sinar matahari kerap menjadi simbol sebuah pengharapan, karna sinar nya mampu menjadi penegas setelah berlalu nya badai yang menghadang,
kini rasanya ja'far menemukan kembali mataharinya, hatinya yang kemarin sempat redup
kembali cerah dan berbinar,
senyum itu kembali merekah, indah menghiasi wajah tampan nya.
" mas kenapa sih??? "luna heran saja, lelaki yang biasanya terlihat dingin ini sejak tadi terlihat menahan senyum nya, meski sangat kentara.
" mas..., penampilan luna ada yang lucu ya... ? "
"nggak honey, mas cuma gk bisa nahan perasaan mas aja! " ucap nya dg pandangan fokus ke arah depan.
" perasaan kenapa??? "
" mungkin kamu gk akan pernah bisa rasain bahagianya hati mas saat ini, saat tanpa di duga mas punya kesempatan bisa miliki kamu ! "
sebelah tangan nya sdh beralih menggenggam tangan luna, luna pun beralih menatap lelaki di sisih nya itu,
" jangan seperti ini mas, luna takut ! "
mobil berhenti tepat di area parkir sebuah mall ternama,
" apa yang membuat mu takut honey? "tanya ja'far penasaran.
"luna takut gk bisa jadi seperti yang mas mau, luna gk sepantas itu untuk mas banggakan! " wajah itu sdh menunduk, insecure yang luna rasakan blm bisa menghancurkan benteng pertahanan di hatinya.
" aku tdk pernah menginginkan yg sempurna aluna, aku hanya mengingin kan seseorang yang mampu menyempurnakan hidup ku, juga ibadah ku, dan itu ku temukan hanya pada dirimu aluna,"
dagu itu kembali terangkat oleh tangan ja'far,
"jika aku mau sedari dulu aku sdh dapat kan siapapun yg aku mau,bahkan yang lebih segalanya dari kamu, tp sayang nya hatiku hanya bertaut padamu, itupun sejak pertama kali aku melihat mu, "
" maafkan luna jika luna blm bisa menerima abi sepenuh nya "
" cupp" satu kecupan mendarat di bibir nya, luna blm sadar, apa dia slh berucap tadi?
" berjanjilah pd ku untuk saling melengkapi aluna,
mari saling mengisi dan saling percaya, aku tidak peduli tentang hubungan ranjang atau sebagainya,
seperti ini saja sudah lebih dari cukup bagi ku, aku tdk menuntut lebih, aku tdk akan egois, aku ingin memulai semua nya dari awal bersamamu aluna, tanpa ada tekanan tanpa ada paksakan"
kepala aluna mengangguk diiringi deraian airmata yg sdh tk lagi bisa di bendung,ia terharu dengan semua kesungguhan yang lelaki nya ini tunjukan.
" terimakasih abi, tolong jangan bosan membimbing luna, luna hanya butuh waktu"
pandangan mereka bertemu, luna mencoba menyelami mata teduh itu, mencoba meyakin kan hatinya bahwa lelaki didepan nya adalah orang yang tepat untuk ia sematkan di hatinya, mereka kini sama-sama larut dlm pikiran masing-masing, tatapan ja'far tertuju pada bibir kenyal aluna nya yang begitu menggiurkan untuk ia cicipi, kini dia ingin mencoba keberuntungan nya jantung nya mulai bergemuruh hebat, dia mencoba mendekat menunggu pergerakan luna setelah pergerakan nya mulai mengikis jarak yang ada, tapi si empu hanya diam,dia seolah memberi lampu hijau padanya,tentu ja'far tak lagi menyia-nyia kan nya, dia meraih bibir itu dan melumat nya pelan, tanpa diduga aluna nya mengalungkan tangan nya pada leher ja'far,sungguh rasanya begitu indah, ja'far meraup nya semakin dalam, ada perasaan yang membuncah disana, hatinya terasa penuh dg kebahagiaan dan hasrat.
tapi dia terpaksa melepaskan tautan bibir itu saat dirasa keadaan mulai tidak kondusif,
telapak tangan dalam genggaman nya terasa berkeringat dingin, nafas nya mulai memburu, juga bahunya mulai sedikit bergetar, mata lentik itu masih terpejam dg dada yang naik turun, ja'far berinisiatif mengecup telapak tangan itu, dia kecup dalam dan lama, mencoba menyalurkan ketenangan disana, dan benar saja, ketika dia melepas kecupan itu mata lentik wanitanya ini sdh terbuka sambil mencoba tersenyum padanya.
sungguh, inilah yang membuat ja'far kagum,
cara luna yang begitu ingin melayaninya, wanita ini begitu menghormati keinginan nya meski dirinya msh blm memungkin kan, mata mereka sama2 mengembun dg pemikiran masing-masing.
