untuk membangun sebuah rumah tangga yang harmonis dan bahagia jalinan hubungan antar pasangan harus dilandasi keterbukaan, kejujuran, kepercayaan, perhatian, pengertian, saling mendukung antar pasangan juga saling menerima kekurangan satu sama lain,
membangun keharmonisan dan kebahagiaan dlm berumah tangga menjadi PR tersendiri bagi setiap pasangan setelah melaksanakan pernikahan. membina rumah tangga tidak seperti menjalin hubungan pacaran, setelah ijab qobul/janji suci berhasil di ucapkan ada tanggung jawab tersendiri yang harus kita jaga dan kita pikul hingga akhir hayat kita, rumah tangga yang bahagia tidak melulu dari berlimpahnya materi, lebih tepat nya rumah tangga itu memiliki pondasi yang biasa di semogakan orang2 pada umum nya, yaitu : SAKINAH, MAWADDAH, WA ROHMAH. ketiga kalimat ini sering kita dengar diacara2 pernikahan, tapi tak banyak yang tau apa maksud ke tiga kalimat doa ini.
SAKINAH adalah ketenangan atau ketentraman dlm menghadapi sesuatu, MAWADDAH sendiri berarti kan cinta kasih yang tumbuh dlm ikatan sakral pernikahan, dan WA ROHMAH adalah rahmat (kasih sayang) wa rohmah disini kasih sayang yang berwujud mau saling menerima kekurangan satu sama lain,
sungguh harapan setiap insan dalam berumah tangga, bukan tanpa adanya masalah tapi dengan adanya anjuran2 di atas tentu semuanya akan terasa begitu harmonis,
seseorang yang berumah tangga akan punya tujuan untuk segera pulang ke rumah ternyaman mereka, mereka juga akan punya dompet penyimpanan yang bisa di kendalikan untuk memenuhi impian2 kecil keluarga mereka, mereka juga akan menemukan obat pelipur lara pada orang2 terkasih yang senantiasa menyambut kedatangan mereka, ja'far juga ingin mendapatkan nya, menjalani kehidupan normal seperti mereka pada umum nya, seakan2 semuanya sdh terancang dlm otak nya, bagaimana dia ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama wanita yang kini menjadi poros dunianya, meski nantinya tdk mudah tapi ja'far tdk ingin melepaskan wanita ini....
" buka mulut nya mas, biar luna suapin,mas jadi gak nafsu makan gara-gara luna, " ja'far tersenyum sambil membuka mulutnya, menatap wanita di depan nya yang tengah menyuapi nya seperti balita, oh bahagia sekali mungkin, jika aluna nya suatu saat mau mengandung benih nya, " pokok nya ini harus habis, ini luna masakin husus buat suami luna" gerutunya sambil kembali menyuapkan sesendok nasi, ja'far kembali tersanjung mendengar kata suami yg luna sematkan, secara tidak langsung aluna nya sudah mengakui jika dia suaminya, " aku akan makan apapun yang kamu persiapkan honey, selagi kamu yang melayani, " " ya pasti luna lah mas yang siapin, siapa lagi coba? " " mas akan sangat senang jika kamu berinisiatif memasak setiap harinya, tapi jangan Dipaksakan sebisa nya saja", " sudah pasti luna masakin , biasanya juga begitu, sekarang kn luna cuma ibu rumah tangga biasa, tapi luna bisa nya masak ya gitu2 aja, makanan kampungan pasti beda jauh sama koki2 dirumah mas di Singapore!" "rumah mas disini honey,disana mas cuma numpang! " tanpa terasa nasi sayur sekaligus lauk nya sdh ludes tak tersisa. "alhamdulillah, habisss"luna menaruh piring nya dan meraih gelas yg berisikan teh, luna menyodorkan nya pada ja'far yang lgsg diraih dan di teguk nya, " alhamdulillah... , hari ini kita ke apartemen ya, mumpung gk ada anak2" luna mengangguk ragu, ia mulai meremang. ia tentu tau untuk apa suaminya je apartemen. karna semalam dia sempat menggunakan dejavu nya sebagai alasan respon dari reaksi tubuh nya akibat sentuhan sang suami, ah sejak kapan juga otak nya jadi terkontaminasi begitu, pikiran nya sdh berpikiran yang tidak2. " luna beresin ini dulu ya mas ke dapur, kalo mas ada butuh apa2 mas panggil aja, "pamit luna, " is oke honey, "jawab ja'far yang mulai merapikan buku2 dan peralatan lain yang ia gunakan, luna berlalu untuk turun tak sengaja dia bertemu art nya di dapur,
" bik, luna bisa minta tolong setelah ini! " "iya neng mau minta tolong apa? " luna sejenak menaruh peralatan dapur kotor itu di wastafel.
