Ke Rumah Sakit

Today, aku dan ibuku akan pergi ke rumah sakit untuk mengecek perkembanganku saat ini. Tidak lupa kami juga pergi bersama dengan Mina, anak dari Pak Kim. Aku berharap banyak disini, berharap untuk pulih dari rasa lemahku selama ini. Jika aku terus terselimuti rasa gundah dan resah, ada baiknya mungkin aku harus mengakhiri hidupku sendiri daripada aku terus menerus tersakiti seperti ini. Mengenai Mina, aku sangat menyukai perangainya. Dia sangat ramah dan asik menurutku. Sebenarnya aku merasa tidak percaya diri berada di dekatnya. Apalah dayaku hanya seorang perempuan lemah yang tidak bisa melakukan apapun. Sementara Mina sangat aktif dalam kehidupannya. Jika tuhan masih mengizinkanku untuk tetap hidup, aku ingin sekali berkuliah di SNU.

Saat ini aku dan ibuku sedang sarapan, kali ini kami masih makan makanan yang kami bawa dari Indonesia. Oh iya, belum basi ya hehe. Jadi aku sangat menyukai masakan Indonesia dibandingkan dengan makanan daerah lain, walaupun aku sangat menyukai Korea, aku tetap cinta Indonesia hahah. Banya orang berkata bahwa menyukai Oppa-oppa Korea atau K-Pop/sejenisnya artinya tidak puny rasa nasionalisme terhadap negara sendiri. Padahal apa coba hubungan diantara keduanya? Menyukai K-Pop hanyalah hobi belaka, buka menistakan negara.

“Yuri, sudah selesai belum makannya?” Tanya ibuku.

“Sebentar lagi, bu.” Kata ibuku.

“Ya ampun, bagaimana mau selesai jika kamu hanya melamun dari tadi. Ayo habiskan, itu kan makanan kesukaanmu. Besok sudah tidak ada lagi stoknya. Jadi kita harus membeli atau masak makanan sendiri disini.” Kata ibuku.

“Baiklah. Oh iya bu, aku mau menelepon ayah dulu sebelum ke rumah sakit.” Tuturku.

“Tadi ayahmu sudah menghubungi ibu, ketika kamu masih tidur. Katanya kamu harus semangat untuk pengobatan disini. Ayahmu hari ini ada proyek penting, jadi mungkin sekarang dia sedang meeting.” Jelas ibuku.

“Hmm... ya sudahlah, bu.”

“Ibu telepon Mina dulu ya, nak. Kamu siap-siap saja.” Kata ibuku.

“Iya.”

Setelah menghubungi Mina dan menunggu selama 15 menit, akhirnya Mina sampai di apartemen kami. Lalu kami langsung menuju ke rumah sakit terkenal di Korea, dan Mina juga mengenal ada dokter spesialis penyakitku ini. Dia banyak menceritakan dokter itu. Dimulai dari pengabdiannya sebagai seorang dokter. Katanya sih, jika hari libur pun dokter itu siap melayani pasiennya. Di telepon pun langsung datang, dan sangat perhatian pada pasiennya. Aku jadi semakin penasaran.

“Yuri, kamu tahu tidak? Dokter yang akan kita temui masih muda loh. Dia sangat bekerja keras, berbakat, memiliki banyak skill, dan pastinya dia sangat tampan! Seperti Jaehyun.” Tutur Mina.

“Iyakah, Mina?” Tanyaku.

“Iya.”

“Kalian kok malah membahas dokter tampan itu sih hahah...” Sahut ibuku.

“Tidak apa-apa lah bi, Yuri kan kemarin belum sempat melihat dokter itu kemarin karena belum sadar.” Kata Mina.

“Jadi dokter itu kemarin ke apartemen kita?” Tanyaku.

“Iya, Yuri. Kamu saja yang belum sadar, kemudian dokter itu pulang ke rumah sakit karena ada panggilan mendesak.” Jelas ibuku.

Setelah berbincang-bincang cukup banyak, dalam kurun waktu 20 menit akhirnya kami sampai di rumah sakit. Langkah pertama Mina memarkirkan mobilnya di tempat parkir rumah sakit yang begitu besar dan megah. Setelah itu kami berjalan menuju lobby rumah sakit yang jaraknya agak jauh dari tempat parkir. Ibuku dan Mina melakukan pendaftaran terlebih dahulu di bagian administrasi, sementara aku hanya duduk di kursi. Rumah sakit ini sangat besar lebih dari dugaanku, pegawainya pun banyak dan sangat rapi. Nuansa putih dari dekorasi rumah sakit ini sangat bagus membuatku merasa nyaman dan damai berada disini.

Ibuku dan Mina menghampiriku ketika mereka selesai mendaftar. Aku langsung di ajak ke lantai 5 dan diantar oleh seorang perawat. Entah apa yang dibicarakan oleh Mina dan perawat itu, aku tidak mengerti karena mereka menggunakan bahasa Korea. Sepertinya Mina sudah akrab dengannya. Sementara aku hanya terdiam selama disini, aku merasa lemas dan sedikit pusing hingga akhirnya aku di dorong dengan kursi roda.

“Yuri, kamu masih kuat kan?” Tanya Mina.

“Iya, Mina. Aku tidak apa-apa, hanya lemas sedikit. Mungkin karena perjalanan kita tadi.” Jawabku.

“Sabar ya, sebentar lagi kita sampai di ruangan dokter.” Kata Mina.

“Oh iya, Mina. Kamu sudah sering kemari ya? Kamu tampak akrab dengan perawat itu.” Tanya ibuku.

“Iya, bi. Mina sering kemari, karena ada teman yang bekerja disini.” Sahut Mina.

Setelah itu Mina dan perawat berbicara sebentar sebelum kami masuk ke dalam ruangan dokter.

“Yuri, bibi... Kata perawat kita bisa masuk ke dalam ruangan sekarang. Karena dokternya sedang melakukan operasi mendadak, mungkin 20 menit lagi selesai. Jadi kita boleh menunggu di dalam.” Tutur Mina.

“Baiklah, ayo kita masuk.” Jawab ibuku.

Ketika memasuki ruangan dokter, aku sangat nyaman berada disini. Entah mengapa suasana disini sangat berbeda dengan rumah sakit lain biasanya. Ruangannya rapi, bersih, intinya semua barang tertata dengan baik.

“Mina, aku suka berada disini. Tempatnya nyaman.” Kataku.

“Baguslah, Yuri jika begitu. Apalagi kalau kamu melihat dokternya haha...” Jawab Mina.

...

20 menit kemudian, terdengar suara pintu terbuka...

“Selamat datang, dok...” Sapa Mina.

“Annyeonghaseyo...” Kata ibuku.

Sementara aku masih terdiam, terdiam melihat ketampanan sang dokter. Ternyata apa yang dikatakan oleh ibuku dan Mina benar. Dokter ini memang tampan! Dia seperti Jaehyun! Apa benar ini Jaehyun? Jaehyun kesukaanku? Apa aku mimpi? Ini Jaehyun apa bukan sih? Semua pertanyaan mengelilingi kepalaku.

“Yuri, ini adalah dokternya.” Kata Mina.

“I...iya, Yuri.” Kataku.

“Annyeonghaseyo...” Sapaku.

“Halo, perkenalkan saya Jae Hyun Jin, dokter spesialis penyakit dalam.” Kata dokter itu.

Apa? Jae Hyunjin? Mirip sekali sih? Mirip dengan Jaehyun, 99,8 %. Rasanya aku ingin meminta tanda tangan dan foto bersama, tapi ya sudahlah.

“Jadi ini dok, anak saya, Yuri. Dan ini riwayat penyakit dan rujukannya.” Kata ibuku sambil menyerahkan berkas.

“Baiklah saya periksa terlebih dahulu.” Kata dokter Jae.

...

“Jadi Yuri ini sudah lama mengidap penyakit ini ya? Kalau dilihat dari wajahnya, dia sangat kuat mengahadapi penyakit ini. Saya terkesan denganmu.” Tutur dokter Jae.

“Iya dokter, Yuri sangat kuat walaupun dia sering mengeluh dan ingin menyerah. Jadi saya mohon tolong sembuhkan Yuri.” Kata ibuku.

“Saya akan berusaha menyembuhkannya, bu.” Jawab dokter Jae.

“Baiklah, karena ini baru pemeriksaan pertama, saya akan mengecek kondisi penyakit itu seperti apa. Kemudian saya akan melakukan tes apakah Yuri bisa melakukan operasi atau tidak.” Tutur dokter Jae lagi.

“Jadi saya mau di operasi, dok?” Tanyaku.

“Sebenarnya harus. Tapi saya akan melakukan tes terlebih dahulu ya, apakah kamu bisa di operasi atau tidaknya.” Jelas dokter Jae lagi.

“Baiklah, dok. Lakukan apapun yang dapat menyembuhkan anakku, saya serahkan semuanya kepada dokter.” Kata ibuku.

“Jadi Yuri harus dirawat mulai hari ini ya? Saya akan siapkan segalanya, jadi ibu hanya mengurus administrasinya saja.” Kata dokter Jae.

“Baiklah, dok.” Kata ibuku.

Setelah pembicaraan itu, dokter Jae langsung berbicara kepada perawat. Sepertinya mereka akan menyiapkan ruangan untuk pemeriksaanku. Sementara dokter keluar, aku diajak oleh perawat untuk pindah ke ruangan pemeriksaan. Ibuku pergi mengurus administrasi yang dikawal oleh perawat, dan aku hanya bersama Mina.

“Bagaimana, Yuri? Dokter Jae mirip sekali kan dengan Jaehyun?” Tanya Mina.

“Iya, Mina. Kamu benar, dia mirip sekali. Atau dia benar-benar Jaehyun?” Tanyaku.

“Kamu ada-ada saja, Yuri. Jaehyun kan seorang idol, masa iya dia menjadi dokter.” Jawab Mina sambil tertawa.

“Iya juga sih.”

“Itu dia, Yuri. Kamu semangat ya? Aku tunggu diluar.” Kata Mina.

Dokter Jae masuk ke ruanganku untuk memeriksa keadaanku sekarang.

“Yuri, saya akan melakukan pemeriksaan. Jadi kamu akan saya istirahatkan sesaat ya? Kamu pasti sembuh.” Kata dokter Jae.

“Dokter, apa iya saya bisa sembuh kembali? Sedangkan di dalam tubuhku ada 2 penyakit mematikan. Bagaimana bisa, dok?” Tanyaku.

“Bisa, Yuri. Asalkan kamu semangat dan yakin, saya akan berusaha menyembuhkanmu.” Kata dokter Jae.

“Baiklah, saya mulai ya.” Tambahnya.

Setelah dokter Jae menyuntikkan obat ke dalam tubuhku, mataku langsung terasa gelap dan...

...

2 jam kemudian...

“Bagaimana dokter keadaan putri saya?” Tanya ibuku.

“Keadaan Yuri saat ini terbilang cukup lemah, mungkin dia kelelahan dan merasa tidak bertenaga. Ya walaupun dia terlihat baik-baik saja, namun ya itulah.” Kata dokter Jae

.

“Lalu bagaimana dok?” Tanya Mina.

“Tes telah menunjukkan bahwa Yuri dapat di operasi, namun harus menunggu dia terbebas dari rasa lelah yang saya bilang tadi. Jadi kira-kira menuggu selama 2 hari lamanya. Untuk itu Yuri harus dirawat secara intensif mulai hari ini, jadi lusa dia dapat operasi.” Jelas dokter Jae lagi.

“Kalau begitu saya serahkan semuanya kepada dokter agar dapat merawat putri saya. Saya mohon dengan sangat, ya dok?” Kata ibuku.

“Iya, bu. Saya akan berusaha semaksimal mungkin.” Jawab dokter Jae.

Setelah percakapan itu, aku dipindahkan oleh dokter Jae dan dua perawat ke ruangan yang lain, sepertinya ruangan penginapanku. Aku masih diam dan tidak mau bicara, rasanya aku saat ini memang lemas dan lelah. Atau ini adalah akhir hidupku? Aku takut sekali. Ibuku dan Mina mengikutiku dan berjalan di belakang dokter Jae. Pada akhirnya aku sampai di sebuah ruangan yang cukup besar dan hanya aku sendiri yang dirawat disini. Sepertinya ini ruangan VIP, aku menduga bahwa ini adalah perintah dari ayahku. Aku tahu ayahku tidak akan membiarkanku dirawat di ruangan yang kecil dan sempit, bahkan banyak orang.

“Bu, kenapa aku ada disini?” Tanyaku.

“Iya, kamu istirahat saja. Semua ini ibu dan ayah yang mengatur, jadi kamu hanya perlu menjernihkan pikiranmu tanpa ada ganggungan dari orang lain.” Jelas ibuku.

“Tapi, bu. Tidak usah berlebihan juga. Yuri tidak keberatan jika dirawat bersama dengan pasien yang lainnya kok.” Kataku.

“Tidak apa-apa, Yuri. Ini adalah tempat terbaik untuk memulihkan keadaanmu sekarang. Yang terpenting kamu cepat sembuh, dan temui ayahmu di Indonesia.” Sahut Mina.

“Betul sekali apa yang dikatakan Mina.” Timpal ibuku.

Terpopuler

Comments

Nur Afiyah

Nur Afiyah

paragrafnya terlalu panjang kak..jadi sulit mau memahaminya jg jadi bosan bacae...padahal ini bagus loh kak

2020-12-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!