" terimakasih aluna, Terima kasih sudah tdk menolak ku"
ucap ja'far, dia sadar dirinya hanya lelaki normal yang tak bisa menahan hasrat nya bersama wanita yang benar-benar di inginkan nya, sungguh ja'far rasanya lebih suka menghadapi wanita yang akan meledak kan emosinya ketika dia berada di situasi yang tidak di sukainya,
bukan seperti aluna yang selalu berusaha mengikuti alur permainan nya,padahal kenyataan nya dia belum bisa menerima sentuhan nya....
belum selesai dg kekalutan nya, ja'far di buat kaget dg pergerakan luna yang tiba-tiba memeluk nya, rasanya jantung nya ingin keluar saat ini juga.
" terimakasih mas, terimakasih sudah mencintai luna se tulus ini, maaf jika luna blm bisa menjadi istri yang baik, jadi istri seutuh nya untuk mas,!! "
dia membalas pelukan itu mengusap punggung nya agar lbh tenang, sungguh, perempuan seperti ini lah yang ia inginkan sedari dulu, perempuan yang menghormati posisinya, rasanya dia seakan kembali punya tujuan hidup kemana dia akan membawa keluarga kecil nya ini,
luna melepaskan pelukan nya, ja'far memandangi wajah wanitanya yang memerah, dia coba menghapus sisa-sisa air mata itu.
" kenapa sih istri ku ini suka sekali menangis??? "
godanya, luna terkekeh pelan.
" abi baru tau aja kalau luna emang bisa nya nangis, " tangan ja'far dg cepat meraih dagu luna dan mengecup nya,
" issh....mas mah gak asik, lagi mellow juga masih sempat-sempat nya ya, " protes luna sambil mengerucut kan bibir nya seball,
" kamu harus Terima konsekuensi nya di manapun dan kapan pun honey"
entah dari mana peraturan gila itu muncull, tapi dia merasa begitu di untungkan dg peraturan konyol itu yang tanpa diduga justru di Terima oleh wanitanya,
ja'far menatap jam tangan nya, sdh cukup siang rupanya.
" sebelum makan siang kita sholat dhuhur dulu ya, kebetulan sdh masuk waktu sholat, " luna hanya mengangguk, ja'far lekas turun untuk membukakan pintu untuk istrinya kemudian kembali menggenggam telapak tangan nya untuk dia bawa melangkah masuk ke pusat perbelanjaan di depan nya, luna memandangi telapak tangan nya yg sdh dlm genggaman suaminya yang erat,
siapa yang tak ingin di perlakukan sedemikian rupa, bahkan dulu saja mendiang suaminya tak pernah melakukan itu, dia tersenyum bila mengingat perbandingan nya disana,
jika dulu saat jalan bersama dia terkesan berlari untuk menyamai langkah sang suami, jangan kan untuk menggenggam, untuk bergelayut di lengan nya saja jika bukan inisiatif luna mungkin itu tak kan terjadi, suami nya terkesan dingin dan tak suka basa basi, tapi dia tau jika ilyas punya cara tersendiri untuk mencintainya,
dia tetap memiliki ruang tersendiri di hati luna, sebagai lelaki pertama yang hadir dlm hidupnya,
dan kini dia terkesan di ratu kan oleh suami barunya yang tak lain kakak dari mendiang sang suami,dia membalas genggaman itu hatinya menghangat, sungguh,tanpa diduga pergerakan kecil itu di rasakan sang suami, yang tersenyum begitu manis.
Setelah melaksanakan sholat dhuhur keduanya mulai melangkah beriringan, layak nya pasangan muda mudi pada umumya,sungguh mereka merasa konyol sendiri dg tingkah mereka saat ini.
ja'far membawa luna ke area rooftop di mall itu,
" mas ini kita mau kemana?? "
saat menyadari sang suami mengerikan angka yg begitu banyak di lift itu,
" kita kan mau makan siang honey! " jawab nya.
" foodcourt kan ada di lantai 3 ini kenapa mas tujuan nya ke lantai yang tinggi bgt?? "
" mas pingin nya makan siang di rooftop honey, biar kesan nya beda, kamu blm pernah kesana kan? "
" pasti mahal mas,...!!! "
oh Tuhan, sungguh jika tidak ingat dosa mungkin ja'far sdh menyemburkan tawanya,
jika wanita di luar sana yang biasa ja'far temui, pasti akan tersanjung atau tersentuh dengan perlakuan ja'far, tapi ini berbanding terbalik dg reaksi luna, istrinya ini justru meng kalkulasi kan tindakan nya dg materi,
" kita ke food court aja ya, kulinernya juga enak2 kok, harganya jg ekonomis " pintanya dg tersenyum semanis mungkin,
sungguh, gemas sekali ja'far dibuat nya.
" tidak untuk kali ini honey, anggap saja ini kencan pertama kita"
" padahal kan sayang kalau uang nya buat cuma-cuma gitu! " pintu lift terbuka dan benar saja ruangan ini seakan membawanya ke atas langit atap kaca,
"subhanallah....!!!
sungguh begitu indah kuasa ALLAH ini, dia mampu menciptakan langit sebegitu luas nya tanpa satu pun tiang yang menyanggah "
luna masih larut dalam kekaguman nya
"ayo honey" ajak ja'far, diapun mengikuti sang suami yang mengambil posisi duduk di ujung sana yang pemandangan nya tertuju pada pemandangan kota yang padat.
seorang waiter mendekat dg membawa buku daftar makanan,
"selamat siang tuan dan nyonya ini buku menu nya, silahkan di lihat dan di pilih terlebih dahulu! "
waiter itu pergi meninggalkan mereka,
" kamu ingin makan apa honey? " tanya ja'far yang mulai membaca isi menu dlm buku,
" luna itu gak biasa mas makan di tempat-tempat kayak gini, luna juga gk tau makanan seperti apa ini...! "jawab luna sambil membaca buku menu yg ia pegang,
"lidah luna itu lidah kampungan, gk tau mau pilih yang mana, mas pilih aja buat luna, pasti luna makan kok"
luna menutup nya dg senyuman, ja'far kembali dibuat takjub dg sifat polos wanita nya itu,
dia bahkan tak memperdulikan harga dirinya,
ja'far beranjak menuju waiter berada, entah apa yang dia bicarakan luna hanya sesekali menatap nya, seperti memberi intruksi dan yang lain nya.
tak lama kemudian ja'far kembali ke tempat duduk nya,
" kamu suka tempat nya honey"
sela ja'far pada luna yang terlihat menikmati pemandangan di bawah sana,
" suka, terimakasih sudah menunjukan tempat yang menakjubkan yg blm pernah luna singgahi"
entah bagaimna wanita nya ini menjalani kehidupan sebelum nya,
" apa orang-orang pacaran itu kayak gini yang di bilang kencan??? "
" semuanya tergantung cara mereka menikmati
dan menjalani nya honey, kamu blm pernah kencan? "
" Boro-boro mau kencan, pacaran aja luna gk pernah,dulu aja mas ilyas langsung datang ke Syeikh abd karim buat nikahin luna,jadi gk ada tuh acara pacar2 an"
ja'far baru tau dari mana sikap luna yang begitu tak bisa menerima dirinya,
perempuan ini hanya blm tau bagaimana indah nya mencintai dan dicintai,
" pacaran nya sama mas aja, mas akan tunjukin indahnya jatuh cinta versi mas, kamu cukup Terima dan rasakan semuanya, "
" mas abi so sweet banget sih, luna ini sdh janda anak 2 lo, bukan hadis lagi, apa mas gk nyesel nanti nya???
" terus kamu kira selama ini mas perjaka tua gitu, mas juga udah menduda lebih lama dari kamu aluna, bahkan hampir jadi duda fisabilillah kalo aja gak ketemu kamu "
luna tertawa mendengar jawaban tak terduga dari suaminya itu, ternyata suaminya punya bakat konyol juga.
sungguh siang ini menjadi kencan pertama mereka, mereka saling bercerita dan tertawa lepas dg rasa nyaman versi mereka masing-masing,sambil menyantap soto betawi kesukaan luna yang ja'far pesan khusus, meski tak tau bagaimana caranya, mereka memanfaatkan waktu yang ada untuk saling dekat dan saling mengenal satu sama lain.
mungkin begitu kata pepatah kuno,
tak kenal maka tak sayang,
dan tak ada sayang maka tak kan ada cinta,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Ari Peny
ja'far kok gk pernah hubgi anaknya c atau ngenalin gitu
2024-12-11
2
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuuut
2025-02-09
1