" luna boleh minta tolong belanjain sayuran segar ya buat stok di kulkas, soal nya mas ja'far ingin nya ada sayuran setiap pagi,"papar luna,
" uluh uluh, yang pengantin baru, co cweet banget sih neng luna nya" luna mulai terlihat tersenyum malu2 menanggapi respon si bibik "bibik ikut seneng neng, neng luna bisa nerima mas abi nya, semoga keluarga neng selalu di berkahi dan langgeng hingga ajal memisahkan"
aamiin.... jawab luna cepat, " makasih ya bik doanya, semoga AllAh ijabah, " tentu sang bibik ikut senang dg perkembangan majikan mudanya itu, bahkan dia datang disaat luna tengah terpuruk, kini dia mulai melihat sinar cerah di wajah lembut itu, perempuan ini begitu menerima keputusan keluarga suaminya, tanpa menuntut alasan yang berbelit2,
" ada apa ini??? " suara itu membuyarkan lamunan si bibik yang masih mengagumi sisi neng luna nya, luna yang mulai mencuci piring berbalik mendengar suara sang suami,
" abi..! ini luna minta tolong bibik buat belanjain sayur segar, abi kn ingin nya ada sayur tiap pagi! "
ja'far hanya manggut-manggut sambil memperhatikan luna. " sini neng biar bibik yang kerjain, " sang bibik ingin merebut, " udah bik, ini kn cuma bekas makan abi, jadi biar jadi pahala buat luna" jawab nya sambil melanjutkan mencuci." mending sekarang bibik siap2 kepasar, habis ini luna ambilin uang nya" bibik masih termenung, sungguh majikan nya yang satu ini memang tdk pernah merepotkan nya selagi smua masih bisa dia lakukan sendiri. " kalau begitu bibi permisi dulu ya neng, mau ganti baju dulu" " ya bik, silahkan" bibik pun cepat2 melangkah pergi, bukan kenapa??? dia melihat putra majikan nya itu menatap penuh cinta pada majikan mudanya tentu dia tk ingin jadi penghalang atau bahkan jadi obat nyamuk ,hingga akhir nya dia gunakan jurus seribu kaki. dan benar saja, setelah bibik menghilang ja'far maju dan memeluk aluna nya dari belakang. " astaghfirullah.... " luna sampai hampir menjatuh kan gelas yg tengah dia cuci.
"mas.... "suara ja'far terpaksa menghentikan nya. " sstttt.... biarkan seperti ini honey, sedari dulu aku selalu berangan2 ingin memeluk istri ku ketika dia berkutat di dapur, " terasa dagu itu sudah nyaman di bahu luna, " 5 menit saja, hmmm...! " luna masih diam, mungkin memang ini ingin nya, luna biarkan saja sambil menyelesaikan pekerjaan nya yang tinggal membilas, hingga semua nya sdh selasai dia kerjakan, rasa nya sdh cukup dia memberi kan suaminya waktu, kan gak lucu kalau dilihat orang sdh mereka sdh bukan anak muda lagi, luna memaksa diri berbalik menatap sang suami, dia menatap wajah lelaki mapan dihadapan nya " udah dulu ya, nanti ada yg lihat kan malu! " ucap luna, "malu??? kamu malu punya suami tua kayak mas honey? "luna menggeleng, " luna gk pernah seperti itu mas??? luna malu nya klo kepergok orang lagi se intim ini, ini kan privasi kita, gk lazim lah di umbar2" ja'far malah semakin mengeratkan pelukan nya di pinggang ramping sang istri. " tadi kenapa manggil nya ganti lagi kalau di depan orang??? " " luna masih agak canggung mas, masih blm terbiasa, kenapa? mau hukum??? " " harus itu, " " luna siap kok, lagian kan jadi pahala juga buat luna! "tak disangka wanitanya ini malah menutup mata seakan menantang, tentu ja'far tak menyia2kan nya dia meraup bibir yg terlihat kenyal itu, hingga membuat luna terbelalak dan mencoba mendorong dada suaminya, tidak mudah tapi akhirnya berhasil. " ih.... pelanggaran ini mah, kan hukuman nya cuma kecup" ja'far hanya tersenyum sambil mengusap sisa saliva dibibir sang istri, " bikin greget honey, rasanya gk puas aj kalo cuma kecup, bikin candu! " " udah yuk, gak lucu lo kalo sampai kepergok beneran ,kita lanjut di apartemen aja nanti" dahi ja'far berkerut. rasanya ada yang aneh dg ucapan istri nya. " di apartemen?? emang mau ngapain??? " telisik ja'far, luna mulai gelagapan, oh Tuhan kenapa dia harus menunjukkan