

1

Rose Mustika Rini

Rose Mustika Rini

hahaha Binnakuuu syukur cm 2 klw nunggu 5 kali lg gmn tuh....ini kan cm 4 istrinya coba klw yg lebih byk istrinya gmn tuh nunggu gilirannya

2020-09-04

1

lihat semua
Episodes
1 SABINNA CAHAYA PESANTREN
2 MENIKAH DENGAN KYAI NAWAWI
3 MUNCUL FITNAH
4 MAS AWI BUKAN MAS WAWI
5 SABINNAKU
6 LATIFAH ISTRI TERCINTA
7 HARI UNTUK SALSA
8 FEELING IBU LEBIH TAJAM
9 PERKUMPULAN BA'DA DZUHUR
10 MAKNA DARI RASA PAHIT
11 TEGURAN UNTUK SABINNA
12 KELUARGA BARU
13 PERDEBATAN
14 DUA GAUN UNTUK SABINNA
15 FITRI PENGGUNDAH HATI
16 GARA GARA SURAT
17 HILANGNYA SABINNA
18 RENDANG MENYATU RINDU
19 MAAFKAN MAS AWI
20 KEMBALI HARMONIS
21 ILMU SOROF
22 REUNI MALAM
23 SEMOGA LANCAR
24 RUANG DI HATI
25 UDARA SEGAR
26 BEBEK GORENG
27 H-1
28 SUKA DENGAN SAMPEAN
29 ORANG TERSEBUT
30 USTADZ IMAM
31 RASA YANG PERNAH ADA
32 PENYESALAN TERDAHULU
33 MENGETAHUI KENYATAANNYA
34 BACA SEMUA, GAK BACA NYESEL.
35 HADIAH TERMANIS DAN JUGA KEKHAWATIRAN.
36 WANITA ADALAH TIANG NEGARA
37 KEBELET
38 BAN BOCOR.
39 BANTUAN ORANG ASING
40 BERPISAH
41 SANTRI BARU ITU MANIS BANG
42 ALASAN
43 KETUBAN PECAH
44 LIMA PULUH TUJUH DEL SAKITNYA
45 ALHAMDULILLAH
46 SALING MENGHARAP
47 MENJEMPUT
48 PELUKAN HANGAT
49 PERGI KE PASAR
50 FLASHBACK
51 KERINDUAN BAIT BAIT HATI
52 SIAPA MENGEJAR SIAPA
53 BISA JELASKAN
54 GARA GARA ANGKOT
55 FOKUS MANA
56 PENGUMUMAN EVENT BERHADIAH
57 SAYANG BUKAN BERARTI CINTA
58 BUKAN MAKSUM
59 KECURIGAAN NYAI LATIFAH
60 HADIAH DAN SANG JUARA
61 BERTEMU MALAM HARI
62 LEGOWO
63 KELUH KESAH MASING MASING
64 DARAH TINGGI
65 SELEDRI
66 BERBAGI TAWA
67 SIDANG
68 SIDANG II
69 UNGGAH UNGGUH
70 ES JERUK
71 MANJA
72 JALAN JALAN
73 SUDAH LAMA
74 DARAH
75 CEMBURU LAGI
76 SUNGGUH MENCINTAI
77 MAS AWI
78 CENGKRAMAN
79 FITNAH
80 SEMOGA LEKAS SEMBUH
81 KRITIS!
82 SOP DAGING UYEE
83 SUDAH KEMBALI
84 MEMANDIKAN MENDUNG
85 PENGUMUMAN
86 BERBAGI
87 MELUMAH APA MENGKUREP?
88 NGOMEL
89 NAJITA
90 PENOLAKAN
91 AKU ADALAH KOTORAN
92 PESAN
Episodes

Updated 92 Episodes

1
SABINNA CAHAYA PESANTREN
2
MENIKAH DENGAN KYAI NAWAWI
3
MUNCUL FITNAH
4
MAS AWI BUKAN MAS WAWI
5
SABINNAKU
6
LATIFAH ISTRI TERCINTA
7
HARI UNTUK SALSA
8
FEELING IBU LEBIH TAJAM
9
PERKUMPULAN BA'DA DZUHUR
10
MAKNA DARI RASA PAHIT
11
TEGURAN UNTUK SABINNA
12
KELUARGA BARU
13
PERDEBATAN
14
DUA GAUN UNTUK SABINNA
15
FITRI PENGGUNDAH HATI
16
GARA GARA SURAT
17
HILANGNYA SABINNA
18
RENDANG MENYATU RINDU
19
MAAFKAN MAS AWI
20
KEMBALI HARMONIS
21
ILMU SOROF
22
REUNI MALAM
23
SEMOGA LANCAR
24
RUANG DI HATI
25
UDARA SEGAR
26
BEBEK GORENG
27
H-1
28
SUKA DENGAN SAMPEAN
29
ORANG TERSEBUT
30
USTADZ IMAM
31
RASA YANG PERNAH ADA
32
PENYESALAN TERDAHULU
33
MENGETAHUI KENYATAANNYA
34
BACA SEMUA, GAK BACA NYESEL.
35
HADIAH TERMANIS DAN JUGA KEKHAWATIRAN.
36
WANITA ADALAH TIANG NEGARA
37
KEBELET
38
BAN BOCOR.
39
BANTUAN ORANG ASING
40
BERPISAH
41
SANTRI BARU ITU MANIS BANG
42
ALASAN
43
KETUBAN PECAH
44
LIMA PULUH TUJUH DEL SAKITNYA
45
ALHAMDULILLAH
46
SALING MENGHARAP
47
MENJEMPUT
48
PELUKAN HANGAT
49
PERGI KE PASAR
50
FLASHBACK
51
KERINDUAN BAIT BAIT HATI
52
SIAPA MENGEJAR SIAPA
53
BISA JELASKAN
54
GARA GARA ANGKOT
55
FOKUS MANA
56
PENGUMUMAN EVENT BERHADIAH
57
SAYANG BUKAN BERARTI CINTA
58
BUKAN MAKSUM
59
KECURIGAAN NYAI LATIFAH
60
HADIAH DAN SANG JUARA
61
BERTEMU MALAM HARI
62
LEGOWO
63
KELUH KESAH MASING MASING
64
DARAH TINGGI
65
SELEDRI
66
BERBAGI TAWA
67
SIDANG
68
SIDANG II
69
UNGGAH UNGGUH
70
ES JERUK
71
MANJA
72
JALAN JALAN
73
SUDAH LAMA
74
DARAH
75
CEMBURU LAGI
76
SUNGGUH MENCINTAI
77
MAS AWI
78
CENGKRAMAN
79
FITNAH
80
SEMOGA LEKAS SEMBUH
81
KRITIS!
82
SOP DAGING UYEE
83
SUDAH KEMBALI
84
MEMANDIKAN MENDUNG
85
PENGUMUMAN
86
BERBAGI
87
MELUMAH APA MENGKUREP?
88
NGOMEL
89
NAJITA
90
PENOLAKAN
91
AKU ADALAH KOTORAN
92
PESAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!