kebodohan nya kpd orang lain, "hmm,... bukan nya shubuh td mas mau ngajakin luna ke apartemen???" jawab nya ragu2, ja'far tersenyum mungkin jika tdk takut dosa dia sdh tertawa terpingkal 2, "emang kamu mikirnya mas mau ajakin kamu ke apartemen mau ngapain? mau making love??? mau??? " sungguh luna tak tau harus bagaimana menutupi rasa malunya apalagi melihat suaminya mulai tertawa ringan, " sejak kapan pikiran istri ku yang polos ini jadi mesum??? " ucap ja'far masih dg tawanya, luna yg masih malu memukuli dada sang suami. kemudian dia menenggelamkan tubuh nya dlm pelukan sang suami, dia tak mau melepaskannya meski ja'far mencoba melepaskan. " gk mau, luna malu! luna kn gk tau mas nya mau ngajakin luna ke apartemen mau ngapain??? " "iya mas tau nas salah, mas gk bilang mau ngapain? " ja'far tau dia harus pintar2 menghadapi wanitanya yg polos ini. " mas itu mau ngajakin kamu ke apartemen mau beres2 honey, apartemen nya kn udah lama kosong, jadi sblm kita tempati sementara sambil mas nyari rumah yang pas, harus kita bersihkan dan rapikan dulu" luna mulai melepas pelukan nya menatap suami nya dg bibir manyung, " tapi kalau kamu mau nya making love mas juga oke-oke aja kok,sekalian kita laksanakan SIANG PERTAMA kita" oh ya Tuhan.... sungguh luna tak menyangka dg sisi lain suaminya ini, mungkin jika dihadapkan cermin pipi luna sdh memerah tomat matang yang segar di lahap,
" otak luna yang suci akan semakin terkontaminasi deh mas deket2 mas, udah ah luna mai mandi dulu.... gak mau deket2 mas" luna berhasil lepas dr pelukan nya dan melangkah cpt meninggalkan ja'far. dia dg cepat menaiki tangga menuju kamar nya. sedang ja'far berjalan santai sambil terus membawa senyum mya, tanpa sengaja menangkap sorong art yg tadi luna suruh kepasar. " bibik disini??? " sang pembantu hanya tersenyum sungkan. " itu den abi, nungguin neng luna! " " oh nungguin uang belanjaan ya, sebentar saya ambilkan." ja'far dg cepat menuju kamar nya, disana dia tak mendapati sosok sang istri, tapi dari bunyi gemercik air di kamar mandi dia tau jika istrinya disana. dia pun meraih domper dan bergegas turun menuju art nya. " maaf bik, saya kurang tau nominal nya brp yang biasa luna kasih??? tanya ja'far dg hormat. "terserah den abi saja, paling 100rb juga udah dpt macam2 itu,! " setelah bibik berkata begitu ja'far mengeluarkan 5lembar uang berwarna merah dan menyerahkan nya pada si bibik, " ini kebanyakan den abi, seratus saja cukup kok! " tolak nya, " gak pa2 bik, mungkin ada keperluan lain nya, nanti sisanya buat bibik! " " stok belanjaan juga masih penuh den, kemarin nyonya yg belanja, ini udah pasti kebanyakan sisanya". " ya udah buat bibik ajalah nanti sisanya. " tanpa basa basi lagi ja'far sudah hendak kembali ke kamar nya, " terimakasih banyak ya den, semoga ALLAH menggantikan nya dg yang lebih besar, dan semoga den abi sama neng luna segera di kasih momongan yang buanyak" doa terakhir si art menghentikan langkah abi yg sdh di tengah tangga dia berbalik menatap nya di bawah sana " aamiin ya ALLAH, semoga doa bibik segera dikabulkan ALLAH," setelah itu dia kembali melangkah, sungguh senyum nya tak bisa pudar sepanjang dia melangkah, dia membayangkan doa itu terkabul, dan memiliki buah hati bersama aluna nya, darah daging nya sendiri, meski dia sdh menyayangi sikembar seperti putra putri nya sendiri, ttp akan beda rasanya, akan ada kebanggaan tersendiri disana, akan ada kepuasan tersendiri disana...
ربّنا هب لنا من أزواجنا وذرّيّاتنا قرّة أعين واجعلنا للمتّقين إماما
hanya untaian doa yang saat ini bisa ja'far haturkan, selebihnya nya dia pasrahkan segalanya pada sang Pencipta. karna selama ini ia tau tak pernah ada takdir nya yang gagal, selalu ada hikmah di balik kemalangan setiap hambanya, karna hanya ALLAH yang maha mengetahui juga maha bijaksana sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments